Vous êtes sur la page 1sur 8

Ilustrasi Kasus ASMA BRONCHIALE Seorang pemuda umur 30 tahun, berat 50 kg, tinggi badan 160 cm, perokok,

mengeluh sesak nafas yang sering kambuh apabila terkena debu rumah. Sesak nafas sudah hampir lima tahun disertai batuk dengan lendir yang liat. Pemeriksaan paru, terdapat wheezing, temperature normal, tekanan darah 140/100, nadi 88x/menit. Selama ini pasien menggunakan obat tablet isuprel. Problem Penderita 1. Sesak nafas 2. Sesak nafas kambuh ketika terkena debu rumah 3. Batuk berdahak 4. Tekanan darah 140/100 5. Perokok 6. Penggunaan tablet Isuprel Asma merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala sesak nafas serta disertai dengan batuk yang produktif. Sesak nafas merupakan gejala yang ditimbulkan akibat dari spasme otot polos bronkus. Adanya alergen yang masuk kedalam tubuh melalui saluran pernafasan akan menyebabkan respon inflamasi disaluran pernafasan bronkus, bronkus yang mengalami inflamasi akan mengeluarkan mediator inflamasi seperti Histamin dan leukotrien yang dilepas dari basofil maupun sel mast dan akan menyebabkan timbulnya gejala secara cepat meliputi bronkokonstriksi, hipersekresi kelenjar mukus, sesak napas, batuk dan mengi. Respon batuk sering menyertai serangan asma selain dari gejala sesak nafas, batuk merupakan respon dari tubuh untuk mengeluarkan secret yang terkumpul di saluran pernafasan bronkus akibat respon inflamasi masuknya alergen pada saluran pernafasan. Peningkatan tekanan darah pada pasien ini diakibatkan oleh efek samping dari obat (isoprel) yang digunakan selama ini untuk menghilangkan gejala yang sering timbul akibat serang asma, yaitu sesak nafas karena akibat bronkokonstriksi. Isoprel sendiri merupakan obat dagang yang mengandung isoproterenol hidroklorida yang merupakan obat golongan adrenergic yang bekerja dalam mengaktivasi reseptor beta-1 dan beta-2. Akibat perangsangan

terhadap reseptor beta-1 dan beta-2 tersebut akan mengakibatkan bronkodilatasi pada otot polos bronkus serta vasokonstriksi pada otot polos pembulu darah yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Tujuan Terapi 1. Mengurangi sesak 2. Menghilangkan batuk berdahak 3. Mencegah terjadinya efek samping pemberian obat 4. Mencegah kekambuhan P treatment 1. Memperbaiki kondisi lingkungan Dari penuturan pasien, sesak kambuh ketika pasien terkena debu di rumah. Membersihkan lingkungan rumah merupakan pencegahan serangan asma yang sangat penting. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan cara membersihkan lingkungan tempat tinggal secara rutin sehingga akan terhindar dari factor penyebab terjadinya serangan asma seperti asap, debu, kotoran hewan, buluh binatang dan lain-lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekambuhan. 2. Menghindari factor pencetus Menghindari factor pencetus bagi penderita asma sangat penting agar tidak terjadi serangan. Bagi penderita asma yang sudah tahu faktor penyebab terjadinya serangan dapat menghindari factor-faktor yang dapat memicu serangan, misalnya seperti memakai masker pada saat membersihkan rumah serta saat bekerja atau mengganti kasur, bantal dari kapuk dengan kasur busa. 3. Merubah kebiasaan Merubah gaya hidup merupakan prilaku yang harus dilakukan bagi penderita asma, gaya hidup yang dirubah adalah dengan meninggalkan kebiasaan yang bisa menimbukan terjadinya serangan pada penderita asma misalnya dengan meninggalkan kebiasaan merokok. Kelompok obat Asma Bronchiale
Nama obat Agois Metil xantin Otot polos bronkus Relaksasi Relaksasi Tempat kerja obat asma bronchiale Inflamasi -

Secret -

Kortikosteroid Mukolitik

Menekan inflamasi -

Menghentikan produksi sekret Mengincerkan secret saluran nafas

Golongan obat
Agonis

EFFICACY
Farmakodinamik - Bronkodilatasi - menghambat pengeluaran mediator Farmakokenetik Dimetabolisme dihati dalam bentuk sulfat yang tidak aktif. Waktu paruh eliminasi disekresi melalui urin ( 30% bentuk tidak berubah). Farmakodinamik efek bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan isoenzim yaitu phosphodiesterase. Farmakokenetik - Absorbsi per oral baik - Makanan memperlambat absorbsi tetapi tidak mempengaruhi derajat besarnya absorbsi - Ekskresi lewat ginjal, kurang dari 20% -

