Vous êtes sur la page 1sur 40

Ankes Ed 2

Sosio Antropologi Kesehatan (medik) ( Medico Socio Anthropology)


PENGANTAR ANTROPOLOGI ( Ilmu Tentang Manusia )

Antropologi Biologi Paleoanthropologi Antropologi fisik (ragawi)

Antropologi Budaya Prehistori Etnolinguistik Etnopsikologi Antropologi terapan Etnologi Antropologi spesialisasi Antropologi Spesialisasi Antropologi Ekonomi Antropologi Politik Antropologi Kependidikan Antropologi Kesehatan Antropologi Kesehatan Jiwa Antropologi Pendidik Antropologi Perkotaan Antropologi Hukum

Etnologi Antropologi diskronik (Ethnology) Antropologi sinkronik (Social Anthropology)

Ilmu Ilmu Bagian Dari Antropologi

Sosio Antropologi Kesehatan :


Merupakan bagian antropologi spesialisasi. Dalam ilmu kedokteran dipandang sebagai biobudaya. ANTROPOLOGI (ilmu tentang manusia) Mempelajari tentang mahluk manusia seutuhnya: Bentuk fisik, budaya dan masyarakatnya. Tujuan membangun masyarakat suku bangsa. Antropologi Biologi Mempelajari kehidupan dan perkembangan manusia secara biologis. Terdiri atas : 1. Antropologi Fisik (ragawi) 2.Paleoantropologi 1. Antropologi Fisik (ragawi) Pemahaman terjadinya beragam mahluk manusia berdasar ciri-ciri tubuhnya : fenotipe, warna kulit, bentuk hidung, tinggi badan, rambut, dll. genotipe, golongan darah, tingkah laku, sampai penentuan gen DNA untuk kepentingan medisina forensik. Antropologi fisik disebut juga Somatologi. 2. Paleoantropologi Asal-usul terjadinya manusia serta evolusinya menggunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu (fosil). disiplin

Antropologi Budaya Mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa. Di Indonesia : Antropologi budaya = Antropologi kultural. Di Eropa : diartikan sebagai ilmu tentang ras manusia dan ciricirinya.

1. Prehistori (prasejarah)
Sering disebut ilmu arkeologi. Antropologi prehistori dibagi dalam : a. sebelum manusia mengenal tulisan b. setelah manusia mengenal tulisan Di Indonesia Arkeologi diartikan sejarah kebudayaan dari jaman prasejarah sampai jatuhnya negara-negara Indonesia Hindu dan lenyapnya kebudayaan Hindu Indonesia.

2. Etnologi ( ilmu bangsa- bangsa )


Ilmu yang mencoba mencapai pengertian mengenai asas-asas manusia, dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat yang tersebar di seluruh muka bumi. Ada dua aliran (golongan penelitian ) yaitu : a. Golongan yang menekankan pada bidang diakronik dan b. Golongan yang menekankan pada bidang sinkronik dari kebudayaan. Penelitian diakronik = descriptive integration = etnologi Penelitian sinkronik = generalizing approach = anthropology. social

Descriptive integration mengolah dan mengintegrasikan hasilhasil penelitian antropologi fisik, etnolinguistik, etnografi, ilmu prehistori. Descriptive integration selalu mengenai satu daerah tertentu. Generalizing approach (social anthropology) mencari asas-asas persamaan dibelakang aneka warna dan beribu-ribu masyarakat dari kelompok manusia dimuka bumi.

Etno psikologi (timbul setengah abad yang lalu)


Penelitiannya menggunakan konsep psikologi dan perhatian terhadap : 1. Masalah kepribadian bangsa. 2. Masalah peranan individu pada proses perubahan adat istiadat. 3. Nilai universal dari konsep-konsep psikologi. 1. Masalah kepribadian bangsa : konsep - konsep dan istilah - istilah yang tidak cermat dinyatakan dalam karangan jaman lampau sehingga dewasa ini timbul persoalan secara ilmiah apakah konsep kepribadian bangsa itu benar ada. 2. Masalah peranan individu pada proses perubahan adat istiadat dipelajari secara detil pada perubahan kebudayaan (culture change) umpama tindakantindakan yang menyimpang dari tindakan umum. 3. Masalah nilai universal dari konsep-konsep psikologi : konsep ini hanya berlaku di masyarakat Eropa dan Amerika sehingga tidak ada nilai universal. Contoh : konsep kegoncangan batin masa remaja hanya ada di Eropa dan Amerika.

3. Etno Linguistik (antropologi linguistik)


Diteliti ciri-ciri bahasa dan tata bahasa . Di Indonesia mempelajari puluhan bahasa Nusantara.

4. Antropologi Spesialisasi
Perhatian ditujukan pada subject yang ditelaah, mulai timbul pada tahun 1930,diantaranya antropologi kesehatan.

Ankes Ed 2

SOSIO ANTROPOLOGI KESEHATAN (MEDIK) ( MEDICO SOCIO ANTHROPOLOGY)


PENDAHULUAN Sosio antropologi medik ilmu terintegrasi (integrated science) dengan adanya 2 (dua) kutub, kutub biologi dan kutub sosial budaya. Antropologi Kesehatan Disiplin biobudaya dengan perhatian pada aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia dan cara cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia menyangkut kesehatan dan penyakit.

Akar Antropologi Kesehatan Bersumber pada 4 perhatian : 1. Perhatian ahli antropologi fisik terhadap topik topik evolusi, gentika dan serologi. 2. Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif, termasuk sihir dan magic (mistik). 3. Gerakan Kebudayaan dan kepribadian (akhir 1930 1940) kerjasama ahli psikiatri dan antropologi. 4. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah perang dunia II.

ANTROPOLOGI KESEHATAN DAN EKOLOGI (Keterkaitan ekosistem dan sistem sosiobudaya)


Perhatian pada hubungan timbal balik manusia dan lingkungan alamnya, tingkah lakunya, penyakit penyakitnya, dan cara - cara tingkah laku dan penyakit mempengaruhi evolusi manusia dan budayanya.

