Vous êtes sur la page 1sur 38

KOTA MANADO NERACA Per 31 Desember 2009 dan Tahun 2008

KETERANGAN ref. TAHUN 2009 Rp ASET ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah Kas di Bendahara Penerimaan Kas di bendahara Pengeluaran Investasi Jangka Pendek Piutang Piutang Pajak Piutang Retribusi Piutang Dana Bagi Hasil Piutang Dana Alokasi Umum Piutang Dana Alokasi Khusus Bagian Lancar Pinjaman Kepada BUMD Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Piutang Lainnya Biaya Dibayar di Muka Persediaan Jumlah Aset Lancar INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya Investasi dalam Surat Utang Negara Investasi Dana Bergulir Investasi Non Permanen Lainnya Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Penyertaan Modal dalam Proyek Pembangunan Investasi Permanen Lainnya Jumlah Investasi Jangka Panjang ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Kontruksi Dalam Pengerjaan Jumlah Aset Tetap DANA CADANGAN Dana Cadangan Jumlah dana Cadangan ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran Tuntutan Ganti Rugi Kerugian Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain - lain Jumlah Aset Lainnya TOTAL ASET TAHUN 2008 Rp

IV.1.1.1.1 IV.1.1.1.1.1 IV.1.1.1.1.2

IV.1.1.1.2 IV.1.1.1.2.1 IV.1.1.1.2.2

IV.1.1.1.2.3 IV.1.1.1.3 IV.1.1.1

7.456.005.442,00 7.454.283.442,00 1.722.000,00 0,00 0,00 10.646.148.200,00 1.864.971.925,00 0,00 5.272.028.548,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.509.147.727,00 0,00 1.906.035.148,64 20.008.188.790,64

54.840.287.283,00 54.361.513.302,00 90.415.843,00 388.358.138,00 0,00 9.894.639.101,19 1.290.208.650,00 0,00 5.504.430.451,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.100.000.000,00 0,00 1.123.637.165,25 65.858.563.549,44

IV.1.1.2.1

IV.1.1.2.2 IV.1.1.2.2.1

IV.1.1.2

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 199.476.781.655,34 199.476.781.655,34 0,00 0,00 199.476.781.655,34

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 197.382.193.241,00 197.382.193.241,00 0,00 0,00 197.382.193.241,00

IV.1.1.3.1 IV.1.1.3.2 IV.1.1.3.3 IV.1.1.3.4 IV.1.1.3.5 IV.1.1.3.6 IV.1.1.3

388.509.975.500,00 122.664.230.164,96 369.626.726.298,00 244.248.869.485,00 13.296.385.444,98 3.981.464.500,00 1.142.327.651.392,94

382.317.495.000,00 94.177.550.829,96 319.535.533.800,00 184.765.339.317,00 12.780.233.574,98 801.645.500,00 994.377.798.021,94

0,00 0,00

0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.361.812.621.838,92

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.257.618.554.812,38

KETERANGAN

ref.

TAHUN 2009 Rp

TAHUN 2008 Rp

KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Fihak Ketiga ( PFK ) Utang kepada pihak III Utang Bunga Utang Pajak Utang lancar lainnya Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi Bagian Lancar Utang DN-Utang Pemerintah Pusat Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat Utang jangka Panjang Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Lainnya TOTAL KEWAJIBAN

IV.1.2.1.1 IV.1.2.1.2

IV.1.2.1.3 IV.1.2.1.4 IV.1.2.1

1.872.388.671,00 649.430.670,00 0,00 0,00 13.832.213.601,95 0,00 3.809.480.420,73 20.163.513.363,68

0,00 621.893.201,05 0,00 0,00 3.078.779.872,95 43.801.758.807,52 0,00 47.502.431.881,52

IV.1.2.2 IV.1.2.2

9.783.204.378,62 0,00 9.783.204.378,62 29.946.717.742,30

0,00 0,00 0,00 47.502.431.881,52

EKUITAS Ekuitas Dana Lancar Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Pendapatan yang ditangguhkan Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana YHD Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek Jumlah Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana YHD untuk Pembayaran Hutang Jangka Panjang Jumlah Ekuitas Dana Diinvestasikan Ekuitas Dana Cadangan Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana Cadangan TOTAL EKUITAS DANA TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

IV.1.3.1.1 IV.1.3.1.2 IV.1.3.1.3 IV.1.3.1.4 IV.1.3.1.5 IV.1.3.1

7.454.283.442,00 1.722.000,00 10.646.148.200,00 1.906.035.148,64 (20.163.513.363,68) (155.324.573,04)

54.749.871.440,00 90.415.843,00 9.894.639.101,19 1.123.637.165,25 (47.502.431.881,52) 18.356.131.667,92

IV.1.3.2.1 IV.1.3.2.2 IV.1.3.2.3 IV.1.3.2.4 IV.1.3.2

199.476.781.655,34 1.142.327.651.392,94 0,00 (9.783.204.378,62) 1.332.021.228.669,66 0,00 0,00 1.331.865.904.096,62 1.361.812.621.838,92

197.382.193.241,00 994.377.798.021,94 0,00 0,00 1.191.759.991.262,94 0,00 0,00 1.210.116.122.930,86 1.257.618.554.812,38

KOTA MANADO LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009
U R A I A N 2 PENDAPATAN DAERAH 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 2 3 4 1 1,1 1,2 1,3 PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah PENDAPATAN TRANSFER TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus IV.2.I.1 IV.2.1.1.1 IV.2.1.1.2 IV.2.1.1.3 IV.2.1.1.4 IV.2.1.2 IV.2.1.2.1 IV.2.1.2.1.1 IV.2.1.2.1.3 IV.2.1.2.1.4 IV.2.1.2.2 IV.2.1.2.2.1 IV.2.1.2.3 IV.2.1.2.3.1 IV.2.1.3 IV.2.1.3.1 IV.2.1.3.2 4.406.487.900,00 99.390.085.716,00 42.139.250.000,00 20.008.790.000,00 3.000.000.000,00 34.242.045.716,00 556.006.750.655,00 522.538.416.655,00 46.102.853.655,00 420.752.563.000,00 55.683.000.000,00 4.468.334.000,00 4.468.334.000,00 29.000.000.000,00 29.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.500.000.000,00 657.896.836.371,00 72.404.996.767,00 44.827.669.815,00 16.672.806.250,00 1.197.677.226,00 9.706.843.476,00 562.843.078.930,00 520.698.963.585,00 44.264.400.585,00 420.752.563.000,00 55.682.000.000,00 4.468.334.000,00 4.468.334.000,00 37.675.781.345,00 37.675.781.345,00 11.921.775.000,00 11.921.775.000,00 647.169.850.697,00 (26.985.088.949,00) 2.688.419.815,00 (3.335.983.750,00) (1.802.322.774,00) (24.535.202.240,00) 6.836.328.275,00 (1.839.453.070,00) (1.838.453.070,00) (1.000.000,00) 8.675.781.345,00 8.675.781.345,00 9.421.775.000,00 (2.500.000.000,00) 11.921.775.000,00 (10.726.985.674,00) 72,85 106,38 83,33 39,92 28,35 101,23 99,65 96,01 100,00 100,00 100,00 100,00 129,92 129,92 476,87 98,37 ref. 3 ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 3 REALISASI 4 LEBIH/(KURANG) 6(5-4) % 7

NOMOR URUT 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA 2,1 Dana Penyesuaian 3 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 3,1 Bagi Hasil Pajak dari Provinsi LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 1 Hibah 2 Dana Darurat 3 Pendapatan Lainnya JUMLAH PENDAPATAN

5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1

BELANJA DAERAH BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintahan Desa IV.2.II.1 IV.2.II.1.1 IV.2.II.1.2 IV.2.II.1.3 IV.2.II.1.4 IV.2.II.1.5 560.547.424.995,00 433.747.384.495,00 86.732.876.500,00 11.176.370.000,00 28.770.794.000,00 120.000.000,00 546.371.599.013,00 428.147.922.972,00 79.286.999.557,00 11.105.125.184,00 27.723.019.600,00 108.531.700,00 (14.175.825.982,00) (5.599.461.523,00) (7.445.876.943,00) (71.244.816,00) (1.047.774.400,00) (11.468.300,00) 97,47 98,71 91,42 99,36 96,36 90,44

1 2 5 6 7

NOMOR URUT 1 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 BELANJA MODAL Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya

U R A I A N 2

ref. 3 IV.2.II.2 IV.2.II.2.1 IV.2.II.2.2 IV.2.II.2.3 IV.2.II.2.4 IV.2.II.2.5 IV.2.II.3 IV.2.II.3

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 3 148.350.926.925,00 6.605.650.000,00 28.920.824.800,00 53.432.478.250,00 59.133.978.875,00 257.995.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 709.928.851.920,00 (52.032.015.549,00)

REALISASI 4 146.370.781.971,00 6.192.480.500,00 28.456.179.335,00 52.721.564.498,00 58.853.130.168,00 147.427.470,00 999.925.000,00 999.925.000,00 693.742.305.984,00 (46.572.455.287,00)

LEBIH/(KURANG) 6(5-4) (1.980.144.954,00) (413.169.500,00) (464.645.465,00) (710.913.752,00) (280.848.707,00) (110.567.530,00) (75.000,00) (75.000,00) (16.186.545.936,00) 5.459.560.262,00

% 7 98,67 93,75 98,39 98,67 99,53 57,14 99,99 99,99 97,72 89,51

BELANJA TAK TERDUGA 1 Belanja Tidak Terduga JUMLAH BELANJA SURPLUS/(DEFISIT)

6 0 6 6 6 1 1 1 1

PEMBIAYAAN DAERAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN 1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) 2 Pencairan Dana Cadangan 3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN IV.2.III.1 IV.2.III.1.1 54.749.871.440,00 54.749.871.440,00 54.749.871.440,00 IV.2.III.2 IV.2.III.2.1 IV.2.III.2.2 2.717.855.891,00 1.197.677.226,00 1.520.178.665,00 2.717.855.891,00 IV.2.III.3 IV.2.III.4 52.032.015.549,00 54.351.027.284,00 54.351.027.284,00 54.351.027.284,00 2.197.677.226,00 1.197.677.226,00 1.000.000.000,00 2.197.677.226,00 52.153.350.058,00 5.580.894.771,00 (398.844.156,00) (398.844.156,00) (398.844.156,00) (520.178.665,00) (520.178.665,00) (520.178.665,00) 121.334.509,00 5.580.894.771,00 99,27 99,27 99,27 80,86 100,00 65,78 80,86 100,23 -

6 6 6 6 6

2 2 2 2 2

1 2 3 4

PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Daerah Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN NETTO

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)

