Vous êtes sur la page 1sur 8

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS BALAI AGUNG SEKAYU TAHUN 2009


Cucu Suh !"# $ F#%&#'("# F )!* $ R("( Mu%#h#!
Abstract Diarhea is one of the major diseases in baby in Indonesia until now and the third rank of the causes in the death of the baby. One of its causes is the mothers habbit in giving the formula milk incorrectly. It is caused of the formula milk is a good media for the growth of bacteria, theres one it is easy to be contaminated especially is the mothers habbit in giving the formula milk is incorrectly and it can cause the dearhea in baby. The incorrect way of the giving of formula milk is one of the factors that can reduce the number of the case of dearhea in because of drinking formula milk. This research is a kind of analytic survey research by using the cross sectional apporachment. The samples of the research are the babies of the age !"# months who are the youngest child in their family and given formula milk in work area of $uskesmas balai %gung &ekayu by using purposive sampling. . 'or collecting the data, it used (uaestioner and check list for the mothers as the respondent. The data analysis in this research used )hi &(uare test with the rate of the meaning *+, - , .. The results of this research shows that the persentase of the case of dearhea of the age !"# months is .",/0. &tatistically, the result of the research area, how to make the formula milk become thiner, how to keep the residue of the milk in the bottle and how ti keep the residue of the milk after the milk thiner have no meaning *correlation, with the case of dearhea in baby of the age !"# months. On the other hand, the using of the water to make the milk thiner, the way of how to clean the milk bottle, the habbit of cleaning the hands before making the milk thiner and kind of the milk have correlation with the case of dearhea in baby. The conclussion of the research is there is the correlation between the using of the water to make the milk thinner, the way of how to clean the milk bottle, the habbit of claening the hands before making the milk thinner and kind of the milk with the case of dearhea in baby of the age !"# months. 1eywords 2 diarhea, formula milk, babies of the age !"# months

A)+%!#, Diare merupakan salah satu penyakit utama pada bayi di Indonesia sampai saat ini dan menempati urutan ke tiga penyebab kematian bayi. Salah satu penyebabnya adalah perilaku ibu dalam pemberian susu formula yang tidak benar. Hal ini disebabkan karena susu formula merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, sehingga kontaminasi mudah terjadi terutama jika perilaku ibu dalam pemberian susu formula yang tidak benar dan dapat menyebabkan diare pada anak. Adanya perilaku ibu yang benar mengenai cara pemberian susu formula merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan angka kejadian diare pada anak akibat minum susu formula. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitiannya adalah anak usia !"# bulan yang paling muda dalam keluarganya dan diberi susu formula di $ilayah %erja Puskesmas &alai Agung Sekayu dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan check list kepada ibu sebagai responden.Analisis data menggunakan uji 'hi S(uare dengan tingkat kemaknaan )*+ , , -. Hasil penelitian menunjukkan bah.a persentase kejadian diare pada anak usia !"# bulan yaitu sebesar -",/0. Secara statistik hasil penelitian ini adalah sebagai berikut1 cara pengenceran susu formula, cara penyimpanan sisa susu di dalam botol dan cara penyimpanan susu setelah pengenceran masing!masing tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian diare pada anak usia !"# bulan. Sedangkan penggunaan air untuk mengencerkan susu, cara membersihkan botol susu, kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu dan jenis susu formula masing!masing mempunyai hubungan dengan kejadian diare pada anak. %esimpulan dalam penelitian ini adalah terdapatnya hubungan yang bermakna antara penggunaan air untuk mengencerkan susu, cara membersihkan botol susu, kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu dan jenis susu formula dengan kejadian diare pada anak usia !"# bulan. %ata kunci 1 diare, susu formula, anak usia !"# bulan.

