Vous êtes sur la page 1sur 8

SUMBER

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

METODOLOGI

HASIL DAN KESIMPULAN

KETERANGAN

Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Dyah Tri Retno dan Wasir Nuri Jurusan Teknik Kimia FTI UPNVeteran Yogyakarta

Pisang dengan nama Latin Musa paradisiacal

Metode yang digunakan dengan hidrolisis katalis

Semakin lama fermentasi dihasilkan etanol banyak sampai pada waktu tertentu dan semakin banyak ragi yang ditambahkan akan dihasilkan etanol semakin rendah. Pada variasi waktu fermentasi diperoleh waktu optimum fermentasi pada waktu 144 jam dengan kadar etanol 13,5406%. Pada variasi penambahan berat ragi diperoleh kadar etanol 13,5353% dengan berat ragi 0,0624 gram. Semakin banyak ragi yang ditambahkan menyebabkan kadar etanol yang dihasilkan semakin rendah.

Kadar etanol yang dihasilkan sudah memenuhi standar.. karena kadar etanol optimum sekitar 820 %.

merupakan jenis buah-buahan asam. tropis yang sangat banyak dihasilkan di indonesia. Kulit dari buah pisang kepok biasanya oleh masyarakat hanya dibuang dan hal itu menjadi permasalahan limbah di alam karena akan meningkatkan keasaman tanah dan mencemarkan lingkungan. Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk membuat bioetanol atau alkohol dari limbah kulit Bahan : kulit pisang kepok, bakteri Saccharomyces cereviseae, larutan H2SO4 0,5 N, aquadest, ammonium sulfat, dan urea. Alat: timbangan elektrik, kertas pH, pipet tetes, gelas piala, blender, pengaduk merkuri, gelas ukur, kertas saring, oven ,kompor listrik, erlenmeyer , pendingin balik ,labu leher tiga, piknometer, tabung reaksi , dan gelas arloji. Tahap 1: persiapan bahan dengan cara kulit pisang di potong-potong menjadi kecil, diblender, di saring, diambil filtratnya, dan

Sebaiknya, karakteristik pisang kepok disertakan.

pisang dengan variasi waktu fermentasi, berat ragi dan kondisi optimumnya.

diendapkan. Hasil endapan disaring dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai kering. Jika cuaca tidak memungkinkan, pengeringan dilakukan dalam oven dengan suhu 45-50C. Setelah kering, pati kulit pisang dianalisis kadar air dan kadar patinya. Tahap 2: hidrolisis pati kulit pisang + larutan H2SO4 0,5 N dengan berat tertentu di dalam labu leher tiga dilengkapi dengan pendingin balik dan dipanaskan sampai suhu 100C selama 2,5 jam. Didinginkan sampai sama dengan suhu ruangan. Hasil hidrolisis disaring, didapatkan filtrate. Filtrat diatur Ph 4 6, kemudian difermentasi.

Tahap 3: Fermentasi dengan cara filtrate sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam rlenmeyer dan + 6 gr ammonium sulfat dan 6 Gr urea sebagai nutrisi. Dipasteurisasi pada suhu 120C selama 15 menit lalu dinginkan. Starter ( inokulum awal ) dengan berbagai variasi volum dimasukkan ke dalam medium fermentasi. Kemudian diinkubasi dengan cara menutup rapat labu Erlenmeyer pada suhu berkisar antara 2730oC selama waktu tertentu. Percobaan diulangi dengan waktu fermentasi dan berat pati bervariasi sampai diperoleh waktu fermentasi dan berat pati

yang opitimum. Pengambilan cuplikan dilakukan disetiap variasi pada hari yang telah ditentukan setelah diberi inokulum kemudian di analisis kadar bioethanolnya. Peningkatan Nilai Yield dalam produksi bioetanol dari kulit pisang Produksi energy yang Bahan: Saccharomyces Fermentasi dengan menggunakan variasi kulit pisang nendran menghasilkan adanya penambahan yield dalam produksi sebesar 18.46 % Etanol yang dihasilkan dari limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan bakar sehingga mengurangi biaya bahan bakar dan juga emisi karbon yang dibuang. Untuk membuat proses ekonomis disarankan untuk Cara kerja terlampir dengan sangat jelas Tidak disertakan karakteristik dan jenis dari pisang lokalnya. Tidak dijelaskan secara lengkap mengenai metode dari Potassium Dichromate.

