Vous êtes sur la page 1sur 11

TUGAS GEOGRAFI SEJARAH

Flora, Fauna, Bahasa dan Kuliner Khas Daerah Kabupaten Sukoharjo


Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geografi Sejarah yang dibimbing oleh bapak Romadi,S.Pd, M.Hum

Disusun Oleh

GINANJAR (3101412002) Pendidikan Sejarah / Rombel 1

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Poin-poin Tugas: 1. 2. 3. 4. Mengidentifikasi Tumbuhan atau Flora Khas Mencari Fauna atau hewan Khas Mencari Makanan Khas Mencari Bahasa Khas atau Kata-kata Khas, dengan contoh kalimat beserta artinya

1. Fauna Khas Kab. Sukoharjo Mengkudu


?

Mengkudu

Leaves and fruit of Morinda citrifolia

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Eudicots

(tidak termasuk) Asterids Ordo: Famili: Genus: Spesies: Gentianales Rubiaceae Morinda M. citrifolia

Nama binomial Morinda citrifolia


L.

Noni, Morinda citrifolia

Mengkudu, Morinda citrifolia Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.

Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa. Karena itu, mengkudu sering ditanam di dekat rumah di pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan.

Ciri-ciri umum
Pohon
Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang cokelat keabuabuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu,anak cabangnya bersegai empat. Tajuknya suklalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada.

Daun
Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. tepi daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hiaju mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segitiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizi tinggi karena banyak mengandung vitamin A. yg katanya bisa menyembuhkan ambein

Bunga
Bunga tersusun majemuk, perbungaan bertipe bongkol bulat, bertangkai 1-4 cm, tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunga banci, mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.

Buah
Buah majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian dalamnya; perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal; diameter 7,5-10 cm. Permukaan buah majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil, yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya. Warna hijau ketika mengkal, menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan akhirnya putih pucat ketika masak. Daging buah lunak, tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih, terbentuk dari mesokarp. Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk atau bau kambing yang timbul karena pencampuran antara asam kaprat (asam lemak dengan sepuluh atom karbon), C10), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8). Diduga kedua senyawa terakhir bersifat antibiotik aktif.

Kandungan mengkudu

Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll. Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh. Zat anti bakteri.Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus. Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi. Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal. Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.

2. Fauna Khas Kab. Sukoharjo

Srigunting Kelabu (Dicrurus leucophaeus) Nama lain : Cecawi Rantau, Ashy Drongo Deskripsi : Berukuran sedang (29 cm), berwarna abu-abu dengan ekor panjang menggarpu dalam. Ras bervariasi dalam kepucatan warna. Ras Kalimantan stigmatops mempunyai bercak keputihputihan di sekitar mata. Iris jingga, paruh hitam abu-abu, kaki hitam. Bersuara seperti nyanyian keras jernih hiur-iur-celiu atau wii-piiit,wiii-piit. Mengeong dan meniru suara burung lain, diberitakan kadang-kadang bersuara pada malam hari. Hidup berpasangan dan hinggap pada cabang terbuka atau tumbuhan merambat di tempat terbuka di hutan, menyambar serangga yang lewat, terbang naik mengejar ngengat atau menukik untuk menangkap mangsa yang terbang. Penyebaran Lokal dan Status: Di Sumatera (termasuk Mentawai dan Simeuleu), Kalimantan, Jawa, dan Bali merupakan burung yang umum terdapat di daerah berhutan terbuka, dan pinggir hutan, di perbukitan dan gunung dari 600-2500 m.

Srigunting kelabu (bahasa Latin: Dicrurus leucophaeus) adalah spesies burung dari keluarga Dicruridae, dari genus Dicrurus. Burung ini merupakan jenis burung pemakan semut, lebah, belalang, jengkerik, kumban yang memiliki habitat di hutan terbuka, tepi hutan, perbukitan, gunung, tersebar pada ketinggian 600-2.500 m dpl.

Ciri-ciri
Srigunting kelabu memiliki tubuh berukuran sedang (29 cm). Tubuh warna abu-abu. Ekor panjang menggarpu dalam. Ras bervariasi dalam kepucatan warna. Ras Kalimantan stigmatops mempunyai bercak keputihan di sekitar mata. Iris merah, paruh hitam abu-abu, kaki hitam. Hidup berpasangan, hinggap pada cabang terbuka atau tanaman merambat di tempat terbuka. Menyambar serangga yang lewat. Terbang naik atau menukik untuk menangkap mangsa yang terbang. Sarang berbentuk cawan terjalin pada cabang menggarpu sekitar 10 m dari permukaan tanah. Telur berwarna keputih-putihan berbintik coklat, jumlah 2-3 butir. Berbiak bulan JanuariAgustus.

