Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Liza Pristianty
KOMUNIKASI
Komunikasi massa (TV,radio) Komunikasi kelompok besar (kuliah ,pidato) Komunikasi kelompok kecil (rapat komite, grup diskusi) Komunikasi interpersonal terjadi dalam praktek farmasi
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Menggambarkan proses pesan dihasilkan dan dipindahkan oleh seseorang selanjutnya diterima dan diterjemahkan orang lain. Kombinasi 5 elemen penting : pengirim, pesan penerima respon dan hambatan. Model praktis proses tersebut ditunjukkan dalam gambar 1
CONTOH
Tn Adam berusia 59 tahun memiliki penyakit hipertensi moderat memasuki apotek sambil merokok. Apoteker mengenal Tn Adam karena mereka bertetangga. Tn Adam memiliki 4 anak. Dia disarankan berhenti merokok dan berdiet tetapi dia memiliki cerita panjang dan tidak mau mengikuti saran tersebut.
Tn Adam datang ke apotek untuk mengambil resep baru yang berisi : antibiotik untuk infeksi saluran urin. Meskipun dia mengenal apoteker tetapi sikap nya seperti ragu-ragu. Saat menyerahkan resep, dia melihat ke bawah dan bergumam Dokter menulis resep untukku, tetapi selain resep ini apakah aku bisa mendapat mengulang pembelian obat jantung (tanpa resep)?
PENGIRIM
Dalam
proses komunikasi interpersonal, pengirim mengirimkan pesan kepada orang lain. Contoh yang diberikan diatas, pengirim pesannya adalah Tn Adam.
PESAN
Pesan adalah elemen yang dikirimkan dari seseorang ke orang lain. Pesan dapat berupa pemikiran, ide, emosi, informasi atau faktor lain yang dapat dipindahkan baik verbal (perkataan) atau non verbal (menggunakan ekspresi wajah, gerak tangan, dll).
Contoh : Pesan verbal Tn Adam adalah dia ingin menebus resep baru tetapi dia juga ingin mengulang resep obat jantungnya. Dia juga mengkomunikasikan pesan non verbal yaitu dia memilih melihat kebawah dan bergumam daripada berbicara jelas. Mungkin dia sulit mengekspresikan berbicara dengan apoteker, kesulitan karena dia tidak pernah mengambil obat penyakit jantungnya, seperti yang dia lakukan. Komponen komunikasi non verbal sangat penting karena dari penelitian menunjukkan 55% lebih pesan dikirimkan melalui komponen non verbal.
PENERIMA
Penerima (apoteker) menerima pesan dari pengirim (Tn Adam). Sebagai penerima : membaca sandi pesan dan mengartikannya mungkin tidak sama dengan yang dimaksud Tn Adam Dalam menterjemahkan pesan perlu mempertimbangkan komponen pesan baik verbal maupun non verbal.
RESPON
Respon
adalah proses dimana penerima mengkomunikasikan kembali kepada pengirim tentang apa yang dia pahami terkait pesan yang dikirim. Dengan menggunakan komunikasi verbal dan non verbal penerima merespon informasi yang diterima dan menterjemahkan pesan tersebut. Dalam bahasan respon penerima menjadi pengirim respon dan pengirim menjadi penerima respon.
Dalam
komunikasi interpersonal individu secara terus menerus bergerak berada dalam aturan pengirim dan penerima. Respon dapat berupa pesan sederhana, seperti hanya menganggukkan kepala atau bisa berupa pesan yang kompleks, seperti mengulangi instruksi yang sulit
HAMBATAN
Komunikasi interpersonal biasanya dipengaruhi sejumlah intervensi atau hambatan. Hambatan ini mempengaruhi ketelitian pertukaran komunikasi. Contoh : jika ada suara ribut di apotek, ketika apoteker berbicara dengan Tn Adam akan sulit dimengerti apa yang ingin di komunikasikan. Halangan fisik yang lain saat berinteraksi adalah adanya dinding kaca antara apoteker dengan pasien, telpon berdering atau pasien tidak menangkap dengan sempurna tujuan komunikasi
Sebagai Pengirim : Apoteker bertanggungjawab menjamin pesan dapat dikirim dengan jelas, dalam sudut pandang pemahaman orang lain dan lingkungan kondusif untuk dikirimkan. Untuk memastikan pesan telah terkirim sesuai keinginan, apoteker perlu meminta respon dari penerima dan mengklarifikasi kesalahpahaman. Kewajiban apoteker sebagai pengirim pesan harus memastikan bahwa penerima pesan memahami dengan benar pesan yang dikirim.
