Vous êtes sur la page 1sur 4

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Keberdaan APBN merupakan hal yang diamanatkan dalam UUDn 1945 Pasal 23 ayat (1) tentang Aggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana ditetapkan setiap tahun. Tanggal 01 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Penerimaan Penerimaan dalam negeri Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber. Secara umum, penerimaan negera dapat dibedakan menajdi dua sumber (1) penerimaan pajak, dan (2) peneriman negara bukan pajak (PNBP). Penting pula untuk diperhatikan adalah dalam hal mengatur administrasi penerimaan negara.

Hibah Penerimaan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari swasta dan pemerintah luar negeri, termasuk lembaga internasional.

Pengeluaran Belanja Pemerintah Pusat Anggaran pengeluaran dapat diartikan sebagai batas pengeluaran yang tidak boleh dilampaui. Secara umum proses terjadinya pengeluaran adalah melalui 4 tahap sebagai berikut : 1. Kewenangan Anggaran. 2. Pelimpahan Kewenangan Anggaran 3. Kewajiban 4. Realisasi Pengeluaran. Membayar untuk merealisasikan pengeluaran tersebut.

Belanja Daerah

Belanja untuk adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai dan perimbangan, serta dana otonomi khusus dan dana penyesuaian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan Daerah. Terdapat tiga jenis transfer : 1. Dana Bagi Hasil (DBH) Dana bagi hasil adalah dan ayang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan angka persentase tertentu didasarkan atas daerah penghasil untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

2. Dana Alokasi Umum (DAU) Dana alokasi umum adalah semua pengeluaran negara yang dialokasikan kepada derah dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah. 3. Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersangkutan dari pendapatn APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

Keseimbangan, Defisit dan Surplus, serta Pembiaayannya Keseimbangan anggaran dapat diartikan sebagai selisih antara penerimaan dan belanja negara. Secara lebih spesifik kesimbangan dalam APBN dapat dibagi dua : (1) keseimbangan primer dan (2) keseimbangan umum. Keseimbangan primer adalah total penerimaan negara dikurangi belanja negara, dimana pembayaran bunga tidak termasuk dalamnya. Pada keadaan defisit tentu diperlukan tambahan dana agar kegiatan yang telah direncanakan tetap dapat dilaksanakan. Pembiayaan defisit ini terbagi menjadi dua komponen utama sebagai berikut :

1. Pembiayaan dalam negeri, antara lain terdiri dari perbankan dalam negeri dan non perbankan dalam negeri (privatisasi BUMN, penjualan program restrukturisasi perbankan, dan penerimaan pnerbitan oglibasi pemerintah). 2. Pembiayaan luar negeri (neto), merupakan selisih antara penarikan pinjaman luar negeri dengan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri. Pinjaman luar negeri dapat berupa pinjaman program atau pinjaman proyek. Tujuan dan Fungsi APBN Tujuan APBN adalah sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran negera dalam melaksanakan kegiatan kenegaraan untuk meningkatan produksi dan kesempatan kerja, dalam rangka meingkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi masyarakat. Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Dari siti maka APBN melaksanakan beberapa fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Otorisasi Fungsi ini mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapat dan belanja pda tahun yang bersangkutan.

2. Fungsi Perencanaan Fungsi ini mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.

3. Fungsi Pengawasan Fungsi ini mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

4. Fungsi Alokasi

Fungsi ini mengandung arti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.

5. Fungsi Distribusi Fungsi ini mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

6. Fungsi Stabilitas Fungsi ini mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

CARA PENYUSUNAN APBN Menteri keuangan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan penyusunan konsep anggaran belanja rutin. Sementara itu, BAPPENAS bersama Menteri Keuangan bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran belanja pembangunan. Proses penyusunan APBN dapat dikelompokkan

Vous aimerez peut-être aussi