Vous êtes sur la page 1sur 21

KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012
OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

SURABAYA, 2 MARET 2011

I. Kebijakan Nasional Pembangunan Kelautan dan Perikanan II. Kebijakan Nasional dalam Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan III. Langkah Strategis IV. Sinergi Pusat Daerah untuk Mewujudkan Pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan V. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

I. KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN KELAUTAN PERIKANAN


Pertanian dan perikanan, Kelautan dan Pertambangan Pangan, Pertambangan

4 MISI AMANAT UU NO.17/2007 RPJPN 2005-2025

Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing

Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan

Pertanian, kelautan dan perikanan, Kehutanan, Energi dan Pertambangan, Lingkungan hidup

Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

Kelautan dan Perikanan

PRIORITAS NASIONAL TERKAIT PEMBANGUNAN KELAUTAN PERIKANAN (RPJMN 2010-2014)


Penanggulangan Kemiskinan Upaya pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pengembangan usaha alternatif Menjamin ketersediaan sumberdaya ikan sebagai sumber pangan penting Upaya pengelolaan konservasi, mitigasi dan adaptasi bencana di wilayah pesisir dan ppk Pengelolaan pulau-pulau kecil, termasuk ppk terluar; dan pengawasan SDKP Peningkatan efektivitas peraturan perundangan, hukum laut

Ketahanan Pangan

Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

KONDISI SAAT INI


1200

PERKEMBANGAN VOLUME DAN NILAI EKSPOR-IMPOR SERTA NERACA PERDAGANGAN PRODUK PERIKANAN 2006-2010
3000

1000 800
Vol ekspor (ton)

600 400 200 0 2006 2007 2008 2009 2010


vol.impor (ton)

2500

2000 nilai ekspor nilai impor neraca perdagangan

1500

1000

500

0 2006 2007 2008 2009 2010

TINGKAT KONSUMSI IKAN 2006-2010 (Kg/kapita/tahun)

Tahun
2006 25,03 2007 26,00 2008 28,00 2009 29,08 2010*) 30,47

Kenaikan Rata2 2006-2010 (%)

5,05

Keterangan: *) angka sasaran


40 30 20 10 0 2006 2007 2008 2009 2010 tingkat konsumsi ikan (kg/kapita/tahun)

PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


SEBARAN UPI 2009 (%)
Total : 509 1.77 unit
22.20 1.96 16.70

SEBARAN KAPASITAS UPI 2009 (%)


0.7 22.5 3.1 21.8

Sumatera Jawa

Sumatera Jawa Bali, Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku


2.3 7.4

42.44 5.50 9.43

42.1

Bali, Nusa Tenggara Kalimanta n Sulawesi Maluku

Total kapasitas : 4.283,9 ton

Papua

DISTRIBUSI GUDANG BEKU 2009 (%)


3.7 3.6 23.6 38.1 4.4 7.5
Maluku Bali, Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi

RATA-RATA PRODUKSI 2009 (T/HARI)


200.00 180.00 160.00 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 186.10

19.1

Sumatera Jawa

49.68

81.42 13.44

99.74 57.00 1.50

Total kapasitas : 67.931,10 ton Rata-rata produksi total : 2.101,7 ton/hari

Sumber : diolah dari KKP, 2010


8

Deskripsi Konsumsi Ikan Nilai Ekspor Komoditas Perikanan Volume Ekspor Perikanan Volume produk olahan

Satuan Kg/kap/th USD Ton Ton

RKP 2011 31,64 USD 3,2 miliar. 1,58 juta 4,3 juta

2012 32,39 3,6 miliar 1,73 juta 4,5 juta

Didukung oleh output al :


Deskripsi Jumlah UPI TPI dan pasar yang dibina & dikembangkan PUMP Penambahan negara tujuan Satuan unit unit Kab/kota negara RKP 2011 429 36 TPI 7000 pasar 51 4 negara 2012 434 54 TPI 7000 pasar ? 4 negara
9

ISU DAN LANGKAH STRATEGIS TERKAIT PEMASARAN DAN PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN PENINGKATAN EKSPOR/DAYA SAING
}

KONDISI SAAT INI Produk perikanan sudah mulai terbatas krn penurunan kualitas lingkungan, berkurangnya jumlah tangkapan, masih maraknya hama dan penyakit Masih konvensional:produk fresh (ikan segar) masih dominan, komoditas terbatas, Diverifikasi negara tujuan ekspor belum berjalan dengan optimal Hambatan non tarif semakin banyak

STRATEGI Peningkatan produksi perikanan dg memperhitungkan daya dukung lingkungan Penyempurnaan regulasi dalam tata niaga produk perikanan dan turunannya Promosi dan pengembangan kerjasama luar negeri serta pengembangan market intelegence yang kuat Penanganan hambatan non tarif, pengembangan ekspor berbasis pasar (market oriented)

PENINGKATAN KONSUMSI IKAN


KONDISI SAAT INI
} }

STRATEGI
} }

} }

Masih terbatasnya tingkat konsumsi ikan Kurang memadainya sarana dan prasarana pendukung yang menghambat distribusi produk perikanan Jaringan distribusi yang terbatas Masih rendahnya mutu produk dan masih terbatasnya diversifikasi produk Kurangnya jaminan keamanan pangan

