Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Firman Allah
Sesungguhnya orang-orang munafik hendak menipu Allah, tetapi Dia-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya di hadapan manusia. Dan mereka tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit. [An-Nisa: 142] Dan (juga) orang-orang yang menginfakkan hartanya karena riya, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa menjadikan syaithan sebagai temannya, maka ketahuilah dia teman yang sangat jahat. [An-Nisa: 38] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia [QS. Al-Baqarah: 264] Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia [QS. Al-Baqarah: 264]
Pengertian Riya
Riya' adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah seperti shalat, puasa, sedekah, dan sebagainya. Para Ulama telah menegaskan bahwa syirik kecil dapat menggugurkan amalan shalih yang seseorang berlaku riya padanya, dan syirik kecil ini menjadi wasilah (perantara) yang dapat mengantarkan pelakunya kepada perbuatan syirik besar. Imam Al Ghazali mengumpamakan orang yang riya itu sebagai orang yang malas ketika dia hanya berdua saja dengan rajanya. Namun ketika ada budak sang raja hadir, baru dia bekerja dan berbuat baik untuk mendapat pujian dari budak-budak tersebut.. Jika penyakit ini menjangkit pada hati seseorang maka ia akan merusakkan keikhlasan niat serta menjadi penghalang besar hubungan antara hamba dengan Rabb-nya.
Agar terhindar dari riya, kita harus meniatkan segala amal kita untuk Allah taala (Lillahi taala).
2/2/2013
14