Vous êtes sur la page 1sur 15

ASKEP

Rabu, 09 Januari 2013


ASKEP KEHAMILAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Sugiono, 2007) . 2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu 1. Tahu Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseoranG, tabu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya 2. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3. Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4. Analisis Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponenkomponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya. 5. Sintesa Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. 6. Evaluasi Eval uas i i ni berkai t an den gan k em am puan unt uk m el aku kan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian i t u b e rd a sa r ka n s uat u k ri t e ri a ya n g

di t ent uk an

s en di ri

at a u

menggunakan

kriteria

yang

telah ada. Pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responder kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui dapat kita lithat sesuai dengan tingkatan-tingkatan diatas.

2.1.2

Pengukuran Pengetahuan Dari pengertian yang dikemukakan di atas yaitu dengan cara orang yang bersangkutan mengungkapkan atau apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti dan jawaban, baik lisan maupun tulisan bukti atau jawaban tersebut merupakan reaksi dari suatu stimulus yang dapat berupa pernyataan lisan atau tulisan. Prtanyaan dapat digunakan untuk penggunaan secara umum dikelompokan menjadi dua jenis yaitu pertanyaan subjektif misalnya jenis pertanyaan esay atau ertanyaan objektif misalnya pertanyaan pilihan ganda, betul salah dan pertanyaan yang menjodohkan. Pertanyaan essay bersifat subjekti karena penilaian untuk pertanyaan itu melibatkan faktor subjektif dari penilai sehingga penilaiannya akan berbeda dari seorang penilai dibandingkan dengan yang lainnya dari suatu waktu ke waktu lain. Pertanyaan pilihan ganda, betul salah, menjodohkan, disebut pertanyaan objektif karena pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat nilai secara pasti oleh penilai tanpa melibatkan faktor subjektifitas dari penilai. Pertanyaan seperti ini lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur

pengukuran karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan lebih cepat dinilai. 2.2 Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi Menyusu Dini adalah proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah lahiran. Hal ini merupakan kodrat dan anugrah dari Tuhan yang sudah disusun untuk kita. Melakukannya juga tidak sulit, hanya membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua jam. Protokolevidence based yang baru telah diperbaharui oleh WHO dan UNICEF tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu jam pertama menyatakan bahwa : 1. Bayi batu lahir mendapat kontak kulit dengan kulit ibunya segera setelah lahir selama paling sedikit 1 jam. 2. Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisiasi menyusu dini dan ibu dapat mengenali bahwa bayinya siap untuk menyusu serta memberi bantuan jika diperlukan. 3. Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru lahir sehingga inisiasi menyusu selesai dilakukan, prosedur tersebut seperti : memandikan, menimbang, pemberian vitamin K, obat tetes mata dan lain-lain (Roesli, Utami). Inisiasi menyusu dini merupakan cara atau upaya untuk membiarkan bayi yang baru lahir mencari payudara ibunya sendiri segera setelah lahir. Hal ini dengan cara menaruh bayi di dada sang ibu, membiarkan kulit sang bayi melekat ke kulit sang ibu sehingga bayi dapat merangkak sedikt demi sedikt untuk mencari puting susu sang ibu yang biasa disebut Breast Crawl setiap gerakan Sng bayi, baik itu menendang, merangkak dan menyedit ketika mencari payudara sang ibu itu memiliki arti sendiri. Sampai disitu biarkan bayi di dada ibu minimal 30 menit sampai bayi mencari puting ibunya sendiri dan langsung diminum. Masa ini berlangsung sampai 2 jam dan hal ini tidak

menjadi masalah. Bila bayi kedinginan dada sang ibu akan meningkat hangat sampai 20C, jika bayi kepanasan otomatis suhu dada ibu menurun 10C. Dengan inisiasi menyusu dini memberikan motivasi yang sangat besar untuk oibu menyusui bayinya. 2.2.1 1. 2. 3. 4. Memulai Menyusu Dini Mengurangi 22% kematian bayi berusia 28 hari ke bawah Meningkatkan keberhasilan menyusui secarfa eksklusif dan meningkatkan lamanya bayi disusui Merangsang produksi ASI Memperkuat reflek menghisap bayi (Roesli, Utami).