} }

Promosi produk perikanan Peningkatan sarana dan prasarana pendukung serta jaringan distribusi pemasaran hasil perikanan Fasilitasi peningkatan kerjasama pemasaran (mendekatkan suplai-demand) Peningkatan diversifikasi produk Peningkatan kesadaran masyarakat (produsen/konsumen) akan pentingnya keamanan pangan

PENINGKATAN INDUSTRI PENGOLAHAN


KONDISI SAAT INI
}

STRATEGI
}

Kurang berkembangnya industri pengolah produk perikanan Jumlah industri terbatas dengan skala kecilmenengah Kurangnya keterkaitan antara sebaran bahan baku dengan industri pengolahannya Kurang ada jaminan ketersediaan bahan baku yang kontinue Kurang insentif/disinsentif untuk perkembangan industri pengolahan dalam negeri

Mengembangkan sistem insentif untuk industri pengolahan dalam negeri Mendekatkan antara bahan baku dengan industri pengolahan cluster industri,keterkaitan hulu-hilir Meningkatkan sistem distribusi yang efisien, spt pengembangan rantai dingin, dst Mengembangkan/menyempura nakan regulasi yang berpihak pada pengembangan industri pengolahan dalam negeri

Miliar Rp Sumber dana 2010 2011 2010-2014

APBN (K/L) 1)
APBN (DAK) 2) Keterangan:
1) 2)

3.190,8
1.207,0

4.911,2
1.400,0

30.420,8

2010 dan 2011 pagu definitif, 2010-2014pagu baseline RPJMN2010-2014 Pagu indikatif (masih mengalami perubahan menjadi definitif)

Alokasi Dana P2HP


PROGRAM Program Pengembangan Daya Saing Produk Perikanan RKP 2010 206 miliar Rkp 2011 382,45 miliar

KEBAHARUAN DALAM PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP 2012


1. Inisiatif Baru (Penambahan program/outcome/kegiatan/ output baru; Penambahan volume target; Percepatan Pencapaian target) 2. Sinergi pusat daerah PP 90/2010 dan SEB 3 Menteri (Bappenas, Menkeu, dan Kemendagri), terkait: (i) perihal Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Program dan Kegiatan K/L di Daerah serta Peningkatan Peran Aktif Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat, (ii) penyusunan RKA-KL yang sinergi dengan kegiatan di daerah 3. Pelaksanaan Evaluasi kinerja, termasuk mengevaluasi efektifitas program dan konsistensi perencanaan sebagai bahan dalam bahan pertimbangan penerapan insentif dan sanksi dalam penetapan Pagu K/L tahun mendatang.

Lanjutan

1. INITIATIVE BARU
Terkait Master Plan Ekonomi 2014 2025 (termasuk Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat serta Program Affirmasi untuk NTT) Pengembangan industri pengolahan di wilayah yang potensi produksi tinggi dalam koridor ekonomi nasional

1.

2.

Dukungan Sarpras Dengan Es I lain/KL lain/pemda/swasta Contoh: PU dalam membangun infrastruktur, baik dasar (jalan, air, listrik) maupun khusus (pabrik es, dll) Contoh: Kemen Perdagangan dan pemda pengembangan pasar ikan Dukungan IPTEK Dengan ES I dan K/L lain Menghasilkan Iptek yang dapat meningkatkan mutu dan nilai tambah Diversifikasi produk perikanan

Dukungan SDM al: Dengan Es I lain Mempersiapkan SDM (peserta didik) yang terampil dan tenaga menager Menyiapkan tenaga penyuluh Dukungan Permodalan al: Dengan perbankan, swasta Memanfaatkan KUR, KPPE, dll Dukungan Pemda al: Penyiapan lahan dan tata ruang Menciptakan iklim investasi yang kondusif Pengembangan sarpras, perijinan

3. EVALUASI KINERJA
Monitoring : Kemenkeu dan Bappenas melakukan pemantauan atas pencapaian Kinerja K/L. Hasil pemantauan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerapan insentif dan sanksi dalam penetapan Pagu K/L tahun mendatang. Evaluasi kinerja anggaran: Evaluasi atas output, outcome, tingkat penyerapan, dan tingkat efisiensi Hasil evaluasi K/L disampaikan ke Kemen Keuangan dan Bappenas

Lanjutan ...

Optimalisasi dalam Alokasi anggaran


Sinergi Dekon, TP, DAK, swasta, perbankan Manfaatkan anggaran di eselon1 lain/KL lain/pemda/swasta dll untuk pencapaian sasaran pembangunan P2HP koordinasi, kolaburasi dan sinergitas Konsentrasi pada tugas utama pemerintah untuk fasilitasi swasta serahkan pertumbuhan/penciptaan keuntungan pada swasta. Fokus di wilayah-wilayah potensial dengan memperhatikan keterkaitan hulu-hilir

TINDAK LANJUT YANG PERLU DILAKUKAN

Menyusun target terukur dan spesifik (mengacu pada RPJM dan RKP 2011) Identifikasi kegiatan Dekon, TP, DAK Identifikasi lokasi dan alokasinya Menjaga Konsistensi perencanaan RPJMN, Renstra, RKP dan Renja Keterpaduan dgn kegiatan yang dibiayai APBD dan swasta Memperhitungkan kesinambungan kegiatan (terutama yang di daerah)

Vous aimerez peut-être aussi