P "-#hu'u#"
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, terutama bayi umur kurang dari enam bulan. Pada umur enam sampai dua belas bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi dan ditambah i dengan 2akanan Pendamping ASI )2P!ASI+. Sampai umur dua tahun, pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat.3 &erdasarkan Survei Demografi %esehatan Indonesia )SD%I+ " "!" 4, diketahui rata!rata bayi di Indonesia hanya menerima ASI eksklusif hanya 3,5 bulan. &egitu juga hasil penelitian 6jekyan )" -+ pada beberapa Puskesmas di Palembang menunjukkan bah.a ibu memberikan ASI eksklusif sebesar 35,4#0." &erdasarkan SD%I " "!" 4 diketahui bah.a bayi usia kurang dari # dan 5 bulan yang telah diberikan susu lain selain ASI masing!masing sebesar 3",70 dan 7,#0. &egitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan Destritania )" 8+ di %elurahan " Ilir %ecamatan Ilir II Palembang, didapatkan /80 bayi usia kurang dari dua bulan telah mengkonsumsi susu formula. Susu formula merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, sehingga kontaminasi mudah terjadi terutama jika persiapan dan pemberian kurang memperhatikan segi antiseptik.4 Pemberian susu formula yang tidak baik dapat meningkatkan risiko terjadinya diare pada bayi. # Penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita )bayi diba.ah lima tahun+ terbesar di dunia yaitu nomor dua pada balita dan nomor tiga bagi bayi serta nomor lima bagi semua umur.. &erdasarkan penelitian!penelitian yang telah dilakukan diketahui bah.a banyak faktor yang mempengaruhi kejadian diare. 9aktor penyebab diare tidak berdiri sendiri akan tetapi saling terkait dan sangat kompleks. Susu formula sebagai salah satu makanan pengganti ASI pada anak yang penggunaannya semakin meningkat. Adanya cara pemberian susu formula yang benar merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan angka kejadian diare pada anak akibat minum susu formula.5 %emudian diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ani(oh )" 5+ di Puskesmas Sekardangan %abupaten Sidoarjo, menunjukkan bah.a penggunaan air, cara penyimpanan setelah pengenceran, cara membersihkan botol susu dan kebiasaan mencuci tangan mempunyai hubungan dengan kejadian diare. Sedangkan menurut 2oehji )3/7-+, penyebab lain diare pada pemberian susu formula, karena proses penyeduhan yang terlalu kental dan cara penyimpanan susu formula yang salah.8 Puskesmas &alai Agung Sekayu memiliki tiga .ilayah kerja yaitu %elurahan &alai Agung,

%elurahan Soak &aru dan %elurahan Serasan :aya yang penduduknya bersifat heterogen dengan latar pendidikan, pekerjaan dan asal daerah yang berbeda. Selain itu angka kejadian diare bayi kurang dari 3 tahun cukup tinggi pada tahun " 7 di $ilayah %erja di Puskesmas &alai Agung Sekayu yaitu "-,4 0 atau 3;# dari kasus diare semua umur dengan jumlah penderita diare semua umur sebanyak 5/ orang dan jumlah penderita diare pada bayi usia kurang dari 3 tahun sebanyak 358 bayi. 9aktor penyebab diare tidak berdiri sendiri akan tetapi saling terkait dan sangat kompleks seperti akibat pemberian susu formula yang tidak benar. <leh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan antara perilaku ibu dalam pemberian susu formula dengan kejadian diare pada anak usia !"# bulan di $ilayah %erja Puskesmas &alai Agung Sekayu tahun " /.

M %/-/'/0( P " '(%(#"


6ujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada anak usia !"# bulan di $ilayah %erja Puskesmas &alai Agung Sekayu tahun " /. Desain yang digunakan adalah metode survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. =ariabel yang diukur meliputi penggunaan air untuk mengencerkan susu, cara membersihkan botol susu, kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu, jenis susu formula, cara pengenceran susu formula, cara penyimpanan sisa susu di dalam botol, cara penyimpanan susu setelah pengenceran dan kejadian diare. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak usia !"# bulan di $ilayah %erja Puskesmas &alai Agung Sekayu berjumlah 55 orang. Sampel diambil secara purposive sampling anak usia !"# bulan yang diberi susu formula dan anak usia !"# bulan yang paling muda dalam keluarganya berjumlah 78 orang. :enis data yang dikumpulkan adalah data primer dan skunder. Data data primer dilakukan dengan cara .a.ancara langsung dengan ibu dan observasi terhadap perilaku ibu dalam pemberian susu formula. Sedangkan data sekunder diambil dari studi kepustakaan berupa profil Puskesmas &alai Agung Sekayu. Sedangkan alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan check list.