2.2.2

Periapan Inisiasi Pada bayi sehat, langkah awal yang dilakukan setelah proses persalinan berlanghsung dalam persiapan inisiasi menyusu dini adalah mengeringkan dan membersihkan tubuh bayi dan kemudian meletakkan bayi diatas tubuh ibu. Kontak sesegera mungkin akan mengurangi

prndarahan pada ibnu dan menstabilkan suhu bayi. Dengan memposisikan bayi diatas perut ibu, bayi yang sehat akan segera merayap ke atas menuju ke puting oayudara ibu. Saat proses tersebut berlangsung, terjadi pembentukan hormon oxytosin yang membantu otot rahim berkontraksi dan mengurangi perdarahan. Hormon ini juga membantu payudara untuk mengeluarkan colostrum yang banyak mengandung anti body, vitamin A dan beberaopa faktor pelindung. Oleh karena itu, kolostrum dikenal dengan istilah pemberi imunisasi awal. Selama proses inisiasoi menyusu dini berlangsung, petugas kesehatan dapat menjalankan tugasnya dalam melakukan pengecekan suhu ibu, nadi, tekanan darah, dan jumlah perdarahan. Begitu juga suhu bayi, pernapasannya dan denyut jantungnya dapat juga dilakukan.

Saat proses menyusu yang berlangsung selama 30 menit, bayi harus dekat dengan ibu, dengan proses perlekatan dagu bayi dan telinga bayi menempel dengan permukaan payudara, lidah bergerak, bergelombang mendorong ASI dari payudara ke dalam mulut. Sedangkan pada bayi yang tidak segera dapat menyusu dengan ibunya karena terpisah karena alasan medis atau kondisi bayi prematur, proses ini dapat dibantu oleh petugas kesehatan. Jika bayi tidak menyusu langsung dari payhudara ibu, langkah yang tepat adalah dengan memberikan susu melalui cangkir kecil. 2.2.3 1. Proses Inisiasi Menyusu Dini : Sesaat setelah lahiran sehabis ari-ari dipotong, bayi langsung diletakan di dada si ibu tanpa membersihkan si bayi kecuali tangannya, kulit bertemu kulit. Ternyata suhu badan ibu yang habis melahirkan 1 derajat lebih tinggi. Namun jika si bayi itu kedinginan, otomatis suhu badan si ibu jadi naik 2 derajat, dan jika si bayi kepanasan, suhu badan ibu akan turun 1 derajat. Jadi Tuhan sudah mengatur bahwa si ibu yang akan membawa si bayi beradaptasi dengan kehidupan barunya. Setelah diletakkan di dada si ibu, biasanya si bayi hanya akan diam selama 20-30 menit, dan ternyata hal ini terjadi karena si bayi sedang menetralisir keadaannya setelah trauma melahirkan.

2. Setelah si bayi merasa lebih tenang, maka secara otomatis kaki si bayi akan mulai bergerakgerak seperti hendak merangkak. Ternyata gerakan ini pun bukanlah gerakan tanpa makna karena ternyata kaki si bayi itu pasti hanya akan menginjak-injak perut ibunya di atas rahim. Gerakan ini bertujuan untuk menghentikan pendarahan si ibu. Lama dari proses ini tergantung dari si bayi.

3. Setelah melakukan gerakan kaki tersebut, bayi akan melanjutkan dengan mencium tangannya, ternyata bau tangan si bayi sama dengan bau air ketuban. Dan juga ternyata wilayah sekitar puting si ibu itu juga memiliki bau yang sama, jadi dengan mencium bau tangannya, si bayi membantu untuk mengarahkan kemana dia akan bergerak. Dia akan mulai bergerak mendekati puting ibu. Ketika sudah mendekati puting si ibu, si bayi itu akan menjilat-jilat dada si ibu. Ternyata jilatan ini berfungsi untuk membersihkan dada si ibu dari bakteri-bakteri jahat dan begitu masuk ke tubuh si bayi akan diubah menjadi bakteri yang baik dalam tubuhnya. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari si bayi karena hanya si bayi yang tahu seberapa banyak dia harus membersihkan dada si ibu.

