Vous êtes sur la page 1sur 35

PERILAKU KEKERASAN

OLEH Ns. SYAFRIZAL, S.Kep

PENDAHULUAN

Klien denga Perilaku Kekerasan (PK) umumnya dibawa dengan paksa ke RS Jiwa - Diikat secara tidak manusiawi - Dibentak - Pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan Polisis

PK merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga seperti : - memukul anggota keluarga atau orang lain - merusak alat-alat rumah tangga - marah-marah Penanganan yang dilakukan keluarga belum memadai perlu pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien manajemen PK

Askep di RS Jiwa terhadap PK setara dengan perawatan intensif di RSU Askep PK terdiri dari : 1. Manajemen krisis : askep saat terjadi PK (terapi somatik) 2. Manajemen Perilaku Kekerasan (MPK) Askep yang bertujuan melatih klien mengontrol PK-nya dan Penkes tentang manajen perilaku kekerasan pada keluarga
4

Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan Marah merupakan perasaan jengkel yg timbul sebagai respon terhadap kecemasan / kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman
5

RENTANG RESPON PERILAKU KEKERASAN

ADAFTIF

MALADAPTIF

ASERTIF

FRUSTASI

PASIF

AGRESIF

AMUK/PK

ASERTIF : Mengungkapkan pendapat atau mengekspresikan rasa tidak senang atau tidak setuju tanpa menyakiti atau menyinggung lawan bicara

FRUSTASI : Respon yang terjadi akibat gagal dalam mencapai tujuan yang tidak realistis / hambatan dalam proses pencapaia tujuan atau keinginan PASIF : Perilaku dimana seseorang merasa tidak mampu untuk mengungkapka perasaanya sebagai suatu usaha dalam mempertahankan hak-haknya
7

AGRESIF

: Perilaku yang menyertai perasaan marah

dan merupakan dorongan mental untuk bertindak dalam bentuk destruktif yang masih terkontrol

AMUK

: Merupakan respon maladaptif yang paling

berbahaya, baik bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis
8

FAKTOR PREDISPOSISI
1. Psikologis - Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi timbul agresif / amuk - Masa kanak-kanak yang tidak menyenagkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiayah atau saksi penganiayaan 2. Perilaku - Reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan - Sering melihat kekerasan di rumah atau diluar rumah menstimulus individu mengadopsi PK
9

3. Sosial Budaya - Budaya tertutup dan membalas secara diam (pasifagresif) - Kontrol sosial yang tidak pasti terhadap PK akan menciptakan seolah-olah PK diterima 4. Bioneurologis Adanya kerusakan sistem limbik, lobus frontal / temporal dari ketidak seimbangan neurotransmiter terjadinya PK
10

FAKTOR PRESIPITASI
1. Klien - Kelemahan fisik / penyakit fisik - Keputusasaan - Ketidakberdayaan - Percaya diri yang kurang 2. Lingkungan - Situasi lingkungan yang ribut, padat - Kritikan yang mengarah pada penghinaan - Kehilangan orang yang dicintai / pekerjaan 3. Interaksi dengan orang lain - Interaksi sosial yang tidak proaktif dan komplik
11

Tanda dan Gejala


1. 2.

3.
4. 5.

6.
7. 8.

9.

Muka merah dan tegang Pandangan tajam Mengatupkan rahang dengan kuat Mengepalkan tangan Jalan mondar-mandir Bicara kasar Suara tinggi, menjerit atau berteriak Mengancam secara verbal atau fisik Melempar atau memukul benda / orang lain
12

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perilaku kekerasan Resiko Perilaku Kekerasan Harga Diri Rendah

13

Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan

Perilaku Kekerasan
Harga Diri Rendah Diagnosa Keperawatan : 1. Perilaku Kekerasan 2. Harga Diri Rendah 3. Resiko Perilaku Kekerasan
14

Proses terjadi PK Faktor predispoisi/presipitasi koping maladaptif klien tidak mempuyai kemampuan mengontrol prilakunya mengancam secara fisik/verbal PK

15

Prinsip tindakan keperawatan Pada saat PK lakukan manajemen krisis, seperti terapi somatik Manajemen PK mengidentifikasi PK cara mengontrol

16

TINDAKAN KEPERAWATAN
1. TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KLIEN A. Tujuan 1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab PK 2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda PK 3. Pasien dapat menyebutkan jenis PK yg pernah dilakukannya 4. Pasien dapat meyebutkan akibat dari PK yg dilakukan 5. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/ mengontrol PK nya 6. Pasien dapat mencegah/mengontrol PK-nya secara fisik, spiritual, sosial dan dengan terapi psikofarmaka

17

B.Tindakan
1. Bina hubungan saling percaya a. Mengucapkan salam terapeutik b. Berjabat tangan sambil menyebukan nama perawat c. Menjelaskan tujuan interaksi d. Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu e. Beri rasa aman dan sikap empati 2. Diskusikan bersama pasien penyebab PK saat ini dan yang lalu
18

Lanjutan 3. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab PK


a. Diskusikan tanda dan gejala PK secara fisik b. Diskusikan tanda dan gejala PK secara psikologis c. Diskusikan tanda dan gejala PK secara sosial d. Diskusikan tanda dan gejala PK secara spiritual e. Diskusikan tanda dan gejala PK secara intelektual

4. Diskusikan bersama pasien PK yang biasa dilakukan pada saat marah secara :
a. verbal b. terhadap orang lain c. terhadap diri sendiri d. terhadap lingkungan

