Vous êtes sur la page 1sur 11

LAPORAN PENDAHULUAN TUGAS KEPALA RUANG, PERAWAT PRIMER, PERAWAT ASOSIAET

I. KEPALA RUANGAN 1. Pengertian Kepala Ruangan adalah : Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat. 2. Tugas Pokok Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya. 3. Uraian Tugas a. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi : 1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan. 2) Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai kebutuhan. 3) Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien. b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi : 1). Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat. 2). Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku. 3). Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat. 4). Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar. 5). Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat. 6). Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya. 7). Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah. 8). Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang optimal. 9). Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain yang diperlukan diruang rawat.

10). Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai. 11). Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan. 12).Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan. 13). Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya. 14). Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan. 15). Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. 16). Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung. 17). Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas kewenangan. 18). Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung. 19). Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar. Untuk tindakan perawatan selanjutnya. 20).Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS. 21). Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan. 13). Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan. 14).Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian sesuai dengan diitnya. 15). Memelihara buku register dan berkas catatan medik. 16). Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :

1). Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan. 2). Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan. 3). Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan secara efektif dan efisien, 4). Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

II.

PERAWAT PRIMER 1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif. 2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan. 3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila diperlukan. 4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat lain. 5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan. 6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di masyarakat. 7. Membuat jadwal perjanjian klinik. 8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu. 9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. 10. Mengikuti timbang terima. 11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif. 12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan. 13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas. 14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat blain. 15. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai. 16. Menerima dan menyesuaikan rencana. 17. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang. 18. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di masyarakat. 19. Membuat jadual perjanjian klinik. 20. Mengadakan kunjungan rumah. 21. Melaksanakan sentralisasi obat. 22. Mendampingi visite.

23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan perawat associate. 24. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan. III. PERAWAT ASOSIATE 1. Pengertian. Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada klien. 2. Tugas Pokok 1) Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang. 2) Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disususun. 3) Mengevalusai tindakan keperawatan yang telah diberikan. 4) Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons klien pada catatan perawatan. 5) Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab. 6) Pemberian obat. 7) Pemeriksaan laboratorium. 8) Persiapan klien yang akan dioperasi. 9) Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik , mental, dan spiritual dari klien,: a). Memelihaara kebersihan klien dan lingkungan. b). Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman dan ketenangan. c). Pendekatan dengan komunkasi terapiutik. 10) Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan serta diagnostik. 11) Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannnya. 12) Memberi pertolongan segera pada kien gawat atau sakaratul maut. 13) Membantu administratif. 14) Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal. 15) Sensus harian dan formulir. 16) Rujukan atau penyuluhan PKMRS. 17) Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan. 18) Menciptkan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keindahan ruangan. 19) Melaksankan tugas dinas pagi/sore/malam secara bergantian. 20) Memberi penyuluhan kesehatan kepada klien sehubungan dengan kepala ruangan dalam ketatalaksaaan ruangan secara

penyakitnya.

21) Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan maupun tertulis. 22) Membuat laporan harian. 23) Mengikuti timbang terima. 24) Mengikuti kegiatan ronde keperawatan. 25) Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer. 26) Berkoordinasi dengan perawat associate yang lain dan perawat primer. 27) Melakukan evaluasi formatif. 28) Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien. 29) Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer.

URAIAN TUGAS KEPALA RUANGAN RAWAT INAP


Diposkan oleh Rizki Kurniadi

1.

Merencanakan jumlah dan kategori tenaga, jumlah dan jenis peralatan, jenis

kegiatan / asuhan keperawatan. 2. 3. 4. 5. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan Menyusun dan mengatur jadwal dinas Melaksanakan orientasi tenaga baru Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga keperawatan dan

tenaga lainnya. 6. 7. 8. 9. Bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan di ruangan Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga keperawatan dan kebidanan. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Mengenal dan mengetahui penggunaan barang/alat serta mengusahakan

pengadaannya. 10. 11. 12. 13. Menyusun permintaan rutin (alat, obat dan bahan lainnya) Mengatur pemeliharaan alat Mempertanggung jawabkan pemeliharaan alat/inventaris peralatan. Melaksanakan orientasi kepada pasien dan keluarganya tentang peraturan,

fasilitas dan kegiatan rutin ruangan. 14. 15. Mengatur penempatan pasien diruangan Membantu memecahkan masalah yang dihadapi pasien dan keluarganya

sehubungan dengan perawatannya. 16. 17. Menjaga perasaan pasien dan petugas agar merasa aman dan terlindungi Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan.

18.

