Vous êtes sur la page 1sur 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN H DENGAN HIPERTENSI PADA NY M

A. PENGKAJIAN I. Data Umum Pengkajian terhadap data umum keluarga, meliputi : 1. Nama KK : Tn. H

2. Alamat dan Telepon : Tawangmas, Semarang 3. Pekerjaan KK 4. Pendidikan KK : Wiraswasta : SD

5. Komposisi Keluarga : KK Tn.H No Nama JK Hub dgn Umur KK 1. Ny. M Perempuan Istri (th) 60 SD Rumah Tangga Pend Pekerjaan Status Kesehatan Sakit HT Ket

KK Tn. M No Nama JK Laki laki Perempuan Laki laki Hub dgn Umur KK 1. 2. 3. Tn. M Ny. S An. K Anak Menantu Cucu (th) 32 28 2 S1 Swasta Pend Pekerjaan Status Kesehatan Sehat Sehat Sehat Ket

SMA Rumah Tangga -

6. Status Imunisasi No Nama JK Umur (th) 1. 2. Tn. H Ny. M Laki laki Perempuan 65 60 BCG Polio Imunisasi DPT Hepatitis Campak Tidak ada Ket

7. Genogram :
60t h

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Pasien : Meninggal : Tinggal serumah

8. Tipe Keluarga : Keluarga Tn. H merupakan keluarga extended yang terdiri dari Tn.H dan Ny.M. 9. Suku Bangsa : Tn.H dan Ny.M bersuku Jawa. Pada keluarga Tn.H tidak memiliki kebiasaankebiasaan yang mempengaruhi kesehatan anggota keluarganya. 10. Agama :

Agama yang dianut Tn.H adalah Islam. Tn.H adalah guru spiritual yang ada disekitar lingkungan rumahnya. Ny.M sering melakukan kegiatan pengajian bersama ibu ibu di sekitar rumahnya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini : keluarga Tn. H berada pada tahap perkembangan keluarga dengan lanjut usia, karena Tn.H berusia 65 tahun, sedangkan Ny.M berusia 60 tahun, dengan tugas perkembangan mempertahankan perkawinan dengan cara saling mengerti perasaan 1 sama lain, menyesuaikan terhadap kehilangan pasangan dengan cara beribadah dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mempertahankan ikatan keluarga antar generasi dengan cara menyayangi anak anak dan cucu cucunya. Keluarga Tn.H sudah dapat mempertahankan ikatan keluarga antar generasi misalnya Ny.M sering tidur dengan cucunya, dan terkadang menasehati anak dan menantu.

2.

Tahap Keluarga yang Belum Terpenuhi : Tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun dengan cara beraktifitas tidak dengan berlebihan, bila terasa lelah untuk beristirahat yang cukup dikarenakan kondisi fisik Tn.H dan Ny.M yang sudah menurun dan mudah lelah, serta tugas perkembangan yang belum terpenuhi adalah dengan mempertahankan kesehatan Ny.H yang sakit

hipertensi terutama untuk mengontrol dan perawatan diri. 3. Riwayat Keluarga Inti : Dalam keluarga Tn.H, Tn.H mengatakan bahwa Ny.M pernah sakit hernia. Keluarga sudah pernah membawa Ny.M dan dilakukan operasi, operasi pernah batal karena tekanan darah Ny.M 200/100, tentang penyakit hipertensi yang diderita Ny.M, Ny.M mengatakan jika sakit tidak pernah kontrol atau periksa ke puskesmas, hanya minum obat yang dibeli di warung. Tentang Tn.H, Ny.M mengatakan bila Tn.H terlalu memikirkan sesuatu, Tn.H merasa badan lemas dan lesu, kemudian keluar keringat dingin dari telapak kaki hingga badan, dan seketika Tn.H pingsan. Tn.H mengatakan tidak pernah memeriksakan hal tersebut ke pelayanan kesehatan. 4. Riwayat Keluarga Sebelumnya : Ny.M mengatakan bahwa ayah dan ibu dari suaminya(Tn.H) sudah meninggal karena usia, kemudian ayah Ny.M juga sudah meninggal karena usia. Orang tua tidak memiliki riwayat penyakit menurun dan menular.