KOTA MANADO
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember Tahun 2009 URAIAN ref. TAHUN 2009 Rp TAHUN 2008 Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Arus Kas Masuk Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain - lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam ) Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Penyesuaian Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Hibah Dana Darurat Pendapatan Lainnya Jumlah Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan Belanja Tidak Terduga Belanja Bagi Hasil Jumlah Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS ASET NONKEUANGAN Arus Kas Masuk Pendapatan Penjualan Atas Tanah Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap Lainnya Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya Jumlah Arus Kas Masuk ARUS KAS KELUAR Belanja Tanah Belanja Perlatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya Jumlah Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih dari Aktivitas Aset Nonkeuangan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Arus Kas Masuk Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan aset / Kekayaan daerah yang dipisahkan Penerimaan Pinjaman dan obligasi Penerimaan Kembali Pinjaman Jumlah Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Pinjaman dan Obligasi Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya Pemberian Pinjaman Jumlah Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan IV.3.3 IV.3.2 IV.3.1

44.827.669.815,00 16.672.806.250,00 1.197.677.226,00 9.706.843.476,00 44.017.288.696,00 247.111.889,00 420.752.563.000,00 55.682.000.000,00 4.468.334.000,00 37.675.781.345,00 11.921.775.000,00 647.169.850.697,00

39.281.364.818,00 19.441.434.092,00 3.097.280.300,00 11.661.344.161,00 41.733.478.583,00 233.337.247,00 430.073.269.000,00 42.741.000.000,00 19.677.060.000,00 28.350.405.464,00 22.500.000.000,00 3.284.229.000,00 662.074.202.665,00

428.147.922.972,00 79.286.999.557,00 0,00 0,00 11.105.125.184,00 27.723.019.600,00 0,00 999.925.000,00 108.531.700,00 547.371.524.013,00 99.798.326.684,00

362.442.411.696,00 79.811.971.947,00 0,00 0,00 5.694.277.199,00 20.376.698.300,00 0,00 2.261.435.000,00 0,00 470.586.794.142,00 191.487.408.523,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6.192.480.500,00 28.456.179.335,00 52.721.564.498,00 58.853.130.168,00 147.427.470,00 0,00 146.370.781.971,00 (146.370.781.971,00)

5.803.990.000,00 27.522.456.271,00 37.294.615.263,00 70.993.196.636,00 4.994.509.772,00 0,00 146.608.767.942,00 (146.608.767.942,00)

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.197.677.226,00 1.000.000.000,00 0,00 0,00 2.197.677.226,00 (2.197.677.226,00)

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 500.000.000,00 0,00 0,00 500.000.000,00 (500.000.000,00)

URAIAN

ref.

TAHUN 2009 Rp

TAHUN 2008 Rp

ARUS KAS AKTIVITAS NONANGGARAN Arus Kas Masuk Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga Jumlah Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga Jumlah Arus Kas Keluar Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode Saldo Awal Kas Saldo Akhir Kas di BUD Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Akhir Kas IV.3.7 IV.3.6 IV.3.4 IV.3.5

56.494.919.556,00 56.494.919.556,00

24.185.268.290,00 24.185.268.290,00

54.622.530.885,00 54.622.530.885,00 1.872.388.671,00 (46.897.743.842,00) 54.351.027.284,00 7.453.283.442,00 0,00 0,00 7.453.283.442,00

24.185.268.290,00 24.185.268.290,00 0,00 44.378.640.581,00 9.982.872.721,00 54.361.513.302,00 388.358.138,00 90.415.843,00 54.840.287.283,00

PEMERINTAH KOTA MANADO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2009

BAB I PENDAHULUAN

I.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah maka Pemerintah Kota Manado menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Manado Tahun Anggaran 2009 sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2009. LKPD Kota Manado Tahun Anggaran 2009 disusun dengan tujuan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan dengan menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan arus kas. Informasi ini disajikan agar pengguna memiliki pengetahuan mengenai: 1. Kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran 2. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan 3. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pemerintah Kota Manado serta hasil-hasil yang dicapai 4. Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Manado dalam mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kas; 5. Posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kota Manado berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman dan 6. Perubahan posisi keuangan Pemerintah Kota Manado sebagai akibat pelaksanaan kegiatan selama Tahun Anggaran 2009.

I.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 2. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara 4389); 4. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 5. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 6. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 44368); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lambaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Laporan keuangan yang disusun ini meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan dimaksud disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 24 Tahun 2005 Nomor

I.4.

SISTEMATIKA PENYAJIAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Manado disajikan dengan urutan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan I.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan I.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan I.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan I.4. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan Bab II Ekonomi Makro II.1. Ekonomi Makro II.2. Kebijakan Keuangan Daerah II.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Manado Bab III Kebijakan Akuntansi III.1. Entitas Pelaporan III.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan III.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Bab IV Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan IV.1. Penjelasan Pos-Pos Neraca IV.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Dan Arus Kas

12

BAB II EKONOMI MAKRO

II.1. EKONOMI MAKRO Ekonomi makro daerah dapat menjadi reflektor kinerja makro perekonomian daerah sebagai bagian dari proses pembangunan secara umum di daerah tersebut, khususnya sebagai berikut: 1. Inflasi Laju perubahan harga atau yang lebih umum dikenal dengan inflasi menunjukkan penurunan. Tingkat inflasi tahunan Kota Manado tahun 2008 tercatat sebesar 9,71 % menurun dari tahun sebelumnya 10,31% Sampai dengan Juni 2009 (tahun kalender) menurut BPS Provinsi Sulut laju inflasi Kota Manado sudah mencapai 6.31%, Sedangkan year on year (Juni 2009 terhadap Juni 2007) adalah 13,18%. Tingkat inflasi ini disebabkan naiknya barang dan jasa seperti kelompok bahan makanan 3,62%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,33%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,12%, kelompok kesehatan 2,07% dan yang tertinggi adalah kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 14,21%. Ini dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain terganggunya pasokan akibat cuaca, dampak penerapan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM akibat melonjaknya harga minyak internasional yang sampai saat ini telah melewati 140 dolar per barel, kebijakan administered prices beberapa produk seperti tarif listrik mendorong kenaikan barang dan jasa. Meskipun demikian dilihat secara keseluruhan angka inflasi ini sebenarnya masih cukup moderat atau tidak begitu tinggi, karena sebagaimana keterangan BPS Sulut situasi ini terselamatkan oleh 20 komoditas yang tidak mengalami perubahan pasca kenaikan BBM seperti misalnya beras yang tetap bertahan pada kisaran Rp 6.500/kg. Dengan berbagai upaya tentunya tingkat inflasi ini diupayakan dapat ditekan pada tingkat yang wajar. Upaya-upaya ini antara lain penetapan penyesuaian harga tertinggi sebagai patokan, dan selanjutnya monitoring harga khususnya kebutuhan pokok dan bahan-bahan strategis terutama untuk mencegah terjadinya penimbunan, memperlancar jaringan pemasokan barang dan sebagainya. Pada bulan Desember 2009 Kota Manado mengalami inflasi 0,46 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,68 pada bulan November 2009 menjadi 115,21 pada bulan Desember 2009. Laju inflasi tahun kalender 2009 yaitu 9,71 persen, sedangkan inflasi year on year (Desember 2009 terhadap Desember 2007) adalah 9,71 persen. pembangunan di bidang ekonomi. Kondisi ekonomi makro Kota Manado tahun 2008 dan perkiraan tahun 2009 dapat digambarkan

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok barang dan jasa sebagai berikut : - kelompok bahan makanan sebesar 2,61 persen, - kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,97 persen, - kelompok sandang 0,51 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,51 persen. Sedangkan kelompok barang dan jasa yang mengalami deflasi yaitu : - kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 2,28 persen, - kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,28 persen, - kelompok kesehatan 0,11 persen. 2. Pendapatan Regional / PDRB Total PDRB Kota Manado berdasarkan harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp. 7.288.779.000.000 pada tahun 2007 menjadi Rp. 8.621.972.000.000 pada tahun 2008, dan PDRB perkapita tahun 2007 meningkat dari Rp 14.926.785 menjadi Rp. 20.086.295 pada tahun 2008. 3. Struktur Perekonomian Struktur perekonomian Kota Manado pada prinsipnya tetap bertumpuh pada sektor tertier. Sektor tertier ini yang meliputi Perdagangan, Hotel & Restoran, Angkutan, Keuangan dan Jasa Perusahaan, serta Jasa-jasa, pada tahun 2007, menyumbang 77.28% dan pada tahun 2008 relatif semakin dominan dengan peran 77,68%. Diperkirakan pada tahun 2009 ini struktur ekonomi kota Manado tidak akan mengalami perbedaan yang berarti. Sebagai pusat pemerintahan dan pusat jasa/perdagangan menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian lebih didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada tahun 2008 sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 9,07 %. Dengan tingkat pertumbuhan tersebut, kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan dari 26.44 % pada tahun 2007 menjadi 26,76 % pada tahun 2008. Sektor lain yang mengalami peningkatan kontribusinya adalah sektor angkutan yang meningkat dari 19,85% menjadi 20,89%, Jasa jasa 23,12% pada tahun 2007 menjadi 23,16 pada tahun 2008. Sektor lain yang signifikan kontribusinya meski mengalami penurunan adalah sektor bangunan dari 13,58% menjadi 13,48%, dan sektor keuangan dari 7,87% menjadi 7,62%. Kontribusi Sektoral terhadap Perekonomian Kota Manado 2006 2008 Sektor 2006 Pertanian Pertambangan/penggalian Industri pengolahan 2,18 0,09 6,44 Kontribusi (%) 2007 2,20 0,09 6,19 2008 2,14 0,09 5,98

Listrik Bangunan Perdagangan, hotel & restoran Angkutan Keuangan Jasa-jasa

0,69 14,05 26,10 19,28 8,20 22,95

0,67 13,58 26,44 19,85 7,87 23,12

0,63 13,48 26,76 20,14 7,62 23,16

4.

Pertumbuhan Ekonomi Dalam tahun-tahun terakhir ini dinamika ekonomi daerah cukup menggembirakan. Tahun 2008 dicapai

pertumbuhan 8,18% dan tahun 2009 sebesar 8.80%. Angka ini telah melampaui target RPJMD 2005-2010 sebesar 7% pertahun, sehingga capaian ini berkontribusi positif terhadap kinerja ekonomi Sulut. Pertumbuhan ini didorong oleh kegiatan konsumsi dan investasi. Peningkatan investasi tercermin dari maraknya pembangunan pusat perbelanjaan, hotel, properti dan lain-lain. Perkembangan Makro Ekonomi Kota Manado

No

Uraian

Satuan

2006

2007

2008

1. 2. 3.

Pertumbuhan ekonomi Laju Inflasi Total PDRB a. Harga Berlaku b. Harga Konstan (2000) PDRB/kapita (Harga berlaku)

% %

6,67 5,09

6,80 10,13

8,18 9,71

Rp. juta

6.319.699 4.130.047

7.288.779 4.410.977 14.926.785

8.621.972 4.771.643 20.086.295

4. 5.

Pendapatan per Kapita a. Harga Berlaku b. Harga Konstan (2000) Tingkat Pengangguran Penduduk miskin

Rp

13.095.689

Rp Rp %

11.610.556 8.246.033 20.46

13.233.994 8.703.711 19.53

17.797.055 10.713.154 14.97

6.

a. Jumlah b. % terhadap total

7. Org % 16.220 3,90 15.707 3,70 15.979

II.2.