SAFETY
Efek samping : Peningkatan tekanan darah, - tremor, - palpitasi, - takikardi - sakit kepala

SUITABILITY
Kontraindikasi : - Hipertensi - Hipertiroid - DM - Hipokalemi Bentuk dosis efek cepat : inhalasi/ aerosol. Lambat : oral

Metil xantin

Efek samping : - Mual - Kembung - Nafsu makan berkurang - Hipotensi - Takikardi - Aritmia Interaksi obat : Meningkatkan kadar: Propanolol, Allopurinol (>600mg/day), Erythromycin, Cimetidin, (golongan Quinolon yang lain),BetaBlocker, Calcium Channel Blocker, Mexiletine, Thiabendazole, Hormon Thyroid, Carbamazepine.

Kontraindikasi : - Gangguan fungsi hepar - Payah jantung. Sediaan : - Oral - Oral lepas lambat - Rektal suppositoria - Parenteral

kortikosteroid

Farmakodinamik :
Menghambat reaksi radang Menghambat produksi dan sekresi sitokin Farmakokenitik : Pemberian oral absorpsi cukup baik Di sirkulasi normalnya terikat proten 90% Eskresi diginjal. -

Efek samping
Gastritis Penurun daya tahan tubuh Osteoporosis Peningkatan kadar gula Peningkatan tekanan darah Moonface Chausing sindrom obat

Kontraindikasi : - Kehamilan - Obstruksi hipertropi kardiomiapati Dosis sediaan : Oral, aerosol/inhalasi.

Iteraksi

dengan aspirin, insulin OAD.

Mukolitik

Farmakodinamik - Mengencerkan secret saluran nafas Merusak DNA mucus Menurunkan tegangan permukaan

Efek samping
-

Kontra Indikasi
-

Gemetar Takhikardia

hipertiroid, tirotoksikosis, pengguna beta bloker, deriverat xantin dan deuretik.

Farmakodinamik
Cepat diabsorbsi setelah pemberian oral, bioavailabilitas oral kirakira 70-80%. Diekresi diginjal

Golongan obat Metilxantin

Macam obat Teofilin

Sediaan obat
- Tablet oral : 100,125,200,250,300mg - Kapsul : 100,200mg - Eliksir, sirup dan larutan : 26,7 dan 50 mg/5ml - Parenteral : 200,400,800Mg

Dosis obat

DEWASA

Waktu paru obat


Dewasa : 8-9 jam Anak : 3.5 jam

- Dosis lazim th/ = 130 150 mg - Dosis max = 500 mg

ANAK

- Dosis lazim th/ = < 1 thn : 65 75 mg - 6 -12 thn : 65 -150 mg

Aminofilin

Oral : Cairan 105 mg/5ml Tablet 100, 200 mg Oral lepas lambat : Tablet 225 mg Rektal : - Suppositoria 250, 500 mg Parenteral : 250 mg/10 ml u/ suntikan

DEWASA

6-8 jam

- Dosis lazim th/ = 100300 mg - Dosis max = 300-600 mg ANAK:

Dosis lazim th/ = 5 mg/kgBB

Kortikosteroid Dexametason

Dewasa : 36-72 jam Tab : 0,5 mg Oral : 0,5 mg 10 Parenteral 4 mg per hari (rata-rata mg/ml 1,5mg-3 mg per hari) - Parenteral : 5 mg-

40 mg per hari Anak-anak : 0,08 mg0,3 mg/kg berat badan /hari

Metil prednisolone Prednisone Mukolitik Bromheksin


-

Tab 4 mg Parenteral 40mg/ml Tab oral 5 mg


Tab 8 mg, Inj 2mg/ml, Eliksir 4 mg/5 ml, Kapsul 8 mg, Syrup 10mg/5 ml Syrup 15 mg/ml, Tab 30 mg,

Tab 4 mg Parenteral 40mg/ml Tab oral 5 mg

12-36 jam 12-36 jam

DEWASA: Dosis lazim 6-8 jam th/ = 4-8 mg

Ambroksol

DEWASA: Dosis lazim 6-8 jam th/ = 15 30 mg

Macam Kortikosteroid 1. Kerja singkat a. Hidrokortison b. Kortison 2. Kerja sedang a. Meprednison b. Metilprednisolon c. Prednisolon d. Prednison e. Triamsinolon 3. Kerja lama a. Betametason b. Deksametason c. Parametason

