Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat
Keterangan
1. Pembelajaran Bermakna Siswa berkepentingan terhadap konten yang harus dipelajari Pembelajaran dipersepsi dengan hidup mereka
2. Penerapan Pengetahuan Kemampuan untuk melihat apa yang dipelajari ditetapkan dalam tatanan-tatanan yang berfungsi pada masa sekarang dan akan datang 3. Berfikir Tingkat Lebih Tinggi Siswa dilatih berfikir dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu issu, atau memecahkan masalah
4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar Konten pengajaran berhubungan dengan suatu rentang dan beragam standar lokal, nasional, asosiasi, dan atau industri
5. Responsive terhadap budaya Memahami dan menghormati nilai-nilai, keyakinankeyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan siswa, sesama rekan pendidik, dan masyarakat tempat mereka mendidik
6. Penilaian Otentik Penggunaan berbagai macam strategi penilaian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Konstruktivisme (constructivism) Menemukan (inquiry) Bertanya (questioning) Masyarakat belajar (learning community) Pemodelan (modeling) Refleksi (reflection) Penilaian sebenarnya (authentic assessment)
KETERANGAN
1. Konstruktivisme :
Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
2. Menemukan (Inkuiri)
3. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya Siswa membuat peta kota-kota besar sendiri. Siswa membuat paragraf deskripsi sendiri. Siswa membuat bagan sisilah raja-raja Majapahit sendiri. Siswa membuat penggolongan tumbuh-tumbuhan sendiri. Siswa membuat essai atau usulan kepada Pemerintah tentang berbagai masalah di daerahnya sendiri. Dst 4. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audien yang lain Karya siswa disampaikan teman sekelas atau kepada orang banyak untuk mendapatkan masukan Bertanya jawab dengan teman Memunculkan ide-ide baru Melakukan refleksi Menempelkan gambar, karya tulis, peta, dan sejenisnya di dinding kelas, dinding sekolah, majalah dinding, majalah sekolah, dsb.
1.
Merumuskan masalah (dalam matapelajaran apapun) Bagaimanakah silsilah raja-raja Majapahit? (sejarah) Bagaimanakah cara melukiskan suasana menikmati ikan bakar di tepi pantai Kendari? (bahasa Indonesia) Ada berapa jenis tumbuhan menurut bentuk bijinya? (biologi) Kota mana saja yang termasuk kota besar di Indonesia? (geografi)
2. Mengamati atau melakukan observasi Membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi pendukung Mengamati dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari sumber atau objek yang diamati
3. Bertanya :
Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya. Pada semua aktivitas belajar, bertanya dapat diterapkan antarsiswa, antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan ahli/model.
(1). Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis (2). Mengecek pemahaman siswa (3). Membangkitkan respon kepada siswa (4). Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa (5). Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa (6). Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru (7). Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa (8). Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
.4. Masyarakat belajar : Terjadi jika ada proses komunikasi dua arah. Hasil belajar diperoleh dari sharing antarteman, antarkelompok.
5. Permodelan : Ada model yang bisa ditiru, atau memberi contoh. Model bisa guru, siswa, dan ahli untuk topik tertentu yang didatangkan dari luar.
praktek
Guru olah raga memberi contoh berenang gaya kupu-kupu di hadapan siswa Guru PPKN mendatangkan seorang veteran kemerdekaan ke kelas, lalu siswa diminta bertanya jawab dengan tokoh itu Guru geografi menunjukkan peta jadi yang dapat digunakan sebagai contoh siswa dalam merancang peta daerahnya Guru biologi mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan Guru bahasa Indonesia menunjukkan teks berita dari Harian Kompas, Jawa Pos, dsb. sebagai model pembuatan berita Guru kerajinan mendatangkan model tukang kayu ke kelas, lalu memintanya untuk bekerja dengan peralatannya, sementara siswa menirunya.
6. Refleksi : Cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa yang lalu.
7. Penilaian sebenarnya : Kemajuan belajar dinilai dari proses, bukan hanya hasil dengan berbagai cara bai tes maupun nontes
Intinya, dengan authentic assessment, pertanyaan yang ingin dijawab adalah Apakah anak-anak belajar?, bukan apa yang sudah diketahui?. Jadi, siswa dinilai kemampuannya dengan berbagai cara. Tidak melulu dari hasil ulangan tulis!
No. 1.
2.
Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau masalah yang disimulasikan. Perilaku dibangun atas kesadaran diri.
3.
4.
5.
6.
Hadiah untuk perilaku baik adakah pujian atau nilai (angka) rapor.
7.
Seseorang tidak melakukan yang jelek karena dia sadar hal itu keliru dan merugikan
8.