KEBIJAKAN KEUANGAN

Kebijakan keuangan daerah tidak saja ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan cepat, namun juga diperlukan untuk meningkatkan target pendapatan dan mengefektifkan belanja serta efisiensi pembiayaan. II.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan dalam bidang Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2009 diarahkan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan Pendapatan Daerah sampai dengan 10% melalui upaya stabilisasi dan/atau peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan Daerah, dan dana Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Pendapatan Daerah antara lain: 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) a. Pengkoordinasian dan pelibatan unit kerja yang terkait dengan manajemen/pengelolaan PAD harus berdasar pada regulasi/aturan perundangan yang berlaku, serta mengacu kepada rencana tindak yang jelas dan terukur; b. Intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber PAD melalui kegiatan yang bersifat terus menerus dan sungguh-sungguh (intensifikasi) dan kegiatan yang bersifat penggalian dan perluasan sumber-sumber pendapatan (eksploratif dan ekstensifikasi) yang dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak melalui pola kemitraan dengan prinsip keterbukaan dan keadilan. 2. Dana Perimbangan a. Pelaksaan intensifikasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber Dana Perimbangan seperti pemungutan PBB, PPh Pasal 21, dan BPHTB; b. Peningkatan akurasi dan validitas data yang menjadi komponen-komponen atau indeks dalam perhitungan pembagian Dana Perimbangan; dan c. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Banten dalam upaya peningkatan penerimaan Dana Perimbangan. II.2.2. Kebijakan Belanja Daerah

Belanja Daerah Kota Manado sebagaimana yang tertuang dalam APBD dan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2009 disusun dengan pendekatan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 digunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintrahan yang menjadi kewenangan Kota Manado, yang terdiri dari urusan wajib, dan urusan pilihan. Kebijakan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 diarahkan untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan Belanja Daerah sampai dengan 10% dengan komposisi antara belanja langsung dan belanja tidak langsung yang proporsional melalui upaya-upaya stabilisasi dan/atau peningkatan belanja langsung dan belanja tidak langsung dengan menggunakan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, dan kemanfaatan. Upayaupaya yang dilakukan dalam rangka implementasi kebijakan Belanja Daerah, antara lain: 1. Belanja Tidak Langsung: a. Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Tidak Langsung dari Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan PNS serta honor dan vakasi non PNS) sampai dengan 7%, dan Belanja Bantuan Sosial sampai dengan 17%; b. Pemberian bantuan kepada organisasi kemasyarakatan didasarkan pada tingkat kebutuhan dan urgensitas dalam rangka mendukung secara signifikan terhadap Kota Manado, serta penciptaan sustainabilitas ekologi. 2. Belanja Langsung: a. Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Langsung dari Belanja Pegawai maksimal 5%, Belanja Barang dan Jasa maksimal 10%, dan Belanja Modal sampai dengan 20%; b. Proporsionalisasi komposisi antara Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal untuk kegiatan fisik konstruksi dan kegiatan non fisik konstruksi; c. Proporsionalisasi komposisi Belanja Langsung pada kegiatan utama dan kegiatan penunjang untuk pelaksanaan urusan; d. Proporsionalisasi komposisi antara program prioritas dengan program pendukung; e. Proporsionalisasi didasarkan pada indeks relevansi anggaran yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2009. II.2.3. Kebijakan Pembiayaan Kebijakan Pembiayaan pada Tahun Anggaran 2009 lebih ditekankan kepada upaya menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya Belanja Daerah dibandingkan dengan Pendapatan Daerah melalui penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang diperoleh dari Tahun Anggaran 2008. II.3. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL PEMERINTAH KOTA MANADO upaya penanggulangan permasalahan kemiskinan pengurangan tingkat pengangguran, peningkatan kualitas SDM penduduk

Kebijakan Keuangan Daerah sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dijabarkan lebih lanjut dalam indikator pencapaian kinerja fiskal daerah, sehingga Pemerintah Kota Manado memiliki sasaran dan tujuan yang pasti mengenai apa yang ingin dicapai dalam Tahun Anggaran 2009. Penetapan capaian kinerja fiskal untuk Tahun Anggaran 2009 dilaksanakan sebanyak 2(dua) kali, yang pertama adalah melalui penetapan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 tentang Anggaran dan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2009 dan yang kedua adalah melalui penetapan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2009 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2009. Terjadinya perubahan APBD Tahun Anggaran 2009 ini lebih disebabkan karena adanya perubahan asumsi Daerah. Dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2009 diperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan penerimaan dari PAD sebesar 32,78 %, peningkatan penerimaan Dana Laporan Keuangan Pemerintah Perimbangan sebesar 1,24 % yang berasal dari perkiraan peningkatan Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar 16,17 %, dan peningkatan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 28,78 %. Untuk Belanja Daerah diperkirakan akan meningkat antara 4% - 5%, yang berasal dari peningkatan Belanja Tidak Langsung sebesar 1,97%. Belanja Langsung juga diperkirakan meningkat sebesar 15,59% sebagai akibat dari peningkatan komponen Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal dalam rangka pelaksanaan berbagai program dan kegiatan. yang mendasari penghitungan target penerimaan Pendapatan Daerah dan alokasi Belanja

BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1

Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah a) Entitas Pelaporan yaitu unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundangundangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Pemerintah Kota Manado entitas pelaporan berada di Bagian Keuangan Sekretariat Daerah. b) Entitas Akuntansi yaitu unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelengarakan akuntansi dan menyusun laporan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Adapun entitas akuntansi Pemerintah Kota Manado terdiri dari : Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pemadam Kebakaran Dinas Tata Kota Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan Badan Lingkungan Hidup Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Dinas Sosial Dinas Tenaga Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Dinas Parawisata dan Kebudayaan Dinas Pemuda dan Olahraga Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Kelurahan Sario Kota Baru Kelurahan Sario Tumpaan Kelurahan Ranotana Kelurahan Titiwungen Utara Kelurahan Titiwungen Selatan Kelurahan Singkil Satu Kelurahan Singkil Dua Kelurahan Wawonasa Kelurahan Karame Kelurahan Ketang Baru Kelurahan Ternate Baru Kelurahan Ternate Tanjung Kelurahan Kombos Barat Kelurahan Kombos Timur Kelurahan Dendengan Dalam Kelurahan Kairagi Weru Kelurahan Paal II

Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Inspektorat Dinas Pendapatan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Kecamatan Bunaken Kecamatan Malalayang Kecamatan Mapanget Kecamatan Sario Kecamatan Singkil Kecamatan Tikala Kecamatan Tuminting Kecamatan Wanea Kecamatan Wenang Kelurahan Bailang Kelurahan Molas Kelurahan Meras Kelurahan Tongkaina Kelurahan Bunaken Kelurahan Alumbanua Kelurahan Manado Tua I Kelurahan Manado Tua II Kelurahan Malalayang I

Kelurahan Perkamil Kelurahan Ranomuut Kelurahan Dendengan Luar Kelurahan Tikala Baru Kelurahan Taas Kelurahan Paal IV Kelurahan Banjer Kelurahan Tikala Ares Kelurahan Malendeng Kelurahan Tumumpa I Kelurahan Tumumpa II Kelurahan Maasing Kelurahan Tuminting Kelurahan Sumompo Kelurahan Mahawu Kelurahan Bitung Karangria Kelurahan Kampung Islam Kelurahan Sindulang Satu Kelurahan Sindulang Dua Kelurahan Wanea Kelurahan Tanjung Batu Kelurahan Pakowa Kelurahan Bumi Nyiur Kelurahan Ranotana Weru Kelurahan Teling Atas Kelurahan Tingkulu Kelurahan Karombasan Utara Kelurahan Karombasan Selatan

Kelurahan Malalayang I Barat Kelurahan Malalayang I Timur Kelurahan Bahu Kelurahan Malalayang II Kelurahan Batu Kota Kelurahan Kleak Kelurahan Winangun I Kelurahan Winangun II Kelurahan Kairagi Satu Kelurahan Kairagi Dua Kelurahan Paniki Bawah Kelurahan Paniki Satu Kelurahan Paniki Dua Kelurahan Lapangan Kelurahan Kima Atas Kelurahan Mapanget Barat Kelurahan Pandu Kelurahan Bengkol Kelurahan Buha Kelurahan Sario Kelurahan Sario Utara

Kelurahan Tikala Kumaraka Kelurahan Mahakeret Timur Kelurahan Mahakeret Barat Kelurahan Teling Bawah Kelurahan Wenang Utara Kelurahan Wenang Selatan Kelurahan Pinaesaan Kelurahan Calaca Kelurahan Istiqlal Kelurahan Lawangirung Kelurahan Komo Luar Kelurahan Bumi Beringin Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan Kantor Arsip dan Perpustakaan Dinas Komunikasi Dan Informatika Dinas Pertanian Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

III.2

Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan a) Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pemgakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca b) Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan, dan belanja diakui pada saat

kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Entitas Pelaporan tidak menggunakan istilah laba. Penentuan sisa pembiayaan baik lebih atau kurang untuk seluruh periode tergantung dengan selisih antara pendapatan dan belanja . Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan Luar Negeri dalam bentuk barang sisa disajikanoleh Laporan Keuangan Pemerintah. c) Basis akrual untuk Neraca berarti aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadi transaksi atau pada saat kejadian.

III.3

Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan a) Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah yang menambah ekuitas dana dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, yang tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan diakui pada saat diterima pada Kas Daerah (cash basis). b) Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah (cash basis). Khusus pengeluaran kepada pemegang kas diakui pada saat dipertanggungjawabkan. c) Persediaan merupakan barang habis pakai yang diperoleh untuk maksud mendukung kegiatan operasional pemerintahan atau barang - barang yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Pembukuan nilai persediaan diakui pada saat akhir tahun anggaran berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan terhadap barang tersebut yang dituangkan dalam Memo Penyesuaian. Persediaan dinilai dengan menggunakan harga pembeliaan persediaan yang akhir.

d) Investasi permanen adalah inventasi jangka panjang yang dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomis atau manfaat sosial dalam waktu lebih dari satu periode anggaran. e) Aset Tetap adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode anggaran untuk dapat digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakaat umum. Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagaian atau seluruh seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah, atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya (ruislag) dan dari sitaan atau rampasan. Aset tetap dikelompokkan sebagai berikut :

a. Tanah b. Peralatan dan Mesin c. Gedung dan Bangunan d. Jalan, Irigasi dan Jaringan e. Aset tetap Lainnya f. Konstruksi dalam Pengerjaan Nilai Aset / Aktiva dicatat dan diakui sesuai dengan biaya - biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan Aktiva Tetap sehingga siap pakai. Biaya tersebut meliputi antara lain harga perolehan aset tersebut termasuk pula biaya - biaya lainnya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak atas aset tersebut dan biaya untuk mempertahankan agar aset tersebut selalui siap pakai. Aset tetap / Aktiva tetap ini tidak dilakukan penyusutan. Aktiva tetap dicatatat setelah ada dokumen formal seperti Berita Acara Penyerahan / Pengalihan Aktiva. Terhadap Aset Tetap yang sedang dalam pengerjaan, maka seluruh biaya yang terakumulasi sampai dengan akhir tahun anggaran ditampung dalam pos Konstruksi dalam Pengerjaan. f) Hutang Lancar menggambarkan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam waktu satu periode anggaran termasuk di dalamnya hutang karena perhitungan Pihak Ketiga yang berasal dari jumlah yang dipotong dari Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh Pemegang Kas Daerah. g) Hutang jangka panjang merupakan hutang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode anggaran yang bersumber dalam negeri atau luar negeri yang hanya digunakan untuk membiayai pembangunan prasarana dan menghasilkan penerimaan baik langsung maupun tidak langsung untuk membiayai pinjaman tersebut.