Memberikan

penyuluhan

pada

pasien

dan

kelurganya

sebatas

kewenangannya. 19. Bekerja sama dengan seluruh sub unit dan profesi di UPT Puskesmas

Pangkalan Kasai. 20. 21. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik. Memotivasi tenaga perawatan dan non perawatan dalam

menjaga kebersihan 22. 23. 24. 25. 26. 27. Meneliti pengisian sensus harian pasien Memeriksa dan meneliti daftar permintaan dan penyajian diet pasien Memelihara buku register dan berkas medik Membuat laporan harian dan bulanan Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan Menilai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dibidang

keperawatan 28. Menilai siswa/mahasiswa sesuai dengan program dari institusi

pendidikannya. 29. Memberikan masukan kepada kepala sug bagian tata usaha dan kepala UPT

Puskesmas Pangkalan Kasai dalam pembuatan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (DP3) bagi tenaga yang berada dibawah tanggung jawabnya. 30. Mengendalikan pendayagunaan peralatan keperawatan, obat-obatan secara

efektif dan efisien. 31. Mengawasi sistem pencatatan dan pelaporan serta semua kegiatan di

ruangan. Hari Selasa, Maret 20, 2012


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

ODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)


MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) A. PENGERTIAN Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau gambaran dari praktik keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi, konsep dan teori keperawatan.Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia juga berupaya mengembangkan model praktik keperawatan profesional (MPKP). TUJUAN MODEL KEPERAWATAN 1.Menjaga konsistensi asuhan keperawatan 2.Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawata. 3.Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan. 4.Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan. 5.Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota

1. 2. 3. 4. 5. B.

tim keperawatan. Ada lima komponen MPKP : Nilai professional Pendekatan manajemen Metode pemberian asuhan keperawatan Hubungan professional System penghargaan dan kompensasi MACAM METODE PENUGASAN DALAM KEPERAWATAN Dalam pelaksanaan praktek keperawatan, akan selalu menggunakan salah satu metode pendekatan di bawah ini :

1. Metode fungsional.
Yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga ditugaskan pada bagian tersebut secara umum, sebagai berikut : a. Kepala Ruangan, tugasnya : Merencanakan pekeriaan, menentukan kebutuhan perawatan pasein, membuat penugasan, melakulan supervisi, menerima instruksi dokter. b. Perawat staf, tugasnya : - Melakukan askep langsung pada pasien - Membantu supervisi askep yang diberikan oleh pembantu tenaga keperawatan c. Perawat Pelaksana, tugasnya : Melaksanakan askep langsung pada pasien dengan askep sedang, pasein dalam masa pemulihan kesehatan dan pasein dengan penyakit kronik dan membantu tindakan sederhana (ADL). d. Pembantu Perawat, tugasnya : Membantu pasien dengan melaksanakan perawatan mandiri untuk mandi, menbenahi tempat tidur, dan membagikan alat tenun bersih. e. Tenaga Admionistrasi ruangan, tugasnya : Menjawab telpon, menyampaikan pesan, memberi informasi, mengerjakan pekerjaan administrasi ruangan, mencatat pasien masuk dan pulang, membuat duplikat rostertena ruangan, membuat permintaan lab untuk obat-obatan/persediaan yang diperlukan atas instruksi kepala ruangan. Kerugian metode fungsional: - Pasien mendapat banyak perawat. - Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan - Pelayanan pasien secara individu sering terabaikan. - Pelayanan terputus-putus Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai Kelebihan dari metode fungsional : - Sederhana - Efisien. Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas. Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta didik yang praktek untuk ketrampilan tertentu. Contoh metode fungsional -Perawat A tugas menyutik, perawat B tugasnya mengukur suhu badan klien. Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk semua klien yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas tersebut dan menerima laporan tentang semua klien serta menjawab semua pertanyaan tentang klien

2. Metode penugasan pasien/metode kasus


Yaitu pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya di ruang isolasi dan ICU.

Kekurangan metode kasus :


- Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh - Membutuhkan banyak tenaga.

- Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan. - Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penaggung jawab klien bertugas.

Kelebihan metode kasus:


- Kebutuhan pasien terpenuhi. - Pasien merasa puas. - Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat. - Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

3. Metode penugasan tim


Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pemimpin kelompok, selain itu pemimpin kelompok bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota tim.sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan. Selanjutnya pemimpin tim yang melaporkan kepada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan atau asuhan keperawatan klien. Metode ini menggunkan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien. Ketenagaan dari tim ini terdiri dari : - Ketua tim - Pelakaana perawatan - Pembantu perawatan Adapun tujuan dari perawatan tim adalah : memberikan asuhan yang lebih baik dengan menggunakan tenaga yang tersedia.

Kelebihan metode tim:


- Saling memberi pengalaman antar sesama tim. - Pasien dilayani secara komfrehesif - Terciptanya kaderisasi kepemimpinan - Tercipta kerja sama yang baik . - Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal - Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif.