4. Setelah itu, si bayi akan mulai meremas-remas puting susu si ibu, yang bertujuan untuk merangsang supaya Air Susu Ibu (ASI) segera berproduksi dan bisa keluar. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari si bayi itu.

5. Terakhir baru mulailah si bayi itu menyusui. 2.2.4 1. a. Untuk bayi Kehangatan Christensson et al, (1992) melaporkan bahwa dibandingkan bayi-bayi yang diletakan dalam boks ternyata bayi-bayi yang kontak kulit dengan kulit ibunya mempunyai suhu tubuh yang lebih hangat dan stabil. b. Kenyamanan Manfaat Inisiasi Menyusu Dini

Ternyata bayi-bayi yang di lakukan inisiasi dini lebih jarang menangis di bandingkan dengan bayi-bayi yang dipisahkan dari ibunya. c. Kualitas perlekatan Di banding bayi yang dipiosahkan dari ibunya, bayi-bayi yang di lakukan inisiasi dini mempunyai kemampuan perlekatan mulut yang lebih baik pada waktu menyusu. 2. Untuk ibu Pelepasan plasenta yang lebih cepat akan mengurangi resiko terjadinya pendarahan. 2.2.5 Tujuan Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini dapat menurangi 22% kematian bayi 28 hari. Sekitar 40% kematian balita pada satu byulan pertama kehidupan bayi. IMD meningkatkan keberhasilan menyusu eksklusif dan lama menyusu sampai 2 tahun. Dengan demikian daspat menurunkan angka kematian anak secara menyeluruh. Inisiasi menyusu dini juga berperan dalam pencapaian tujuan Millennium Development Goals (MDGs), yaitu : 1. Membantu mengurangi kemiskinan Jika seluruh bayi yang lahir di Indonesia dalam setahun disususi secara eksklusif 6 bulan, berarti biaya pembelian susu formula selama 6 bulan tidak ada. 2. Membantu mengurangi kelaparan Pemberian ASI membantu memenuhi kebutuhan makanan bayi sampai 2 tahun juga mengurangi angka kejadian kurang gizi dan pertumbuhan yang terhenti yang umumnya terjadi pada usia ini. 3. Mengurangi angka kematian anak Mengurangi dua pertiga kematian anak dibawah 5 tahun.

2.2.6 1.

Tata Laksana Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi dini sangat membutuhkan kesabaran dari sang ibu, dan rasa percaya diri jadi akan membantu ibu apabila saat inisiasi menyusu dini suami atau keluarga mendampinginya.

2.

Obat-obatan kimiawi, seperti Mis: pijat, aroma therapi, bergerak, hypnobirthing dan lain sebagainya coba untuk dihindari.

3. 4.

Ibulah yang menentukan posisi melahirkan, karena dia yang akan menjalaninya. Setelah bayi dilahirkan, secepat mungkin keringkan bayi tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi.

5.

Tengkurapkan bayi di dada ibu atau perut ibu dengan skin to skin contact, selimuti keduanya dan andai memungkinkan dan dianggap perlu beri si bayi topi.

6.

Biarkan bayi mencari puting ibu sendiri. ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut dengan tidak memaksakan bayi ke puting ibunya.

7.

Dukung dan bantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu (prefeeding) yang dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam bahkan lebih, diantaranya:

a.