BAB IV PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN


IV.1 Penjelasan atas Pos-Pos Neraca Penjelasan Pos-Pos Neraca disajikan secara komparatif dari tahun 2008 dan 2009 pada jenis akun dengan uraian sebagai berikut : 2009 1. A S E T 1) Aset Lancar (1) Kas Merupakan saldo kas yang terdiri dari saldo kas di kas daerah yang dikuasai Bendahara Umum Daerah, saldo kas dibendahara pengeluaran dan saldo kas dibendahara penerima, dengan rincian sebagai berikut : (1,1) Kas di Kas Daerah Jumlah tersebut merupakan saldo kas per 31 Desember 2009 yang telah direkonsiliasi antara saldo buku dengan rekening koran bank, yang terdiri dari : a. PT. Bank Sulut Rekening Giro Nomor 001.01.12.000005.6 Umum Rekening Giro Nomor 001.01.12.000006.3 DAU Rekening Giro Nomor 001.01.12.000007.1 DAK PU Rekening Giro Nomor 001.01.12.000010.1 DAK Agribisnis Rekening Giro Nomor 001.01.12.000011.2 DAK Diknas Rekening Giro Nomor 001.01.12.000012.4 DAK Kesehatan Rekening Giro Nomor 001.01.12.000013.6 DAK BPLH Rekening Giro Nomor 001.01.12.000014.8 DAK Kelautan Rekening Giro Nomor 001.01.12.000015.1 Dana Penyesuaian b. Bank Indonesia Tambahan pengungkapan Saldo Kas Daerah di Bank Indonesia sebesar Rp.1.000.000,00 tidak dapat ditelusuri dan tidak diketahui dasar pencatatannya. Pemerintah Kota Manado dalam tahun 2009 melaksanakan single tresury account dimana seluruh penerimaan dan pengeluaran daerah dilakukan melalui satu rekening kas daerah yaitu rekening giro nomor 001.01.12.000005.6. Rekening-rekening yang lain telah ditutup (1,2) Kas di Bendahara Penerimaan (1,3) Kas di Bendahara Pengeluaran
(2) Piutang (2,1) Piutang Pajak - Piutang pajak Penerangan Jalan Umum Merupakan PPJ bulan Desember 2009 yang dipungut oleh PLN tetapi belum disetor ke Kas Daerah. - Piutang pajak hotel dan pajak restoran (2,2) Piutang Dana Bagi Hasil Piutang dana bagi dari Provinsi Merupakan pendapatan dana bagi hasil di tahun 2009 dari Pemerintah Provinsi yang baru diterima oleh Pemerintah Kota Manado di bulan Maret 2010. (2,3) Piutang Lainnya a. Sesuai perjanjian kerjasama antara PDAM, Pemkot Manado dan BV. Tirta Sulawesi pasal 4 ayat 13, PT. Air Manado berkewajiban menyetor dana kontribusi ke Pemkot Manado sebesar Rp2.100.000.000,00 per tahun.

2008 65.858.563.549,44 54.840.287.283,00

Rp Rp

20.008.188.790,64 Rp 7.456.005.442,00 Rp

Rp

7.454.283.442,00 Rp

54.361.513.302,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

7.453.283.442,00 -

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

54.351.027.284,00 403.462,00 6.108.722,00 721.851,00 154.981,00 1.394.240,00 271.472,00 268.400,00 162.890,00 1.000.000,00

1.000.000,00 Rp

Rp Rp Rp Rp Rp

1.722.000,00 Rp Rp

90.415.843,00 388.358.138,00 9.894.639.101,19 1.290.208.650,00 1.290.208.650,00

10.646.148.200,00 Rp 1.864.971.925,00 Rp 1.710.891.925,00 Rp

Rp Rp Rp

154.080.000,00 5.272.028.548,00 Rp 5.272.028.548,00 5.504.430.451,19 5.504.430.451,19

Rp

3.509.147.727,00 Rp

3.100.000.000,00

Rp

3.100.000.000,00 Rp

3.100.000.000,00

b.

Merupakan pendapatan dari aktivitas dem kendaraan milik Pemerintah Kota Manado yang belum diterima oleh Pemerintah Kota Manado

Rp

123.050.000,00 Rp

c. Jumlah nominal dari perolehan kendaraan tetapi kendaraan yang dimaksud belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Manado (3) Persediaan 2) Investasi Jangka Panjang (1) Investasi Non Permanen Pemerintah Kota Manado tidak memiliki investasi non permanen (2) Investasi Permanen Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 atas Investasi Permanen Lainnya Pemerintah Kota Manado. Investasi Permanen disajikan dalam bentuk : (2,1) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Penyertaan modal pemerintah daerah dalam bentuk saham kepada perusahaan daerah/BUMD dinilai menggunakan metode biaya yaitu investasi dicatat sebesar nilai perolehan. Pernyertaan Modal Pemerintah Daerah tersebut terdiri dari : a. PT. Bank Sulut Pemerintah Kota Manado menambah jumlah penyertaan modal pada Bank Sulut sebesar Rp1.197.677.226,00 pada Tahun 2009. b. PD. Pasar Manado Jumlah tersebut sesuai dengan Laporan Perubahan Modal PD. Pasar Manado per 31 Desember 2009. Penyertaan modal pada PD. Pasar Manado telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya dan baru disajikan dalam Neraca mulai tahun 2008. Nilai penyertaan modal tersebut telah dikoreksi Tahun 2009 sesuai dengan usulan koreksi BPK RI. c. PDAM Jumlah tersebut merupakan nilai per 31 Desember 2004, telah dilakukan konfirmasi data penyertaan modal per 31 Desember 2009 namun tidak diperoleh jawaban konfirmasi. Penyertaan modal pada PDAM pada tahun-tahun sebelumnya.

Rp Rp Rp Rp Rp

286.097.727,00 Rp 1.906.035.148,64 Rp 199.476.781.655,34 Rp 0,00 Rp 199.476.781.655,34 Rp

1.123.637.165,25 197.382.193.241,00 0,00 197.382.193.241,00

Rp

199.476.781.655,34 Rp

197.382.193.241,00

Rp

6.273.977.226,00 Rp

5.076.300.000,00

Rp

192.550.273.228,34 Rp

192.303.362.040,00

Rp

2.531.201,00 Rp

2.531.201,00

Nilaitersebutkurangtepatdantidakdapatdijadikanpatokan saldopenyertaanmodalPemerintahKotaManadopadaPDAM KotaManado,karenaPemerintahKotaManadobelum menghitungpenyertaanmodalyangdipisahkandandikelola olehPDAMdanmasihterkaitdenganperjanjiankerjasama denganPTAirManado.


d. PT. PPSU Nilai tersebut diperoleh dari hasil koreksi dari BPK yang berdasarkan dari hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT PPSU Tahun 2008. Pemerintah Kota Manado memiliki saham PT PPSU sebanyak 1.300 lembar dengan nominal per lembar Rp500.000,00

Rp

650.000.000,00

(2,2) Investasi Permanen Lainnya Pemerintah Kota Manado tidak memiliki investasi permanen lainnya

Rp

0,00 Rp

0,00

3) Aset Tetap Aset Tetap merupakan aset berwujud yang memiliki manfaat lebih dari dua belas bulan yang digunakan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta disajikan sebesar nilai perolehan. Penjelasan atas aset tetap secara rinci sebagai berikut : (1) Tanah Jumlah Aset Tetap Tanah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal tanah pada SKPD sebagai berikut : Saldo Per 31 Desember 2008 Penambahan : Belanja Modal Tanah tahun 2009 Pengurangan Saldo Per 31 Desember 2009 Rp Rp Rp 6.192.480.500,00 388.509.975.500,00 Rp 382.317.495.000,00

Rp

1.142.327.651.392,94 Rp

994.377.798.021,94

Rp

388.509.975.500,00 Rp

382.317.495.000,00

Dari seluruh aset tanah tersebut, sebanyak 236 bidang dengan luas 460.999 m2 senilai Rp142.651.027.999,00 dan 2 bidang tanah reklamasi seluas 21.050 m2 yang belum dinilai harganya belum mimiliki sertifikat atas nama Pemerintah Kota Manado. Selain itu, terdapat pengadaan tanah tahun 2008 seluas 2.900 m2 senilai Rp290.000.000,00 yang tersangkut sengketa dengan pihak lain. Dari seluruh tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Manado, masih terdapat 6 bidang tanah hasil reklamasi yang belum disertifikasi. Dan masih ada pengadaan tanah TA 2009 sebesar Rp2.961.830.500,00 belum disertifikasi. (2) Peralatan dan Mesin Jumlah Aset Tetap Peralatan dan Mesin tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal peralatan dan mesin pada SKPD. Saldo Per 31 Desember 2008 Penambahan : Belanja Modal Peralatan dan Mesin tahun 2009 Pengurangan Saldo Per 31 Desember 2009 Rp Rp Rp 28.486.679.335,00 122.664.230.164,96 Rp 94.177.550.829,96 Rp

122.664.230.164,96 Rp

94.177.550.829,96

JumlahAsettetapPeralatandanMesintersebut,belumdikurangidengan nilaiperolehandemkendaraanTahunAnggaran2009.Nilaiperolehansulit untukdiperoleh,demberdasarkannilaiwajardipasarandandikalikan denganprosentasekerusakanaktiva. TambahanPengungkapanpadaAsetTetapPeralatandanMesin,yaitu Pengadaan2(dua)pickupyangbaruditerimaPemkotpadatanggal19 April2010senilaiRp319.500.000,00. TambahanPengungkapanpadaAsetTetapPeralatandanMesin,yaitu Laptopsebanyak23unitsenilaiRp320.767.200,00belumdikembalikan olehAnggotaDPRDlama(periode20042009).
(3) Gedung dan Bangunan Jumlah Aset Gedung dan Bangunan tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo per 31 Desember 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal gedung dan bangunan pada SKPD dan utang kepada pihak III Saldo Per 31 Desember 2008 Penambahan : Belanja Modal Gedung dan Bangunan tahun 2009 Pengurangan : Rp 51.931.492.498,00 Rp 319.535.533.800,00 Rp

369.626.726.298,00 Rp

319.535.533.800,00

Reklasifikasi ke konstruksi dalam pengerjaan Saldo Per 31 Desember 2008

Rp Rp

1.840.300.000,00 369.626.726.298,00

TambahanPengungkapanyaituAtribusiJasaKonsultansiPerencanaan yangdirealisasikansebagaiBelanjaBarangJasaseharusnyadicatat menambahnilaiAsetTetapsebesarRp549.447.000,00