Kekurangan metode tim:


-Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung jawabnya. - Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau trburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelanncaran tugas terhambat. -Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim. - Akontabilitas dalam tim kabur.

4. Metode Perawatan Primer


Yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat. Tugas perawat primer adalah : - Menerima pasien - Mengkaji kebutuhan - Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi. - Mengkoordinasi pelayanan - Menerima dan menyesuaikan rencana - menyiapkan penyuluhan pulang Konsep dasar : 1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat 2. Ada otonomi 3. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya Ketenagaan : 1. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side. 2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat 3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal. 4. Perawat profesional sebagai primer d.an perawat non profesional sebagai asisten. Kepala bangsal :

1. Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer 2. Orientasi dan merencanaka karyawan baru. 3. Menyusun jadwal dinas 4. Memberi penugasan pada perawat asisten.

Kelebihan dari metode perawat primer:


- Mendorong kemandirian perawat. - Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat - Berkomunikasi langsung dengan Dokter - Perawatan adalah perawatan komfrehensif - Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan. - Memberikan kepuasan kerja bagi perawat - Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan.

Kelemahan dari metode perawat primer:


- Perlu kualitas dan - kuantitas tenaga perawat, - Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional. - Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.

5. Metode Modul (Distrik)


Yaitu metode gabungan antara Metode penugasan tim dengan Metode perawatan primer. Metode ini menugaskan sekelompok perawat merawat pasien dari datang sampai pulang. Keuntungan dan Kerugian Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawat primer. Semua metode diatas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan. Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai dengan yang telah dibahas pembicaraan yang sebelumnya.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL Kelebihan model praktek keperawatan professional : a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh. b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan. c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberikankepuasan pada anggota tim d. bila diimplementasikan di RS dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan e. ruang MPKP merupakan lahan praktek yang baik untuk proses belajar f. ruang rawat MPKP sangat menunjang program pendidikan Nursing Kekurangan model praktek keperawatan professional : a. Komunikasi antar anggota tim terutama dalam bentuk konferensi tim, membutuhkan waktu dimana sulit melaksanakannya pada waktu-waktu sibuk. b. Akuntabilitas pada tim.Konsep c. beban kerja tinggi d. pendelegasian tugas terbatas e. kelanjutan keperawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien tugas D. 1. 2. 3. 4. KARATERISTIK MPKP Penetapan jumlah tenaga keperawatan Penetapan jenis tenaga keperawatan Penetapan standar rencana asuhan keperawatan Penggunaan metode modifikasi keperawatan primer

E. LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI MPKP Tahap persiapan : 1. Pembentukan team Terdiri dari coordinator departemen, kepala ruang rawat, perawat ruangan, ketua MPKP 2. Rancangan penilaian mutu Kelompok kerja yang membuat rencana asuhan keperawatan yang meliputi kepuasan klien. 3. Presentasi MPKP

Untuk mendapatkan nilai dukungan dari semua yang terlibat pada saat presentasi. 4. Penetapan tempat implementasi Dalam menentukan tempat implementasi perlu memperhatikan : mayoritas tenaga perawat apakah ada staf baru. 5. Identifikasi jumlah klien Kelompok klien terdiri dari 3 kriteria, yaitu : minimal, parsial, dan total) 6. Penetapan tenaga keperawatan 7. Penetapan jenis tenaga a. kepala ruang rawat b. clinical care manager c. perawat primer d. perawat asociate 8. Pengembangan standar asuhan keperawatan Bertujuan untuk mengurangi waktu perawat untuk menulis, sehingga waktunya habis untuk melakukan tindakan keperawatan 9. Penetapan format dokumentasi keperawatan 10. Identifikasi fasilitas a. Badge atau kartu nama tim b. Papan nama c. Papan MPKP Tahap pelaksanaan : 1. Pelatihan MPKP 2. Memberikan bimbingan kepada PP dalam melakukan konferensi 3. Memberi bimbingan kepada PP dalam melakukan ronde PA 4. Memberi bimbingan kepada PP dalam memanfaatkan standar Renpra 5. Member bimbingan kepada PP dalam membuat kontrak dengan klien 6. Member bimbingan dalam melakukan presentasi dalam tim 7. Memberikan bimbingan kepada CCM dalam bimbingan PP dan PA 8. Memberi bimbingan tentang dokumentasi keperawatan Tahap evaluasi : Memberikan instrument evaluasi kepuasan klien / keluarga untuk setiap klien pulang Mengevaluasi kepatuhan perawat terhadap standar penilaian Penilaian infeksi nasokominal di ruang rawat Penilaian rata-rata lama hari rawat

1. 2. 3. 4.

Vous aimerez peut-être aussi