Paleopatologi
Studi mengenai penyakit manusia purba, menjelaskan bagaimana nenek moyang dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka hidup dan cara hidup mereka. Pengetahuan mengenai penyakit penyakit mereka membantu memahami evolusi mereka, cara cara generasi manusia berikutnya beradaptasi terhadap ancaman kesehatan yang mereka hadapi. Pengaruh lingkungan alam terhadap penyakit dan evolusi manusia Penyakit infeksi faktor penting evolusi manusia melalui mekanisme Proteksi genetik. Penyakit merupakan faktor utama yang menentukan arah evolusi manusia dan gen memberikan respon genetik terhadap penyakit. Makanan dan Evolusi Makanan merupakan karakteristik lingkungan yang mempengaruhui evolusi manusia, kebiasaan makan dan tradisi dapat menghasilkan tekanan selektif yang memberi kesempatan lebih banyak gen untuk memberikan respon genetik.

Ekologi dan Pembangunan


Pembangunan bagi masyarakat berarti perkembangan sumber daya manusia dan fisik. Kemiskinan berkurang, pendidikan maju (universal), penyakit dapat diatasi, standar kehidupan meningkat. Pembangunan yang sukses sering menyebabkan munculnya penyakit penyakit tertentu, dan dapat menimbulkan masalah masalah kesehatan. Keberhasilan pengawasan penyakit menimbulkan ledakan penduduk.

Penyakit-penyakit sebab pembangunan : 1. Pembangunan lembah sungai 2. Pembangunan pembudidayaan tanah 3. Pembangunan jalan raya 4. Urbanisasi 5. Program-program kesehatan masyarakat

Sistem Medis
Sistem organisasi pranata sosial dan tradisi tradisi budaya yang menyangkut perilaku untuk meningkatkan kesehatan. Strategi adaptasi sosial budaya melahirkan sistem sistem medis yang menyangkut tingkah laku dan bentuk kepercayaan yang berlandaskan budaya yang timbul sebagai respon terhadap ancaman-ancaman yang disebabkan oleh penyakit. Sifat adaptif dari suatu sistem medis nampak dari polapola pranata sosial dan tradisi tradisi budaya yang dapat merespon ancaman penyakit. Kategori sistem medis Sistem medis dasar : a. Sistem teori penyakit Meliputi kepercayaan mengenai ciri-ciri sehat, sebab-sebab sakit, serta pengobatan dan teknik-teknik penyembuhan. b. Sistem perawatan kesehatan Memperhatikan cara-cara yang dilakukan oleh berbagai masyarakat untuk merawat orang sakit dengan memanfaatkan pengetahuan tentang penyakit.

Penyakit ditentukan oleh kebudayaan


Pandangan budaya : penyakit adalah pengakuan sosial bahwa seseorang itu tidak bisa menjalankan peran normalnya secara wajar, dan harus dilakukan sesuatu terhadap situasi tersebut. Dibedakan pengertian antara penyakit (disease) sebagai konsep patologi dan penyakit (illness) sebagai konsep kebudayaan. Konsep patologi bertujuan menghilangkan benda patogen, sedang konsep kebudayaan bertujuan memperbaiki fungsi. Semua sistem medis memiliki segi-segi pencegahan dan pengobatan. Fungsi sistem medis Sistem medis memiliki sejumlah fungsi penting bagi kesejahteraan kebudayaan. Sistem teori penyakit dapat dipakai : 1. Memberikan rasional bagi pengobatan 2. Menjelaskan tentang mengapa 3. Menjelaskan peran dalam memberikan sanksi dan dorongan norma-norma budaya, sosial dan moral. 4. Memberikan rasional bagi pelaksanaan konservasi. 5. Dapat mengatasi agresi. 6. Peran nasionalistik pengobatan tradisional sering memainkan peran penting dalam pengembangan rasa kebangsaan (nasionalisme) karena dapat melambangkan masa silam negara yang bersangkutan dan tingkat kebudayaannya yang tinggi dimasa lalu.

Sistem medis berdasar tempat perkembangan


1. Sistem medis timur/non barat (Etnomedisin) 2. Sistem medis barat (Biomedisin) 1. Etnomedisin ( sistem medis timur/non barat) Sistem medis non barat dinamakan sebagai pengobatan primitif yakni pengobatan/penyembuhan didasarkan kepercayaan dan praktek praktek pengobatan yang merupakan hasil perkembangan kebudayaan asli dan explisit tidak berasal dari kerangka konseptual kedokteran modern. Dalam perkembangannya disebutkan pula pengobatan tradisional atau dalam masa kini dianggap sebagai pengobatan alternatif. Aspek positif dari pengobatan non barat Kekuatan sistem medis non barat dimasukkan kategori pengobatan pendukung psiko sosial dan kategori tindakan pengobatan klinis terutama farmakopea pribumi. Konsep orang Navaho : sehat adalah suatu hubungan yang benar antara manusia dengan lingkungannya. Sehat diasosiasikan dengan baik, berkah, dan keindahan semua yang berharga dalam hidup. Sakit merupakan bukti bahwa seseorang telah keluar dari keseimbangannya yang rawan.

Etiologi penyakit 1. Sistem medis personalistik : Suatu sistem dimana penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi dari suatu agen yang aktif, yang dapat berupa mahluk supranatural (mahluk gaib, atau dewa) mahluk yang bukan manusia ( tukang sihir/tukang tenung) dan orang yang sakit adalah korbannya. 2. Sistem medis naturalistik : Dalam sistem ini penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah sistematik yang bukan pribadi. Sistem ini diatas segalanya mengakui adanya suatu masalah keseimbangan. Sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap didalam tubuh seperti : panas, dingin, cairan tubuh, dosha, yin dan yang berada dalam keadaan seimbang menurut usia dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah dan lingkungan sosialnya. Apabila keseimbangan terganggu maka hasilnya timbul penyakit. Konsep kausalitas dalam sistem personalistik

Penyakit disebabkan oleh agen-agen yang dengan beberapa cara menjatuhkan kekuatan mereka dengan beberapa cara terhadap korbannya. Agen tersebut berupa mahluk manusia mahluk super atau bukan manusia namun di pandang sebagai mahluk yang keras hati.
Penilaian terhadap sistem medis tradisional

Dilihat sebagai sarana adaptasi telah berhasil dengan baik. Pengobatan ini adalah cukup baik sebagai pranata budaya yang adaptif, yang mendorong kesejahteran masyarakat yang bersangkutan. Namun pengobatan non barat adalah cara yang kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dari penduduk masa kini.