Potensi glukokortikoid

Dosis ekuivalen (mg)

Potensi mineralokortikoid 2+ 2+ 0 0 1+ 1+ 0 0 0 0

1 0,8 4-5 5 4 4 5 20-30 20-30 10

20,0 25,0 4,0 4,0 5,0 5,0 4,0 0,60 0,75 2,0

P-drug Teofilin tab 2x 100 mg Effective : efek bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan isoenzim yaitu phosphodiesterase. Selain itu Teofilin dipilih karena pada pasien ini sebelumnya sudah menggunakan Isuprel tablet. Isoprel sendiri merupakan obat dagang yang mengandung isoproterenol hidroklorida yang merupakan obat golongan adrenergic yang bekerja dalam mengaktivasi reseptor beta-1

dan beta-2. Akibat perangsangan terhadap reseptor beta-1 dan beta-2 tersebut akan mengakibatkan bronkodilatasi pada otot polos bronkus serta vasokonstriksi pada otot polos pembuluh darah yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Karena penggunaan Isuprel memberikan efek samping, maka dipilih obat dari golongan lain, yaitu golongan Metil Xantin yaitu Teofilin. Dexamethason effective : Meningkatkan jumlah reseptor -2 adrenergik dan meningkatkan respon

reseptor terhadap stimulus -2 adrenergik sehingga dapat menurunkan prodiksi mukos, dan hipersekresi, mengurangi hiperresponsivitas bronkus serta mencegah dan mengendalikan jalur nafas. kemampuannya dalam menanggulangi peradangan dan alergi kurang lebih sepuluh kali lebih hebat dari pada yang dimiliki prednison atau prednisolon. Safety : Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik

steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak. Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glucocorticoid lainnya, Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi. Glukokortikoid berperan sebagai anti-inflamasi dengan cara menghambat pelepasan fosfolipid serta dapat pula menurunkan kinerja eosinofil. Interaksi Obat, yaitu Insulin, hipoglikemik oral : menurunkan efek hipoglikemik Phenythoin, phenobarbital, efedrin : meningkatkan clearance metabolik dari deksametason; menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktifitas fisiologis. Antikoagulansia oral : meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin. Diuretik yang mendepresi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia. Glikosida kardiak: meningkatkan reesiko aritmia atau toksisitas digitalis sekunder terhadap hipokalemia. Antigen untuk tes kulit : menurunkan reaksivitas.

Imunisasi : menurunkan respon antibodi. Pada pasien yang memerlukan kontrol asma dengan kortikosteroid sistemik kronik

harus digunakan dosis rendah yang paling berefek tapi toksisistas dapat dikurangi dengan terapi berselang ( dua hari sekali) atau kortikosteroid hirup dosis tinggi. Sehingga aman digunakan pasien Suitability : Dexamethason dapat digunakan pada penderita asma bronkiale dengan batuk

berdahak karena efeknya meningkatkan jumlah reseptor -2 adrenergik dan meningkatkan respon reseptor terhadap stimulus -2 adrenergik sehingga dapat menurunkan prodiksi mukos, dan hipersekresi, mengurangi hiperresponsivitas bronkus serta mencegah dan mengendalikan jalur nafas Cost : harga untuk obat dexamethason generik sangat murah sehingga bisa

dijangkau semua kalanga ( generik Rp 150.00 perbiji) Ambroksol effective : Efek mukolitik dan sekretolitik ( mengeluarkan lendir yang kental dan

lengket dari saluran nafas dan staknasi cairan sekresi). Safety : tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitivitas. Efek samping reaksi

alergi dan gangguan cerna ringan. Interaksi obat kombinasi ambroksol dengan obat-obatan lain dimungkinkan, terutama yang berhubungan dengan sediaan yang digunakan sebagai obat standar untuk sindroma bronkitis

Penulisan resep :

Dr. Mirsa Damayanti NIP : 205.12.1.0006 Perum Sengkaling D16 Malang Praktek : Setiap hari- pukul 18.00-21.00 1.
Malang : 27-04-2013

R / Teofilin tab 100 mg S 2 dd tab 1 h1 PC.

No X

## paraf R/ Dexametason tab 0,5 mg S 1 dd tab 1 ## paraf R/ Ambroksol tab 30 mg S 3 dd tab 1 ## paraf
Pro : Tn. Alamat : Malang Umur : 30 tahun BB : 50 kg

No X

No X

Vous aimerez peut-être aussi