III. Pengkajian Lingkungan 1. Status Sosial Ekonomi Keluarga : Tn.H bekerja sebagai guru mengaji, untuk menghidupi keluarga dari upah yang didapat. Tn.H juga memiliki tambak ikan kecil kecilan untuk menambah penghasilan keluarga, selain itu Ny.M membantu ekonomi keluarga dengan membuka warung sembako dengan hasil yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 2. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Tn.H mengatakan rekreasi keluarga seperti berkumpul di rumah untuk nonton TV bersama ataupun bersenda gurau. Namun Tn.H memiliki hiburan sendiri

yaitu mengunjungi tambak yang dimiliki, sedangkan Ny.M mempunyai hiburan bermain dengan anak anak sekitar yang belanja di warungnya.

3.

Karakteristik Rumah a. Denah Rumah : Keterangan: 1 : Ruang Tamu 2 : Ruang Keluarga 3 : Kamar Tidur 4 : Kamar Tidur 5 : Kamar Tidur 6 : Kamar Tidur : Ruang Makan
: WC/Kamar Mandi

6 5 U 4 3 1 2

: Dapur : Selokan Saluran Air

b. Status Kepemilikan Rumah : Milik sendiri c. Deskripsi Kondisi Rumah Terkait Kesehatan : Rumah keluarga Tn.H berukuran 15x9m, terdiri dari 6 ruangan, yang memiliki 3 pintu yaitu 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga ruang makan juga bergabung di dalam ruang keluarga. Terdapat 4 kamar kondisi rapi perabot tertata dan tidak berdebu, 1 kamar mandi/WC, dan 1 dapur. Dapur dan WC terletak berseberangan. WC yang digunakan adalah WC jongkok, lantai rumah menggunakan keramik cara membersihkan dengan cara disapu dan dipel tiap 1 minggu sekali, penerangan listrik cukup terang. Jendela ada 12 buah, ventilasi hanya 2 pada 2 jendela yang terdapat di ruang tamu. Perabotan bersih tidak berdebu dan tertata rapi. Bila hujan deras, air rob sering masuk pekarangan rumah tidak ada anak tangga di pekarangan rumah Tn.H. d. Sumber Air Minum : Air minum yang digunakan dari air PDAM. e. Perasaan Subyektif Terhadap Rumah : Ny.M mengatakan rumah yang ditempati ini merupakan rumah milik sendiri Ny.M mengatakan sudah cukup bersyukur memiliki rumah seperti ini. f. Bahaya-bahaya Keamanan (Lingkungan Beresiko) :

Tn. H mengatakan lingkungannya rawan dengan pencurian, keluarga Tn.H selalu waspada untuk adanya pencuri. Bila hujan musiman datang, genangan air dapat masuk ke dalam rumah. g. Kondisi lingkungan sekitar rumah: Kondisi sekitar lingkungan rumah Tn.H bersih, namun selokan yang ada di samping rumah tampak kotor dengan adanya kotoran manusia yang menggenang. h. Pengetahuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang berkaitan dengan lingkungan Keluarga Tn.H tidak mengetahui makanan apa saja yang perlu dikurangi untuk penyakit hipertensi, keluarga Tn.H terbiasa mengkonsumsi makanan yang asin, dan bersantan. 4. Karakteristik Tetangga dan Komunitas: Tn.H mengatakan bahwa kebanyakan tetangga disekitar rumah bekerja sebagai nelayan dan buruh. Untuk ibu ibu di sekitar rumah Tn.H, sebagai ibu rumah tangga. 5. Pandangan Keluarga terhadap Komunitasnya : Ny.M mengatakan bahwa tetangganya ramah dan baik-baik. Mereka saling membantu jika ada tetangganya yang kesusahan atau terkena musibah tertentu. Komunikasi antar tetangga sangat baik dan sopan. 6. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Keluarga dengan Masyarakat : Tn.H mengatakan sering berkumpul dengan keluarga, apalagi Tn.H merupakan seorang ayah dari 3 orang anak, dimana 3 orang anak Tn.H sudah dewasa, dan rumah anak anak Tn.H sangat berdekatan. Tn.H sering berinteraksi dengan masyarakat ketika mengajar mengaji, dan menjadi imam di Masjid. 7. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Dasar : Tn.H mengatakan pelayanan kesehatan yang sering digunakan adalah dokter, puskemas dan rumah sakit. Keluarga Tn.H mengatakan untuk sakit biasa yang belum parah keluarga ke puskemas Krobokan, namun bila terlihat sakit yang lebih parah keluarga ke dokter swasta, karena pelayanan di puskesmas Krobokan kurang baik. 8. Persepsi Keluarga tentang Tenaga Kesehatan yang Ada : Ny.M mengatakan tenaga kesehatan yang tersedia di puskesmas ataupun di rumah sakit kebanyakan baik dan sudah memberikan pelayanan yang maksimal.

