Vous êtes sur la page 1sur 43

Keluarga Binaan Tinea Pedis

Pembimbing : Dr. armaidi darmawan, m.epid Oleh : Tri Ayu Wulandari, S.ked Henni Maihardiyanti,S.Ked Bagian ilmu kesehatan masyarakat Fakultas kedokteran universitas jambi 2013

IDENTITAS PASIEN

1. Data Keluarga
Nama Keluarga Alamat Agama Rt. 5 Telanai Pura Islam Kepala Sayuti

Bahasa sehari-hari

Jambi

Jarak Yankes terdekat Puskesmas Simpang IV Sipin Alat transportasi Kendaraan Umum dan motor

2. Data Anggota Keluarga


No Nama Hub dgn KK JK Pendidika Pekerjaan n terakhir 1. Dinar Istri SD Buruh cuci

2. Rabii

Anak

SMK

Buruh bangunan

3. Rahmat

Anak

SMA

swasta

Data Individu yangsakit


Nama

Umur
Agama Pekerjaan

: Dinar : 36 tahun : Islam :bekerja

Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografilingkungan-keluarga Jumlah anak :2 orang Anak I :Laki-Laki, Anak II : Laki-laki Status ekonomi keluarga : Pasien bekerja sebagai tukang cuci baju di sekitaran rumahnya sejak 4 tahun. suami pasien bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan perbulan 800.000 Pasien tinggal dengan 2 anaknya. Dimana kedua anaknya masih sekolah

Kondisi Rumah : Rumah permanen, dinding dan lantai bata, jendela 2 buah dengan 2 pintu. Kamar tidur 2 buah dengan masing-masing dilengkapi jendela 2 buah dalam satu kamar. Rumah dihuni oleh 4 orang (pasien, suami pasien, anak pasien,). Sumber penerangan : PLN. Sumber air : PDAM (untuk memasak, minum, dan mandi).

Jamban leher angsa dengan septic tank satu

buah. Pembuangan sampah dengan cara dibakar. Di depan rumah pasien terdapat lahan kosong yang menjurang, sehingga digunakan oleh tetangga sebagai tempat pembuangan sampah. Sampahnya cukup menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak enak. Pasien mengaku sering membakar sampah tersebut atas inisiatif sendiri karena baunya yang menganggu Kesan : Pencahayaan baik

Kondisi Lingkungan Keluarga

: Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk, jarak antara rumah cukup dekat. Warga di sekitar lingkungan pasien sangat ramah dan hidup kekeluargaan di tempat ini cukup baik.

Aspek Psikologis di Keluarga

: Hubungan pasien dengan suami dan anaknya baik.

Riwayat Penyakit Sekarang

4.1Keluhan Utama

: Timbul pecah-pecah pada kedua telapak kaki terasa pedih bila terkena air sejak 1 minggu yang lalu.

2Riwayat Penyakit Sekarang : seorang perempuan 45 tahun datang ke Pukesmas dengan keluhan timbul pecah-pecah pada kedua telapak kaki terasa pedih bila terkena air sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya kisaran 6 bulan yang lalu, pasien mengeluhkan timbul bercak kemerahan di ujung jari kedua kaki dan di sela-sela kedua jari kaki. bercak tersebut kering dan sedikit gatal. Bercak tersebut semakin lama semakin meluas dan kulit kaki menjadi bersisik dan pecah-pecah. Pasien mengaku sering menggaruk bercak tersebut. Lama kelamaan kulit yang bersisik tersebut kemudian menjadi pecah pecah dan sembuh dengan sendirinya. Kisaran 4 bulan yang lalu, pasien berobat ke bidan dan di beri salap pasien tidak tau salap apa yang diberikan. Sisik yang ada pada kedua telapak kaki dan di sela-sela jari tidak begitu gatal namun kulit telapak kaki masih pecah-pecah dan terasa pedih apabila terkena air, kemudian kulit yang pecah tersebut sembuh sendiri dan timbul lagi yang baru. Kisaran 1 bulan yang lalu, pasien merasa sisik-sisik pada kulit telapak kaki masih terasa gatal dan menebal, kemudian timbul lagi kulit pecah. Pasien juga merasa kalau kulit yang bersisik tersebut terasa menebal. Pasien memriksakan diri ke puskesmas dan diberi obat makan dan salap. Setelah merasa sembuh karena gatal pada kaki pasien sudah tidak dirasakan lagi pasien tidak melanjutkan pengobatan walaupum ruam pada kaki tetap ada. Kisaran 1 minggu yang lalu, pasien merasakan keluhan yang sama namun sudah semakin parah, kulit telapak kaki dan di sela-sela jari terasa sangat gatal dan pecah-pecah terasa pedih bila terkena air, sehingga penderita berobat ke Puskemas.