(4) Jalan, Irigasi dan Jaringan Jumlah Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal Jalan, Irigasi dan Jaringan pada SKPD. Saldo Per 31 Desember 2008 Penambahan : Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan tahun 2009 Pengurangan : Saldo Per 31 Desember 2009 Rp Rp Rp 59.483.530.168,00 244.248.869.485,00 Rp 184.765.339.317,00 Rp

244.248.869.485,00 Rp

184.765.339.317,00

TambahanPengungkapanyaituAtribusiJasaKonsultansiPerencanaan yangdirealisasikansebagaiBelanjaBarangJasaseharusnyadicatat menambahnilaiAsetTetapsebesarRp630.400.000,00


(5) Aset Tetap Lainnya Jumlah Aset Tetap Lainnya tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal aset tetap lainnya pada SKPD, sebagai berikut Saldo Per 31 Desember 2008 Penambahan : Belanja Modal Aset Tetap Lainnya tahun 2009 Pengurangan : Saldo Per 31 Desember 2009 Rp Rp Rp 516.151.870,00 13.296.385.444,98 Rp 12.780.233.574,98 Rp

13.296.385.444,98 Rp

12.780.233.574,98

TambahanPengungkapanyaituBelanjaAsettetaplainnyayang direalisasikansebagaibelanjabarangdanjasasebesarRp399.224.400,00.
(6) Konstruksi Dalam Pengerjaan Jumlah Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tersebut merupakan aset-aset yang sampai dengan 31 Desember 2009 masih dalam proses pengerjaan. KDP disajikan sebesar realisasi fisik aset yang dibangun. Sampai dengan 31 Desember 2009 Saldo Per 31 Desember 2008 Penambahan : Konstruksi dalam pengerjaan tahun 2009 Pengurangan : Saldo Per 31 Desember 2009 Rp Rp Rp 3.179.819.000,00 3.981.464.500,00 Rp 801.645.500,00 Rp

3.981.464.500,00 Rp

801.645.500,00

2 KEWAJIBAN
1) Kewajiban Jangka Pendek Merupakan kewajiban Pemerintah Kota yang diharapkan akan dibayar dalam Tahun 2010 . Penjelasan lebih rinci mengenai kedua akun tersebut dijabarkan di bawah ini. (1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Rp 1.872.388.671,00 Rp Rp 20.163.513.363,68 Rp

47.502.431.881,52

0,00

Pemerintah Kota Manado memiliki Utang PFK, jumlah ini merupakan penerimaan PFK yang belum disetorkan ke Kas Negara dalam Tahun Anggaran 2009. (2) Utang Kepada Pihak III Akun ini merupakan beban dari Pemerintah Kota Manado yang belum dibayarkan kepada pihak III yang telah menyelesaikan kewajibannya, sebagai berikut : Saldo Per 31 Desember 2008 Rp 621.893.201,05 Penambahan : Utang pihak III yang timbul dalam tahun 2009 Pengurangan : Pembayaran utang pihak III tahun lalu Saldo Per 31 Desember 2009 Rp Rp 621.893.201,05 649.430.670,00 Rp 649.430.670,00 Rp 649.430.670,00 Rp

621.893.201,05

Pembayaran utang kepada pihak III dilakukan melalui mekanisme DPAL dan dianggarkan pada pos Belanja masing-masing SKPD, sehingga realisasi pembayaran utang kepada pihak III sebesar Rp. 621.893.201,05 tidak tampak pada pos Pembiayaan Pengeluaran. Rincian utang kepada pihak III yang ada di SKPD sebagai berikut : Dinas Pekerjaan Umum : Dinas Pendidikan : Sekretariat Daerah : (3) Utang Lancar Lainnya Saldo Per 31 Desember 2008 Penambahan : Utang lancar lainnya yang timbul dalam tahun 2009 Pengurangan : Pembayaran utang pihak III tahun lalu Saldo Per 31 Desember 2009 Rp 13.279.078.729,00 Rp 3.078.779.872,95 Rp Rp Rp 372.079.950,00 42.246.418,00 235.104.302,00 Rp 13.832.213.601,95 Rp

3.078.779.872,95

Rp Rp

2.525.645.000,00 13.832.213.601,95 Rp 3.809.480.420,73 Rp

(4) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Akun ini merupakan hutang jangka panjang kepada pemerintah pusat sesuai Perjanjian Pinjaman No. RDA.P5-132/DP3/1993 Tgl. 2 Oktober 1993. Jumlah sebesar Rp. 3.809.480.420,73 merupakan utang pokok yang jatuh tempo di bulan April 2010 dan Oktober 2010. 2) Kewajiban Jangka Panjang

43.801.758.807,52

Rp

9.783.204.378,62 Rp

0,00

Kewajiban Jangka Panjang ini terdiri atas Utang Pokok dan biaya administrasi Utang Dalam Negeri sebesar Rp.9.783.204.378,62 merupakan utang pokok dan biaya administrasi yang dicicil selama 4 tahun (jatuh tempo setiap April danOktobertiaptahun,mulaidari2010sampai2013).

KewajibanJangkapanjanginitelahdirestrukturisasi/DebtSwapkedalam proyekproyekselama4Tahun(20102013)sebesarRp29.602.839.079,85. AdapunkegiatandebtswapdirealisasikanpadaDinasdinassebagaiberikut: 1. DinasPekerjaanUmum(Tahun2010sebesarRp.6.000.000.000,00;Tahun 2011sebesarRp.6.200.000.000,00;Tahun2012sebesar Rp.4.000.000.000,00;Tahun2013sebesarRp.5.984.079,85) 2. DinasPendidikanNasional(Tahun2010sebesarRp.1.100.000.000,00; Tahun2011sebesarRp.1.134.000.000,00;Tahun2012sebesar Rp.1.246.500.000,00;Tahun2013sebesarRp.1.478.500.000,00)

3. DinasKesehatan(Tahun2010sebesarRp.1.000.000.000,00;Tahun2011 sebesarRp.475.000.000,00;Tahun2012sebesarRp.522.000.000,00; Tahun2013sebesarRp.462.000.000,00)


3 EKUITAS DANA 1) Ekuitas Dana Lancar Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009, dengan rincian: (1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Jumlah tersebut menunjukan bahwa terdapat sisa kas yang tersedia per 31 Desember 2009 yang dapat digunakan untuk pembiayaan tahun berikutnya. SiLPA dimaksud disajikan sebesar nilai Kas. (2) Pendapatan Yang Ditangguhkan (3) Cadangan Piutang Jumlah Cadangan Piutang menunjukan bahwa terdapat jumlah Piutang yang akan terealisasi dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Cadangan Piutang terdiri dari Cadangan Piutang Pajak, Cadangan Piutang Dana Bagi Hasil dan cadangan piutang lain-lain dengan rincian: (3,1) (3,2) (3,3) Cadangan Piutang Pajak Cadangan Piutang Dana Bagi Hasil Cadangan Piutang Lain-lain Jumlah Cadangan Piutang (4) Cadangan Persediaan (5) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Merupakan jumlah dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek per 31 Desember 2009 dengan rincian : (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) Utang PFK Utang Kepada Pihak III Utang Lancar Lainnya Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Rp Rp Rp Rp Rp 1.872.388.671,00 Rp 649.430.670,00 Rp 13.832.213.601,95 Rp 3.809.480.420,73 Rp 1.332.021.228.669,66 Rp Rp Rp Rp Rp 1.864.971.925,00 5.272.028.548,00 3.509.147.727,00 10.646.148.200,00 Rp Rp 1.906.035.148,64 Rp 20.163.513.363,68 Rp Rp Rp 1.722.000,00 Rp 10.646.148.200,00 Rp Rp 7.454.283.442,00 Rp Rp (155.324.573,04) Rp

18.356.131.667,92 54.749.871.440,00

90.415.843,00 9.894.639.101,19

1.123.637.165,25 47.502.431.881,52

621.893.201,05 3.078.779.872,95 43.801.758.807,52 1.191.759.991.262,94 197.382.193.241,00

2) Ekuitas Dana Investasi Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009, dengan rincian: (1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Jumlah tersebut menunjukan jumlah investasi Pemerintah Kota Manado atas Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2009. (2) Diinvestasikan dalam Aset Tetap Jumlah tersebut menunjukan jumlah investasi Pemerintah Kota Manado atas Aset Tetap per 31 Desember 2009 (3) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang

Rp

199.476.781.655,34 Rp

Rp

1.142.327.651.392,94 Rp

994.377.798.021,94

Rp

(9.783.204.378,62) Rp

0,00

IV.2 Penjelasan atas Laporan Realisasi Anggaran


Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran disajikan secara komparatif antara Anggaran dan Realisasi Tahun 2009, dan disajikan pula realisasi tahun 2008 sampai pada obyek rekening dengan uraian sebagai berikut : Realisasi 2009 I. PENDAPATAN Penjelasan pos-pos pendapatan didasarkan pada jenis pendapatan. Setiap penjelasan pos pendapatan merujuk kepada lampiran terkait (Rincian Realisasi APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada masing-masing fungsi, Satuan Kerja Perangkat Daerah). Secara keseluruhan, realisasi pencapaian pendapatan pada Pemerintah Kota Manado sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp.647,169,850,697.00 atau sebesar 98,37% dari anggaran yang ditargetkan yaitu sebesar Rp. 657,896,836,371.00 1) Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD. Secara umum realisasi pencapaian PAD di tahun 2009 mencapai 72,85% dari terget sebesar Rp.99,390,085,716.00 (1) Pendapatan Pajak Daerah Rp Pendapatan Pajak Daerah merupakan salah satu jenis PAD yang berdasarkan Peraturan Daerah (Perda). Secara umum realisasi pendapatan pajak daerah tahun 2009 melebihi target yaitu mencapai 106,38% dari anggaran yang ditetapkan. Adapun realisasi dan anggaran per obyek pendapatan pajak daerah terdiri dari : (1,1) Pajak Hotel Realisasi pendapatan pajak hotel mencapai 112,79% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan Tahun 2008, penerimaan pajak hotel mengalami kenaikan. (1,2) Pajak Restoran Realisasi pendapatan Pajak Restoran mencapai 111,67% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak restoran mengalami kenaikan. (1,3) Pajak Hiburan Rp Realisasi pendapatan pajak hiburan mencapai 108,77% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak hiburan mengalami kenaikan. (1,4) Pajak Reklame Realisasi pendapatan pajak reklame hanya mencapai 62,77% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak reklame mengalami kenaikan. Rp 2.180.879.823,00 Rp 2.005.000.000,00 108,77 Rp 1.894.400.191,00 Rp 16.690.662.231,00 Rp 14.946.750.000,00 111,67 Rp 14.644.203.708,00 Rp 44.827.669.815,00 Rp 42.139.250.000,00 106,38 Rp 39.281.364.818,00 Rp 72.404.996.767,00 Rp 99.390.085.716,00 72,85 Rp 73.481.423.371,00 Rp 647.169.850.697,00 Rp Anggaran 2009 657.896.836.371,00 % Realisasi 2008