Tapi ada juga yang kurang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan, misalnya judes, sering marah-marah, dan kurang jelas dalam menyampaikan informasi. 9. Mobilitas Geografis Keluarga : Keluarga Tn.H sudah 55 tahun tinggal di wilayah tersebut. Asal daerah sebelum Migrasi Tn.H dari Purwodadi, namun Ny.M sudah berasal dari wilayah tersebut sejak lahir. Transportasi yang digunakan : Transportasi yang digunakan sekarang ini adalah sepeda, becak, angkutan umum dan sepeda motor.

10. Sistem Pendukung Keluarga dan Jaringan Sosial Keluarga : a. Informal : Tn.H mengatakan bila ada masalah tentang keperluan keluarga, seluruh anak anak Tn.H berkumpul dan saling membantu. b. Formal : Ny.M mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit maka langsung dibawa ke dokter swasta.

IV. Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi Keluarga : Komunikasi keluarga Tn.M menggunakan metode musyawarah, terbuka prosesnya dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh anggota keluarga kemudian masing masing anggota keluarga mengutarakan pendapatnya masing masing kemudian diambil keputusan melalui pendapat yang sekiranya tidak merugikan anggota keluarga yang lain. 2. Struktur Kekuatan Keluarga : Cara pengambilan keputusan melalu musyawarah, namun pengambilan keputusan dominan terletak pada Tn.H karena Tn.H merupakan panutan di keluarga. 3. Struktur Peran : a. Peran Formal : Tn.H berperan sebagai kepala keluarga, suami dan ayah yang bertugas mencari nafkah untuk keluarganya. Ny.M berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga yang mengurus kebutuhan rumah tangga.

b. Peran Informal : Tn.H lebih berperan dalam mengambil keputusan dalam keluarga. Namun anggota keluarga yang lain yaitu anak pertama Tn.H yang merupakan ketua RT 2 di RW 1 sering memberikan masukan dalam pengambilan keputusan. c. Konflik Peran : Di keluarga Tn.H tidak ada konflik antar anggota keluarga 1 sama lain. d. Model Peran : Ny.M mengatakan Tn.H dalam hal beribadah, bersosialiasi dan berkomunikasi adalah suritauladan bagi anak anak dan cucunya. 4. Nilai atau Norma Keluarga : Di keluarga Tn.H tidak ada nilai-nilai atau norma tertentu yang mempengaruhi kesehatan anggota keluarganya. Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka dibelikan obat di warung. Bila parah dibawa ke dokter swasta atau rumah sakit.

V. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif : Tn.H dan Ny.M saling menyayangi dan menyayangi anak serta cucunya. Tn.H berusaha menjadi kepala keluarga yang bisa mengayomi keluarga. 2. Fungsi Sosialisasi : Tn.H mengatakan belajar norma dan nilai berdasarkan agama, yaitu agama Islam. Karena Tn.H adalah seorang guru spiritual. 3. Perawatan Kesehatan : a. Definisi Sehat Sakit Oleh Keluarga : Menurut Tn.H sakit adalah dimana ketika badan terasa tidak nyaman, mengganggu pekerjaan dan membuat anggota keluarga menjadi tidak tenang. b. Kebiasaan Menggunakan obat/alkohol/tembakau : Ny.M mengatakan bahwa keluarganya sering mengkonsumsi obat dari warung jika ada anggota keluarga yang sakit. Tn.H tidak mengkonsumsi obatobatan. Tn.H merokok, biasanya satu hari menghabiskan satu bungkus rokok. Ny.M juga mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang mengkonsumsi alkohol, karena dilarang oleh agama. c. Peran Keluarga dalam Praktek Perawatan Kesehatan : Ny.M mengatakan peran keluarga sangat penting dalam perawatan kesehatan.

