Vous êtes sur la page 1sur 4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi orang manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistoliknya di atas 160 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2001).

Hipertensi merupakan penyakit kronis serius yang banyak diderita manusia. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005, kematian akibat penyakit hipertensi di Indonesia sebesar 26,3% (Karyadi, 2006).

Prevalensi kasus hipertensi primer di Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 1,87% pada tahun 2007, meningkat menjadi 2,02% pada tahun 2008, dan 3,30% pada tahun 2009. Prevalensi sebesar 3,30% artinya setiap 100 orang terdapat 3 orang penderita hipertensi primer. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, kasus tertinggi hipertensi adalah kota Semarang yaitu sebesar 101.078 kasus (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009).

Cara yang paling baik dalam menghindari komplikasi hipertensi adalah dengan mengatur diet / pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan komsumsi buah dan sayuran, tidak mengkomsusi alkohol dan rokok. Permasalahan saat ini masih ditemukan pasien hipertensi yang tidak patuh terhadap dietnya (Gunawan, 2001).

Kepatuhan diet hipertensi dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu : demografi (usia, jenis kelamin, suku bangsa, status sosio-ekonomi dan pendidikan), pengetahuan, psikososial, dan dukungan keluarga. Usia merupakan faktor yang penting dimana anak-anak terkadang tingkat ketaatannya jauh lebih tinggi daripada remaja. Pendidikan seseorang dapat juga meningkatkan kepatuhan terhadap aturan perawatan hipertensi (Niven, 2001).

Penelitian yang dilakukan oleh Sunaryo (2009) mengenai tingkat ketaatan penderita hipertensi terhadap pengobatan di RSU Dr. Moewardi diperoleh hasil penelitian bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan klien hipertensi dengan ketaatan dalam menjalani diet. Hasil penelitian juga menyebutkan adanya hubungan antara dukungan keluarga klien hipertensi dengan ketaatan dalam menjalani diet.

Hasil survei pendahuluan pada bulan Maret 2011 di RSUD Kota Semarang, didapatkan data pasien hipertensi pada tahun 2009 ada 260 pasien hipertensi, sedangkan pada tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 282 (4,6%) kasus hipertensi. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap 10 penderita hipertensi di RSUD Kota Semarang ditemukan masalah yang berhubungan dengan konsumsi makanan yang tidak sesuai dengan aturan, yaitu ditemukan 70% pasien pada pengolahan makanannya ditambahkan garam dapur. Pasien tetap makan makanan yang bersantan dan makan makanan yang berlemak seperti daging.

Kepatuhan diet merupakan aspek penting dalam perawatan pasien hipertensi. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan diit hipertensi perlu diketahui oleh perawat sebagai seorang pemberi pelayanan kesehatan. Berdasarkan fenomena yang terjadi saat ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hal-hal yang berkaitan dengan kepatuhan diet pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang.

B. Perumusan Masalah Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius karena jika tak terkendali akan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Cara yang paling baik dalam menghindari komplikasi hipertensi adalah dengan mengubah ke arah gaya hidup sehat. Permasalahan saat ini masih ditemukan pasien hipertensi yang tidak taat terhadap dietnya. Kepatuhan diet hipertensi dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu : demografi, pengetahuan, psikososial, dan dukungan keluarga. Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Hal-hal apa sajakah yang berkaitan dengan kepatuhan diet pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kepatuhan diet pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang 2. Tujuan khusus a. Mengetahui karakteristik responden hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang. b. Mengetahui faktor demografi pasien (jenis kelamin, umur, dan pendidikan), pengetahuan, dukungan keluarga dan kepatuhan diet pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang. c. Menganalisa hubungan demografi pasien (jenis kelamin, umur, dan pendidikan) dengan kepatuhan diet pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang. d. Menganalisa hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang. e. Menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kota Semarang.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat Menambah informasi bagi masyarakat untuk mentaati diet bagi penderia hipertensi untuk mencegah adanya komplikasi dan kematian. 2. Bagi Rumah Sakit Memberikan masukan bagi Rumah Sakit untuk meningkatkan upaya

promosi kesehatan yang tepat pada masyarakat mengenai penyakit hipertensi guna mempertahankan kesehatannya. 3. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbagan bagi institusi pendidikan sebagai bahan masukan dalam mengembangkan program keperawatan terhadap cara mencegah dan mengobati hipertensi

E. Bidang ilmu Penelitian ini merupakan penelitian bidang ilmu keperawatan yaitu keperawatan medikal bedah.

Vous aimerez peut-être aussi