Riwayat Higiene : Pasien mandi 2 kali sehari dengan menggunakan

sabun dan air sumur Pasien juga mengaku sering memakai sepatu tertutup saat keluar rumah. Pasien tidak dibiasakan untuk mencuci kaki. Riwayat Penyakit Dahulu/keluarga : Penderita sebelumya tidak pernah menderita penyaki yang sama seperti sekarang. Riwayat alergi terhadap bahan sepatu/sandal tidak ada Riwayat alergi terhadap detergen atau sabun cuci tidak ada Riwayat penyakit kencing manis disangkal

PEMERIKSAAN UMUM

Keadaan Umum Keadaan umum Kesadaran

: Baik : compos : 36,5C : 120/90 mmHg : 88 x/menit

mentis Suhu Tekanan darah Nadi Pernafasan - Frekuensi - Irama - Tipe

: 22 x/menit : reguler : thorakoabdominal

Mata Kelopak

Exopthalmus/enophtal

: (-)

Conjungtiva

: normal : anemis (-), Sklera ikterik : normal : bulat, isokor, reflex

(-) Kornea Pupil cahaya +/+ Lensa Gerakan bola mata

: normal, keruh (-) : baik

Hidung

: tak ada kelainan Telinga : tak ada kelainan Mulut Bibir : lembab Bau pernafasan : normal Leher KGB : tak ada pembengkakan Kel.tiroid : tak ada pembesaran JVP : 5 - 2 cmH2O

Pulmo
Pemeriksaan Inspeksi Palpasi Perkusi Stem fremitus normal Sonor Batas paru-hepar :ICS VI kanan Kanan Kiri Simetris Stem fremitus normal Sonor

Auskultasi

Wheezing (-), rhonki (-)

Wheezing (-), rhonki (-)

Jantung
Inspeksi Ictus cordis terlihat di ICS V linea midclavicula
kiri Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula kiri Perkusi Batas-batas jantung : Atas : ICS II kiri Kanan : linea sternalis kanan Kiri : ICS VI linea midclavicula kiri Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

Inspeksi Palpasi

Datar, skar (-), venektasi (-), spidernevi (-) Nyeri tekan regio epigastrium (+), defans musculer (-),

, hepatomegali (-), splenomegali (-), nyeri ketok


costovertebra (-/-) Perkusi Auskultasi Timpani Bising usus (+) normal

Ekstremitas Atas

Edema (-), akral hangat, kekuatan otot 5 - 5 Ekstremitas bawah Edema (-), akral hangat., kekuatan otot 5 - 5

Status dermatologis Regio plantaris digitorum pedis dextra et sinistra: Makula eritem multiple milier bentuk tidak beraturan. fissura 5 buah ukuran 0,5-1,5 cm bentuk tidak teratur diantara kulit berskuama. Skuama psoriasiformis multipel warna putih diatas kulit yang eritem. Regio plantaris pedis dextra et sinistra: Makula eritem multiple milier bentuk tidak beraturan. fissura 2 buah ukuran 0,5-1,5 cm bentuk tidak teratur diantara kulit berskuama. Plak eritemaous multiple ukuran > 2cm pada kedua telapak kaki. Skuama psoriasiformis multipel warna putih diatas plak.

Regio calcanea dextra et sinistra: Makula eritem multiple milier bentuk tidak beraturan. fissura 3 buah ukuran 0,5-1,5 cm bentuk tidak teratur

diantara kulit berskuama. Skuama psoriasiformis multipel warna putih diatas permukaan kulit yang eritem. Diagnosis : Tinea Pedis dextra et sinistra

Pemeriksaan Anjuran Pemeriksaan Kerokan Kulit KOH

Manajemen Promotif : Menjelaskan kepada penderita kalau penyakitnya ini dapat

sembuh namun butuh waktu yang cukup lama 4 minggu. Menganjurkan pada pasien untuk tidak bertelanjang kaki ketika menginjak daerah yang basah. Sedapat mungkin hindari berjalan di daerah yang terdapat genangan air Pencucian kaki setiap hari diikuti dengan pengeringan yang baik terutama di daerah sela jari kaki agar tidak lembab. Jangan digaruk karena akan menyebabkan luka pada kaki semakin memperburuk. Pasien harus sering kontrol ulang penyakitnya ke puskesmas Menjalani pengobatan sampai tuntas

Preventif :

Menganjurkan pada pasien untuk mengguynakan

sandal dan tidak bertelanjang kaki ketika menginjak daerah yang basah. Sedapat mungkin hindari terkena air banjir. Pencucian kaki setiap hari diikuti dengan pengeringan yang baik terutama di daerah sela jari kaki agar tidak lembab.