4.

Fungsi Perawatan Kesehatan : a. Mengenal Masalah : Ny.M mengatakan sering pusing jika kecapekan, Ny.M tidak pernah periksa jika merasa pusing biasanya untuk istirahat saja, ketika diperiksa tekanan darah Ny.M 140/100 mmHg. Ny.M mengatakan kalau tekanan darah tinggi yang lebih dari normal tapi tidak tahu penyebabnya serta tidak tahu makanan apa saja yang tidak boleh untuk orang darah tinggi. Ny. M mengatakan saat kecapekan sering pusing dan di tengkuk terasa berat, terkadang Ny.M tiba tiba pingsan. Ny.M mengatakan tidak rutin memeriksakan hipertensinya ke pelayanan kesehatan, Ny.M tidak mengetahui secara pasti apa itu penyakit hipertensi. Bagaimana cara perawatan orang yang terkena penyakit hipertensi. b. Mengambil Keputusan : Tn.H mengatakan Ny.M saat mengalami sakit pada perutnya yang ternyata terdiagnosa hernia, langsung dibawa ke rumah sakit dan untuk kemudian dioperasi. c. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit : Ny.M mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit, diberi obat yang beli dari apotik. Jika belum sembuh atau kondisinya agak parah langsung dibawa ke dokter swasta atau rumah sakit terdekat supaya segera mendapatkan pelayanan kesehatan dan tertangani. Ny.M mengatakan tahu jika dirinya hipertensi, namun Ny.M tidak tahu cara merawat seperti membuat menu makanan khusus untuk orang yang terkena hipertensi, dan pola makanan seperti apa yang seharusnya dilakukan untuk orang hipertensi. Keluarga Tn.H tahu kalau Ny.M menderita hipertensi, keluarga tahu apa itu hipertensi, namun hanya tahu secara umum, yaitu tensi tinggi. Tn.H tidak tahu bagaimana cara mencegah tensi Ny.H menjadi tinggi. Tn.H mengatakan tidak pernah mengantarkan Ny.M ke pelayanan kesehatan untuk kontrol rutin penyakit hipertensinya. d. Memodifikasi Lingkungan : Ny.M mengatakan tidak mengubah pola makanan yang sering dimakan oleh keluarga, Ny.M tetap mengkonsumsi makan yang asin, namun untuk pedas sudah mulai dikurangi. Di rumah Ny.M penerangan cukup dengan lampu bohlam bercahaya putih untuk malam hari, untuk siang hari cahaya matahari

masuk ke dalam rumah. Untuk perjalanan dari rumah menuju warung tempat Ny.M berkerja cukup jauh. Di rumah tidak terdapat anak tangga. e. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan : Ny.M mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke dokter swasta walaupun mahal sedikit, bila sudah parah langsung dibawa ke rumah sakit. 5. Fungsi Reproduksi : a. Perencanaan Anggota Keluarga : Ny.M mengatakan memiliki 3 orang anak sejak pertama menikah, dan sekarang sudah mempunyai cucu. Tn.H dan Ny.M mengatakan bersyukur dan cukup sudah memiliki 3 orang anak, dan sudah dikaruniai cucu. b. Metode untuk Mengendalikan Jumlah Anggota Keluarga : Ny.M mengalami menopause. Dahulu Ny.M menggunakan KB suntik dan pil. 6. Fungsi Ekonomi : Ny.M mengatakan kebutuhan sehari-hari sudah cukup, biasanya ibu M memenuhi kebutuhan sehari-hari diberi uang oleh suaminya. Terkadang Ny.M juga dibantu oleh anak pertamanya.

VI. Stress dan Koping Keluarga 1. Stessor Jangka Panjang dan Pendek : Untuk jangka panjang Ny.M memikirkan untuk membantu anak ketiganya yang ingin mengoperasi anaknya, yaitu cucu Tn.H dan Ny.M, untuk jangka pendek tidak ada stressor yang berpengaruh. 2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap situasi atau stressor : Tn.H dan Ny.M menanggapi masalah yang dialaminya dengan sabar dan penuh usaha serta berdoa selalu kepada Allah agar diberi jalan keluar yang terbaik. 3. Strategi Adaptasi Disfungsional : Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan Ny.M dan Tn.H untuk mengobati hipertensinya dengan cara di diamkan saja, diobati dengan obat dari dokter swasta. Karena menurut Ny.M hanya penyakit biasa. Sedangkan untuk stressor jangka panjang strategi yang digunakan yaitu mulai menabung dari sekarang untuk bisa membantu anaknya.

