Vous êtes sur la page 1sur 11

Kesetrum atau dalam bahasa ilmiah disebut sengatan listrik (electric shock) adalah menyentuh benda elektronik yang

sedang aktif pada bagian logamnya dan terjadilah tersetrum. Secara fisika, kesetrum ( electric shock ) adalah terjadinya kontak antara bagian tubuh manusia dengan suatu sumber tegangan listrik yang cukup tinggi sehingga mampu mengakibatkan arus listrik melalui tubuh manusia tepatnya melalui otot

Penyebab kesetrum karena adanya arus listrik yang mengalir. (Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif ) Seseorang bisa tersengat listrik karena ada banyak kemungkinan, antara lain : Menyentuh kabel telanjang berarus listrik Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak Kegagalan peralatan Terkena muatan listrik statis Disambar petir (akan dibahas khusus dalam proteksi petir)

Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangan terhadap saraf dan otot. Energi panas yang timbul akibat tahanan jaringan yang dilalui dapat menyebabkan luka bakar Sengatan listrik dapat membuat jantung berhenti berdenyut,kegagalan bernafas,sakit dan kontraksi pada otot, epilepsi, kesemutan/rasa geli, tidak sadar/pingsan.

Penatalaksanaan awal sebelum penderita ditangani adalah tentunya memutuskan sumber arus listriknya.Bisa dengan mematikan peralatan yang menjadi sumber setruman atau langsung dari MCB. Setelah itu, segera pindahkan korban ke tempat aman serta bersirkulasi udara lancar. Baringkan korban lalu evaluasi kesadaran penderita apakah sadar atau tidak, serta periksa denyut nadi dan pernapasannya. Berikan bantuan pernapasan buatan jika dibutuhkan seperti pingsan. Bila mengalami luka bakar, segera berikan pertolongan pertama untuk kemudian dilarikan ke dokter. Bila korban mengalami muntah, upayakan untuk dikeluarkan. Agar lubang tenggorokannya tidak tertutup, tarik rahangnya ke depan.

Aktifitas/istirahat Sirkulasi Eliminasi Makanan/cairan Neurosensori Nyeri/kenyamanan Pernafasan Keamanan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan Intervensi :
Anjurkan teknik relaksasi dengan cara nafas dalam dan distraksi/mengalihkan perhatian. Atur posisi senyaman mungkin Observasi tanda-tanda vital Kolaborasi dalam pemberian anlgesik

Intervensi :
Monitor tanda-tanda vital Berikan masukan cairan melalui oral Ukur intake output dan awasi pemasukan cairan dan infus sesuai kebutuhan dan program

Intervensi : Kaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka Lakukan perawatan luka yang tepat dan tindakan kontrol infeksi Pertahankan penutupan luka sesuai indikasi.

Vous aimerez peut-être aussi