Vous êtes sur la page 1sur 17

TRAFFIC LIGHT JALAN SIMPANG TIGA

1. LATAR BELAKANG Pada umumnya, tujuan dari dibuatnya proyek ini adalah untuk membuat suatu rangkaian logika yang menciptakan sesuatu yang berguna. Untuk menampakkan

hasil, proyek ini akan mensimulasikan suatu kondisi Traffic Ligft Simpang Tiga. Ada banyak kondisi yang bisa terjadi di Traffic Light Simpang Tiga ini yang merupakan kasus menarik untuk diuji. Di dalam proyek ini, kita akan melihat suatu pengontrol yang dirancang sedemikian rupa untuk mengendalikan lalu lintas di suatu persimpangan, khususnya di simpang tiga.

2. DEFINISI MASALAH 2.1. Persimpangan Di ba ah ini digambarkan suatu persimpangan tiga dilengkapi dengan traffic light-nya !

U " S T

2. 2 #ondisi Traffic Pada proyek ini, diasumsikan adanya suatu persimpangan tiga yang sangat padat . oleh karena itu, dibuatlah sutu traffic light yang dapat mengatur jalur lalu lintas, baik itu untuk kendaraan maupun para pejalan kaki yang akan meyeberang. "erikut ini adalah kondisi yang mungkin terjadi di persimpangan tiga tersebut!

#ondisi 1 $%alur 1& #ondisi 2 $%alur 2& #ondisi ' Penyeberangan& Semua

!#endaraan bergerak dari barat ke timur !#endaraan dari selatan belok kanan !Penyeberangan untuk pejalan kaki $%alur

kondisi

di

atas

yang

mungkin

terjadi

disimulasikan pada periode 2. ' Aksi Traffic Light

aktu tertentu.

Tra((ic )ight di persimpangan tiga tersebut akan beraksi sebagai berikut! Aksi 1 Aksi 2 Aksi ' ! )ampu hijau menyala untuk kondisi 1 dan lampu merah untuk kondisi lainnya ! )ampu hijau menyala untuk kondisi 2 dan lampu merah untuk kondisi lainnya ! )ampu hijau menyala untuk kondisi ' dan lampu merah untuk kondisi lainnya

3. DEFENISI DARI VARIABEL YANG DIGUNAKAN Pada proyek ini, dengan melihat kondisi traffic dan aksi traffic light maka terdapat 1 buah input dan 2 buah output! INPUT : D*1

D*+ OUTPUT: ,A * 1 * )ampu hijau menyala untuk jalur 1 -A * 1 * )ampu kuning menyala untuk jalur 1 .A * 1 * )ampu merah menyala untuk jalur 1 ," * 1 * )ampu hijau menyala untuk jalur 2 -" * 1 * )ampu kuning menyala untuk jalur 2 ." * 1 * )ampu merah menyala untuk jalur 2 ,/ * 1 * )ampu hijau menyala untuk jalur ppenyeberangan ./ * 1 * )ampu merah menyala untuk jalur penyeberangan 4. DEFENISI STATE Adapun de(enisi dari state-state yang terjadi adalah sebagai berikut! State + ! )ampu merah untuk semua jalur. 0erupakan kondisi aman setelah P)1 o((. State 1 ! )ampu hijau untuk jalur 1 dan lampu merah untuk jalur 2 dan jalur penyeberangan. State 2 ! )ampu hijau untuk jalur 1 dan lampu merah untuk jalur 2 dan jalur penyeberangan. State ' ! )ampu hijau untuk jalur 1 dan lampu merah untuk jalur 2 dan jalur penyeberangan. State 2 ! )ampu kuning untuk jalur 1 dan lampu merah untuk jalur 2 dan jalur penyeberangan.

State 3 ! )ampu hijau untuk jalur 1 dan lampu merah untuk jalur 2 dan jalur penyeberangan. State 4 ! )ampu hijau untuk jalur 2 dan lampu merah untuk jalur 1 dan jalur penyeberangan. State 5 ! )ampu hijau untuk jalur 2 dan lampu merah untuk jalur 1 dan jalur penyeberangan. State 6 ! State 7 ! State 1+ jalur 2 State 11 jalur 2. Pada state diatas, kita melihat ada beberapa state yang sama. 8al ini disebabkan karena perancang telah mengatur timing untuk masing9masing kondisi. 0isalnya, untuk kondisi 1, 2, dan ', timingnya diset ' kali lebih lama dibandingkan dengan pada saat lampu kuning menyala di setiap traffic light. "erikut adalah gambaran dari kesebelas state di atas! ! )ampu hijau untuk jalur penyeberangan dan lampu merah untuk jalur 1 dan )ampu kuning untuk jalur 2 dan lampu )ampu hijau untuk jalur peneyeberangan ! )ampu hijau untuk jalur merah untuk jalur 1 dan jalur penyeberangan. dan lampu merah untuk jalur 1 dan jalur 2. penyeberangan dan lampu merah untuk jalur 1 dan