SEBAGAI PENERIMA
Apoteker bertanggungjawab mendengarkan apa yang dikirim oleh pengirim. Untuk menjamin kejelasan komunikasi, apoteker harusnya memberikan respon kepada pengirim dengan menjelaskan apa yang dipahami terkait pesan tersebut. Tanpa respon bisa terjadi kesalahpahaman. Dalam komunikasi apteker dengan pasien, dokter atau provider kesehatan lain mungkin terjadi kesalahpahaman yang dampaknya akan merugikan pasien . Agar komunikasi menjadi efektif, efisien, dan jelas makaa harus berusaha memasukkan respon dalam setiap interaksi dengan orang lain.
Bertujuan untuk meminimalkan hambatan komunikasi Dalam komunikasi interpersonal menunjukkan bagaiman pesan asli dari pengirim kemudian diterima oleh penerima. Penerima memberi pengertian terhadap pesan tersebut. Komponen penting dalam proses ini adalah penerima memberikan pengertian pada pesan verbal dan non verbal seperti yang dimaksud pengirim penerima mungkin dapat atau tidak memaknai maksud pesan sesuai dengan yang diinginkan pengirim.
Dalam kasus Tn Adam, dia mungkin ragu untuk berbicara dengan apoteker tentang semuanya. Dia melihat ke bawah mungkin dasi barunya tertumpahi kopi atau dia mungkin bingung sendiri sehingga berkonsentrasi pada kesulitannya. Pada situasi ini mungkin pesan yang dikirim bukan yang diinginkan Tn Adam
Dalam
kasus Tn Adam : Apa yang dapat diinformasikan tentang antibiotik saluran urin agar efektif ? Jika dinyatakan penggunaan antibiotika ini seharusnya dengan cairan yang yang banyak maka pesan ini diterima dan dikode dalam kata dan simbol sesuai dengan pemikiran Tn Adam. Kata atau simbol ini mungkin dimengerti atau tidak dimengerti Tn Adam, seperti kata cairan dianggap cairan itu adalah susu, atau segelas kecil jus jeruk. Pengertian pesan penting mungkin tidak diterima dengan benar oleh Tn Adam. Tugas mengartikan kata tersebut bagi Tn Adam sangat penting.
Contoh
: Seorang pasien tua yang mendapat pengobatan Potasium , protes pada apoteker bahwa dia punya masalah dengan potasium. Apoteker bertanya, apa yang menjadi masalah? Apa anda telah mematuhi aturan? Pasien menjawab ya, tidak ada masalah, aku minum sesuai apa yang tertulis di label: minum 1 tablet setiap siang dalam air. Tetapi saya lebih suka mandi pada malam hari tidak pada siang hari.
Tampak
jelas, pasien menerjemahkan ungkapan dalam air berarti dia minum ketika dia dalam air atau ketika dia mandi. Dia mengartikan kata tersebut berdasarkan pengalaman masa lalunya apa yang dimaksud dalam air. Definisi ungkapan itu tidak sama dengan yang diinginkan apoteker.
Bayi
berusia sembilan bulan terdaftar di rumah sakit dengan beberapa infeksi karena ibunya salah paham terhadap label petunjuk untuk antibiotik: Minum satu sendok teh , tiga kali sehari hingga infeksinya sembuh Ibu melanjutkan obat untuk 3 hari hingga bayi sembuh. Ibu kemudian berhenti memberi antibiotik, infeksi berkembang dan bayinya masuk rumah sakit.
