Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Faktor predisposisi Genetik Umur, JK (P) Infeksi (streptoccoci , Klebsiella , EBV) Menghasilkan epirop yg bereaksi Silang dengan antigen Antigen & autoantigen mikrobia dpt saling bergabung u/ membentuk Satuan imunogenik Menginduksi pembentukan auto antibody & menghentikan anergi sel T Faktor Presipitasi Obatan (Prokainamid > 6 bulan) menstimulus pembentukan ANA ANA dapat berikatan nukleus sel Sinar UV
Pe
Hormon Estrogen
Merusak DNA
Pe
sistem imun
Nukleus berdenaturasi
Menjadi bentuk Homogen Makrofag dpt memakan nukleus Penurunan fungsi sel T supresor Produksi antibodi secara terus menerus Peningkatan autoantibodi Deposit kompleks imun Pengendapan kompleks imun pada berbagai organ` Inflamasi Pelepasan zat pirogen dri leukosit Ginjal G3an fungsi ginjal Paru-paru Pleuritis Perikarditis Jantung Miokarditis Endokarditis
10
Fungsi Neuron me
Mengaktifkan IL -1
Proteinuria
Penurunan produksi
Pe
Curah Jantung
Merangsang pelepasan asam arakhidnonot Merangsang pelepasan PGE 2 dimedula oblongata Pe suhu tubuh Pe
Hipoalbuminemia
Pe produksi eritrosit
Anemia
Pe
suplai O2 kejaringan
Pe
volume plasma
TG : Demam , suhu > 37 C, palpasi teraba panas DK : Hipertermi 3 PD :WBC > 10 x 10 PM : Hindari dari suhu ekstrim NOC : suhu tubuh normal 36 C 37 C NIC : Kaji Penyebab hypertermi, pantau TTV , beri kompres hangat, anjurkan minum air putih 6-8 gelas/hari, anjurkan mengunakan pakaian tipis, kolaborasi pemberian antipiuretik
TG : Pucat ,konjugtiva anemis, lemas DK : Ketidakefektifan perfusi jaringan Perifer PD: Pemeriksaan Darah (RBC & HB) PM : cukup istirahat, pembatasan
aktivitas yang berlebih. NOC : Warna kulit tdk pucat, konjugtiva tdk anemik, TTV stabil NIC : Kaji sirkulasi perifer ( Nadi perifer, warna &suhu ekstremitas), Pantau tingkat ketidaknyamanan/nyeri , Hindari penggunaan alat yang panas (bantalan panas), ajarkan pasien/keluarga menghindari suhu yg ekstrem pda ekstremitas,
Nyeri dada TG : Perubahn ekspresi (merintih), perubahan pola tdr, ketrbatasan melakukan aktivitas DK : Nyeri Kronis PD : Laboratorium , kokardiografi, rotgen dada PM : Tirah baring/pembatasan aktivitas, Antibiotik atau kemoterapeutik, Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik. NOC : tdk terdapat g3an pola tdr, tdk trdpt ekspresi nyeri/merintih, skala nyeri 1-4. NIC : Kaj skla nyeri, lokasi , durasi & frekuensi nyeri, Ajarkan tindakan relaksasi/distraksi, kolaborasi pemberian analgesik.
Dispnea TG : Sesak, Pe frekuensi pernapasan, DK : Ketidakefektifan pola nafas. PD : Rontgen dada, Torakosentesis, biopsi pleura PM : menemukan penyebab dasar, untuk mencegah penumpukan kembali cairan. NOC : Menunjukkan pola nafas efektif, tdk ada bunyi nafas tambahan,ventilasi tidak terg3 NIC : pantau kecepatan ,irma, kedalaman & upaya pernafasan, Pantau pola pernafasan, informasikan kpda keluarga agar tdk merokok dkt pasien, konsultasi dengan ahli terapi pernafasan.
TG : BB me , Perubahan TD, DX : Kelebihan volume cairan PD : Pemeriksaan Lab, pemeriksaan radiologi, uji fugsi ginjal PM : Pembatsan masukan cairan, NOC : Mempertahankan TTV dlm batas normal, HCT batas normal, keseimbangan asupan n haluaran NIC : tentukan lokasi , kaji edema Perifer, kaji komplikasi pulmonal/kardio, timbang bb setiap hari, kolaborasi dialisis /pemberian diuterik.
11
Sendi & otot Infiltrasi sel mononuklear non spesifik pda membran senovial Sis. Saraf Pusat
atritis rhematoid
Kerusakn memori
Kelemahan
TG : Pe aktivitas, ketergantungan DX : Intoleran Aktivitas PD : Uji fungsi hati PM : Tirah baring, pembatasan aktivitas, penghematan energi NOC : pelaksanaan aktivitas fisik yg penuh, kapasitas utk menyelesaikan aktivitas, kemampuan dlm aktivitas perawatan diri NIC : Kaji tingkat kemampuan pasien beraktivitas, pantau respon kardiorespiratori trhdp aktivitas, pantau asupan nutrisi, ajarkan tentang pengaturan aktivitas untuk mencgah kelelahan, kolaborasi ahli gizi utk perencanaan diet.
