Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Acne vulgaris merupakan penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea, dengan gambaran klinis biasanya polimorfik yang terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa: komedo, papul, pustul, nodul, dan jaringan parut akibat kelainan aktif yang telah mengubah baik jaringan parut yang hipotrofik maupun yang hipertrofik.
DEFINISI
Epidemiologi
Pada umumnya acne vulgaris terdapat pada masa remaja, meskipun kadang kadang dapat menetap sampai dekade ketiga atau bahkan pada usia yang lebih lanjut. Pada wanita, Acne berkembang lebih awal daripada pria, yaitu pada saat premenarke.
Epidemiologi
Lesi awal acne mungkin terlihat pada usia 8-9 tahun dan kurang lebih 50-60% terdapat pada usia remaja 12-14 tahun. Puncak insiden pada wanita dijumpai pada usia 16-17 tahun sedangkan pada pria antara usia 17-19 tahun.
ETIOLOGI
Sebum Bakteria Herediter Hormon Diet
Patogenesis
Peningkatan sekresi sebum, Hiperkornifikasi duktus pilosebasea (keratinisasi folikel), Fungsi bakteri abnormal, dan Peradangan
Patogenesis
Anamnesa
Gangguan estetik Rasa gatal dan sakit yang mengganggu Erupsi kulit pada tempat-tempat predileksi, yakni di muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas, dan lengan bagian atas. Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustula, nodus, atau kista. Isi komedo ialah sebum yang kental atau padat. Isi kista biasanya pus dan darah.
Lesi Eskoriasi
Pustule Komedo
Komedo Hitam
Komedo Putih
Acne Vulgaris
Diagnosis
Diagnosis Acne vulgaris ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskokleasi sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok Unna). Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa sebukan sel radang kronis di sekitar folikel sebasea dengan massa sebum di dalam folikel.
Diagnosis
Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasad renik. Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit (skin surface lipids).
Diagnosis Banding
Erupsi acneiformis Acne Venenata Rosasea Dermatitis Perioral
Penatalaksanaan
Pengobatan jerawat didasarkan pada beratnya (ringan, sedang, berat) dan jenis dari lesi yang timbul (noninflamasi, inflamasi, campuran). Pengobatan jerawat ringan cukup melibatkan penggunaan agen topikal saja.
Penatalaksanaan
Acne vulgaris ringan merupakan kondisi yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya akan tetapi remaja sangat sensitif akan hal ini maka daripada itu seorang dokter tetap berempati serta memberikan beberapa saran dan ajuran seperti menjaga wajah agar tetap bersih dengan mencuci dua kali sehari.
Penatalaksanaan
Retinoid topikal bertindak dengan memodifikasi keratinisasi folikel abnormal. Agen topikal lainnya, seperti asam azelaic (20% tawaran krim diterapkan), asam salisilat (2%; berbagai produk nonprescription), dan benzoil peroksida (gel 2,5% -10%), berdasarkan aktivitas komedolitik atau keratolitik mereka, yang mungkin juga efektif untuk acne comedonal ringan.
Penatalaksanaan
Acne vulgaris ringan (inflamasi) dapat diobati dengan asam azelaic, benzoyl peroxide, antibiotik topikal, atau kombinasi dari agen topikal.
Penatalaksanaan
Banyak obat jerawat topikal sekarang tersedia sebagai kombinasi preformulated, yang dapat diterapkan dua kali sehari. Ini termasuk benzoil peroksida ditambah klindamisin, benzoil peroksida ditambah eritromisin, dan natrium sulfacetamide ditambah belerang
Komplikasi
Papula dari akne yang lebih dalam akan meninggalkan parut permanen. Komplikasi berupa jaringan parut banyak ditemukan pada penderita akne yang memanipulasi sendiri lesi akne dengan membuka dan mengosongkan isi pustula. Rasa percaya diri dapat terganggu meski kondisi tidak terlalu buruk.
Scar
Prognosis
Akne vulgaris ringan umumnya sembuh sendiri, dan sembuh sebelum mencapai usia 30-40 an. Jarang terjadi acne vulgaris yang menetap sampai tua atau mencapai gradasi sangat berat sehingga perlu rawat inap di rumah sakit. Namun ada yang sukar diobati, mungkin ada faktor genetika. Bila banyak sikatrik bisa dilakukan dermabrasi
TERIMA KASIH