Kuratif : Non Medikamentosa Menganjurkan pada pasien untuk menghindari

pemakaian sandal/sepatu yang tertutup dan tidak bertelanjang kaki ketika menginjak daerah yang basah. Sedapat mungkin hindari terkena yang tergenang air. Pencucian kaki setiap hari diikuti dengan pengeringan yang baik terutama di daerah sela jari kaki agar tidak lembab Medikamentosa Mikonazol salep 3 x sehari Griseovulfin tablet 4 x 125mg

Disability limitation
Pasien adalah seorang buruh cuci yang memiliki

kebiasaan jarang menggunakan alas kaki ketika berjalan dan jarang mencuci kaki diikuti dengan pengeringan yang baik terutama di daerah sela jari kaki agar tidak lembab hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan si ibu tentang pentingnya higienisasi dan kebersihan diri. Karena itu pihak kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan tentang penyakit yang disebabkan jamur dan factor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya jamur

Rehabilitatif

Memantau penyembuhan penyakit pasien secara rutin. Hal ini dilakukan dengan kerja sama dari pasien tersebut dengan mengikuti saran dokter untuk datang secara berkala untuk pengobatan secara tuntas.

Pengobatan tradisional

Bahan : 1 sendok minyak makan kelapa, 5 siung

bawang merah, 30 gr kunyit Cuci bersih semua bahan, haluskan. Tambahkan minyak kelapa, aduk rata, lalu panaskan Oleskan hangat-hangat pada bagian yang gatal

Follow up
D:\keluarga binaan\Follow up.docx

Tinjauan Pustaka
Tinea pedis merupakan penyakit infeksi kronik

yang disebabkan oleh jamur pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki. Tiga genus utama yang menjadi penyebabnya adalah Trichophyton, Epidermophyton dan Microsporum, sedangkan spesies yang paling sering menyebabkan tinea pedis adalah Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes.

Terapi
1. Sistemik 2. Topikal

ANALISA KASUS
Pada kasus Ny. Sayuti ditegakkan diagnosis Tinea Pedis dextra et sinistra berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada kasus ini pasien adalah seorang buruh cuci yang sehari-hari jarang menggunakan alas kaki dan sering berjalan di tempat yang tergenang air dan jarang mencuci kaki setiap hari diikuti dengan pengeringan yang tidak baik terutama di daerah sela jari kaki agar tidak lembab

Di

lihat dari riwayat pekerjaan pasien merupakan seorang buruh cuci, pasien jarang membersihkan kakinya dengan air bersih serta mengeringkannya. Keadaan ini merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit tinea pedis pada pasien.

PENGAMATAN RUMAH DAN LINGKUNGAN


Dari segi tempat tinggal pasien tinggal dirumah

bersama suami dan 2 orang anaknya. Pasien menempati rumah panggung, memiliki 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Dilihat dari keadaan lingkungan rumah yang sering tergenang air sehingga membuat pasien sering terkena air banjir yang kotor, ditambah kurangnya persediaan air bersih untuk mencuci kaki. Pasien juga tidak menggunakan alas kaki untuk melindungi kaki dari air banjir. Hal ini juga akan menambah buruk keadaan penyakit pasien dan menghambat tercapainya tujuan

Dukungan Keluarga

Jelaskan kepada keluarga pasien, terutama suami serta anak pasien bahwa untuk penatalaksanaan penyakit ibu atau istrinya ini diperlukan kerja sama dan dukungan keluarga. Karena tanpa dukungan keluarga pasien akan merasa berat dalam merubah kebiasaan sehariharinya yang seperti, menjaga kebersihan kaki dengan cara mencuci kaki dan mengeringkannya, usahan menggunakan alas kaki pada daerah yang basah. Untuk itu diharapkan keluarga serumah pasien dapat membantu, mengingatkan, mengawasi, dan menemani pasien untuk merubah kebiasaannya menjadi lebih baik hal ini juga bermanfaat bagi

Analisis kemungkinan faktor resiko atau etiologi penyakit


Pada kasus ini pasien adalah seorang buruh cuci yang sehari-hari jarang menggunakan alas kaki dan sering berjalan di tempat yang tergenang air dan jarang mencuci kaki setiap hari diikuti dengan pengeringan yang tidak baik terutama di daerah sela jari kaki agar tidak lembab

Dukungan Masyarakat
Minta

bantuan pejabat-pejabat RT maupun kelurahan agar memberikan bantuan untuk dilakukan perbaikan terhadap saluran air sehingga tidak menggenangi rumah warga dll.

Edukasi penyakit kepada pasien dan keluarga


Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa Tinea pedis merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh jamur pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki, penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun penularan terjadi melalui kontak fisik dengan permukaan, seperti lantai kamar mandi umum, ruang ganti dan sebagainya yang terkontaminasi oleh fragmen kulit yang terinfeksi. Penyakit ini banyak terkena pada orang yang dalam kehidupan seharihari banyak bersepatu tertutup disertai perawatan kaki yang buruk dan para pekerja dengan kaki yang sering basa. Penyakit ini dapat berulang serta membutuhkan pengobatan yang lama sehingga pasien diharapkan secara rutin dan teratur serta tetap kontrol ke puskesmas bila obat habis sampai pengobatan tuntas. Selain itu pola hidup yang telah diterangkan sebelumnya juga perlu dilaksanakan anggota keluarga yang lain untuk mencegah penularan penyakit ini.

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi