Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Karakteristik berkurangnya
kemampuan mempertahankan perhatian dan tingginya impulsivitas pada anak dan remaja dari yang diharapkan pada anak atau remaja seusianya dan taraf perkembangannya. Saat ini hiperaktifitas dianggap sebagai akibat sekunder dari pengendalian impuls yang terganggu. Tiga tipe utama : inatensi, hiperaktif/impulsif, atau kombinasi.
sudah ada sebelum usia 7 tahun walau penegakan diagnosis sebelum 7 tahun jarang dilakukan disfungsi sosial dan pekerjaan. Diagnosis tegak bila kondisi inatensi atau hiperaktifitas-impulsivitas terjadi pada sekurangnya dua setting dan berpengaruh pada level perkembangan yang sesuai dengan fungsi sosial, akademis, atau aktivitas ekstra kurikuler. Tidak bisa ditegakan pada PDD, Skizofrenia, atau gangguan psikotik lainnya.
EPIDEMIOLOGI
AS insidensi: 2-20% anak-anak usia sekolah dan 3-7%
anak-anak SD Inggris insidensi: <1% L:P = 1 dari 2 : 1 dari 9 Keluarga derajat I berisiko tinggi menderita ADHD & gangguan yg lain (gangguan perilaku menentang, gangguan cemas, gangguan depresif, gangguan belajar, kesukaran akademik). Pada orangtua anak: hiperkinesis, sosiopat, gangguan penyalahgunaan alkohol, atau gangguan konversi Gejala-gejala seringkali timbul pada usia 3 th diagnosis dibuat setelah si anak berada dalam suasana sekolah yg terstruktur ketika informasi guru tersedia
ETIOLOGI
Interaksi yg kompleks dari neuroanatomi dan sistem
neurokimia Tidak terdapat bukti adanya kerusakan pada SSP. Sering berkaitan dengan gangguan lain yang mempengaruhi fx. otak co: ggn belajar. Berbagai sangkaan : paparan zat toksik pada masa prenatal, prematuritas, paparan zat kimia masa prenatal, zat aditif, pewarna makanan, pengawet, gula semuanya tidak punya dasar ilmiah.
Faktor Genetik
Kembar monozigot > dizigot. Saudara kandung berisiko 2x lipat mengalami ggn
serupa. Jika yang satu hiperaktif maka yang lain sering inatensi. Sering berkembang menjadi ggn perilaku, sedangkan orang tuanya sering penyalahgunaan alkohol dan ggn kepribadian antisosial.
Faktor Perkembangan
Di negara 4 musim sering pada anak lahir bulan
September. Mungkin berkaitan dengan infeksi trimester pertama selama musim dingin.
Kerusakan Otak
Spekulasi : kemungkinan ada kerusakan otak
bermakna pada otak dan perkembangan otak pada masa fetus dan perinatal. Dikaitkan dengan sirkulasi, zat toksik, zat kimia, metabolik, kondisi mekanis, atau trauma fisik pada masa infant awal yang disebabkan infeksi, radang, dan trauma.
Faktor Neurokimia
Teori menunjukan peranan lokus ceruleus banyak
neuron noradrenergik terutama yang penting sistem noradrenergik perifer akumulasi di perifer feedback ke sentral terjadi reset di lokus ceruleus. Obat saat ini yang digunakan stimulan muncul teori bahwa yang terganggu mungkin sistem dopamin juga.
Faktor Neurofisiologi
Perkembangan otak terpesat rata-rata usia : 3-10
bulan, 2-4 thn, 6-8 thn, 10-12 tahun, 14-16 tahun jk terganggu mungkin timbul ADHD. EEG : peningkatan gelombang beta dan penurunan gelombang delta. CT Scan : penemuan tak konsiten. PET Scan : penurunan CBF dan metabolisme di daerah lobus frontal/
Faktor Psikososial
Anak yang diinstitusi lebih overaktif dan atensi buruk
B. C. D.
E.
> 6 gejala inatensi (1) atau hiperaktivitasimpulsivitas (2) telah menetap sesingkatnya 6 bln sampai derajat yg maladaptif dan inkonsisten dengan tingkat perkembangan Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yg menyebabkan hendaya ada sebelum usia 7 th. Beberapa hendaya dari gejala-gejala tersebut ada dalam >2 keadaan (misal di sekolah dan di rumah). Harus ada bukti yg jelas dari hendaya yg secara klinis bermakna dalam fungsi sosial, akademik, atau okupasional. Gejala-gejala tersebut tak timbul hanya selama perjalanan PDD, skizofrenia, atau gangguan psikotik
INATENSI (1)
a. Seringkali gagal untuk memberi perhatian terhadap detil-detil
b. c. d.
e. f.
g.
h.
atau membuat kesalahan-kesalahan yg ceroboh dalam PR, pekerjaan, atau aktivitas yg lain Seringkali mempunyai kesukaran mempertahankan perhatian dalam tugas atau aktivitas permainan Seringkali tak tampak mendengarkan ketika diberi tahu secara langsung Seringkali tak mengikuti instruksi dan gagal untuk menyelesaikan PR, pekerjaan sehari-hari, atau kewajibankewajiban di tempat kerja (bukan karena perilaku menentang atau gagal utk memahami instruksi) Seringkali mempunyai kesukaran mengorganisir tugas dan aktivitas Seringkali menghindari, tak menyukai, atau enggan utk ikut serta dalam tugas yg menuntut usaha mental yg terus menerus. Seringkali kehilangan barang-barang yg diperlukan utk tugas atau aktivitas Seringkali mudah teralih oleh stimuli eksternal
HIPERAKTIVITAS (2)
a. Seringkali duduk dengan tangan atau kaki gelisah
b.