Rabu, 18 Desember 2002

Sala

Derkuku, Binatang Khas Sukoharjo

Tanaman Terpilih Mengkudu

MASYARAKAT Sukoharjo kini boleh lega. Pasalnya, mereka telah memiliki binatang dan tumbuhan khas yang telah dikukuhkan dengan SK Bupati No 522.5/444/2002 tanggal 7 September 2002. Untuk hewan khas dipilih burung derkuku dan tanaman khas dipilih mengkudu atau pace. Kakan HIK Drs DT Siswadi mengatakan, dipilihnya kedua jenis tanaman dan hewan tersebut bukan tanpa dasar. Sebab, sebelumnya telah melalui penelitian di lapangan serta masukan dari tokoh

masyarakat. ''Diharapkan hal tersebut memacu semangat warga untuk ikut melestarikan satwa dan tanaman langka. Utamanya derkuku dan mengkudu yang telah ditetapkan sebagai tanaman dan binatang khas Sukoharjo,'' paparnya. Pemilihan Derkuku karena burung tersebut kini sudah langka. Padahal hingga akhir tahun 1980, burung yang mempunyai kalung bertotol di lehernya itu masih mudah dijumpai. Gerombolan Derkuku sering ditemui mencari makan di ladangladang petani. ''Suaranya pun cukup merdu, bahkan kini sudah sering dilombakan.'' Sayangnya kini sangat sulit menemukan Derkuku. Diduga maraknya perburuan dengan senapan angin menjadi penyebab langkanya burung tersebut. Masih ditambah banyaknya petani yang menggunakan pestisida untuk memberantas hama di sawah atau ladang. Sehingga banyak burung yang mati keracunan saat mencari makan. ''Diharapkan dengan ditetapkannya Derkuku sebagai binatang kas, maka menyadarkan masyarakat untuk ikut melindungi keberadaan burung tersebut. Yang menggembirakan, kini sudah mulai bermunculan para pencinta Derkuku yang mencoba menernakkan.'' Tanaman Obat Sedangkan pemilihan mengkudu sebagai tanaman khas juga dengan pertimbangan tertentu. Buah mengkudu sejak dulu dikenal sebagai tanaman obat. Malah kini sudah banyak yang diolah dalam bentuk kapsul atau sirup untuk menyembuhkan berbagai penyakit. ''Mengkudu mudah tumbuh di pekarangan dan sudah dikenal masyarakat sejak lama.'' Dahulu, masyarakat biasa mengonsumsi buahnya secara langsung dalam keadaan segar. Selain itu, daunnya sering digunakan sebagai lalapan. Biasanya hal itu dilakukan warga yang akan melakukan selamatan berupa bancakan nasi gudangan. Untuk melengkapi gudangan atau urap, dipilih daun mengkudu atau yang lebih dikenal dengan nama daun bentis. ''Kakek saya juga biasa memakan mengkudu segar. Memang banyak orang yang tidak tahan baunya, padahal sebenarnya mengandung banyak vitamin. Sekarang dengan perkembangan teknologi, masyarakat bisa mengonsumsi dalam bentuk

sirup atau kapsul.'' Untuk memasyarakatkan mengkudu, Pemkab sudah berencana untuk melakukan penghijauan dengan tanaman tersebut. ''Kalau sebelumnya sudah muncul sengonisasi dan jatisasi berupa penanaman sengon dan jati, maka kini ada rencana menggalakkan tanaman mengkudu.'' (Joko Murdowo-74)

Kuliner
TENGKLENG KAMBING

Tengkleng merupakan makanan khas Sukoharjo dengan bahan kaki dan kepala kambing muda yang diolah khusus sehingga mempunyai cita rasa yang spesial. Makanan tengkleng dibuat berdasarkan pesanan, pembuatnya banyak dijumpai di Desa Cemani Kecamatan Grogol.

GEMPOL PLERET

Gempol pleret merupakan minuman khas yang berbahan dasar tepung beras yang dibuat bulatbulat, disajikan dengan menambah gula aren atau kelapa dan jika dicampuri es akan menambah segarnya minuman. Gempol pleret banyak dijumpai di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban.

KRASIKAN DAN JENANG DODOL

Komunitas industri krasikan banyak dijumpai di Desa Tangkisan, Kecamatan Tawangsari. Jenang Dodol juga makanan yang berbahan dasar ketan dan terasa manis. Produksinya juga masih menggunakan tehnik tradisional, dan sebagian besar merupakan industri rumah tangga masyarakat setempat.

SEGO LIWET

Nasi Liwet terbuat dari terbuat dari beras yang ditanak setelah dibumbui dengan racikan bumbu khusus kemudian diliwet. Penyajian ditambah dengan santa kelapa, telur dan daging ayam yang dimasak ingkung. Sentra pedagang nasi liwet banyak dijumpai di Desa Duwet dan Manuran, Kecamatan Baki.

Vous aimerez peut-être aussi