VII. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia a. Praktek Diet Keluarga : Ny.M mengatakan tidak ada diit khusus untuk penyakit hipertensi yang dideritanya, keluarga tetap mengkonsumsi makanan yang asin. Untuk keseharian mengkonsumsi nasi, lauk dan sayur.

b. Istirahat dan Tidur Keluarga : Tn.H dan Ny.M tidur malam pada pukul 22.00 lama tidur 6 jam, bangun subuh untuk sholat subuh, tidak ada gangguan tidur di malam hari untuk Tn.H dan Ny.M. c. Olahraga atau Mobilisasi : Tn.H berolahraga sepeda sambil mengunjungi tambaknya sedangkan Ny.M mengatakan tidak pernah olahraga karena kakinya terasa pegal jika berdiri lama. d. Pola Eliminasi : Ny.M BAB 1x sehari untuk BAK 5-6x sehari. e. Personal Higiene : Keluarga Tn.H mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari, sikat gigi juga dua kali sehari.

VIII. Pengkajian Psikiatrik a. Konsep Diri : Ny.M mengatakan bahwa dirinya adalah seorang perempuan yang sedang menjalankan fungsinya sebagai istri dan seorang ibu bagi anaknya dan sebagai nenek bagi cucunya, serta seorang muslimah yang menjalankan perintah agama dalam menjalankan kehidupan. Ny.M mengatakan tidak merasa rendah diri, dirinya sama dengan orang lain walaupun ekonominya menengah ke bawah. Ny.M ingin menjadi seorang istri dan ibu yang dapat merawat keluarganya termasuk suami dan anaknya. Ny.M mengatakan dirinya adalah seorang muslim, perempuan normal, seorang istri bagi suaminya dan ibu bagi anakanaknya serta nenek sebagai cucunya. b. Status Kesehatan Mental : Tidak ada dari anggota keluarga yang tinggal satu rumah dengan Tn.H mengalami gangguan mental.

c. Pengkajian Resiko : Dari pengkajian di keluarga Tn.H tidak ditemukan data yang mengarah resiko terjadinya gangguan jiwa.

IX. Pemeriksaan Head to Toe Komponen Tn.H Keadaan Kesadaran : CM Umum TD : 140/90 mmHg Nadi : 84 x/mnt RR : 17 x/mnt BB : 45 Kg TB : 163 Cm Keluhan Bila terlalu banyak pikiran dapat mendadak pingsan Kepala dan Mecochepal, rambut bersih, tidak Rambut rontok, warna putih. Wajah Tidak ada kelainan Mata Simetris mata kanan dan kiri, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. Hidung Bersih, tidak ada polip. Mulut Tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Dada Paru-paru : I : Pengembangan dada simetris kanan dan kiri. Pa : vocal fremitus kanan dan kiri getaran sama. Pe : sonor A : tidak ada bunyi paru tambahan. Jantung : I : Ictus Cordis tampak Pa : Ictus Cordis teraba Pe : Pekak A : Bunyu S1 dan S2 Normal. Abdomen I : datar A : bising usus ( + ) 15 x/menit Pe : Tympani Pa : Tidak ada nyeri tekan. Ny.M Kesadaran : CM TD : 140/100 mmHg Nadi : 80 x/mnt RR : 16 x/mnt BB : 75 Kg TB : 159 Cm Tangan dan kaki sering nyeri Mecochepal, rambut bersih, tidak rontok, warna putih. Tidak ada kelainan Simetris mata kanan dan kiri, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik. Bersih, tidak ada polip. Tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Paru-paru : I : Pengembangan dada simetris kanan dan kiri. Pa : vocal fremitus kanan dan kiri getaran sama. Pe : sonor A : tidak ada bunyi paru tambahan. Jantung : I : Ictus Cordis tampak Pa : Ictus Cordis teraba Pe : Pekak A : Bunyi S1 dan S2 normal. I : datar A : bising usus ( + ) 18 x/menit Pe : Tympani Pa : Tidak ada nyeri tekan.