c.
d.
e.
atau menggeliat-geliat di tempat duduk Seringkali meninggalkan tempat duduk dalam kelas atau dalam situasi-situasi yg lain dimana diharapkan tetap duduk Seringkali berlarian atau memanjat secara berlebihan dalam situasi-situasi yg tak sesuai (remaja: perasaan-perasaan subyektif akan keresahan) Seringkali mempunyai kesukaran memainkan atau ikut serta dalam aktivitas-aktivitas senggang secara tenang Seringkali on the go atau seringkali bertindak seakan-akan driven by a motor
IMPULSIVITAS
g. Seringkali menjawab tanpa berpikir sebelum pertanyaan-pertanyaan terselesaikan h. Seringkali mempunyai kesukaran menunggu giliran i. Seringkali menginterupsi atau menyela pembicaraan orang lain
TIPE
Kombinasi: bila kriteria A1 & A2 terpenuhi
Inatentif: bila kriteria A1 terpenuhi tapi kriteria A2 tak
terpenuhi Hiperaktif-impulsif: bila kriteria A2 terpenuhi tapi kriteria A1 tak terpenuhi dalam remisi parsial: bagi orang (khususnya remaja dan dewasa) yg kini mempunyai gejala-gejala yg tak lagi memenuhi kriteria penuh
DIAGNOSIS BANDING
Kecemasan Depresi Mania Gangguan tingkah laku Gangguan belajar
remaja atau dewasa pada 50% kasus; 50% sisanya mengalami remisi saat pubertas atau pada masa dewasa awal Hiperaktivitas mungkin hilang tetapi berkurangnya atensi dan kontrol impuls masih persisten.
waktu pendek. Ketidakmampuan dalam organisasi dan perencanaan. Kesulitan dalam menegakkan dan menggunakan tujuan untuk pedoman perilaku seperti memilih strategi dan monitor pekerjaan. Ketidakmampuan untuk menjaga emosi menjadi berlebihan Ketidakmampuan untuk bekerja secara efisien dari satu aktivitas mental ke lainnya.
dengan ADHD menunjukkan adanya defisit dan respons terhadap kontrol motorik, defisit pada pemenuhan gerakan motorik halus, dan defisit dalam proses inhibisi terhadap pola respons perilaku yang sedang dilakukan.
seringkali mengalami kesulitan dalam berbagai aspek kehidupannya seperti kesulitan belajar, kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya serta lingkungannya. Semua ini tentunya akan menurunkan kualitas hidup anak baik saat ini maupun di kemudian hari
FARMAKOTERAPI
Pengobatan lini pertama Obat pilihan I: stimulan
Metilfenidat
Dekstroamfetamin
Obat lini-II:
Atomoxetine Bupropion Venlafaxine Clonidine
Guanfacine
Tata laksana
Difenhidramin 25-75 mg
(Trazodone 25-50 mg) Guanfacine
PENGAWASAN
Rekomendasi American Academy of Child and Adolescent : Pemeriksaan fisik, TD,N, BB, TB Evaluasi kemajuan terapeutik Menegakkan dan mempertahankan relasi kolaboratif yg erat dengan guru di sekolah anak Stimulan mengurangi overaktivitas, distraktibilitas, keimpulsifan, keeksplosifan, & iritabilitas tak secara langsung memperbaiki hendaya-hendaya dalam belajar; meningkatkan harga diri.
INTERVENSI PSIKOSOSIAL
Kelompok keterampilan sosial,pelatihan bagi
orangtua dari anak dengan ADHD,intervensi perilaku di sekolah dan di rumah,terapi kelompok Tujuan: membantu orangtua anak dengan ADHD mengenali dan mengangkat gagasan bahwa, meskipun si anak tak menunjukkan secara volunter gejala-gejala ADHD, ia tetap mampu bertanggung jawab utk memenuhi ekspektasi-ekspektasi yg masuk akal Terlepas dari kesukaran-kesukaran si anak, setiap anak menghadapi tugas-tugas yg normal dari maturasi anak-anak dengan ADHD tidak dibebaskan dari tuntutan, ekspektasi, & perencanaan yg dapat dipakai pada anak-anak yg lain Sasaran terapi kelompok: memperhalus keterampilan-ketrampilan sosial & meningkatkan
ADHD NOS
Kategori residual bagi gangguan-gangguan
dengan gejala-gejala yg menonjol dari inatensi atau hiperaktivitas yg tdk memenuhi kriteria ADHD
Faktor genetik
Orang dewasa dengan ADHD menunjukkan
penurunan metabolisme glukosa prefrontal blm jelas apakah ini efek sekunder ADHD Faktor-faktor yg terkait dengan masa kanak dini:
Kelahiran prematur Pemakaian nikotin oleh ibu selama kehamilan Peningkatan kadar timbal serum
menyelesaikan pekerjaan, ketakmampuan utk berkonsentrasi, peningkatan distraksibilitas, & pembuatan keputusan secara mendadak tanpa memikirkan konsekuensinya
Gangguan depresif sekunder berhubungan dengan
DIAGNOSIS BANDING
Hipomania, bipolar II
Siklotimia Mania, bipolar I Gangguan cemas
kombinasi menunjukkan gejala-gejala impulsifhiperaktif yg lebih sedikit sejalan dengan bertambahnya usia mereka dan saat mereka dewasa, akan memenuhi kriteria bagi ADHD tipe inatentif. Orang dewasa dengan ADHD mempunyai gangguan belajar, gangguan cemas, gangguan mood, dan gangguan pemakaian zat yg lebih tinggi dibanding dengan populasi umum.
PENGOBATAN
Lini pertama: stimulan