19

Lanjutan
5. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya 6. Diskusikan bersama pasien cara mengontrol PK secara : a. Fisik : pukul kasur dan bantal, tarik nafas dalam b. Sosial/verbal : menyatakan secara asertif rasa marahnya c. Spiritual : sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien d. Patuh minum obat 7. Latih pasien mengontrol PK secara fisik : a. Latihan nafas dalam dan pukul kasur-bantal b. Susun jadwal latihan nafas dalam dan pukul kasur - bantal

20

Lanjutan
8. Latih pasien mengontrol PK secara sosial/verbal a. Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal : - menolak dengan baik - meminta dengan baik - mengungkapkan perasaan dengan baik b. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal 9. Latih pasien mengontrol PK secara spiritual a. Latih mengontrol PK secara spiritual : - Sholat - Berdoa b. Susun jadwal latihan sholat, berdoa

21

Lanjutan
10. Latih pasien mengontrol PK dg patuh minum obat : a. Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar nama pasien,nama obat, cara minum obat, waktu minum obat dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum obat b. Susun jadwal minum obat secara teratur 11. Ikut sertakan pasien dalam TAK Stimulasi Persepsi mengontrol PK
22

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)


PASIEN SP 1 : a. Membina hubungan saling percaya b. Mengidentifikasi penyebab PK c. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK d. Mengidentifikasi akibat PK e. Membantu pasien mempraktekkan latihan fisik I (tarik napas dalam) f. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP 2 : Latihan fisik 2 a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian b. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara latihan fisik 2 (pukul kasur dan bantal, olahraga dll) c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
23

Lanjutan
SP 3 : Latih mengontrol PK secara sosial / verbal a. Evaluasi jadwal harian untuk dua cara fisik b. Latihan mengungkapkan rasa marah secara verbal: menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan perasan dengan baik c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP 4 : Latih menontrol PK secara spiritual a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien b. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spritual (sholat/berdoa/zikir) c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

24

Lanjutan
SP 5 : Latihan mengontrol PK dengan obat a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien b. Menjelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar nama pasien,nama obat cara minum obat, waktu minum obat dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti minum obat c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
25

2. TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA


A. Tujuan Keluarga dapat merawat pasien dirumah dengan riwayat PK

B. Tindakan 1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien 2. Diskusikan bersama kel. ttg PK (penyebab, tanda dan gejala, perilaku yg muncul dan akibat dari perilaku tsb)
26

Lanjutan

3. Diskusikan bersama keluarga kondisi-kondisi pasien yang perlu segera dilaporkan kpd perawat, spt melempar atau memukul benda/orang lain.
4. Latih keluarga merawat pasien dengan PK a. Anjurkan keluarga untuk memotivasi pasien melakukan tindakan yg telah diajarkan oleh perawat b. Ajarkan keluarga utk memberikan pujian kpd pasien bila pasien dpt melakukan kegiatan tsb secara tepat b. Diskusikan bersama keluarga tindakan yang harus dilakukan bila pasien menunjukkan gejala-gejala PK 5. Buat perencanaan pulang bersama keluarga
27

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

KELUARGA SP 1 : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tenteng cara merawat klien PK dirumah a. Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien PK b. Menjelaskan tentg PK (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perilaku yang muncul dan akibat dari perilaku proses terjadi) c. Menjelaskan cara merawat pasien PK

28

Lanjutan
SP 2 : Melatih keluarga melakukan cara-cara merawat pasien PK a. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung pada pasien PK

SP 3 : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga a. Membantu keluarga membuat jadualaktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge planninig) b. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
29

TINDAKAN KEPERAWATAN :
MANAJEMEN KRISIS (PD SAAT TERJADI PK)

1. Bicara tenang, gerakan tidak terburu-buru, nada suara rendah 2. Jika harus dilakukan pembatasan gerak - Jangan lakukan sendiri, minimal ada 2-3 org satu orang jadi leader - Bicarakan pd klien sesuai protokol pengekangan/

pembatasan gerak (lihat pedoman Pengekangan/pelepasan Terapi Somatik)

30

EVALUASI PADA PASIEN


1. Pasien mampu menyebutkan penyebab, tanda dan gejala PK, PK yang biasa dilakukan dan akibat PK

2. Pasien mampu menggunakan cara mengontrol PK secara teratur sesuai jadwal : a. secara fisik b. secara sosial/verbal c. secara spiritual d. dengan terapi psikofarmaka

31

EVALUASI PADA KELUARGA


Keluarga mampu : - Mencegah terjadinya PK - Menunjukkan sikap mendukung dan menghargai - Memotivasi dlm mengontrol PK - Mengidentifikasi perilaku yang harus dilaporkan ke perawat

32

Format pengkajian
pelaku/usia korban/usia saksi/usia

1.Aniaya fisik 2.Aniaya seks 3.Penolakan 4. Kekerasan dlm kelg 5. Tindakan Kriminal

()() ()() ()() ()()

()() ()() ()() ()()

()() ()() ()() ()()

()()

()()

()()
33

6. Aktivitas motorik ( ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi ( ) Tik ( ) Grimasem ( ) Tremor ( ) Kompulsif

7. Interaksi selama wawancara ( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung ( ) Curiga ( ) Kontak mata kurang ( ) Defensif
34

35

Vous aimerez peut-être aussi