H#+(' P " '(%(#" #1 K#!#,% !(+%(, I)u


231 T("0,#% P "-(-(,#" I)u T#) ' 2 D(+%!()u+( I)u B !-#+#!,#" T("0,#% P "-(-(,#" T("0,#% F! ,u "+( P !+ "%#+

P "-(-(,#" I)u 6idak tamat SD 6amat SD 6amat S>6P 6amat S>6A 6amat akademi 6amat perguruan tinggi T/%#' Sumber 1 Data Primer

4"3 / 33 4/ 3" 35 67

453 3 .4 3".5 ##.7 34.7 37.# 20010

?" bulan "!4 bulan #!- bulan @ 5 bulan T/%#' Sumber 1 Data Primer c1

-/ 7 7 3" 67

58.7 /." /," 34.7 20010

P "00u"##" A(! u"%u, M "0 "c !,#" +u+u

231 S%#%u+ P , !8##" I)u T#) ' 2 D(+%!()u+( I)u B !-#+#!,#" S%#%u+ P , !8##" S%#%u+ P , !8##" F! ,u "+( I)u 4"3 &ekerja 48 6idak bekerja T/%#' 67 Sumber 1 Data Primer P !+ "%#+ 453 #".-8.20010

T#) ' : D(+%!()u+( I)u B !-#+#!,#" P "00u"##" A(! U"%u, M "0 "c !,#" Su+u P "00u"##" A(! u"%u, F! M "0 "c !,#" Su+u 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat T/%#' Sumber 1 Data Primer ,u "+( 4"3 #5 #3 67 P !+ "%#+ 453 -",/ #8,3 200

)1 K#!#,% !(+%(, A"#, 231 U&u! A"#, T#) ' 9 D(+%!()u+( A"#, B !-#+#!,#" U&u! U&u! A"#, !# bulan -!7 bulan /!33 bulan 3"!"# bulan T/%#' Sumber 1 Data Primer F! ,u "+( 4"3 3/ " / 4/ 67 P !+ "%#+ 453 "3.7 "4. 3 .4 ##.7 20010

Dapat dilihat bah.a ibu yang menggunakan air untuk mengencerkan susu yang memenuhi syarat yaitu sebesar -",/ sedangkan persentase terkecil dari penggunaan air untuk mengencerkan susu adalah kategori tidak memenuhi syarat yaitu sebesar #8,30. T#) ' 7 D(+%!()u+( P "00u"##" A(! u"%u, M "0 "c !,#" Su+u- "0#" K 8#-(#" D(#!
P "00u"##" A(! u"%u, M "0 "c !,#" Su+u 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat T/%#' K 8#-(#" D(#! Y# T(-#, " 37 "7 4: " "7 34 42 T/%#' " #5 #3 67 ; <#'u 4+(03 01022

231 J "(+ K '#&(" A"#,


T#) ' 4 D(+%!()u+( A"#, B !-#+#!,#" J "(+ K '#&(" J "(+ K '#&(" >aki!laki Perempuan T/%#' Sumber 1 Data Primer 931 F! ,u "+( 4"3 -# 44 67 5 5".3 48./ 20010 Su+u F/!&u'#

Sumber 1 Data Primer C#!# M &) !+(h,#" B/%/' Su+u T#) ' 6 D(+%!()u+( I)u B !-#+#!,#" C#!# M &) !+(h,#" B/%/' Su+u C#!# M &) !+(h,#" B/%/' Su+u 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat F! ,u "+( 4"3 48 P !+ "%#+ 453 #",-8,-1

