Vous êtes sur la page 1sur 0

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
J enis penelitian ini adalah deskriptif yang ditunjang studi pustaka.

B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan
Muhammadiyah Semarang. Sedangkan waktu penelitian dimulai bulan Desember
2004 sampai dengan April 2005.

C. Populasi dan Sampel
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua minuman sari buah
yang beredar di pasar Weleri yang berjumlah 4 merk, dengan volume 200 ml-250ml.
Sampel diambil dari total populasi, masing-masing sampel dikerjakan secara duplo.

D. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam analisa zat pengawet benzoat adalah: Neraca
analitik, Gelas ukur 25 ml, Pipet volume 10 ml, Corong pisah, Lampu UV (Ultra
Violet), Cawan porselain, Beaker gelas 250 ml, Lempeng tipisukuran 20x20,
Chamber 20 x 20 cm, Labu ukur 50 ml, Buret 50 mikro ( 10 ml ), Erlenmeyer 250 ml,
Hot plate.
Bahan-bahan yang digunakan dalam analisa zat pengawet benzoat adalah:
Dietil Eter, Buffer pH 4, NaOH 0,05 N, Indikator Phenol Red, Minuman sari buah,
Aceton, Aquadest, Asam benzoat, Asam sorbat, indicator PP 1%.
E. Prosedur Pemeriksaan
1. Uji kualitatif bahan pengawet
a. Metode : KLT ( Kromatografi lapis tipis )
b. Cara kerja :
1). Ditimbang 25 gram sampel, dimasukkan kedalam corong pisah.
2). Ditambah 20 ml Buffer pH 4 kemudian dikocok.
3). Ditambah 25 ml Dietil eter, diekstraksi 3x. dengan cara diekstraksi dengan 25
ml dietil eter lapisan air ditampung, lapisan eter dimasukkan pada cawan
porselen. Lapisan air tadi diekstraksi lagi 2x.
4). Lapisan Dietil eter ditampung dalam cawan porselen disaring dengan Na
2
SO
4

anhidrat, diuapkan.
5). Residu dilarutkan dengan eter, ditotolkan pada lempeng kromatografi.
6). Disiapkan bejana kromatografi atau chamber, chamber tersebut diisi larutan eluen
( n Hexan : As acetat =96 : 4 ).
7). Membuat lempeng ukuran 10 x 10 cm, dengan jarak rambat 7 cm, contoh
ditotolkan dengan bantuan pipet kapiler sebanyak 5x pengambilan dan ditotolkan
baku sebanyak 3x pengambilan.
8). Lempeng dimasukkan kedalam chamber yang telah diisi eluen, setelah eluen
mencapai garis batas atas lempeng dikeluarkan, lempeng dikeringkan baru dilihat
disinar ultra violet. Apabila contoh sesuai dengan noda baku berwarna ungu
berarti benzoat positif. Kemudian dihitung harga Rf dengan menggunakan
rumus :
J arak yang ditempuh senyawa terlarut
Rf =
J arak yang ditempuh pelerut

2. Uji kuantitatif bahan pengawet
a. Metode : Ekstraksi dan Titrasi
b. Cara kerja :
1). Ditimbang 25 gram sampel, dimasukkan kedalam corong pisah.
2). Ditambah 20 ml Buffer pH 4.
3). Diekstraksi 3 kali masing- masing dengan 25 ml Dietil eter.
4). Hasil ekstraksi dikumpulkan, dicuci dengan aquadest sebanyak 3 kali.
5). Kumpulan sari eter diuapkan diatas Hot plate.
6). Residu dilarutkan dengan 3 ml Aceton sampai larut dan ditambah 3 ml aquadest.
7). Dititrasi dengan NaOH 0,05 N ditambah 3-4 tetes indikator phenol red sampai
terjadi perubahan warna dari kuning hingga merah yang konstan.
c. Perhitungan kadar pengawet sebagai Na benzoat dan Asam benzoat.
Rumus perhitungan :
1ml NaOH 0,05 N 6,1 mg Asam benzoat
~ 7, 21 mg Na benzoat
Kadar benzoat :
ml titrasi x N NaOH / 0,05 x kesetaraan x 100 %
Kadar benzoat =
mg contoh
= .%
Bila dihitung dalam ppm =% x 10000 ppm


F. Definisi operasional
1. Minuman sari buah adalah minuman ringan yang dibuat dari sari buah dengan jalan
pemerasan tanpa dilanjutkan dengan proses peragian dan air dengan atau tanpa
penambahan gula dan bahan tambahan makanan yang diijinkan. ( SNI, 1995 )

2. Pengawet Na- Benzoat ( Sodium Benzoate )
Adalah suatu zat pengawet yang dapat menghambat atau menghalangi segala
macam perubahan pada bahan makanan yang disebabkan oleh aktivitas
mikroorganisme, dengan rumus molekul C
6
H
5
COONa dan BM 144,11.
Pengawet Benzoat dapat diuji secara kualitatif dengan metode kromatografi lapis
tipis (KLT ) dan uji kuantitatif dengan metode ekstraksi titrasi. (Saripah Hudaya,
1986 )



3. Kromatografi lapis tipis adalah suatu metoda pemisahan dengan menggunakan dua
fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Sebagai fasa diam berupa lapisan bubur
alumina atau silika gel yang menempel pada permukaan selembar plastik kaku.
Sedangkan sebagai fasa gerak adalah eluen yang digunakan untuk membawa zat
yang diperiksa melalui fasa diam. (Sudjadi, 1986)

Vous aimerez peut-être aussi