Istirahat sebentar dalam keadaan siaga, menyesuaikan dengan lingkungan.

b. Memasukan tangan ke mulut, gerakan mengisap, atau mengelurkan suara c. Bergerakkearahpayudara.

d. Daerahareolabiasanyayangmenjadisasaran. e. f. Menyentuhputingsusudengantangannya. Menemukan puting susu, reflek mencari puting (rooting) melekat dengan mulut terbuka lebar.biarkan bayi dalam posisi skin to skin contact sampai proses menyusu pertama selesai. 8. Bagi ibu-ibu yang melahirkan dengan tindakan, seperti oprasi, berikan kesempatan skin to skin contact.

9. Bayi baru dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, setelah menyusu awal. Tunda prosedur yang invasive seperti suntikan vit K dan menetes mata bayi. 10. Dengan rawat gabung, ibu akan mudah merespon bayi. andaikan bayi dipisahkan dari ibunya yang terjadi kemudian ibu tidak bisa merespon bayinya dengan cepat, sehingga mempunyai potensi untuk diberikan susu formula, jadi akan lebih membantu apabila bayi tetapi bersama ibunya selama 24 jam. dan selalu hindari makanan atau minuman pre-laktal. 2.2.7 1. Manfaat Kontak Kulit Bayi ke Kulit Ibu

Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hypothermia (kedinginan).

2.

Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian, bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi.

3.

Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan.

4.

Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan zat penting lainnya yang penting untuk pertumbuhan usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih sangat muda, tidak siap untuk mengolah asupan makanan.

5.

Asi yang pertama (colostrums) mengandung beberapa Antibodi yang dapat mencegah infeks pada bayi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi.

6.

Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak mengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi.

7.

Bayi yang diberikan mulai menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.

8.

Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena:

1.

Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu.

2.

Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia.

3.

Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar

2.3 Kehamilan 2.3.1 Pengertian Kehamilan adalah masa dimulai dari kontrasepsi sampai janin lahir, lama hamil normal yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. 2.3.2 1. Tujuan asuhan antenatal Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.

2.

Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.

3.

Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

2.4 Karakteristik 2.4.1 Pengertian Karakteristik adalah memiliki sifat khusus sesuai dengan perwatakan tertentu
(http://2id.wikipedia.org/wiki/payudara)

.
(Apriani,

Karakteristik adalah hal yang membedakan antara seseorang dengan orang lain
Yulia)

2.4.2

Umur Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun. Dikatakan masa awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa madya adalah 41-60 tahun,dewasa lanjut lebih dari 60 tahun. Umur adalah lamanya hidup dalam tahun dihitung sekjak dilahirkan
DSAK 1998) (Soetjiningsih,

2.4.3

Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam proses pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau pertumbuhan ke arah yang lebih matang pada seseorang individu, kelompok atau masyarakat. Pendidikan juga merupakan upaya memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan prilaku positif yang meningkat (Saipudin, Abdul Bari 2002).

2.4.4

Pekerjaan Pekerjaan adalah sesuatu yang dapat menghasilkan jasa yang berguna untuk memenuhi kebutuhannya. Suatu kelompok masyarakat yang berhubungan dengan tingkat pendapatan seseorang hal ini juga dapat merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk

memenuhikebutuhan. 2.4.5 Gavida Gavida adalah seorang wanita yang hamil (jumlah kehamilan). Memahami istilah yang digunakan untuk menjelaskan ibu hamil sangatlah penting, yang termasuk kedalam istilah penting tersebut adalah gravida (Kasdu, D 2004). Klasifikasi gravida : 1. 2. 3. Primigravida adalah seorang wanita yang baru pertama kali hamil. Multigravida adalah seorang wanita yang pernah hamil lebih dari dua kali. Grandemultigravida adalah seorang wanita yang pernah hamil lebih dari empat kali
2006) (Herlina, Rina

2.5 Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsepkonsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Sugiono, 2007).

Pengetahuan tentang IMD berdasarkan :

1. Umur

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Gravida

Berdasarkan tinjauan teori tersebut maka dibuat kerangaka konsep penelitian sebagai berikut :

Keterangan :

: Diteliti : Tidak diteliti

Vous aimerez peut-être aussi