W#,%u K/"+u&+( P !%#&# K#'(

T#) ' . D(+%!()u+( A"#, B !-#+#!,#" W#,%u K/"+u&+( Su+u F/!&u'# P !%#&# K#'( W#,%u K/"+u&+( Su+u F/!&u'# P !%#&# K#'( F! ,u "+( 4"3 P !+ "%#+ 453

T/%#' Sumber 1 Data Primer

67

200 ,#" Su+u 2emenuhi 34 syarat 6idak 44 memenuhi syarat T/%#' 4: Sumber 1 Data Primer =1 J "(+ Su+u F/!&u'# T#) ' 22 D(+%!()u+( A"#, B !-#+#!,#" J "(+ Su+u F/!&u'# J "(+ Su+u F! F/!&u'# Susu formula a.al Susu formula lanjutan Susu formula khusus T/%#' Sumber 1 Data Primer ,u "+( 4"3 " -" 367 P !+ "%#+ 453 "4 -/,7 38," 200 "4 37 42 45 -3 67

Dapat dilihat bah.a ibu yang cara membersihkan botol susu yang tidak memenuhi syarat yaitu sebesar -8,- sedangkan persentase terkecil dari cara membersihkan botol susu adalah kategori memenuhi syarat yaitu sebesar #",-0. T#) ' 9 D(+%!()u+( C#!# M &) !+(h,#" B/%/' Su+u - "0#" K 8#-(#" D(#!
C#!# M &) !+( h,#" B/%/' Su+u 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat T/%#' K 8#-(#" D(#! Y# " 34 44 4: T(-#, " "# 38 42 T/%#' " 48 67 ; <#'u 4+(03 01006

Sumber 1 Data Primer 1 K )(#+##" Cuc( T#"0#" + ) 'u& M "0 "c !,#" Su+u

T#) ' 20 D(+%!()u+( I)u B !-#+#!,#" K )(#+##" Cuc( T#"0#" S ) 'u& M "0 "c !,#" Su+u K )(#+##" Cuc( T#"0#" F! + ) 'u& M "0 "c !,#" Su+u 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat T/%#' Sumber 1 Data Primer

,u "+( 4"3 45 -3 67

P !+ "%#+ 453 #3,# -7,5 200

Dapat dilihat bah.a, jenis susu formula yang diberikan sebagian besar adalah susu formula lanjutan sebesar -/,70 dan yang terkecil adalah kategori susu formula khusus dengan persentase sebesar 38,"0. T#) ' 29 D(+%!()u+( J "(+ Su+u F/!&u'# - "0#" K 8#-(#" D(#!
K 8#-(#" D(#! Y# T(-#, " Susu formula a.al Susu formula lanjutan Susu formula khusus T/%#' 5 48 4 4: " 3# 33" 42 T/%#' " " -" 367 ; <#'u 4+(03 01000

J "(+ Su+u F/!&u'#

Dapat dilihat bah.a kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu yang tidak memenuhi syarat yaitu sebesar -7,50 sedangkan persentase terkecil dari kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu adalah kategori memenuhi syarat sebesar #3,#0. T#) ' 22 D(+%!()u+( K )(#+##" Cuc( T#"0#" + ) 'u& M "0 "c !,#" Su+u - "0#" K 8#-(#" D(#! K )(#+##" Cuc( T#"0#" + ) 'u& M "0 "c ! K 8#-(#" D(#! Y# T(-#, " " T/%#' " ; <#'u 4+(03 0102:

Sumber 1 Data Primer 01 C#!# P "0 "c !#" Su+u F/!&u'# T#) ' 24 D(+%!()u+( I)u B !-#+#!,#" C#!# P "0 "c !#" Su+u F/!&u'# C#!# P "0 "c !#" Su+u F/!&u'# F! ,u "+( 4"3 P !+ "%#+ 453

2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat T/%#' Sumber 1 Data Primer