98,37 Rp 662.074.202.665,00

5.205.091.655,00

Rp

4.614.750.000,00 112,79 Rp

3.949.419.890,00

1.584.960.403,00

Rp

2.525.000.000,00

62,77 Rp

1.533.531.624,00

(1,5) Pajak Penerangan Jalan Realisasi pendapatan pajak penerangan jalan mencapai 105,60% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak penerangan jalan mengalami kenaikan. (1,6) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Realisasi pendapatan pajak pengambilan bahan galian golongan c mencapai 103,24% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak pengambilan bahan galian golongan c mengalami penurunan. (1,7) Pajak Parkir Realisasi pendapatan pajak parkir mencapai 117,36% anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan pajak parkir mengalami kenaikan. (2) Retribusi Daerah Pendapatan Retribusi Daerah merupakan salah satu jenis Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berdasarkan Peraturan Daerah (Perda). Secara umum realisasi retribusi daerah tahun 2009 mencapai 83,33% dari anggaran yang ditetapkan. Adapun realisasi dan anggaran per obyek pendapaan retribusi daerah terdiri dari : (2,1) Retribusi Jasa Umum Realisasi pendapatan retribusi jasa umum mencapai 91,20% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan retribusi jasa umum mengalami penurunan. (2,2) Retribusi Jasa Usaha Realisasi pendapatan retribusi jasa usaha tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu mencapai 73,22% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan retribusi jasa usaha mengalami penurunan. (2,3) Retribusi Perizinan Tertentu Realisasi pendapatan retribusi perizinan tertentu tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu hanya mencapai 81,57% dari anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan retribusi perizinan tertentu mengalami kenaikan. (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Merupakan salah satu jenis PAD yang berasal dari perusahaan daerah atau perusahaan kerjsama antara BUMD dengan swasta yang di dalamnya terdapat penyertaan modal dari Pemerintah Daerah . Adapun Realisasi dan Anggaran Per Obyek Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan terdiri dari : (3,1) Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan milik Daerah/BUMD a. PD. Pasar

Rp

17.952.370.535,00

Rp

17.000.000.000,00 105,60 Rp

16.429.850.529,00

Rp

116.399.086,00

Rp

112.750.000,00 103,24 Rp

138.823.339,00

Rp

1.097.306.082,00

Rp

935.000.000,00 117,36 Rp

691.135.537,00

Rp

16.672.806.250,00

Rp

20.008.790.000,00

83,33 Rp

19.441.434.092,00

Rp

5.542.163.225,00

Rp

6.077.090.000,00

91,20 Rp

11.686.603.463,00

Rp

2.045.142.700,00

Rp

2.793.250.000,00

73,22

5.600.360.726,00

Rp

9.085.500.325,00

Rp

11.138.450.000,00

81,57 Rp

2.154.469.903,00

Rp

1.337.677.226,00

Rp

7.000.000.000,00

19,11 Rp

3.097.280.300,00

Rp

140.000.000,00

Rp

1.500.000.000,00

9,33 Rp

1.000.000.000,00

b. PT. Bank Sulut (3,2) Setoran Kontribusi dari PT. Air (4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Merupakan salah satu jenis PAD yang terdiri dari penerimaan jasa giro,penerimaan lain-lain,hasil penjualan aset berupa kendaraan dinas dan pendapatan dari upah pungut. Secara umum realisasi pendapatan lain-lain PAD yang sah di tahun 2009 mencapai 31,63% dari anggaran. Adapun realisasi dan anggaran per obyek lain-lain PAD yang sah terdiri dari : (4,1) Penerimaan Jasa Giro Realisasi penerimaan jasa giro mencapai 85,35% dari anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, terdapat peningkatan penerimaan jasa giro .

Rp Rp Rp

1.197.677.226,00 0,00 9.566.843.476,00

Rp Rp Rp

3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 30.242.045.716,00

39,92 Rp 0,00 Rp 31,63 Rp

997.280.300,00 1.100.000.000,00 11.661.344.161,00

Rp

2.253.130.547,00

Rp

2.640.000.000,00

85,35 Rp

2.115.946.444,00

(4,2) Penerimaan Lain-Lain Rp Realisasi penerimaan lain-lain tidak mencapai target yaitu hanya mencapai 21,22% dari anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, realisasi penerimaan lain-lain mengalami penurunan. (4,3) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Rp Dipisahkan (4,4) Pendapatan dari Upah Pungut/Insentif Rp 2) Pendapatan Transfer Pendapatan Transfer merupakan sumber utama pendapatan pada APBD Kota Manado 2009. Pendapatan Transfer terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan; Transfer Pemerintah Pusat Lainnya; dan Transfer Pemerintah Provinsi. (1) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan Realisasi Dana Perimbangan sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 99,65% dari anggaran. Dibanding dengan tahun 2008, penerimaan dana perimbangan mengalami kenaikan. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi Hasil bukan pajak,Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Adapun Realisasi dan Anggaran Rincian Dana Perimbangan terdiri dari : (1,1) Bagi Hasil Pajak Realisasi Bagi Hasil Pajak mencapai 95,88%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan bagi hasil pajak mengalami kenaikan. Rincian Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Pajak tersebut terdiri dari : a b c Bagi Hasil dari PBB Bagi Hasil dari BPHTB Bagi Hasil Pajak Penghasilan Rp Rp Rp Rp Rp Rp

5.517.090.053,00

Rp

26.002.045.716,00

21,22 Rp

9.545.397.717,00

449.250.000,00 1.347.372.876,00 562.843.078.930,00

Rp Rp Rp

1.600.000.000,00 0,00

28,08 Rp Rp

556.006.750.655,00 102,26 Rp 562.808.550.294,00

520.698.963.585,00

Rp

522.538.416.655,00

99,65 Rp 514.781.084.830,00

44.017.288.696,00

Rp

45.910.087.742,00

95,88 Rp

41.733.478.583,00

18.833.305.269,00 11.250.116.314,00 13.933.867.113,00

Rp Rp Rp

21.541.531.102,00 11.904.896.640,00

87,43 Rp 94,50 Rp

18.349.292.870,00 9.126.531.893,00 14.257.653.820,00

12.463.660.000,00 111,80 Rp

(1,2)

Bagi Hasil Sumber Daya Alam Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam mencapai 128,19%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan bagi hasil bukan pajak dan sumber daya alam juga mengalami kenaikan. a. Iuran Tetap / Landren b. Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan c. Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan

Rp

247.111.889,00

Rp

192.765.913,00 128,19 Rp

233.337.247,00

Rp Rp Rp Rp

21.735,00 34.819.824,00 96.517.277,00 29.563.616,00 86.189.437,00 420.752.563.000,00 420.752.563.000,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

0,00 #DIV/0! Rp 38.513.029,00 90,41 Rp

69.576.557,00 12.370.751,00 140.043.762,00 11.346.177,00

96.517.277,00 100,00 Rp 21.966.753,00 134,58 Rp 35.768.854,00 Rp

d. Bagi Hasil dari Pertambangan Umum e. (1,3)

Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Rp Eksploitasi (Royalti) Rp Rp

Dana Alokasi Umum Realisasi Dana Alokasi Umum sesuai dengan target anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan DAU mengalami penurunan.

420.752.563.000,00 100,00 Rp 430.073.269.000,00 420.752.563.000,00 100,00 Rp 430.073.269.000,00

(1,4)

Dana Alokasi Khusus Realisasi Dana Alokasi Khusus sesuai dengan target anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan DAK mengalami kenaikan.

Rp Rp

55.682.000.000,00 55.682.000.000,00

Rp Rp

55.683.000.000,00 100,00 Rp 55.683.000.000,00 100,00 Rp

42.741.000.000,00 42.741.000.000,00

(2)

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Lainnya berupa Dana Penyesuaian sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Adapun Realisasi dan Anggaran Rincian Transfer Pemerintah Pusat Lainnya terdiri dari : (2,1) Dana Penyesuaian Realisasi Dana Penyesuaian sesuai dengan target anggaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan dana penyesuaian mengalami penurunan.

Rp

4.468.334.000,00

Rp

4.468.334.000,00 100,00 Rp

19.677.060.000,00

Rp

4.468.334.000,00

Rp

4.468.334.000,00 100,00 Rp

19.677.060.000,00

(3)

Transfer Pemerintah Provinsi (3,1) Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi yaitu merupakan Pendapatan Bagi Hasil Pajak sampai dengan 31 Desember 2009 melebihi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 129,92%. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan transfer dari provinsi mengalami kenaikan

Rp Rp

37.675.781.345,00 37.675.781.345,00

Rp Rp

29.000.000.000,00 129,92 Rp 29.000.000.000,00 129,92 Rp

28.350.405.464,00 28.350.405.464,00

3) Lain-Lain Pendapatan yang Sah Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang sah yaitu mencapai 476,87 % dari target anggaran yang ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan lain-lain pendapatan yang sah mengalami penurunan.

Rp

11.921.775.000,00

Rp

2.500.000.000,00 476,87 Rp

25.784.229.000,00

(1) Pendapatan Dana Darurat Tidak ada realisasi pendapatan dana darurat di tahun 2009 (2) Pendapatan Lainnya Pendapatan lainnya untuk tahun 2009 hanya berupa pendapatan dari Pemerintah Pusat untuk dana tunjangan kependidikan. Realisasi Pendapatan Lainnya sampai dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp.11,921,775,000.00. II. BELANJA Penjelasan pos-pos belanja didasarkan pada jenis belanja Setiap penjelasan pos belanja merujuk kepada lampiran terkait (Rincian Realisasi APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada masingmasing fungsi, Satuan Kerja Perangkat Daerah). Secara keseluruhan, realisasi pencapaian belanja pada Pemerintah Kota Manado sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 97,72% dari anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, belanja daerah mengalami peningkatan. 1) Belanja Operasi Belanja Operasi merupakan belanja yang dikeluarkan dalam rangka menyelenggarakan operasional pemerintah. Secara umum pencapaian realisasi belanja operasi mencapai 97,47% dari anggaran yang ditetapkan. (1) Belanja Pegawai Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah kota manado. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Pegawai terdiri dari : (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) (1,7) (1,8) (1,9) Gaji dan Tunjangan Tambahan Penghasilan PNS Belanja Pimpinan dan anggota DPRD serta KDH/WKDH Biaya Pemungutan Pajak Daerah Honorarium PNS Honorarium Non PNS Uang Lembur Belanja Beasiswa Pendidikan PNS Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

Rp

0,00

Rp

2.500.000.000,00

0,00 Rp

22.500.000.000,00

Rp

11.921.775.000,00

Rp

0,00

0,00 Rp

3.284.229.000,00

Rp

693.742.305.984,00

Rp

709.928.851.920,00

97,72 Rp 616.807.203.946,00

Rp

546.341.099.013,00

Rp

560.547.424.995,00

97,47 Rp 467.937.001.004,00

Rp

428.147.922.972,00

Rp

433.747.384.495,00

98,71 Rp 362.441.155.696,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

313.373.473.746,00 67.254.192.211,00 2.179.000.000,00 2.250.757.300,00 5.855.111.000,00 33.710.782.515,00 3.524.606.200,00 0,00 -

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

314.903.276.575,00 68.421.350.420,00 2.416.000.000,00 2.750.000.000,00 6.470.663.000,00 34.769.375.000,00 4.016.719.500,00

99,51 Rp 284.634.500.772,00 98,29 Rp 90,19 Rp 81,85 Rp 90,49 Rp 34,78 Rp 16,84 Rp 28.300.986.700,00 2.581.600.000,00 2.683.363.424,00 5.945.446.000,00 31.686.160.100,00 2.535.419.500,00 72.000.000,00 4.001.679.200

0,00 #DIV/0! Rp #DIV/0! Rp

KesalahanRealisasiBelanjaPegawaiyangseharusnyamerupakanBelanja BarangdanJasasebesarRp14.188.026.000,00. KesalahanRealisasiBelanjaPegawaiyangseharusnyamerupakanBelanja BarangdanJasasebesarRp2.335.369.212,00.

