Vous êtes sur la page 1sur 3

Pengertian Atomic Absorption Spectrometry Spektrofotometri Serapan atom (AAS) adalah suatu metode analisis untuk penentuan unsurunsur

logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapan (absorpsi) radiasi oleh atom-atom bebas unsur tersebut. Sekitar 67 unsur telah dapat ditentukan dengan cara AAS. Banyak penentuan unsur-unsur logam yang sebelumnya dilakukan dengan metoda polarografi, kemudian dengan metoda spektrofotometri UV-VIS, sekarang banyak diganti dengan metoda AAS. Prinsip pengukuran dengan metode AAS adalah adanya absorpsi sinar UV atau Vis oleh atomatom logam dalam keadaan dasar yang terdapat dalam bagian pembentuk atom. Sinar UV atau Vis yang diabsorpsi berasal dari emeisi cahaya logam yang terdapat pada sumber energi Hollow Cathode Sinar yang berasal dari Hollow Cathode diserap oleh atom-atom logam yang terdapat dalam nyala api, sehingga konfigurasi atom tersebut menjadi keadaan tereksitasi. Apabila electron kembali ke keadaan dasar (ground state) maka akan mengemisikan cahayanya. Besarnya intensitas cahaya yang diemisikan sebanding dengan konsentrasi sampel (berupa atom) yang terdapat pada nyala api. Ada lima komponen dasar alat sepktrofotometri serapan atom : 1) Sumber sinar, biasanya dalam bentuk Hollow Cathode yang mengemisikan spectrum sinar yang akan diserap oleh atom. 2) 3) 4) 5) Nyala Api, merupakan sel absorpsi yang menghasilkan sampel berupa atom-atom Monokromator, untuk mendispersikan sinar dengan panjang gelombang tertentu Detektor, untuk mengukur intensitas sinar dan memperkuat sinyal Readout, gambaran yang menunjukan pembacaan setelah diproses oleh alat elektronik

Seperti umumnya pada peralatan spectrometer, analisi kuantitatif suatu sampel berdasarkan Hukum Lambert-Beer, yaitu : A=bC Keterangan: A = absorbansi = absorptivitas molar b = lebar sampel yang dilalui sinar

C = Konsentrasi zat Prinsip Dasar Prinsip dasar dari pengukuran secara AAS ini adalah, proses penguraian molekul menjadi atom dengan batuan energi dari api atau listrik. Atom yang berada dalam keadaan dasar ini bisa menyerap sinar yang dipancarkan oleh sumber sinar, pada tahap ini atom akan berada pada keadaan tereksitasi. Sinar yang tidak diserap oleh atom akan diteruskan dan dipancarkan pada detektor, kemudian diubah menjadi sinyal yang terukur. Panjang gelombang sinar bergantung pada konfigurasi elektron dari atom sedangkan intensitasnya bergantung pada jumlah atom dalam keadaan dasar, dengan demikian AAS dapat digunakan baik untuk analisa kuantitatif maupun kualitatif. Jenis-Jenis Spektrofotometri Serapan Atom Ada dua cara atomisasi (pembentukan atom) dalam AAS : Atomisasi dengan nyala

Suatu senyawa logam yang dipanaskan akan membentuk atom logam pada suhu 1700 C atau lebih. Sampel yang berbentuk cairan akan dilakukan atomisasi dengan cara memasukan cairan tersebut ke dalam nyala campuran gas bakar. Tingginya suhu nyala yang diperlukan untuk atomisasi setiap unsure berbeda. Beberapa unsur dapat ditentukan dengan nyala dari campuran gas yang berbeda tetapi penggunaan bahan bakar dan oksidan yang berbeda akan memberikan sensitivitas yang berbeda pula. Atomisasi tanpa nyala

Atomisasi tanpa nyala dilakukan dengan mengalirkan energi listrik pada batang karbon (CRA Carbon Rod Atomizer) atau tabung karbon (GTA Graphite Tube Atomizer) yang mempunyai 2 elektroda. Sampel dimasukan ke dalam CRA atau GTA. Arus listrik dialirkan sehingga batang atau tabung menjadi panas (suhu naik menjadi tinggi) dan unsur yang dianalisa akan teratomisasi. Suhu dapat diatur hingga 3000 C. pemanasan larutan sampel melalui tiga tahapan yaitu : A. Tahap pengeringan (drying) untuk menguapkan pelarut B. Pengabuan (ashing), suhu furnace dinaikkan bertahap sampai terjadi dekomposisi dan penguapan senyawa organik yang ada dalam sampel sehingga diperoleh garam atau oksida logam C. Pengatoman (atomization)

Vous aimerez peut-être aussi