Vous êtes sur la page 1sur 2

Mekanisme Kolitis Radiasi Radiasi menyebabkan kerusakan pada DNA rantai ganda .

pertama-tama radiasi menyebabkan aktivasi signaling pathway yang mengaktivasi supresor tumor P53 yang akhirnya membuat sel mengalami apoptosis karena sel epitelial gastrointestinal cukup sensitif terhadap radiasi. Kolitis radiasi terjadi ketika paparan zat radiasi mencapai ambang tertentu sehingga dapat merusak sel epitel gastrointestinal yang lain. Radiasi tersebut mengakibatkan respon inflamasi terkait sel T, makrofag, netrofil, yang akan mengeluarkan enzim yang dapat mendegradasi sel epitel. Kerusakan lebih lanjut pada lapisan submukosa disebabkan oleh aktivasi leukosit yang mengeluarkan reaktif oksigen metabolit yang merusak protein, karbohidrat, lipid, DNA dan RNA. Proses inflamasi ini akan berlanjut, tetapi ketika radiasi dihentikan sel epitel akan beregenerasi seperti semula. Pada beberapa pasien proses inflamasi ini berlanjut lebih jauh dan menyebabkan ulserasi sehingga menjadi kronik serta menyebabkan fibrosis dan iskemik pada intestinal. Efek radiasi pada kolon dan rektum Pada radioterapi kolon dan rektum sering mngakibatkan kolitis karena secara anatomi kolon rdan rektum merupakan lokasi yang sering terkena radioterapi. Lokasi kolon, sekum dan rektum yang terfiksasi memiliki resiko yang lebih besar untuk mendapat dosis radiasi yang lebih tinggi. Kolitis radiasi akut menyebabkan gejala seperti sakit perut, diare, tenesmus dan perdarahan rektum. Kolitis radiasi kronik terjadi secara progresif, onset terjadi setelah beberapa bulan sampai tahun setelah radioterapi. Suatu studi menunjukkan 15% insidensi kolitis radiasi kronik terjadi setelah radioterapi kanker serviks. Komplikasi yang dapat terjadi adalah fistula, sepsis, perforasi dan perdarahan. Gejala yang tibul diantaranya sakit perut, diare atau konstipasi. Konstipasi yang terjadi karena fibrosis dan pembentukan striktur pada kolon. Tidak seperti radiasi pada usus halus, radiasi pada kolon tidak menyebabkan penurunanal absorpsi makanan sehingga jarang terjadi gejala malabsorpsi. Radiasi menyebabkan peningkatan resiko kanker. Pasien yang mendapatkan radioterapi memiliki resiko lebih tinggi terhadap kanker terutama pasa lokasi radiasi. Terapi hyperbaric oksigen Hypervaric okssigen dinilai sangat efektif pada kolitis radiasi kronik dan luka yang sulit sembuh pada regio anorektal. Mekaniasme terapi oksigen hiperbarik adalah peningkatan gradien oksigen pada jaringan hipoksia yang menstimulasi terbentuknya pembuluh darah baru yang mengurangi iskemik dan nekrosis jaringan. Kontrol peradarahan Kontrol perdarahan pada kolitis radiasi dapat menggunakan terapi koagulasi argon plasma yang dinilai sebagai prosedur yang simpel dan aman. Jika terapi ini gagal dapat diberikan terapi pemberian formalin lokal. Cara kedua untuk menghentikan perdarahan adalah dengan diebrikan talidomid dosis rendah yang mencegah angiogenesis .

Pembedahan Pada sepertiga pasien dengan kolitis radiasi kronik membutuhkan operasi dengan indikasi obstruksi, perforasi, fistula dan perdarahan hebat.

Vous aimerez peut-être aussi