(2)

Belanja Barang Belanja Barang merupakan pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Barang terdiri dari : (2,1) Belanja Bahan Pakai Habis Kantor (2,2) Belanja Bahan/Material (2,3) Belanja Jasa Kantor (2,4) Belanja Premi Asuransi (2,5) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor (2,6) Belanja Cetak dan Penggandaan (2,7) Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir (2,8) Belanja Sewa Sarana Mobilitas (2,9) Belanja Sewa Perlengkapan & Peralatan Kantor (2,10) Belanja Makanan dan Minuman (2,11) Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya (2,12) Belanja Pakaian Kerja (2,13) Belanja Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu (2,14) Belanja Perjalanan Dinas (2,15) Belanja Perjalanan Pindah Tugas (2,16) Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi, dan bimbingan teknis PNS

Rp

79.286.999.557,00

Rp

86.763.376.500,00

91,38 Rp

79.424.869.809,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

6.839.634.950,00 4.225.343.631,00 10.328.085.108,00 597.996.000,00 7.138.595.826,00 4.779.438.808,00 1.323.392.660,00 675.907.500,00 418.300.000,00 11.415.014.287,00 1.248.377.230,00 283.498.750,00 2.401.865.100,00 13.194.465.550,00 0,00 3.956.570.000,00 7.328.227.157,00 3.132.287.000,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

7.919.548.265,00 86,36 Rp 4.310.747.500,00 98,02 Rp 9.429.967.400,00 109,52 Rp 611.254.800,00 97,83 Rp 8.761.995.250,00 81,47 Rp 5.393.311.675,00 88,62 Rp 1.468.847.500,00 90,10 Rp 842.150.000,00 80,26 Rp 426.800.000,00 12.855.455.000,00 1.305.520.000,00 283.620.000,00 2.455.364.975,00 15.446.613.260,00 54.000.000,00 4.260.241.000,00 98,01 Rp 88,80 95,62 99,96 97,82 85,42 Rp Rp Rp Rp Rp

5.408.696.018,00 5.782.482.240,00 11.697.302.182,00 598.397.745,00 8.300.268.359,00 5.519.950.046,00 971.826.590,00 1.610.705.000,00 116.500.000,00 15.604.366.503,00 1.181.891.775,00 843.798.182,00 1.054.898.000,00 19.874.449.169,00 0,00 0,00 0,00 859.338.000,00

0,00 Rp 92,87 Rp

(2,17) Belanja Pemeliharaan (2,18) Jasa Konsultasi

7.840.812.400,00 93,46 Rp 3.097.127.475,00 101,14 Rp

KesalahanRealisasiBelanjaBarangdanJasayangseharusnyamerupakan BelanjaModalyaitu: a. BelanjaBarangdanJasaberupapembelianasettetaplainnya, tidakdirealisasikansebagaiBelanjaModalsebesar Rp399.224.400,00. BelanjaBarangdanJasaberupajasakonsultansidanperencanaan yangmembentuknilaiaset,tidakdirealisasikansebagaiBelanja ModalsebesarRp1.179.847.000,00.

b.

KesalahankurangmencatatrealisasibelanjaupahpungutPPJdanbiaya penyambunganseluruhnyasebesarRp2.608.414.455,00
(3) Belanja Hibah Belanja Hibah merupakan pengeluaran pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau pemerintah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Belanja Hibah diklasifikasikan menjadi : Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah (3,1) Lainnya (3,2) Belanja Hibah Kepada BUMD/BUMN (3,3) Belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta : a. PMI b. PRAMUKA c. PKK d. Dharma Wanita Rp 11.105.125.184,00 Rp 11.176.370.000,00 99,36 Rp 5.694.277.199,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

0,00 0,00 3.323.111.734,00 150.000.000,00 300.000.000,00 986.786.734,00 200.000.000,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

0,00 0,00 3.336.350.000,00

0,00 Rp 0,00 Rp 99,60 Rp

0,00 0,00 3.755.814.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00

150.000.000,00 100,00 Rp 300.000.000,00 100,00 Rp 1.000.000.000,00 98,68 Rp

200.000.000,00 100,00 Rp

e. PANWASLU f. FKUB g. KOMINDA h. i. j. k. l. m. n. o. (4,4) KONI P2TP2A LBH Karang Taruna KNPI BKSAUA LPM KPUD

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

750.000.000,00 100.000.000,00 100.000.000,00 0,00 100.000.000,00 0,00 0,00 0,00 300.000.000,00 0,00 336.325.000,00 7.782.013.450,00 0,00 4.500.000.000,00 0,00 0,00 3.282.013.450,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

750.000.000,00 100,00 Rp 100.000.000,00 100,00 Rp 100.000.000,00 100,00 Rp 0,00 0,00 Rp 100.000.000,00 100,00 Rp 0,00 0,00 Rp 0,00 0,00 Rp 0,00 0,00 Rp 300.000.000,00 100,00 Rp 0,00 0,00 Rp 336.350.000,00 99,99 Rp 7.840.020.000,00 99,26 Rp

0,00 0,00 0,00 1.327.000.000,00 0,00 533.500.000,00 50.000.000,00 397.814.000,00 1.150.000.000,00 297.500.000,00 0,00 1.938.463.199,00 828.511.500,00 0,00 150.000.000,00 369.900.000,00 590.051.699,00

Belanja Hibah Kepada Kelompok Masyarakat/Perorangan : a. b. c. d. e. Dharma Wanita Keswadayaan masyarakat Pramuka Media cetak dan elektronik Kesehatan masyarakat

0,00 0,00 Rp 4.500.000.000,00 100,00 Rp 0,00 0,00 Rp 0,00 0,00 Rp 3.340.020.000,00 98,26 Rp

KesalahanRealisasiHibahyangseharusnyamerupakanBelanjaBarangdan JasasebesarRp3.042.299.503,00.
(4) Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Sosial merupakan pemerintah dalam bentuk uang/barang atau masyarakat yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, yang sifatnya menerus dan selektif. Rp pengeluaran jasa kepada peningkatan tidak terus27.723.019.600,00 Rp 28.770.794.000,00 96,36 Rp 20.376.698.300,00

Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Bantuan Sosial terdiri dari : (4,1) Belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan a. Belanja bantuan sosial kepada organisasi sosial kemasyarakatan LBH Belanja bantuan sosial kepada organisasi sosial kemasyarakatan LPM Belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan olahraga Belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan keagamaan Rp Rp 26.943.019.600,00 278.180.000,00 Rp Rp 27.990.794.000,00 360.000.000,00 96,26 Rp 77,27 Rp 19.596.698.300,00 0,00

b. c. d.

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

200.000.000,00 1.141.010.000,00 6.200.552.000,00 0,00 0,00 19.123.277.600,00 780.000.000,00

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

200.000.000,00 1.180.794.000,00 6.450.000.000,00 0,00 0,00 19.800.000.000,00

0,00 Rp 96,63 Rp 96,13 Rp 0,00 Rp 0,00 Rp 96,58 Rp

0,00 4.852.182.000,00 3.752.920.000,00 100.000.000,00 65.000.000,00 10.826.596.300,00 780.000.000,00

e. Belanja bantuan sosial AMPI f. Belanja bantuan sosial MKGR Belanja bantuan sosial organisasi g. kemasyarakatan lainnya (4,2) Belanja Bantuan Partai Politik

780.000.000,00 100,00 Rp

RealisasiBelanjaBantuanyangditujukankepadaSKPDseluruhnyasebesar Rp428.472.500,00.Sertaterdapatrealisasibantuanyangtidakdidukung denganproposalseluruhnyasebesarRp1.323.297.400,00 TerdapatjugarealisasibelanjabantuansosialsebesarRp7.148.790.600,00 yangsedangdalampenyidikanolehKejaksaanNegeriManadoyangtidak dapatdijadikandasarpengambilanopinisampaikeputusanoleh pengadilanyangbersifattetap.


Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintahan Desa 2) Belanja Modal (5) Rp Rp 108.531.700,00 146.401.281.971,00 Rp Rp 120.000.000,00 148.381.426.925,00 90,44 Rp 98,67 Rp 146.608.767.942,00

Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Secara umum pencapaian realisasi belanja modal sebesar 98,67 % dari anggaran yang ditetapkan. (1) Belanja Tanah Belanja Tanah merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan tanah yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Tanah pada LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 93,75% dari anggaran yang ditetapkan. (2) Belanja Peralatan dan Mesin Rp Belanja Peralatan dan Mesin merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan peralatan dan mesin yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin pada LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 98,40% dari anggaran. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Peralatan dan Mesin terdiri dari : (2,1) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan (2,2) Darat Bermotor Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan (2,3) Darat Tidak Bermotor Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di (2,4) atas Air Bermotor (2,5) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel (2,6) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan Peternakan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.551.646.000,00 5.243.395.000,00 725.164.000,00 2.079.607.150,00 34.530.000,00 481.388.635,00 327.817.500,00 989.805.425,00 2.519.468.511,00 8.839.012.060,00 38.292.500,00 695.819.100,00 308.141.273,00 664.915.231,00 0,00 2.171.735.000,00 797.970.000,00 2.099.950,00 103.580.000,00 253.792.000,00 479.500.000,00 148.500.000,00 52.721.564.498,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.551.649.000,00 100,00 Rp 5.311.961.200,00 775.600.000,00 2.082.900.000,00 35.000.000,00 484.481.000,00 334.250.000,00 1.089.032.500,00 2.597.297.500,00 8.875.555.150,00 106.500.000,00 705.230.000,00 311.090.000,00 684.255.000,00 0,00 2.213.408.200,00 800.030.000,00 98,71 Rp 93,50 Rp 99,84 Rp 98,66 Rp 99,36 Rp 98,08 Rp 90,89 Rp 97,00 Rp 99,59 Rp 35,96 Rp 98,67 Rp 99,05 Rp 97,17 Rp 0,00 Rp 98,12 Rp 99,74 Rp 941.738.000,00 7.516.580.236,00 224.125.000,00 2.212.735.700,00 59.811.136,00 622.804.000,00 435.115.000,00 1.025.218.400,00 4.005.990.950,00 4.169.913.770,00 126.300.000,00 260.700.000,00 576.310.200,00 52.026.100,00 198.000.000,00 1.444.442.050,00 2.803.225.000,00 61.924.500,00 615.896.229,00 169.600.000,00 0,00 0,00 37.294.615.263,00 28.456.179.335,00 Rp 28.951.324.800,00 98,29 Rp 27.522.456.271,00 Rp 6.192.480.500,00 Rp 6.605.650.000,00 93,75 Rp 5.803.990.000,00