ramah lingkungan memiliki cerevisiae, kulit pisang peran yang sangat penting dalam beberapa tahun terakhir karena menipisnya sumber daya energi yang tak terbarukan Pada tahun 2005, produksi pisang di india mencapai 16.8 juta ton nendran, mononatrium glutamate, air, enzym amylase, yeast potato dextrose broth, antioxidant. Alat: Soxhlet apparatus, oven, autoclave, beaker glass, gelas ukur, kertas saring, kompor listrik, erlenmeyer , pendingin balik, alat destilasi, labu leher tiga, piknometer, tabung reaksi. Cara Kerja: Kulit pisang ditambahkan antioksidan

lalu dipanaskan di dalam oven pada suhu 65 C dan akan menjadi seperti bubuk pisang. Hidrolisis pati: 1000 ml larutan pati(glukosa) dihidrolisis oleh enzim amylase. 10gm enzym amylase dilarutkan pada 100ml air dan larutan tersebut diaduk pada suhu 30oC selama 2 jam. Pati akan menjadi glukosa menggunakan metode hidrolisa pati. penghilangan gula di estimasi menggunakan metode DNS. PEMANFAATAN Penggunaan bahan bakar KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL DENGAN PROSES Metode yang digunakan
o

membuka pabrik di sekitar industri yang membuang panas lebih banyak di. Panas ini dapat diberikan untuk memanaskan air untuk ekstraksi pati dengan aparatus soxhlet

Penambahan Aspergillus niger yang terbaik adalah 250 mL dengan kadar glukosa 20% sedangkan untuk kadar etanol terbaik didapatkan 16,5% pada waktu hari ke-8. Penambahan

Kadar etanol yang dihasilkan sudah memenuhi standar.. karena kadar etanol optimum sekitar 820 %.

minyak (BBM) yang semakin dalam penelitian ini adalah tidak terkendali, sementara persedian bahan bakar fosil semakin menipis membuat para peneliti mencari solusi bahan bakar alternatif yang hidrolisis enzimatis.. Variabel yang digunakan adalah volume Aspergillus Niger sebanyak 150, 200, 250 dan 300 mL, dengan

HIDROLISIS ENZIMATIK Harimbi Setyawati, Nanik Astuti Rahman Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional Malang

dapat diperbaharui, salah satu bahan bakar yang dapat diperbaharui adalah bahan bakar nabati. Bahan-bahan dari nabati selama ini banyak yang belum termanfaatkan seperti kulit pisang. Selama ini kulit pisang tersebut dibuang begitu saja padahal dalam kulit pisang itu terdapat karbohidrat (pati) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol, yang nantinya diharapkan mampu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

kondisi operasi pada waktu hidrolisa adalah suhu 3537oC, pH 4-5 sedangkan untuk fermentasi pada kondisi anaerob, suhu 2530, pH 4-5. Tahap 1: Bubur kulit pisang (candi, kepok, dan ijo) yang siap diolah. Dilakukan proses hidrolisa menggunakan enzim amilase dan gluko-amilase yang dihasilkan dari bakteri Aspergillus niger (sebanyak 50, 100, 150, 200 mL) dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap liquifikasi dan tahap sakarifikasi. Tahap 2: Hasil fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae, ditambahkan Urea sebanyak 0,5%, NPK sebanyak 0,06 % dari berat pati. Suhu maksimum

bakteri Aspergillus Niger dan waktu fermentasi berpengaruh terhadap kualitas etanol yang dihasilkan dari kulit pisang dengan proses enzimatis.

Untuk karakteristik pisang candi, kepok, dan ijo kurang lengkap.

dijaga pada 35 37 oC dan pH 4-5 kemudian tutup wadah fermentasi. Proses fermentasi berlangsung selama 2, 4, 6 dan 8 hari agar menghasilkan etanol.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Kos-Kostan
    Kos-Kostan
    Document5 pages
    Kos-Kostan
    Benita Rutti Marpais
    100% (6)
  • JENIS BBM INDONESIA
    JENIS BBM INDONESIA
    Document5 pages
    JENIS BBM INDONESIA
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • JENIS BBM INDONESIA
    JENIS BBM INDONESIA
    Document5 pages
    JENIS BBM INDONESIA
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Fasa
    Fasa
    Document10 pages
    Fasa
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Fasa
    Fasa
    Document10 pages
    Fasa
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Fasa
    Fasa
    Document10 pages
    Fasa
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Kespros Benita
    Tugas Kespros Benita
    Document2 pages
    Tugas Kespros Benita
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Business Plant
    Business Plant
    Document10 pages
    Business Plant
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Fasa
    Fasa
    Document10 pages
    Fasa
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Ring Kasan
    Ring Kasan
    Document10 pages
    Ring Kasan
    Benita Rutti Marpais
    100% (1)
  • Ring Kasan
    Ring Kasan
    Document10 pages
    Ring Kasan
    Benita Rutti Marpais
    100% (1)
  • TRK 2
    TRK 2
    Document4 pages
    TRK 2
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • KIMFIS
    KIMFIS
    Document4 pages
    KIMFIS
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Document1 page
    Abs Trak
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Tipe Reaktor
    Tipe Reaktor
    Document4 pages
    Tipe Reaktor
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Aliran Fluida (Benita R.M - l2c009176)
    Tugas Aliran Fluida (Benita R.M - l2c009176)
    Document2 pages
    Tugas Aliran Fluida (Benita R.M - l2c009176)
    Benita Rutti Marpais
    Pas encore d'évaluation