47 #/ 67

#4,8 -5,4 200

S(+# Su+u -( -#'#& )/%/' 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat T/%#'

Y# " 47 7 4:

T(#, " 44 7 42 " 83 35 67

4+(03

2$000

Dapat dilihat bah.a cara mengencerkan susu formula yang tidak memenuhi syarat sebesar -5,40 sedangkan persentase terkecil dari cara mengencerkan susu formula terbesar adalah kategori tidak memenuhi syarat yaitu sebesar #4,80 T#) ' 2. D(+%!()u+( C#!# P "0 "c !#" Su+u F/!&u'# - "0#" K 8#-(#" D(#!
K 8#-(#" D(#! Y# T(-#, " 38 "/ " "3 " T/%#' " 47 #/ ; <#'u 4+(03 01262

Sumber 1 Data Primer (1 C#!# P "*(&>#"#" Su+u + % '#h P "0 "c !#"

T#) ' 26 D(+%!()u+( I)u B !-#+#!,#" C#!# P "*(&>#"#" Su+u + % '#h P "0 "c !#" C#!# P "*(&>#"#" F! ,u "+( Su+u Su+u + % '#h 4"3 P "0 "c !#" 2emenuhi syarat 7" 6idak memenuhi syarat T/%#' 67 Sumber 1 Data Primer P !+ "%#+ 453 /#,4 -,8 200

C#!# P "0 "c !#" Su+u F/!&u'# 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat

T/%#'

4:

42

67

Sumber 1 Data Primer h1 C#!# P "*(&>#"#" S(+# Su+u -( -#'#& B/%/' T#) ' 2: D(+%!()u+( I)u B !-#+#!,#" C#!# P "*(&>#"#" S(+# Su+u -( -#'#& B/%/' C#!# P "*(&>#"#" F! S(+# Su+u -( -#'#& B/%/' 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat T/%#' Sumber 1 Data Primer

Dapat dilihat bah.a perilaku ibu dengan cara menyimpan susu setelah pengenceran sebagian besar sudah memenuhi syarat dengan persentase sebesar /#,40 sedangkan untuk perilaku ibu yang tidak memenuhi syarat sebesar -,80. T#) ' 29 D(+%!()u+( C#!# P "*(&>#"#" Su+u + % '#h P "0 "c !#" - "0#" K 8#-(#" D(#!
C#!# P "*(&>#"#" Su+u + % '#h P "0 "c !#" 2emenuhi syarat 6idak memenuhi syarat T/%#' K 8#-(#" D(#! Y# T(-#, " " #4 4 4: 4/ " 42 T/%#' " 7" 67 ; <#'u 4+(03 2$000

,u "+( 4"3 83 35 67

P !+ "%#+ 453 73,5 37,# 200

Dapat dilihat bah.a perilaku ibu dengan cara menyimpan sisa susu di dalam botol sebagian besar sudah memenuhi syarat dengan persentase sebesar 73,50 sedangkan untuk perilaku ibu yang tidak memenuhi syarat sebesar 37,#0. T#) ' 27 D(+%!()u+( C#!# P "*(&>#"#" S(+# Su+u -( -#'#& B/%/' - "0#" K 8#-(#" D(#!
C#!# P "*(&>#"#" K 8#-(#" D(#! T/%#' ; <#'u

Sumber 1 Data Primer 81 K 8#-(#" D(#! T#) ' 20 D(+%!()u+( A"#, B !-#+#!,#" K 8#-(#" D(#! K 8#-(#" D(#! Diare F! ,u "+( 4"3 #5 P !+ "%#+ 453 -",/

6idak Diare #3 T/%#' 67 Sumber 1 Data Primer

#8,3 200

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ani(oh )" 5+ di Puskesmas

Dapat dilihat bah.a kejadian diare pada anak dalam tiga bulan terakhir -",/0 sedangkan persentase terkecil adalah tidak terkena diare sebesar #8,30.

