Vous êtes sur la page 1sur 2

Absorbsi Obat Intranasal Untuk mencapai system vascular, obat untuk absorbsi sistemik haruslah melewati lapis mukus

diikuti oleh epithelium. Mukus tidak akan bermasalah untuk partikel halus tidak bermuatan. Sebaliknya, partikel lebih besar atau molekul bermuatan dapat bermasalah jika melewati lapisan ini. Salah satu faktor pembatas kecepatan selama proses difusi obat melalui mukus adalah pengikatan (potensial) solute pada musin. Tipe interaksi adalah molekul asing dan mukus elektrostatik, hidrofobik, dan gaya van der waals. Struktur mukus sangat peka terhadap lingkungannya, berarti gangguan pH, suhu, tekanan osmotic, dan sebagainya dapat menginduksi perubahan struktur lapisan ini. Sifat dinamik mukus dapat menyebabkan variasi transfer molekul dan lokasi penghantaran menuju epitel. Begitu suatu obat melewati mukus, obat dapat melewati mukosa nasal menurut 3 mekanisme yang berbeda: 1. Dapat ditransfer melalui transeluler atau cara sederhana dan difusi membrane melalui pori atau pembawa. Jalur ini bertanggung jawab untuk pengangkutan obat lipofilik oleh konsentrasi tergantung proses difusi pasif yang efisien, oleh reseptor atau pembawa mediasi dan dengan mekanisme transportasi vesikular. jalur ini sangat cocok untuk molekul lipofilik kecil atau molekul besar 2. Transport paraseluler yang melibatkan gerakan melalui ruangan antar sel dan pertemuan sel yang ketat (rapat). Rute ini berjalan lambat dan terutama untuk molekul hidrofilik kecil. Ukuran ruang antar sel tersebut kurang dari 10 Ao. Rute paracellular akan kurang efisien untuk molekul besar dan tergantung pada berat molekul obat dengan ukuran molekul umum kurang dari 1000 dalton 3. Transitosis, partikel diubah menjadi bentuk vesikel (liposome) yang selanjutnya ditransfer melewati sel, dan akhirnya dideposisi melalui ruang interstitial. Setelah melewati mukosa nasal obat akan ditransfer dari jaringan hidung menuju system saraf pusat (SSP). Tiga mekanisme potensial untuk penghantaran obat dari hidung langsung menuju otak yaitu: 1. Obat mencapai sirkulasi sistemik selanjutnya dapat melewati halangan darah otak (BBB)

2. Obat dapat melewati epithelium olfaktori melalui difusi sederhana, transitosis di mediasi reseptor, atau transfer paraseluler, selanjutnya zat dapat menuju saraf, SSP, atau memasuki otak melalui lamina propria 3. Obat dapat diambil melalui sel neuronal saraf olfaktori, mengalami transport aksonalintraseluler, dan memasuki otak melalui bulus olfaktori. Kemungkinan penetrasi langsung menuju SSP diperlukan untuk beberapa macam obat

Vous aimerez peut-être aussi