Dalam contoh tersebut, ibu menerjemahkan langsung Beri obat hingga infeksi sembuh. dokter dan apoteker seharusnya mengkomunikasikan bahwa pengobatan dilanjutkan hingga semua isi botol (10 hari persediaan) digunakan. Dia mengerti kata dengan benar tetapi dia mengambilnya dalam konteks berbeda sehingga menyebabkan pengertian berbeda dari yang diinginkan apoteker.
1. Pelanggan
dengan wajah merah datang ke apotek, mengepalkan tangan, berkata dengan keras, aku tidak marah, aku disini hanya ingin menanyakan resep yang salah 2. Seorang apoteker berusaha meyakinkan dokter berjam-jam untuk merubah kesalahan pada pengobatan pasien. Ketika dia meminta apa yang dia rasakan, dia menjawab dengan lembut, oh, ini baik-baik saja
Dalam contoh tersebut, jelas terlihat ketidak sesuaian pesan verbal dan non verbal. Penerima mungkin bingung tentang kebenaran pesan yang diinginkan.
Untuk menghindari ketidaksesuaian: sebagai pengirim apoteker harus sadar : pesan non verbal yang dikirim tidak sebaik pesan verbal, sebagai penerima apoteker menunjukkan bahwa pengirim memberikan dua pesan yang berbeda.
MENCEGAH KESALAHPAHAMAN
Label minum 1 sendok teh , tiga kali sehari hingga sembuh dapat diganti dengan kata yang lebih tepat untuk mencegah kesalahan memaknai kalimat. Kunci pencegahan kesalahpahaman adalah mengantisipasi bagaimana orang lain akan menterjemahkan pesan. Seseorang yang memiliki pengalaman positif terhadap obat akan berbeda dengan orang yang memiliki pengalaman negatif karena dengan pengalaman negatif seseorang akan segan berdiskusi atau bahkan menggunakan obat.
Mendengarkan
dengan empati mungkin dapat membantu dalam mengetahui lebih dulu bagaimana kemungkinan orang lain menterjemahkan pesan. Semakin banyak interaksi komunikasi, maka makin banyak tahu tentang orang lain dan semakin banyak kemampuan apoteker memahami pasien.
PERBAIKAN KOMUNIKASI
Perbaikan komunikasi berkaitan dengan perilaku dan kebiasaan komunikasi. Untuk merubah perilaku komunikasi menempatkan potensi perubahan perilaku yaitu kesadaran dan sikap. Perubahan perilaku dibangun dalam pendekatan kesadaran dan sikap yang konduktif untuk melakukan perubahan perilaku.
Persepsi penerima terhadap kata, simbol dan elemen non verbal mempengaruhi bagaimana penerima menterjemahkan arti Contoh : seorang wanita muda menderita candidasis vagina telah diberi 15 nystatin tablet vagina dan diberi tahu apoteker gunakan satu setiap hari selama 2 minggu. Dia kembali ke apoteker setelah 2 minggu karena merasa sangat tidak nyaman dan protes obat ini sangat tidak enak!. Dalam contoh ini pasien merasa tablet sebagai antibiotik oral dan memberi arti salah pada kata gunakan.
Persepsi sering dipengaruhi latar belakang budaya, status sosial ekonomi, gender dan usia, juga dipengaruhi oleh kebiasaan meniru kelompok atau individu tertentu. Pengirim pesan perlu mengevaluasi persepsi yang dikirim adalah benar atau asumsi tercampuri oleh kemampuan komunikasi. Meningkatkan kemampuan dalam memeriksa asumsi dapat meningkatkan komunikasi interpesonal .
pasien terhadap apoteker dipengaruhi pengalaman masa lalu . Jika pasien merasa apoteker profesional pasien akan mendengar apa yang di katakan tentang pengobatan mereka. Di saat yang sama jika perawat, dokter dan petugas kesehatan yang lain tidak merasakan profesionalitas apoteker mereka tidak akan menghargai informasi yang di berikan
Sekian