P &)#h#+#"
&erdasarkan hasil analisis hubungan antara penggunaan air untuk mengencerkan susu dengan kejadian diare yang dengan menggunakan uji 'hi S(uare diperoleh, Sig ) , 3"+ lebih kecil dari alpha ) , -+ berarti ada hubungan yang bermakna antara penggunaan air untuk mengencerkan susu dengan kejadian diare pada anak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ani(oh )" 5+ di Puskesmas Sekardangan %abupaten Sidoarjo, yang menyatakan bah.a ada hubungan antara penggunaan air dalam pemberian susu formula dengan kejadian diare pada anak.# 2enurut Suharyono )3/7-+, higiene lingkungan salah satunya air bersih dan dimasak dituntut sebagai persyaratan guna menghindarkan kontaminasi makanan )susu+ oleh kuman untuk mencegah terjadinya diare.7 &erdasarkan hasil analisis hubungan antara cara membersihkan botol susu dengan kejadian diare dengan menggunakan uji 'hi S(uare diperoleh, Sig ) , 7+ lebih kecil dari alpha ) , -+ berarti ada hubungan yang bermakna antara cara membersihkan botol susu dengan kejadian diare pada anak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ani(oh )" 5+ di Puskesmas Sekardangan %abupaten Sidoarjo, yang menyatakan bah.a ada hubungan antara cara membersihkan botol susu dengan kejadian diare pada anak.# 6eori Suharyono )3/7-+ juga menyatakan bah.a higiene lingkungan salah satunya kebersihan dot dan botol susu dituntut sebagai persyaratan guna menghindarkan kontaminasi makanan )susu+ oleh kuman untuk mencegah terjadinya diare. 7 &egitupun pernyataan Dinkes AI )" -+ yang menyatakan bah.a salah satu perilaku masyarakat yang dapat menyebabkan penyebaran kuman penyebab diare dan meningkatnya risiko terjangkit diare yaitu menggunakan botol susu yang memudahkan pencemaran kuman penyebab diare./ &erdasarkan hasil analisis hubungan antara kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu dengan kejadian diare, dengan menggunakan uji 'hi S(uare diperoleh, Sig ) , 35+ lebih kecil dari alpha ) , -+ berarti ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu dengan kejadian diare pada anak.

Sekardangan %abupaten Sidoarjo, yang menyatakan bah.a ada hubungan antara cara kebiasaan ibu dalam mencuci tangan sebelum memberi minum bayi dengan kejadian diare pada anak.# &egitupun dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arnita )" 7+ di .ilayah kerja Puskesmas Pembina Palembang membuktikan bah.a kebiasaan mencuci tangan pakai sabun berhubungan dengan kejadian diare pada anak.3
&erdasarkan hasil analisis hubungan antara jenis susu formula dengan kejadian diare dengan menggunakan uji Pearson 'hi S(uare diperoleh, Sig ) , + lebih kecil dari alpha ) , -+ berarti ada hubungan yang bermakna antara jenis susu formula dengan kejadian diare pada anak. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ani(oh )" 5+ di Puskesmas Sekardangan %abupaten Sidoarjo, yang menyatakan bah.a tidak ada hubungan antara jenis susu formula dengan kejadian diare pada anak.# Selain itu, 58,70 anak telah mengkonsumsi susu formula pada usia kurang dari dua bulan. Hal ini dapat menyebabkan diare pada anak karena sistem pencernaan anak yang belum sempurna karena susu formula tidak mengandung enBim perncernaan )Sis.ono, " 7+ &erdasarkan hasil analisis hubungan antara cara pengenceran susu formula dengan kejadian diare dengan menggunakan uji 'hi S(uare diperoleh, Sig ) ,373+ lebih besar dari alpha ) , -+ berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara cara mengencerkan susu formula dengan kejadian diare pada anak. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ani(oh )" 5+ di Puskesmas Sekardangan %abupaten Sidoarjo, yang menyatakan bah.a tidak ada hubungan antara cara pengenceran susu formula dengan kejadian diare pada anak. # Camun ini bertentangan dengan teori 2oehji )3/7-+ yang menyatakan bah.a, cara pengenceran dengan penambahan air yang terlalu sedikit pada susu formula akan menjadi terlalu kental dapat menyebabkan diare karena kadar Bat giBi, terutama protein akan terlalu tinggi. &ayi mungkin tidak tahan dengan kadar protein tinggi itu sehingga tubuh bayi akan mengadakan reaksi berupa diare. 8 Arisman )" "+ juga menyatakan bah.a campuran susu dengan air yang terlalu kental dapat menimbulakan diare hipertonik.33 &erdasarkan hasil analisis hubungan antara cara penyimpanan sisa susu di dalam botol dengan kejadian diare, dengan menggunakan uji 'hi S(uare diperoleh, Sig )3, + lebih besar dari alpha ) , -+ berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara cara penyimpanan sisa susu di dalam botol dengan kejadian diare pada anak.