Bahasa diajarkan dengan pendekatan komunikatif, yakni siswa diajak menggunakan bahasa dalam konteks nyata
Bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural : rumus diterangkan sampai paham kemudian dilatihkan (drill)
9.
Pemahaman rumus dikembangkan atas dasar skemata yang sudah ada dalam diri siswa.
Rumus itu ada di luar diri siswa, yang harus diterangkan, diterima, dihafalkan, dan dilatihkan.
10.
Pemahaman rumus itu relatif berbeda antara siswa yang satu dengan lainnya, sesuai dnegan skemata siswa (ongoing process of development)
Rumus adalah kebenaran absolut (sama untuk semua orang). Hanya ada dua kemungkinan, yaitu pemahaman rumus yang salah atau pemahaman rumus yang benar.
11.
Siswa menggunakan kemampuan berpikir kritis, terlibat penuh dalam mengupayakan terjadinya proses pembelajaran yang efektif, dan membawa skemata masing-masing ke dalam proses pembelajaran
Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal), tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran
12.
Pengetahuan yang dimiliki manusia dikembangkan oleh manusia itu sendiri. Manusia menciptakan atau membangun pengetahuan dengan cara memberi arti dan memahami pengalamannya.
Pengetahuan adalah penangkapan terhadap serangkaian fakta, konsep, atau hukum yang berada di luar diri manusia.
13.
Karena ilmu pengetahuan itu dikembangkan (dikonstruksi) oleh manusia sendiri, sementara manusia selalu mengalami peristiwa baru, maka pengetahuan itu tidak pernah stabil, selalu berkembang (tentative & incomplete)
14.
Siswa diminta bertanggung jawab memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masingmasing. Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan.
15.
16.
Hasil belajar diukur dengan berbagai cara: proses bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, tes, dll.
17.
18.
19.
20.
Seseorang berperilaku baik karena dia yakin itulah yang terbaik dan bermanfaat
Seseorang berperilaku baik karena dia terbiasa melakukan begitu. Kebiasaan ini dibangun dengan hadiah yang menyenangkan
Skenario Pembelajaran
1. Pendahuluan Pembelajaran awal
Team
A B C D E F G H I J J I H G F E D C B A A B C D E F G H I J J I H G F E D C B A
Tinggi
Rata-rata atas
Rata-rata bawah
Rendah
2. Kegiatan Inti
a. Diskusi
Diskusi Kelompok, satu kelompok mendiskusikan satu topik Presentasi
b. Kelompok belajar
Setiap kelompok mediskusikan soal yang sama Presentasi
c. Turnamen
Turnamen Sebelum mulai turnamen guru meminta siswa pindah ke kelompok turnamen yang telah ditentukan oleh guru. Pada setiap meja turnamen disediakan : 1 set lembar turnamen kunci jawaban kartu nomor, jumlahnya sesuai nomor soal format skor turnamen
Di bawah ini gambaran meja turnamen yang terdiri dari 4 anggota turnamen
Rata-rata Rata-rata
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rendah
Meja Pertandingan 1
Meja Pertandingan 2
Meja pertandingan 3
Meja Pertandigan 4
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rendah
Tinggi
Rata-rata
Rata-rata
Rendah
Menjadi 4 meja pertandingan Setiap meja pertandingan terdiri dari 4 pemain Menjadi 4 meja pertandingan Setiap meja pertandingan terdiri dari 3 pemain Menjadi 4 meja pertandingan Setiap meja pertandingan terdiri dari 3 pemain
II.
Tim E, F, G
III.
Tim H, I, J
Pembaca (Reader)
Pemain Tidak kembar Top skor Skor Tengah Skor bawah 60 Skor atas kembar 50
20
20
Skor Kembar 40 40
31 40 41 45 46 keatas
CUKUP (Good Team) BAIK (Great Team) AMAT BAIK (Super Team)
3. Penutup Kesimpulan dan hasil pembelajaran Siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran dalam bentuk tulisan. Misalnya siswa membuat lirik nyanyian tentang materi pembelajaran
Penghargaan
Super Team
Pada minggu
Tim
(Anggota : )
( Topik : .. )
Jakarta, ......................
Penghargaan
Good Team
Tim
(Anggota : ( Topik : .. ) Jakarta, ...................... )
Selanjutnya guru meminta 4 orang siswa dengan topik yang berbeda untuk presentasi tentang topiknya didepan kelas secara bergiliran.
Akhirnya guru mengadakan tes secara individual dan dikoreksi langsung sambil dibahas. Skor atau nilai siswa dalam kelompok belajar (home group) dirataratakan. Dan untuk memotivasi siswa guru memberikan penghargaan kepada kelompok belajar/home group yang nilai rata-ratanya tinggi.