5. STATE TRANSISI DIAGRAM

LEGEND : STATE QaQbQc %enis :lip9(lop yang digunakan adalah %# :lip9:lop

4. TA";) #;";1A.A1 4.1 Tabel ;ksitasi

<utput :lip9:lop Present State 1e?t State = = = =" =/ =D A D =A =D @ @ @ @


" /

>nput %# :lip9:lop A " / D # # % A #A % " %/ %D #D


" /

+ + + + + + + + + + + + + + + + 1 1 1 1 1 1 1 1

+ + + + + + + + 1 1 1 1 1 1 1 1 + + + + + + + +

+ + + + 1 1 1 1 + + + + 1 1 1 1 + + + + 1 1 1 1

+ + 1 1 + + 1 1 + + 1 1 + + 1 1 + + 1 1 + + 1 1

+ 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1

+ 1 + + + + + + + + + + + + 1 1 + 1 1 1 1 1 + 1

+ + + + + + 1 1 1 1 1 1 1 1 + + + + + + + + + +

+ + 1 1 1 1 + + + + 1 1 1 1 + + + + 1 1 1 1 + 1

1 1 + + 1 1 + + 1 1 + + 1 1 + + 1 1 + + 1 1 + 1

+ 1 + + + + + + + + + + + + 1 1 A A A A A A A A

A A A A A A A A A A A A A A A A 1 + + + + + 1 +

+ + + + + + 1 1 A A A A A A A A + + + + + + + +

A A A A A A A A + + + + + + 1 1 A A A A A A A A

+ + A 1 A A A A + + 1 1 A A A A + + 1 1 A A A A

A A + A + + 1 1 A A A A + + 1 1 A A A A + + 1 +

1 1 A A A 1 A A 1 1 A A 1 1 A A 1 1 A A 1 1 A A

A A 1 1 1 A 1 1 A A 1 1 A A 1 1 A A 1 1 A A 1 +

4. 2 Tabel <utput Tra((ic )ight

<utput Tra((ic )ight <utput :lip9:lop =A + =" + =/ + =D + ,A + -A + )alu9lintas .A 1 ," + -" + ." 1
Penyeberang an

,/ +

./ 1

+ + + + + + + 1 1 1 1

+ + + 1 1 1 1 + + + +

+ 1 1 + + 1 1 + + 1 1

1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1

1 1 1 + + + + + + + +

+ + + 1 + + + + + + +

+ + + + 1 1 1 1 1 1 1

+ + + + 1 1 1 + + + +

+ + + + + + + 1 + + +

1 1 1 1 + + + + 1 1 1

+ + + + + + + + 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 + + +

7. PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN 5.1 Penyederhanaan :ungsi "oolean dan ,ambar Diagram ,erbang )ogika Dari %# :lip :lop
5.1.1 %A * "B/BDB; @ "/D

5. 1 .2 #A * /BDB;B @ /D;B

5. 1. ' %" * AB/D

5. 1. 2 #" * /D

5. 1. 3 %/ * D 5. 1. 4 #/ * AB/D @ /D;B

10

5. 1. 5 5. 1. 6

%D * 1 #D * AB/B;B

5. 2 Penyederhanaan :ungsi "oolean dan ,ambar Diagram ,erbang )ogika dari <utput Tra((ic )ight
7. 2. 1 ,A * AB"B/ @ AB"BD

11

5 2. 2

-A * "/BDB

5.2.' .A * "B/BDB @ "/ @ "D @ A

12

5. 2. 2 ," * "/ @ "D

5.2.3 -" * A/BDB

5.2.

4 ." * AB"B @ AB/BDB @ "B/ @ "BD

13

5.2. 5 ,/ * A/ @ AD

5.2.6 ./ * AB @ /BDB

8. SKEMA DIAGRAM DARI RANCANGAN AKHIR

14

6.1.

0enggunakan Simulasi Elektronic Workbench

15

6. 2 Sistem

,ambar "agan Diagram )ogika Akhir Perancangan

D ." ,/ ./

/lock /lear

,A -A .A ," -"

/)</# TRF- CTR CLEAR

. SIMULASI Pengontrolan Tra((ic )ight ini dapat dilihat dengan simulasi pada program ;lektronic Corkbench. Seluruh kemungkinan intersection keadaan dapat yang untuk terjadi pada bagian bah a diuji mengetahui

pengontrolan bekerja sebagaimana mestinya.

1!.

KESIMPULAN

16

Desain ini memperlihatkan sebuah Se, dimana 0oore 0achine diperoleh dari gerbang logika, bekerja dan mengontrol Tr((ic )ight penyeberangan.

17

Vous aimerez peut-être aussi