Hasil penelitian yang didapatkan tidak sesuai dengan pernyataan &a(i )" 7+ yang menyatakan bah.a, sisa susu di dalam botol akan terkena bakteri yang berasal dari liur dan mulut anak33. :ika ada susu yang tersisa di dalam botol maka enBim pada air liur yang mengenai susu akan mencerna pati pada susu, yang akan menyebabkannya berair dan bakteri dari mulut akan berkembang pada susu.3" %arena sisa susu bayi menjadi tempat yang subur bagi tumbuhnya kuman sehingga membuat bayi terkena diare.34 &erdasarkan hasil analisis hubungan antara cara penyimpanan susu setelah pengenceran dengan kejadian diare, dengan menggunakan uji 'hi S(uare diperoleh, Sig )3, + lebih besar dari alpha ) , -+ berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara cara penyimpanan susu setelah pengenceran dengan kejadian diare pada anak. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ani(oh )" 5+ di Puskesmas Sekardangan %abupaten Sidoarjo, menunjukkan bah.a cara penyimpanan susu setelah pengenceran mempunyai hubungan dengan kejadian diare.# &egitupula dengan pernyataan :udar.anto )" 7+ yang menyatakan bah.a, dalam pemberian susu kepada anak harus meminimalkan .aktu antara kontak susu dengan udara kamar hingga saat pemberian.3# Semakin lama .aktu tersebut akan meningkatkan resiko pertumbuhan mikroba dalam susu formula tersebut. >efrina )" /+ juga menyatakan bah.a, bakteri akan aktif lagi bila membiarkan susu berlama!lama di dalam botol sebelum diminum bayi karena kontak yang lama dengan udara ruangan bisa memicu aktifnya bakteri yang dapat menyebabkan diare pada anak.

".

4.

satunya menggunakan air untuk mengencerkan susu yang bersih dan dalam keadaan panas, mencuci tangan sebelum mengencerkan susu dan menjaga kebersihan botol susu serta mengetahui cara pemberian dan persiapan susu formula yang benar untuk anak. &agi Puskesmas &alai Agung Sekayu hendaknya mengadakan penyuluhan tentang manfaat ASI serta cara pemberian susu formula yang bersih dan benar untuk anak. &agi tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan diharapkan memberikan informasi yang objektif kepada ibu!ibu yang memberikan susu formula kepada anaknya