Intake kurang
TG : Adanya perubahan sensasi rasa, bising usus hiperaktif, nyeri abdomen, pe BB DX : Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. PD : Pemeriksaan laboratorium( Cairan & elektrolit) PM : memperbaiki asupan, meningkatkan masukan cairan. NOC : Mempertahankan massa tubuh dan BB dlm batas normal, memiliki nilai lab yg normal,. NIC : Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan, pantau nilai lab. , timbang pasien pada interval yg tepat, diskusikan dgn
TG : Pe kemampuan pergerakan, pe massa tulang & sendi, Nyeri pada sendi. DX : Hambatan Mobilitas Fisik PD : Radiologis, Pemeriksaan Lab (Pe LED ) PM : Latihan rentang gerak, Me gizi metabolik, pembatasan aktivitas. NOC : kemampuan utk berjalan dri satu tmpat ke tmpat lain, kemmapuan tubuh mempertahankan kesimbangan, kemampuan tulang menyokong tulang. NIC : Kaji kebutuhn bantuan, ajarkan dan bantu pasien dlm berpindah, ajarkan pasien bgmn menggunakan postur & mekanika tubuh yg bnr saat beraktivitas, rujuk keahli terapi fisik utk program latihan.
TG : Disorientasi waktu, tempat, orang lingkungan dan kejadian DX : Gangguan proses berpikir PD : Rotgen Kepala, Ct-scan ,HSD PM : memperbaiki keadaan umum NOC : menunjukkn orientasi kognitif, dapat mengungkapkan identitas personal dgn jelas. NIC : Kaji fungsi kognitif, kaji orientasi pasien, beri pendidikan kepada keluarga terhadap adanya waham, kolaborasi pemberian antipsikotik.
TG : G3an Penglihatn, Pe pendengaran, G3an penciuman, Pe kemampuan pengecapan & perabaan. DX : Gangguan Persepsi Sensori PD : Tes penglihatn, Tes pendengaran PM : Jaga kebersihan alat sistem persepsi , berikan antibiotik untk penanganan awal. NOC : Menunjukan sttus neurologis fungsi motorik sensorik, merasakan dgn tepat stimulus terhadap kulit, menunjukkan orientasi kognitif. NIC : Pantau & dokumentasikan perubahan sttus neurologis pasien, identifikasi kebutuhan keamanaan pasien, tingkatkan jumlah stimulus utk mencapai input sensori, kolaborasi terapi okupasi.
12
Darah
Kulit
Leukopenia Mikroorganisme mudah masuk TG : Demam , mudah tertular penyakit DX : Risiko Infeksi PD : pemeriksaan darah, pem. Sum tulang, pem. Kelenjar limfe. PM : Pemberian antibiotik, pemberian trasfusi darah padat. NOC : faktor resiko akan hilang dibuktikan dgn kekuatan sttus imun pasien, terbebas dari tanda & gejala infeksi, menunjukan higien pribadi yag kuat. NIC : Pantau tanda / gejala infeksi, kaji faktor yg me serangan infeksi, pantau hasil lab, intruksikan utk menjaga higene yg baik, kolaborasi pemberian antibiotik.
Trombositopenia Darah suka membeku TG : mudah luka, gusi berdarah, pendarahan hidung, luka sukar sembuh. DX : Risiko Cedera PD : Pemeriksaan darah PM : hindari faktor pencetus cidera, pemberian trasfusi darah padat, NOC : risiko cedera akan menurun, menggubah gaya hidup untuk mengurangi risiko, NIC : Identifikasi faktor yg mmpengaruhi kebutuhan keamanan, identifikasi faktor lingkungan yg memungkinkn risiko jatuh/cidera, berikan informasi mengenai bahaya lingkungan .
TG: Ruam, kemerahan pada kedua pipi , kulit bersisik dan gatal. DX : Gangguan citra Tubuh PD : Pemeriksaan serelogi, pem. Laboratorium, biakan virus, pem. Histopatologis. PM : Pencegahan infeksi, menghilangkan/ mengurangi faktor pencetus, meningkatkan daya tahan tubuh. NOC : G3an citra tubuh berkurang, kepuasan terhadap penampilan & fugsi tubuh. NIC : Kaji respon verbal & nonverbal pasien terhadap tubuh pasien, identifikasi mekanisme koping yg biasa digunakan, beri dorongan kepada pasien & keluarga mengungkapkan perasaannya, ajarkan teknik perawatn diri, kolaborasi pemberian obatan topikal utuk mengurangi ruam.
13
14