Pengobatan populer (Popular medicine) Konsep pengobatan populer / pengobatan rakyat (folk medicine) sudah dikenal sejak abad 20 oleh para dokter dan ahli antropologi. Pengertian ini digunakan untuk mendeskripsikan sumber pengobatan saja dan tidak bagaimana pertolongannya, dimana para petani (Eropa dan Amerika Latin) menggunakan untuk masalah kesehatannya. Istilah ini juga dipakai untuk praktek penyembuhan bagi aborigin yang utamanya titik beratnya pada pengetahuanya tentang etnobotani (tanam tanaman obat). Disamping ini juga pengobatan populer diikuti ritual yang dapat disejajarkan dengan kategori psycho pathologi (Barat) ataupun sejajar dengan kaitan ilmu pengetahuan dan agama. Konsep pengobatan rakyat (folk medicine) mulai dipakai antropolog pada pertengahan abad 20. Untuk pembatas antara praktek magik kedokteran dan agama dan menggali peranan yang signifikan dari penyembuh populer dengan cara praktek penyembuhannya. Sistem pengobatan ini dikenal pula sebagai pengobatan primitif atau preteknikal seperti pengobatan di Tibet. Pengobatan tradisional China atau budaya Ayuverdi di India yang kadang disebut pengobatan sistematik. Studi komparatif mengenai pengobatan ini dikenal sebagai etnomedisin.

KONSEP SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESEHATAN DAN MANFAATNYA Sosiologi kesehatan : Membicarakan mengenai
proses perilaku individu/interaksi masyarakat yang mempengaruhui status kesehatan dari individu/masyarakat serta bagaimana hubungan petugas kesehatan dan kliennya. Antropologi kesehatan : Membicarakan hasil perilaku/interaksi yang telah membudaya dalam satu masyarakat mengenai issue kesehatan. Sosiologi : Ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan sosial seperti terjadinya perubahan perilaku. Bagaimana suatu perubahan perilaku dapat terjadi petugas harus memperhatikan bagaimana struktur sosial dimasyarakat tersebut. Contoh : perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara mau melakukan cuci tangan sebelum makan, membuang sampah ditempatnya dan lain sebagainya. Konsep sosiologi antropologi dalam penerapan di bidang kesehatan. 1. Ruang lingkup sosiologi kesehatan : a. Sosiologi kedokteran/epidemiologi ; Sudah seabad sosiologi kedokteran mencoba memahami faktor-faktor sosial yang berhubungan dengan pola penyebaran penyakit (epidemiologi) dalam kelompok masyarakat. Sosiologi kedokteran mencakup tentang faktor faktor sosial dalam etiologi/penyebab penyakit, prevalensi/banyaknya penyakit, dan interpretasi/penafsiran dari penyakit.

b. Status kesehatan individu/masyarakat. Status ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : lingkungan (yang paling besar), perilaku, pelayanan kesehatan dan herediter (bawaan lahir). Pengaruh norma sosial dan norma keluarga terhadap perilaku kesehatan merupakan salah satu identitas untuk status kesehatan individu. Di Indonesia sebagai negara transisi dimana pola sosial budaya yang lama dimasuki sosial budaya yang baru akibat globalisasi terlihat adanya pola penyakit yang ada sekarang yaitu, penyakit infeksi masih banyak di daerah, sedangkan penyakit karena gaya hidup mulai meningkat.
2. Pendekatan sosiologi di bidang kesehatan a. Pendekatan Emik Menganalisa perilaku seseorang dengan mendapatkan informasi dari perilaku sendiri, bersifat naratif, subyektif, dan sukar di generalisasikan. Foster menyatakan bahwa pendekatan emik adalah memahami mengapa atau penjelasan tentang mengapa dia melakukan atau menolak melakukan sesuatu. b. Pendekatan Etik Menganalisa perilaku/gejala sosial dari sudut pandang orang luar dan dibandingkan dengan budaya lain. Sifatnya obyektif, dan mempunyai indikator agar bisa dibandingkan.

Penerapan dalam bidang perawatan 1. Terhadap pasien/klien : a) sebagai pendidik, b) sebagai pemberi asuhan, c) sebagai model, d) sebagai peneliti, e) sebagai peran pengganti ibu. 2. Terhadap tim kesehatan : a) sebagai kolaborator, b) sebagai koordinator, c) sebagai anggota tim. Manusia dan kebudayaan Konsep manusia : sulit untuk menjelaskan secara pasti kapan manusia menghuni dunia alam semesta. Satu teori menetapkan bahwa semua mahluk hidup berasal dari mahluk bersel satu, yang berevolusi berjuta tahun sehingga menjadi mahluk menyerupai kera (Teori evolusi Darwin). Ditemukan Gigantothropus, Australipithecus, Pitecanthropus Erectus/Soloensis. Mereka ini dikatakan belum berbudaya karena tidak ditemukan alat-alat berburu, alat-alat perlindungan keamanan dan belum menggunakan bahasa. Menurut Yacob : Ras Wajak (di temukan 400.000 tahun yang lalu), merupakan nenek moyang penduduk asli di Papua dan Australia sekarang. Kebudayaan Asal katanya dari Buddayah dari Sansekerta yang berarti budi dan akal, atau culture (Inggris) yang berasal dari kata colore (Latin). Kuntjoroningrat : kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Tindakan kebudayaan adalah tindakan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar (learned behavior).

B. Wujud kebudayaan
Ada 3 wujud kebudayan : 1. Ideas : wujud yang ideal dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau dilihat, karena ada dalam pikiran manusia/warga masyarakat. Saat ini ideas dapat di simpan di komputer dan lain-lain. 2. Aktifitas : Tindakan masyarakat berupa sistem sosial, atau interaksi, bergaul, adat istiadat, serta norma- norma. Contoh : budaya Jawa dalam mempertahankan kesehatan melalui minum jamu secara rutin. 3. Artifak : Wujudnya merupakan karya manusia yang dapat dilihat, diraba, difoto karena kongkrit dan bersifat fisik. Contoh : jamu gendong yang di minum masyarakat Jawa.

C. Unsur unsur kebudayaan


1. Bahasa, masing masing daerah mempunyai bahasa sendiri dan bahasa merupakan cermin kebudayaan masyarakat, suku bangsa/ras. 2. Sistem pengetahuan, tingkat pengetahuan masyarakat tercermin dari cara masyarakat menyelesaikan masalah. 3. Organisasi sosial masyarakat, perkumpulan adat, perkumpulan kelompok tani, dan perkumpulan lainlainnya.Lebih maju sistem organisasi lebih mudah memasukkan pendidikan kesehatan/promosi kesehatan. 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi, apa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup suatu masyarakat. 5. Sistem mata pencaharian hidup,hidup sebagai pedagang (Cina, Minang), sebagai petani (Jawa).Jenis penyakit akan berbeda bagi mereka. 6. Sistem religi, agama dan kepercayaan, perlu diketahui oleh petugas kesehatan terutama untuk pasien depresi. 7. Kesenian, dapat dijadikan ajang penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan.

D. Hakekat kebudayaan Kebudayaan merupakan tindakan manusia yang berpola. Tindakan yang tidak berpola dikatakan belum berbudaya. Yang dimaksud orang tidak berbudaya adalah orang yang tidak mempunyai sopan santun/adat istiadat, tidak punya aturan karena aturan itu diinternalisasikan setiap hari dalam masyarakat. Berbudaya penting bagi petugas kesehatan karena bisa mencerminkan apakah petugas tersebut beretika atau tidak karena etika profesi berasal dari nilai dan norma budaya umat manusia secara universal. E. Sifat kebudayaan Kebudayaan adalah hasil cipta rasa, karsa, karya manusia, dan budaya yang dihasilkan merupakan penyaluran hasrat, naluri kebutuhan manusia yang ada dalam diri manusia yaitu rasa keindahan, rasa sentimental, rasa aman, rasa sayang dan lain sebagainya. Obat obat tradisional yang dipergunakan nenek moyang kita merupakan hasil budaya pada zamannya dalam rangka memuaskan rasa aman dan rasa sayang terhadap sesama manusia. F. Ciri-ciri kebudayaan Ethos = ciri / watak yang keluar khas dari sebuah kebudayaan dapat dari perilaku atau kegemaran masing masing kebudayaan dari mana berasal. Lihat cara berbicara orang Jawa, Batak, dan Madura. Batik Yogya berbeda dengan Solo dan Pekalongan. G. Nilai budaya, Norma dan Hukum Nilai budaya sebagai pedoman yang memberi arah dan orientasi terhadap hidup yang bersifat umum. Norma dan hukum berupa aturan-aturan untuk bertindak bersifat khusus dan perumusannya amat terperinci dan jelas.

Kebudayaan dan kepribadian Studi kebudayaan dan kepribadian terkait dengan masalah penyakit/kesehatan. Apakah sikap orang dewasa yang terbentuk terutama disebabkan oleh pembentukan semasa kanak-kanak dan penerimaannya terhadap kebiasan-kebiasan semasa kecil, serta pengalaman-pengalaman yang diterima kemudian ? Atau ada konstitusi psikik yang merupakan pembawaan berdasar faktor biologis. Nilai nilai budaya (adat istiadat) mempunyai keterkaitan yang erat dengan kepribadian.

Kepribadian (Personality) Kelakuan manusia setelah dipengaruhi oleh akal dan jiwanya. Perilaku (kelakuan) tindakan yang prosesnya telah direncanakan didalam gen merupakan milik pribadi (dirinya sendiri) tanpa belajar. Contohnya : reflex, kelakuan naluri, kelakuan membabi buta.Tingkah laku (action) perilaku manusia yang prosesnya tidak dipolakan dalam gen, tetapi dengan belajar dan dijadikan milik sendiri (Learned Behavior).
Unsur unsur kepribadian a) Pengetahuan, b) perasaan, c) dorongan naluri. a. Pengetahuan Unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seseorang manusia yang sadar secara nyata terkandung dalam otaknya. Penggambaran dari rangsangan-rangsangan manusia yang sadar (conscious) disebut persepsi.

Penggambaran baru diolah bersama penggambaran lama menghasilkan penggambaran baru dengan pengertian baru disebut apersepsi.
Penggambaran baru yang lebih intensip terfokus dengan pemusatan akal disebut pengamatan. Pengamatan diolah menjadi penggambaran abstrak disebut konsep. Penggambaran baru yang tidak realistik disubut fantasi.

b. Perasaan Alam sadar manusia juga mengandung perasaan . Apersepsi seseorang yang pernah ia alami disebut perasaan. Perasaan adalah suatu keadaan alam kesadaran manusia karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif atau negatif. Dari perasaan timbul kehendak. Dari kehendak timbul keinginan. Suatu keinginan yang keras disebut emosi c. Dorongan Naluri Perasaan yang sudah terkandung dalam organisme (dalam gen) disebut naluri. Sedang kemauan yang sudah merupakan naluri disebut dorongan (drive). Macam-macam kepribadian 1. Kepribadian individu 2. Kepribadian umum 3. Kepribadian Timur dan Barat Kebiasaan, adat dan kepribadian Merupakan suatu yang tidak terpisahkan didalam kebudayaan. Kebiasaan (Habit), kepribadian individu (individual personality), adat istiadat (customs), sistem sosial (social system), kepribadian umum (modal personality). Habit dan individual personality dipelajari dalam psykologi dan customs, social system serta modal personality dipelajari dalam antropologi. Adat istiadat (customs) Terdiri atas nilai-nilai budaya, pandangan hidup dan citacita, norma-norma dan hukum serta pengetahuan dan keyakinan. Integrasi kebudayaan Pendekatan kebudayaan sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi (pikiran kolektif, fungsi unsur-unsur kebudayaan, ethos kebudayaan, dan kepribadian umum).

Alkulturasi (culture contact) Proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsurunsur dari satu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri. Asimilasi Proses sosial yang timbul bila ada : 1. Golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda 2. Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama 3.Kebudayaan golongan masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan unsur masing-masing berubah wujud menjadi kebudayaan campuran. Manusia dan Masyarakat Manusia sebagai mahluk individu yang merupakan satuan kecil yang hidup berdiri sendiri tidak mempunyai kawan. Individualisme/perorangan mempunyai sifat-sifat pribadi yang khas dan spesifik. Manusia sebagai mahluk sosial secara kodrati memerlukan interaksi dengan orang lain. Keinginan interaksi ini dipenuhi dengan kelompok yang mempunyai latar belakang bahasa, pendidikan, agama, norma keluarga, yang berlaku pada masyarakat. Masyarakat (society) adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut satu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu identitas bersama. Masyarakat terbentuk karena kehidupan kolektif manusia dan bukan karena ras. Masyarakat/society berasal dari kata socius yang berarti kawan sedang masyarakat dari kata Arab syarataatau syirk yang berarti ikut serta atau berpartisipasi.

Konsep keluarga Merupakan kesatuan sosial yang terkecil dari mahluk sosial. Keluarga merupakan kesatuan kekerabatan, kesatuan ekonomi, yang mempunyai fungsi berkembang biak,mendidik anak, dan melindungi yang lemah. Keluarga juga merupakan suatu kelompok individu yang terbentuk dari suatu hubungan seks yang tetap untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan keorang tuaan dan pemeliharaan anak. Karena itu perlu melihat peran keluarga dalam menentukan status kesehatan anggotanya bagaimana pengaruh nilainilai keluarga terhadap permasalahan kesehatan. Peradaban (Civilization) Istilah yang dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun, kepandaian menulis dan lain sebagainya. Unsur unsur masyarakat 1. Manusia yang hidup bersama, sehingga dalam kebersamaan terjalin ikatan yang kuat untuk saling membantu. 2. Bercampur hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. 3. Menyadari bahwa mereka merupakan satu kesatuan, untuk itu mereka selalu saling tolong menolong. 4. Mematuhi norma-norma yang menjadi kesepakatan mereka bersama, dan memberikan sanksi pada anggota yang tidak mematuhi. 5. Menyadari ikatan kebersamaan sehingga saling menghormati/menghargai. Menghasilkan suatu kebudayaan tertentu. Pengertian masyarakat bisa luas yaitu masyarakat suatu negara (masyarakat Eropa, masyarakat Indonesia dll).Pengertian masyarakat yang sempit umpama masyarakat Minang, masyarakat Jawa, masyarakat Bali dll.

Pranata sosial Adalah sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat berinteraksi menurut polapola resmi yang disebut pranata atau institution. Pranata = institution, sedang lembaga = institute. Golongan pranata sosial (ada 8 golongan) 1. Domestic institution : pemenuhan kebutuhan kekerabatan. 2. Economic institution : pemenuhan mata pencaharian hidup. 3. Educational institution : pemenuhan pendidikan dan penerangan 4. Scientific institution : pemenuhan kebutuhan ilmiah manusia 5. Aesthetic institution : pemenuhan rasa keindahan (seni tari dll) 6. Religius institution : pemenuhan kebaktian pada Tuhan YME 7. Political institution : pemenuhan keseimbangan kekuasan,partai 8.Somatic institution : pemenuhan keperluan fisik (kesehatan dll) Struktur sosial Didasari oleh struktur masyarakat kecil dan lokal yang merupakan kehidupan, kekerabatan dan merupakan sistem yang bersifat ketat mempengaruhi lapangan yang luas sehingga menyangkut banyak sektor kehidupan masyarakat. Fungsi struktur sosial Susunan hubungan antar individu individu yang menyebabkan adanya berbagai macam susunan hubungan didalam masyarakat membentuk struktur sosial (social structure). 1. Struktur suatu masyarakat mengendalikan tindakan individu dalam masyarakat. 2. Hubungan interaksi antar individu dalam masyarakat adalah hal yang komplek yang dapat diobservasi dan dicatat. 3. Dengan struktur sosial dapat diselami latar belakang seluruh kehidupan suatu masyarakat. 4. Struktur sosial dapat dipakai sebagai kriterium untuk menentukan batas-batas dari suatu masyarakat tertentu.

Stratifikasi sosial Stratifikasi adalah kiasan yang menggambarkan keadaan kehidupan masyarakat yang didalamnya terdapat pembedaan penduduk / masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat : tinggi, menengah dan rendah. Pembagian tersebut terjadi karena : a) didapat sejak lahir (ningrat, jenis kelamin, ras dlsb), b) dibentuk : pendidikan, karier, pembagian kewenangan, dlsb. Unsur unsur stratifikasi sosial 1.Status (kedudukan), kumpulan hak dan kewajiban. 2.Peran, bagaimana seseorang menjalankan statusnya. Perilaku dan Masalah Kesehatan pada Masyarakat Perilaku sehat sakit Perilaku merupakan suatu kegiatan/aktifitas organisme yang bersangkutan baik dapat diamati secara langsung atau tidak langsung. Jadi perilaku manusia adalah suatu aktifitas manusia itu sendiri. Perilaku yang tampak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Heriditas/faktor keturunan adalah konsepsi dasar/modal untuk perkembangan perilaku mahluk hidup. Lingkungan adalah kondisi/lahan untuk perkembangan perilaku. Mekanisme bertemunya kedua faktor tadi dalam rangka terbentuknya perilaku disebut proses belajar (learning process). Perilaku dapat dikatakan sebagai hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan tanggapan (respons). Perilaku juga dikatakan sebagai hasil dari pengalaman, persepsi, pemahaman, penafsiran, yang kemudian distimulus oleh motivasi dan emosi. Perilaku manusia dipengaruhi sistem sosial budaya keluarga, masyarakat, serta sistem kepribadian individu (introvert/extrovert).

Perilaku mencari pelayanan kesehatan Menurut J.Young : a. Daya tarik (gravity) : ketertarikan seseorang akan sebuah berita/informasi (r.s.modern, pengobatan tradisional, pengobatan modern dll). b. Pengetahuan (home remedy) keputusan seseorang akan berobat kemana secara gethok tular dimana cara ini adalah yang paling sederhana, ampuh dan murah c. Kepercayaan (faith), klien memang percaya karena telah mengalaminya sendiri. d. Kemudahan (accessibility) berarti mudah dijangkau. e. Sosial ekonomi (negara berkembang) biasanya karena murah, misalnya : dukun beranak, pengobatan alternatif dll. Beberapa teori perubahan perilaku yang dapat diadopsi untuk program kesehatan a. Teori adopsi inovasi (Rogers) Penyampaian ide-ide baru dalam pendidikan kesehatan untuk mendapatkan pembaharuan b. Teori pertentangan kekuatan (Lewin) Dalam diri individu ada kekuatan yang bertentangan karena informasi yang masuk tidak seimbang. Dengan pendidikan kesehatan yang sesuai dapat mengurangi faktor penghambat. c. Teori perubahan sikap (Kelman) Pertama patuh karena imbalan, kemudian terjadi internalisasi.

Pengertian masyarakat tentang sehat-sakit Disease (penyakit) suatu keadaan tubuh yang terdapat tanda dan gejala (sign and symptoms) gangguan, dimana gangguan dapat berupa medik dan organo biologik. Illness (keadaan sakit) perasaan sakit seseorang dapat dilihat dari sosiocultural. Sering seseorang menyatakan sakit meskipun secara medik dan organo biologik tidak ada gangguan. Secara sosial ketika seseorang sedang sakit maka ada reaksi individu. Reaksi individu ini ada beberapa tahap : a. Tahap pengenalan gejala : rasa tidak enak, mungkin ada rasa sakit secara biologis, atau secara psikologis. b. Tahap asumsi peranan sakit : mencari pengakuan keluarga, kelompok, teman, dengan konsekuensi agar bebas tugas. c. Tahap ketergantungan si sakit : pasrah, patuh untuk sembuh,baik kepada keputusan keluarga maupun petugas kesehatan. d. Tahap penyembuhan : usaha untuk dapat melakukan fungsi sosial. Pengaruh lingkungan sosial budaya terhadap penyakit Penyakit (disease) adalah bagian lingkungan manusia. Penyakit menyangkut patologi dan pada satu tingkat penyakit bersifat biologis. Faktor-faktor sosial psikologik dan faktor budaya sering memainkan peran dalam pencetusan penyakit. Pengertian sehat dan sakit adalah sangat relatif karena sangat dipengaruhi oleh pengetahuan kebudayaan seseorang yang tidak lepas dari konteks kehidupan suatu masyarakat.

Definisi sakit ditentukan oleh kebudayaan WHO (1947) Health is a state of physical, mental and social well being and not merely the absent of diseases and infermery. Dalam pandangan budaya penyakit adalah pengakuan sosial bahwa seseorang tidak dapat menjalankan peran normalnya secara wajar dan harus dilakukan sesuatu terhadap situasi tersebut, misalnya : dengan acara ritual tertentu. Masyarakat mendefinisikan penyakit dengan berbeda-beda atas gejala yang diterima. Sebagai bukti adanya penyakit dalam suatu masyarakat, mungkin diabaikan pada masyarakat lain. Karena pendefinisian secara berbeda-beda maka penanganannya berbeda pula. Untuk masyarakat yang mempunyai kebudayaan yang lebih tinggi, akan menggunakan ramuan-ramuan dari tumbuhtumbuhan (Jawa dan Cina) sedang masyarakat yang kebudayaannya rendah akan menggunakan alam gaib. Persepsi tentang sehat dan sakit masing-masing budaya menterjemahkan secara sendiri-sendiri, demikian juga diagnosa yang ditegakkan oleh dokter dipengaruhi oleh budaya barat yang menterjemahkan menurut pengetahuan dan budaya mereka. Pelayanan kesehatan yang dipilih masyarakat juga dipengaruhi latar belakang sosial budaya pasien : misalnya orang masih suka dan percaya pada dukun bayi dibandingkan dengan bidan. Seorang dukun bayi masih sering dimintai melakukan acara-acara ritual yang tidak akan diperoleh dari seorang bidan/dokter. Penyebaran penyakit menular jelas dapat dilihat bagaimana budaya masyarakat ditempat tersebut, mengingat penyakit menular sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial budaya. Kehidupan perkotaan sering kurang memperhatikan norma-norma agama lebih mementingkan kesenangan sesaat mengakibatkan banyaknya penularan penyakit (kelamin) akibat hubungan sex bebas .

Faktor faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang 1. Perilaku : pola hidup bersih dan sehat, kesadaran perilaku hidup bersih menjauhkan seseorang dari penyakit dan mendekatkan pencapaian kesehatan optimal. 2. Lingkungan : beberapa penyakit (diarhea, pneumoni dll) dapat dicegah dengan mengintervensi lingkungan dan perilaku. 3. Pelayanan kesehatan : komitmen Indonesia terkait dengan MDG (mileneum development goals) yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup mengupayakan target peningkatan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan untuk separo proporsi penduduk yang belum mendapat akses tersebut. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, dikembangkan untuk meningkatkan sanitasi dan lingkungan yang bersih serta perilaku higienis masyarakat. Pilar-pilar STBM yaitu : stop BABS, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan, mengelola sampah dan air limbah rumah tangga. 4. Keturunan : beberapa gangguan dalam perkembangan janin (malformasi, gangguan mental) yang disebabkan gangguan pada chromosom baik mengenai jumlah maupun bentuk, mutasi gen dlsb, menyebabkan tidak normalnya status kesehatan.

Pengobatan tradisional dan pengobatan alternatif Dalam 30 tahun terahkir banyak cara pengobatan yang berkembang ditengah masyarakat yang oleh WHO disebut sebagai tradisional medicine. Para ilmuwan lebih suka menyebut tradisional healing, ada juga yang menyebut folk medicine, alternative medicine, ethno medicine, dan indigenous medicine. Dalam bahasa sehari hari dikenal dengan istilah pengobatan dukun, penggunaan ramuan asli, atau pegobatan tradisional, pengobatan alternatif.

Pengobatan tradisional Adalah suatu upaya kesehatan dengan cara lain dari ilmu kedokteran dan berdasarkan pengetahuan yang diturunkan secara lisan maupun tulisan yang berasal dari Indonesia atau luar Indonesia (non barat). WHO menyatakan : pengobatan tradisional adalah ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah ataupun tidak dalam melakukan diagnosis, prevensi dan pengobatan terhadap tidak keseimbangan fisik, mental maupun sosial. Pedoman utamanya adalah pengalaman praktek yaitu : pengamatan yang diteruskan dari generasi ke generasi selanjutnya baik secara lisan maupun tertulis. Jenis pengobatan tradisional di Indonesia 1. Pengobatan tradisional dengan obat * Ramuan asli Indonesia, jamu-jamu. * Ramuan obat Cina * Ramuan obat India 2. Pengobatan tradisional spiritual/kebatinan * Pengobatan atas dasar kepercayaan * Pengobatan atas dasar agama * Pengobatan dengan dasar getaran magnet. 3. Pengobatan tradisional dengan memakai peralatan * Akupunktur, pengobatan dengan tusuk jarum dan pengobatan moxa tradisional Cina. * Pengobatan tradisional urut/pijat * Pengobatan patah tulang * Pengobatan dengan peralatan tajam/keras, batu giok. 4. Pengobatan tradisional yang telah mendapatkan pengarahan dan pengaturan pemerintah : * Dukun beranak/dukun bayi

Perkembangan pengobatan tradisional ditinjau dari perkembangan kebudayaan 1.Tahap irasionalisme dini. kepercayan bahwa orang sakit disebabkan perbuatan mahluk halus menyebabkan cara penyembuhan langsung diarahkan mahluk halus. Seorang dukun mempunyai mantra-mantra , ucapan yang mengandung kekuatan magis mengusir kekuatan mahluk halus. Dukun juga mempunyai jimat , alat yang ampuh untuk melawan mahluk halus. Atas petunjuk dukun disajikan sesajen, dalam bentuk buah buahan, ayam, kambing sebagai korban dlsb. 2. Tahap irasionalisme fajar. Kepercayaan bahwa kekuatan gaib dapat dikuasai manusia, khususnya dukun yang berhasil menembus dunia halus (menurut kepercayaan masyarakat). Dalam tahap ini melalui dukun dapat memanipulasi berbagai kekuatan gaib untuk keperluannya sendiri. Manusia dapat menggunakan untuk membuat orang lain sakit tetapi juga dapat membuat si sakit sembuh. Benda dari alam sekitarnya digunakan sebagai wadah dari kekuatan gaib yang akan dipakai. Dukun ada yang menggunakan kekuatan gaib yang dikuasainya untuk menolong sesama manusia (white magic), ada pula yang menggunakan sebagai (black magic) untuk mencelakakan orang. 3. Tahap rasionalisme awal Secara kebetulan atau karena pengalaman manusia menemukan kekuatan-kekuatan yang ada dalam bahan (tumbuhan,hewan) sekitar lingkungannya untuk pengobatan. Dukun dapat mencampur beberapa bahan alamiah menjadi jamu yang tidak beracun dan manjur.

4. Tahap rasionalisme lanjut Kesadaran manusia mampu menguasai kekuatan yang terkandung dalam alam secara rasional dan mengabdikan untuk kepentingan manusia dan masyarakat. Sumber bahan jamu tidak lagi digali secara tradisional tetapi dipelajari dalam berbagai disiplin ilmu. Jamu ini kemudian dikenal dengan nama obat. Adat dan tradisi yang menjadi pegangan dukun dan menjiwai jamu diganti ilmu pengetahuan yang menjadi pedoman dokter dan teknologi modern yang menghasilkan obat.

Pengobatan tradisional dalam masyarakat Jawa Di masyarakat Jawa dikenal adanya : tiang sepuh, kiayi, dukun, dan tiang saged. Disamping mengobati orang sakit juga memberi nasehat, membuat ramuan cinta, menemukan barang hilang dll. Pengetahuan ini diperoleh dari aliran kebatinan, warisan keluarga, otodidak atau guru dukun. Dalam prakteknya dukun menggunakan kepercayaan budaya sebagai alat diagnostik dan pengobatan. Pengobatan untuk memberikan rasa aman (security feeling). Dukun juga menguasai seni (art) guna memanipulir kepercayaan budaya.
Masa depan pengobatan alternatif di Indonesia Penyakit psikosomatik merupakan peluang bagi pengobatan tradisional. Dengan penenang sudah merupakan jaminan ulang untuk penyembuhan yang dapat dilakukan oleh siapa saja (dokter, dukun, ulama, pendeta, orang tua, dlsb). Penyakit kanker yang sulit disembuhkan oleh dokter berpeluang lari kepengobatan alternatif. Dikota kota karena kemajuan dukun akan terpinggirkan atau untuk mempertahankan statusnya dia membuat cara seperti yang dilakukan dokter. Komunikasi dokter/petugas kesehatan yang belum menunjukkan perbaikan (pasien kurang mendapat kesempatan mengetahui penyakitnya) menyebabkan pasien lari ke pengobatan alternatif.

Proses sosial dan interaksi sosial Proses ini sangat penting bagi dokter yang terjun dalam masyarakat maupun hubungan dokter dengan pasiennya. Proses sosial/sosialisasi merupakan hubungan dinamis dalam kehidupan masyarakat karena manusia sebagai mahluk sosial selalu ingin hidup bersama dengan orang lain, dalam bentuk pergaulan atau bermasyarakat. Proses sosialisai ditentukan oleh lingkungan sosial budaya yang bersangkutan. Proses sosial merupakan/sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Sosialisasi merupakan proses belajar/penyesuaian diri dari seseorang, kemudian mengadopsi kebiasaan, sikap dan ide-ide orang lain, kemudian seseorang mempercayai dan mengakui sebagai milik pribadi. Teori sosialisasi 1. Teori Mead : a) tahap bermain, b) tahap permainan, c) aktifitas lain. 2. Teori Cooley : a) tahap persepsi, b) tahap penilaian, c) tahap perasaan. Agen sosialisasi 1) keluarga 2) teman bermain 3) sekolah 4) media masa

Interaksi sosial Syarat interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Agar interaksi berjalan lancar dan berhasil maksimal dibutuhkan informasi. Bentuk bentuk interaksi : interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu lain atau dengan kelompok. Interaksi sosial bisa berbagai bentuk misalnya:kerjasama (cooperation), persaingan (competition) pertikaian (conflict), dan akomodasi (acomodation). Bentuk kerjasama (cooperation) yaitu : a) bargaining. b) co-optation suatu proses penerimaan unsur-unsur baru sebagai upaya stabilitas dalam organisasi. c) coalition : gabungan dua organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama.

Hubungan dokter pasien Peranan : Menjadi seorang dokter berarti bahwa individu itu ditempatkan pada suatu keadaan tertentu, dan berarti bahwa ada perbuatan atau kegiatan yang telah ditetapkan untuk dokter. Perhatian yang menjadi pembahasan adalah peranan dokter serta konflik yang terdapat didalamnya yakni konflik yang ada dalam rangka pemenuhan tugas pekerjaan. Peranan ini bermanfaat pada waktu terjadi interaksi manusia. Interaksi pada dokter pasien terjadi dalam proses tawar-menawar (pada anamnese). Tipe tawar menawar ini cenderung dipengaruhi oleh timpangnya kekuatan yang dimiliki pasien, namun berusaha mencoba mencari kesepakatan, terutama dalam konflik tertentu yang terdapat di dalamnya.

Konflik dalam peranan dokter Dalam peranan sosial dokter terdapat sejumlah konflik yang berkaitan dengan peranan tersebut. Konflik pertama : yang perlu diatasi antara kepentingan pasien sebagai perorangan dengan kepentingan pasien sebagai kelompok (dokter berjuang untuk menyesuaikan penanganan setiap kasus dengan selayaknya, pihak pasien berjuang untuk mendapatkan penanganan yang lebih sesuai untuknya dengan mengabaikan tertentu dari sistem secara keseluruhan). Konflik kedua : konflik yang terjadi tidak hanya menyangkut kebutuhan, untuk mengatasi kepentingan pasien selaku individu maupun kelompok (dengan konsekuensi tidak seluruh kepentingan pasien bisa dipenuhi), tetapi juga menyangkut masalah pengelolaan sumberdaya seperti waktu, keahlian dan material untuk setiap pasien.

Konflik ketiga : menyangkut kebutuhan dokter untuk membuat keseimbangan antara kepentingan pasien masa kini dan kepentingan masa depan. Pasien atau keluarganya sering meminta atau mendesak suatu pengobatan yang hasilnya diluar harapan mereka, memperpanjang penderitaan, bercanda dengan maut, dan mempertinggi perongkosan. Tetapi realisasi diagnosis yang benar dengan cara pengobatan yang tepat akan menghasilkan suatu keadaan yang layak bagi pasien dan mungkin terhindar dari kelelahan, penderitaan fisik dan emosional yang luar biasa. Alasan memiliki keputusan dan tindakan dalam keadaan seperti ini sesungguhnya tidak jelas, namun keputusan yang dibuat adalah mengelak dari kebenaran (evation of truth).
Konflik keempat : menyangkut keterlibatan dokter dalam memperhatikan kesejahteraan pasien, namun mungkin kurang memperhatikan akibat tindakannya bagi rumah tangga pasien dan kerabatnya.

Konflik kelima : menyangkut situasi saat dokter tidak dapat menolong pasien sehingga ia terpaksa berpegang pada pandangan sendiri tentang peranannya sebagai penyembuh penyakit.
Konflik keenam : menyangkut peranan dokter antara kewajibannya untuk menolong pasien dan kewajiban sebagai petugas medis dari suatu badan instansi. (hanya dokter yang mempunyai profesi tertentu yang berwenang menjadi saksi di pengadilan). Konflik ketujuh : konflik antara tanggungjawab dokter terhadap pasien dan kariernya sendiri. Konflik kedelapan : konflik antara peranan tertentu dengan peran lainnya, misalnya : peranan dokter, ayah, suami, olahragawan. Dokter harus menangani situasi gawat darurat.

Obat dan dokter Dengan meningkatnya pengakuan terhadap dokter sebagai penyembuh utama berbagai penyakit maka faktorfaktor yang mendasari hubungan dokter-pasien dewasa ini dirasakan makin penting. Selajutnya interaksi dokter-pasien berdasarkan penggunaan obat placebo, seringkali berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit. Hampir sepertiga keberhasilan pengobatan ditandai oleh pemberian placebo karena pasien percaya bahwa sesuatu yang telah dilakukan oleh dokter adalah untuk kesembuhannya. Hubungan dokter dan pasien sangat penting untuk memahami akibat placebo. Efek positif dari placebo lebih mungkin diperoleh dari dokter yang dapat menanamkan kepercayaan pada pasien, yang sikapnya bersahabat, yang dapat menentramkan pasien, yang melakukan pemeriksaan dengan sungguh-sungguh, yang tidak ragu-ragu, tidak gelisah, tidak suka bercekcok dengan pasien atau tenang melaksanakan pengobatan. Penggunaan placebo merupakan kekuatan potensial para dokter.

STRESS DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI


Ekologi yang dimaksud disini baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya.

Stress dan faktor sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan.


Stress adalah respon umum non spesifik tubuh terhadap setiap faktor yang mengadakan kemampuan kompensatorik tubuh dalam mempertahankan homeostasis. Penyebab yang menginduksi respon disebut stressor. Sedang keadaan yang terjadi karena induksi oleh stressor disebut stress. Di negara-negara maju dimana masyarakat disiplin, terorganisasi, terencana, semua orang terpacu serba praktis, waktu adalah uang membuat orang semakin stress dalam kehidupannya.

Faktor faktor yang menghasilkan stress : 1. Fisik (trauma, pembedahan, panas atau dingin sangat). 2. Kimia (penurunan pasokan O2, imbalansi asam-basa 3. Fisiologis (olah raga berat, syok, nyeri) 4. Psikologis (emosi, rasa cemas, takut, sedih) 5. Sosial (konflik pribadi, perubahan gaya hidup)

yang

Bahan bahan yang berperan pada stress Glukokortikoid memiliki efek metabolik dan berperan penting dalam adaptasi terhadap stress. Kortisol (glukokortikoid utama) mempunyai : a. Efek metabolik : meningkatkan konsentrasi glukose darah dengan mengorbankan simpanan protein dan lemak. b. Efek permisif : kortisol penting karena sifat permisifnya. Kortisol harus ada dalam jumlah adequat agar katekolisin dapat memicu vaso konstriksi. Kekurangan kortisol bisa menyebabkan syok sirkulasi pada situasi stress yang memerlukan vaso konstriksi luas dan segera. Peran adaptasi dalam stress Fisiologi : Kortisol dapat mengubah suasana dan perilaku. Stress dapat dinyatakan sebagai bentuk tekanan pada seseorang yang menghilangkan rasa nikmat (well being) jasmani, rohani maupun sosialnya. Jadi dikenal adanya physical stress, mental stress, dan social stress. Dewasa ini yang menonjol terutama social stress. Sosial ekonomi menjadi stressor, timbulnya konflik pribadi, perubahan gaya hidup. Ini semua merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan stress.

Vous aimerez peut-être aussi