K >u+%#,##"
3. DCI'E9, $H< dan IDAI. " -. 3ekomendasi tentang $emberian 4akan 5ayi $ada &ituasi Darurat. Dari1 http1.....ho.or.id. F"4 2ei " /G. ".Destriatania, Suci. " 8, 6ambaran $ola 1onsumsi &usu 'ormula pada %nak 7sia !"# 5ulan di 1elurahan " Ilir 1ecamatan Ilir Timur II $alembang Tahun " 8. FSkripsiG. 9akultas %esehatan 2asyarakat Dniversitas Sri.ijaya. 4. Puspitaningrum, 'itra, Huni Sapto Edhy Aahayu dan Ausana. " 5. $erbedaan 'rekuensi Diare antara 5ayi yang Diberi %&I 9ksklusif Dengan 5ayi yang Diberi &usu 'ormula Di :ilayah 1erja $uskesmas 6andrungmangu I 1abupaten )ilacap Tahun " ;. Dari1 http1;;litbangstikesalirsyad.files..ordpress.com. F22 M ( 2009?1 #. A"(@/h 2ach.ijatul. " 5, Hubungan Antara Pemberian Susu 9ormula Dengan %ejadian Diare pada &ayi Dmur ! 3" &ulan )Studi di Puskesmas Sekardangan %abupaten Sidoarjo+. Dari1fkmIunair.ac.id F34 2ei " /G. -. Amiruddin$ R(-A#"1 " 8, )urrent Issue 1ematian %nak* $enyakit Diare ,. :urnal Epidemiologi Dniversitas Hasanuddin 2akassar, F<nlineG. Dari http1;;rid.anamiruddin..ordpress1 F"4 2ei " /G. 5. Andreyani, Dian. " , <ubungan $engetahuan, &ikap, $raktik Ibu 4engenai )ara $enyiapan &usu 5otol dengan 1ejadian Diare pada %nak 7mur !"# 5ulan di :ilayah 1erja $uskesmas 6enuk dan 5angetayu 1ota &emarang Tahun " , FSkripsiG. 9akultas %esehatan 2asyarakat Dniversitas Diponogoro. 8. 2oehji, Sjahmin. 3/7-, $emeliharaan 6i=i 5ayi dan 5alita. &hratara %arya Aksara, :akarta. 7. Suharyono. 3/7-, Diare %kut. 9akultas Ekonomi Dniversitas Indonesia, :akarta.

K +(&>u'#"
&erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di .ilayah kerja Puskesmas &alai Agung Sekayu tentang hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada anak usia !"# bulan di .ilayah kerja puskesmas balai agung sekayu tahun " / dapat disimpulkan bah.a terdapat hubungan hubungan antara penggunaan air untuk mengencerkan susu, cara membersihkan botol susu, kebiasaan cuci tangan sebelum mengencerkan susu dan jenis susu formula dengan kejadian diare pada anak usia !"# bulan di .ilayah kerja Puskesmas &alai Agung Sekayu tahun " /. Camun tidak terdapat hubungan antara cara mengencerkan susu formula, cara penyimpanan antara sisa susu di dalam botol dan cara penyimpanan susu setelah pengenceran dengan kejadian diare pada anak usia !"# bulan di .ilayah kerja Puskesmas &alai Agung Sekayu tahun " /.

S#!#"
3. &agi ibu diharapkan dapat meningkatkan perilaku hidup &ersih dan Sehat )PH&S+, salah

/. Depkes AI. " -, Status >ingkungan Hidup Indonesia " -. Dari1 ....menlh.go.id F 4 :uli " / 3 . Arnita, Danda. " /, 'aktor!faktor yang 5erhubungan dengan 1ejadian Diare pada %nak 7sia !# Tahun di :ilayah 1erja $uskesmas $embina $alembang Tahun " >, 9akultas %esehatan 2asyarakat Dniversitas Sri.ijaya. 33. &a(i, Daniar.C.A. " 7, Tips 4engurangi 3esiko 1ontaminasi 5akteri pada &usu 'ormula 5ayi. Dari1 http1..ordpress.com. F 8 :uni " /G. 3". 2oore, 2ary 'ourtney. 3//8, 5uku $edoman Terapi Diet dan ?utrisi. Hipokrates, :akarta. 34. Depkes AI. " 8, Pedoman Pemberian 2akanan &ayi dan Anak dalam Situasi Darurat. Dari1 http1depkes.go.id F "7 :uli " /G. 3#. :udar.anto, $idodo. " 7, 9nterobacter saka=akii, 5akteri $encemar &usu. 3& 5unda @akarta A $icky 9aters )linic. Dari2 http1;;medicastore.com. F8 juni " /G.

Vous aimerez peut-être aussi