Ekstremitas

Tangan kanan dan kaki kanan tidak Tangan kanan dan kaki kanan tidak ada ada kelainan. kelainan.

X. Harapan Keluarga (Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan) Keluarga merasa senang dengan kedatangan perawat, karena merasa perlu bantuan untuk memantau kondisi Ny.M, keluarga mengharapkan perhatian khusus tentang kesehatan keluarganya secara berkelanjutan. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Tanggal/jam Data Fokus 13-52013/18.30 WIB Diagnosa keperawatan gangguan Paraf

DS: -Ny.M mengatakan tekanan Resiko

perfusi Guntur

darahnya pernah mencapai 200/100 jaringan serebral pada Ny.M ketika ingin dioperasi pada waktu berhubungan opname di RSUP Karyadi. -Ny.M mengatakan ketidakmampuan dengan keluarga

suka merawat anggota keluarga dengan Ny.M. hipertensi pada

mengkonsumsi makanan asin. DO: TD: 140/100 mmHg Nadi : 80 x/mnt RR : 16 x/mnt BB : 75 Kg TB : 159 Cm

7-6-2013/ 16.00 WIB

DS: Ny.M mengatakan bila terlalu Risiko tinggi cidera pada Guntur lelah tiba tiba badan bisa pingsan Ny.M berhubungan dengan dan tidak sadarkan diri. DO: ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan Ny.M hipertensi pada

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Risiko gangguan perfusi jaringan serebral pada Ny.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi pada Ny.M. 2. Risiko tinggi cidera pada Ny.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi pada Ny.M.

C. PRIORITAS MASALAH 1. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada ibu M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi pada ibu M. Kriteria Sifat masalah : Aktual Perhitungan 3/3 x1 Nilai 1 Pembenaran Ketidaktahuan keluarga tentang merawat penyakit hipertensi merupakan bahaya terhadap kondisi klien. Kemungkinan masalah dapat diubah : Mudah Potensi masalah untuk dicegah : Tinggi 3/3 x 1 1 Hipertensi memungkinkan untuk dicegah dengan menghindari faktor resiko. Keluarga (kooperatif) Menonjolnya masalah : Masalah berat dan 2/2 x 1 1 Bila tidak segera ditangani maka akan terjadi komplikasi lebih lanjut, seperti gangguan aktivitas sehari-hari, stroke. 4 mau diajak kerjasama 2/2 x 1 1 Ny.M tahu jika menderita hipertensi.

harus segera ditangani. Total

2. Risiko tinggi cidera pada Ny.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi pada Ny.M. Kriteria Sifat masalah : Ancaman Kesehatan Perhitungan 2/3 x1 Nilai 2/3 Pembenaran Ny.M mengatakan tidak mengetahui bagaimana perawatan seseorang dengan keadaan hipertensi sehingga beraktifitas seperti biasa berjualan di warung. Kemungkinan masalah dapat diubah : Sebagian 1/2 x 1 1/2 Ny.M mau mengetahui tentang keadaan sakitnya dan berusaha untuk sembuh, namun keluarga tidak dapat rutin untuk memeriksakan keadaan Ny.M dan rutin mengontrolkan tekanan darah

dikarenakan menganggap sakit tersebut hanya pusing biasa.

Potensi masalah untuk dicegah : Tinggi

3/3 x 1

Dengan pemberian penyuluhan tentang hipertensi, masalah sangat tinggi untuk dicegah. Sehingga keluarga mendukung serta kooperatif untuk mencari sumbersumber pengetahuan.

Menonjolnya masalah : Ada masalah, tidak

1/2 x 1

1/2

Saat Ny.M mengatakan pusing pada kepala, Ny.M segera istirahat seperti tidur siang.

perlu segera ditangani Total 2 2/3

Berdasarkan rumusan prioritas diatas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada Ny.M adalah: 1. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada Ny.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi pada Ny.M. 2. Risiko tinggi cidera pada Ny.M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi pada Ny.M.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GERONTIK HIPERTENSI DI KELURAHAN TAWANGMAS RW 1 RT 1 SEMARANG

Disusun Oleh : Guntur Prasetya N1. 12.021

PROGRAM PROFESI NERS STIKES TELOGOREJO SEMARANG 2013

Vous aimerez peut-être aussi