(2,7) Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor (2,8) Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor (2,9) Belanja Modal Pengadaan Komputer (2,10) Belanja Modal Pengadaan mebeulair (2,11) Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur (2,12) Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga

(2,13) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio (2,14) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi (2,15) Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur (2,16) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran

(2,17) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium Rp Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengamanan (2,19) Lantas Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pemadam (2,20) Kebakaran Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pemanfaatan (2,21) Ruang Belanja Modal Pengadaan alat-alat Perlengkapan (2,22) Olahraga (2,18) (3) Belanja Bangunan dan Gedung Rp Rp Rp Rp Rp Rp

2.100.000,00 100,00 Rp 105.100.000,00 256.385.250,00 98,55 Rp 98,99 Rp

479.500.000,00 100,00 Rp 150.000.000,00 53.432.478.250,00 99,00 Rp 98,67 Rp

Belanja Bangunan dan Gedung merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan bangunan dan gedung yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Bangunan dan Gedung pada LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 98,67% dari anggaran. (4) Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan jalan, jembatan, jaringan air dan instalasi yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan pada LRA sampai dengan 31 desember 2009 mencapai 99,53%. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan terdiri dari : (4,1) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan (4,2) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan (4,3) (4,4) (4,5) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon Rp Rp Rp Rp Rp Rp 46.054.278.375,00 232.000.000,00 10.594.410.893,00 1.580.647.000,00 391.793.900,00 147.427.470,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 46.162.097.275,00 99,77 Rp 42.184.251.825,00 669.199.000,00 26.110.742.040,00 1.719.713.771,00 309.290.000,00 4.994.509.772,00 Rp 58.853.130.168,00 Rp 59.133.978.875,00 99,53 Rp 70.993.196.636,00

232.000.000,00 100,00 Rp 10.684.171.350,00 1.584.700.000,00 471.010.250,00 257.995.000,00 99,16 Rp 99,74 Rp 83,18 Rp 57,14 Rp

(5) Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Tetap Lainnya merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Aset Tetap Lainnya pada LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 57,14% dari anggaran. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Aset Tetap Lainnya terdiri dari : (5,1) Belanja Modal Pengadaan Buku Kepustakaan Belanja Modal Barang Corak Kesenian/Kebuadayaan Belanja Modal Pengadaan Hewan Ternak dan (5,3) Tanaman (5,2) 3) Belanja Tak Terduga Belanja Tak Terduga merupakan pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya. SURPLUS/DEFISIT Surplus/defisit merupakan selisih antara pendapatan dengan belanja. Realisasi Anggaran tahun 2009 mengalami Defisit yang berarti bahwa realisasi Belanja lebih besar dari realisasi Pendapatannya.

Rp Rp Rp Rp

97.527.470,00 2.500.000,00 47.400.000,00 999.925.000,00

Rp Rp Rp Rp

208.095.000,00

46,87 Rp

3.798.147.272,00 74.850.000,00 1.121.512.500,00 2.261.435.000,00

2.500.000,00 100,00 Rp 47.400.000,00 100,00 Rp 1.000.000.000,00 99,99 Rp

Rp

(46.572.455.287,00)

Rp

(52.062.515.549,00)

89,51 Rp

45.266.998.719,00

III. PEMBIAYAAN Penjelasan pos-pos belanja didasarkan pada jenis belanja Setiap penjelasan pos belanja merujuk kepada lampiran terkait (Rincian Realisasi APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada masing-masing fungsi, Satuan Kerja Perangkat Daerah)

1) Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan merupakan penerimaan yang akan digunakan ditahun anggaran berikutnya. Realisasi penerimaan pembiayaan LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 99,27% dari anggaran yang ditetapkan. Realisasi dan Anggaran Per Jenis Penerimaan Pembiayaan terdiri dari : (1)

Rp

54.351.027.284,00

Rp

54.749.871.440,00

99,27 Rp

9.982.872.721,00

Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Rp Realisasi penggunaan SiLPA sama dengan nilai SiLPA tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 54,351,027,284.00

54.351.027.284,00

Rp

54.749.871.440,00

99,27 Rp

9.982.872.721,00

(2) Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah Tidak ada realisasi penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah. 2) Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan merupakan akibat dari penerimaan tahuntahun sebelumnya yang harus dibayarkan di tahun berikutnya. Realisasi pengeluaran pembiayaan LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 80,86% dari anggaran yang ditetapkan. Realisasi dan Anggaran Per Jenis Pengeluaran Pembiayaan terdiri dari : (1) Penyertaan Modal (Investasi) Daerah Di Tahun 2009, Pemerintah Kota Manado menambah jumlah Penyertaan Modalnya di PT. Bank Sulut. (1,1) Penyertaan Modal (Investasi) Daerah

Rp

0,00

0,00

0,00 Rp

0,00

Rp

2.197.677.226,00

Rp

2.717.855.891,00

80,86 Rp

500.000.000,00

Rp

1.197.677.226,00

Rp

1.197.677.226,00 100,00 Rp

0,00

Rp Rp

1.197.677.226,00 1.000.000.000,00

Rp Rp

1.197.677.226,00 1.520.178.665,00

Rp 65,78 Rp

0,00 500.000.000,00

(2) Pembayaran Pokok Hutang Realisasi pembayaran pokok utang kepada Pemerintah Pusat atau pihak lainnya sebesar 65,78% dari anggaran yang tersedia. Realisasi dan Anggaran Per Obyek Pembayaran Pokok Hutang terdiri dari : (2,1) Pembayaran Pokok Hutang yang jatuh tempo kepada pemerintah pusat

Rp Rp

1.000.000.000,00 52.153.350.058,00

Rp Rp

1.520.178.665,00

65,78 Rp

500.000.000,00 9.482.872.721,00

3) Pembiayaan Netto Pembiayaan Netto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan. 4) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Sisa Lebih Pembiayan Anggaran (SILPA) merupakan jumlah surplus/defisit dengan pembiayan netto. SILPA tahun 2009 Pemerintah Kota Manado sebesar Rp.5,580,894,771.00 mengalami penurunan sangat signifikan dibandingkan dengan SILPA tahun 2008.

52.032.015.549,00 100,23 Rp

Rp

5.580.894.771,00

0,00

Rp

54.749.871.440,00

IV.3 Penjelasan Pos-pos Laporan Arus Kas Penjelasan pos-pos arus kas didasarkan pada jenis aktivitas. 2009 1) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari aktivitas operasi diperoleh dari selisih antara arus kas masuk dari pendapatan operasi dengan arus kas keluar dari belanja operasi sebagai berikut : Arus masuk dari aktivitas operasi Arus keluar dari aktivitas operasi Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp Rp Rp 647.169.850.697,00 547.371.524.013,00 99.798.326.684,00 Rp 99.798.326.684,00 Rp 2008 191.487.408.523,00

Arus kas bersih dari aktivitas operasi yang positif menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Manado mampu membiayai belanja operasi dari pendapatan operasi tahun 2009. 2) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset non keuangan diperoleh dari selisih antara arus kas masuk dari pendapatan penjualan aset tetap dengan arus kas keluar berupa belanja modal sebagai berikut : Arus masuk dari aktivitas investasi aset Rp non keuangan Arus keluar dari aktivitas investasi aset non Rp keuangan Arus kas bersih dari aktivitas investasi Rp aset non keuangan 3) Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan diperoleh dari selisih antara arus kas masuk penerimaan pembiayaan dengan arus kas keluar dari pengeluaran pembiayaan sebagai berikut : Arus kas masuk dari aktivitas pembiayaan Arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan Arus kas pembiayaan 4) bersih dari aktivitas Rp Rp Rp 2.197.677.226,00 (2.197.677.226,00) 146.370.781.971,00 (146.370.781.971,00) Rp (2.197.677.226,00) Rp (500.000.000,00) Rp (146.370.781.971,00) Rp (146.608.767.942,00)

Arus kas bersih aktivitas pembiayaan yang negatif menunjukkan bahwa arus kas Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Saldo tersebut diperoleh dari selisih antara arus kas masuk dari penerimaan non anggaran (Penerimaan PFK) dengan arus kas keluar dari pengeluaran non anggaran (pengeluaran PFK), dengan rincian : Arus kas masuk dari aktivitas non Rp anggaran Arus kas keluar dari aktivitas non anggaran Rp Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Rp Anggaran 56.494.919.556,00

Rp

1.872.388.671,00

Rp

0,00

54.622.530.885,00 1.872.388.671,00

Arus kas bersih yang nihil menunjukkan bahwa aktivitas non anggaran tidak berpengaruh terhadap peningkatan/penurunan saldo akhir kas

2009 5) Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode Saldo tersebut menunjukkan jumlah kenaikan kas selama tahun 2009 yang diperoleh dari jumlah seluruh arus kas bersih dari setiap aktivitas sebagai berikut : Arus kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset non keuangan Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan Rp Rp Rp 99.828.826.684,00 (146.401.281.971,00) (2.197.677.226,00) 1.872.388.671,00 (46.897.743.842,00) Rp 7.453.283.442,00 Rp Rp (46.897.743.842,00) Rp

2008 44.378.640.581,00

Arus kas bersih dari aktivitas non anggaran Rp Kenaikan bersih selama periode 6) Saldo Kas Akhir di BUD Rp

54.361.513.302,00

Saldo tersebut menunjukkan jumlah kas yang ada di Kas Daerah per 31 Desember 2009 yang diperoleh dari jumlah saldo awal kas dengan kenaikan bersih kas selama tahun 2008 sebagai berikut : Saldo awal kas di BUD Kenaikan bersih kas tahun 2009 Saldo kas akhir di BUD Saldo Akhir Kas Rp Rp Rp 54.351.027.284,00 (46.897.743.842,00) 7.453.283.442,00 Rp 7.453.283.442,00 Rp 54.840.287.283,00

7)

Saldo tersebut menunjukkan jumlah kas Pemerintah Kota Manado per 31 Desember 2009 yang terdiri dari : Kas di BUD Kas Di Bendahara Penerimaan Kas Di Bendahara Pengeluaran Saldo Akhir Kas V. Penjelasan Lainnya.
Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2009 Dinas Pertanian Dinas Tenaga Kerja BKB PP BKB PP Dinas Kelautan dan Perikanan Rp Rp Rp Rp Rp 177.500.000,00 1.043.056.000,00 226.800.000,00 51.572.000,00 1.389.248.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp -

Rp Rp Rp Rp

7.453.283.442,00 0,00 0,00 7.453.283.442,00 Manado, 2009

Vous aimerez peut-être aussi