Vous êtes sur la page 1sur 8

Aceh Nusantara -Khilafah

Dr.-Ing. Fahmi Amhar Anggota DPP Hizbut Tahrir Indonesia

Surabaya, 20 Maret 2005

Dr.-Ing. Fahmi Amhar: Aceh Khilafah - Nusantara

Beberapa pertanyaan?
Benarkah Islam pernah diterapkan di Nusantara? Apakah Nusantara pernah menjadi bagian dari Daulah Khilafah Islamiyah? Sejauh mana respon ummat Islam di Indonesia atas diruntuhkannya institusi Khilafah? Apakah perjuangan menegakkan kembali Khilafah memiliki akar di Nusantara?

Dr.-Ing. Fahmi Amhar: Aceh Khilafah - Nusantara

Benarkah Islam pernah diterapkan di Nusantara?


Fakta: - Penggunaan gelar Sultan yang disahkan oleh suatu struktur dalam Khilafah (misal oleh Syarif Makkah) - Beberapa ulama diminta membuat qanun (Nuruddin Ar-Raniri: Bustanus Salatin Abdul Rauf al Sinkeli: Mirat al-Tullab). - Sebelum penjajahan, hukum yang berlaku adalah hukum Islam. Sebelumnya lagi, tidak ada hukum, yang ada hanya Sabda Pandito Ratu. - Adopsi tulisan dan kosakata Arab dalam lingua franca.
Dr.-Ing. Fahmi Amhar: Aceh Khilafah - Nusantara

Islam di Nusantara
Orang-orang yang datang dari wilayah Khilafah dianggap orang hebat . . Karena datang dari negeri yang hebat. . Dan mereka dipandang mampu memberikan alternatif solusi atas kebuntuan negara saat itu. Mereka menjadi karib para pangeran Majapahit dan akhirnya menarik para pangeran itu untuk menjadi Ahlu Nushroh mendirikan kesultanan Islam pertama.

Dr.-Ing. Fahmi Amhar: Aceh Khilafah - Nusantara

Apakah Nusantara pernah menjadi bagian dari Daulah Khilafah Islamiyah?


- Pengiriman gubernur Turki di Aceh: Laksamana Kortuglu Hizir Reis (1567M) atas perintah Selim II. - Penjagaan jalur lintas haji oleh armada Turki. - Bantuan militer untuk menghadapi Portugis dan futuhat ke pedalaman Sumatera (Batak) - Nisbat silsilah ke Sultan Rum di banyak kesultanan (dari Minangkabau hingga Buton). - Nama khalifah disebut dalam khutbah Jumat. - Bendera Turki pada KN SI di Bandung tahun 1916.
Dr.-Ing. Fahmi Amhar: Aceh Khilafah - Nusantara

Sejauh mana respon ummat Islam Nusantara atas diruntuhkannya institusi Khilafah?
4 Oktober 1924 di Surabaya berdiri Komite Khilafah oleh Wondosudirdjo (Sarikat Islam), KHA. Wahab Hasbullah (salah satu pendiri NU) dan KH. Fachruddin (salah satu pendiri Muhammadiyah). Wahab Hasbullah mendirikan Komite Merembuk Hijaz untuk mengimbangi Komite Khilafah yang didominasi kalangan modernis. Komite ini kemudian diubah namanya menjadi Nahdhatul Ulama pada 31-1-1926.

Dr.-Ing. Fahmi Amhar: Aceh Khilafah - Nusantara

Apakah perjuangan menegakkan kembali Khilafah memiliki akar di Nusantara?


Jawabannya: YA

Jadi perjuangan melanjutkan kehidupan Islam dan penegakkan kembali institusi Daulah Khilafah itu sudah sangat mengakar di ummat Islam Nusantara, termasuk di organisasi-organisasi Islam terbesarnya (SI, Muhammadiyah dan NU).

Dr.-Ing. Fahmi Amhar: Aceh Khilafah - Nusantara

Namun
Sejarah bukan dalil syara Perjuangan menegakkan kembali Khilafah Islamiyah didasarkan kepada Sunnah Rasulullah + Sunnah Khulafaur Rasyidin + Ijma Shahabat. Sejarah menunjukkan bahwa Khilafah Islamiyah memiliki realitas empirik dan perjuangan menegakkannya kembali bukan ahistoris.

Dr.-Ing. Fahmi Amhar: Aceh Khilafah - Nusantara

Vous aimerez peut-être aussi