Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF GRADE 1 DIRUANG EDELWEIS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
DISUSUN OLEH : 1. AMALIA NURIL A 2. CAHYA ARI WIDYA N 3. HASAN TRI ARIFIN 4. HASNAN PRADANA A H P27220011161 P27220011 167 P27220011 178 P27220011 179
D-III BERLANJUT D-IV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012/2013
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF GRADE 1 DIRUANG EDELWIS RSU PANDAN ARANG BOYOLALI
A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 19 juni 2013 pukul 10.00 WIB di bangsal Edelweis RSUD Pandan Arang Boyolali. Data diperoleh melalui status pasien serta wawancara langsung dengan pasien dan keluarga 1. Identitas Pasien Nama No. Register Umur Alamat : An. S : 13434592 : 10 tahun : Tarumulyo RT /RW 05/ 02 Sampetan Ampel Boyolali Pendidikan Jenis Kelamin Pekerjaan Diagnosa Medis Tanggal Masuk : SD (Sekolah Dasar) : Perempuan :: DHF Grade 1 : 18 Juni 2013 pukul 19:15 WIB
2. Identitas Penanggung Jawab Nama Ayah Nama ibu Umur Ayah Umur Ibu Alamat : Tn. P : Ny. S : 36 tahun : 34 tahun : Tarumulyo RT /RW 05/ 02 Sampetan Ampel Boyolali Pendidikan Pekerjaan ayah dan ibu : SMA : Swasta
B. Status Kesehatan 1. Keluhan Utama Demam 2. Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit pasien demam naik turun, nafsu makan menurun, batuk, dan pusing. Ibu pasien membawa ke pukesmas dan mendapatkan obat paracetamol. Sesampai dirumah demam tidak turun disertai mual-mual. Setelah itu pasien dibawa RSUD Pandang Arang Boyolali. Saat di IGD pasien masih demam dan mual-mual dan di anjurkan mondok di anjurkan mondok di ruang Edelwis. 3. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan belum pernah mondok di RS sebelumnya, ini adalah pertama kalinya mondok di Rumah Sakit. 4. Riwayat penyakit Keluarga Ibu pasien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada penyakit yang sama dengan pasien yaitu DHF maupun penyakit keturunan seperti hipertensi, DM, Jantung, Asma dll.
C. Pola Kesehatan Fungsional 1. Pola Nutrisi Sebelum Sakit : Pasien mengatakan saat dirumah biasanya makan 3x sehari secara teratur, menu sehari-hari nasi, sayur, dan lauk seadanya. Pasien tidak alergi terhadap semua makanan, minum 7 gelas sehari (1750cc). Saat Sakit : Saat sakit pasien tidak mau makan, minum 1/3 gelas belimbing (80cc) IMT : BB TB2 (m) = 21 = 21 1,32 1,69 = 12,4
Pasien mengatakan biasa BAB 1x/hari dengan konsistensi lunak, klien tidak pernah menggunakan obat pencahar sebelumnya. Klien biasa BAK 4-5x sehari. Saat sakit : Pasien belum BAB selama 3 hari. BAK 3-4x sehari warna kuning, menggunakan pispot. 3. Pola Aktivitas Sebelum Sakit :
Pasien Mengatakan bahwa sebelum sakit bisa melakukan aktivitas dengan mandiri. Saat Sakit :
Saat sakit pasien dalam melakukan aktivitas dibantu oleh keluarga Aktivtas Mandi Berpakaian Makan/minum Toileting Mobilisasi Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Dibantu sebagian 2 : Perlu bantuan orang lain 3 : Perlu bantuan orang lain dan alat 4 : Ketergantungan total 4. Pola istirahat dan tidur Sebelum sakit Saat Sakit : 0 1 2 3 4
Saat sakit pasien tidur 4-6 jam dan sering terbangun ketika pengujung datang. Pasien tampak lemah berbaring di tempat tidur. 5. Pola Hygiene Sebelum Sakit :
Pasien mandi 2x sehari, gosok gigi, pagi dan sore keramas 3 hari 1x Saat Sakit :
Pasien belum pernah mandi, gosok gigi dan keramas selama di rumah sakit., dan cuman disibin oleh keluarganya.
D. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 19 juni 2013 pukul 10.00 WIB di bangsal Edelwis RSU Pandan Arang Boyolali a. Keadaan umum b. Tingkat kesadaran c. Tanda-tanda vital d. Kepala e. Rambut : Lemah : Composmentis :
Tekanan Darah : 110/80 mmHg Nadi Respirasi Suhu BB : 102x/menit : 22 x/menit : 38,5C : 21 kg : Mesocephale : Distribusi rambut baik, warna hitam, tidak mudah tercabut, lurus dan bersih tidak ada lesi maupun ketombe
f. Mata
: Konjungtiva tak anemis, sklera non ikterik, bentuk simetris kanan dan kiri .
g. Hidung h. Telinga
: Tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung : Bentuk simetris kanan dan kiri, telinga sejajar dengan mata, bersih tidak ada serumen.
: Tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering. : Tampak lemah. : Tidak ada pembesaran tyroid, nadi karotis teraba. : : Bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi : Fremitus kanan dan kiri seimbang : Bunyi paru resonan : Bunyi paru vesikuler tak ada suara tambahan seperti whezing.
: : Terlihat detak jantung di bagian dada sebelah kiri. : Batasjantungatas di ICS ke2danletak apex jantung di ICS ke5.
Perkusi Auskultasi
: Suara yang dihasilkan pekak : Suara S1 dan S2 terdengar normal dan tidak ada suara tambahan.
: : Tidak ada asites, tidak ada luka : Bising usus 10x/menit : Tidak ada nyeri tekan : suara yang dihasilkan timpani : : Kanan/kiri tidak ada pembengkakan, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm sejak tanggal 18 juni 2013 pukul 19:15 WIB
n. Ekstermitas Atas
Bawah
: Tidak ada pembengkakan dan lesi, bebas dalam bergerak tidak ada keterbatasan dalam bergerak.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Hasil laboratorium Tanggal periksa Jenis pemeriksaan Hematologi Darah lengkap Hemoglobin Lekosit LED Hitung Jenis sel Eosinofil Basofil neurtrofil batang neutrofil segmen limfosit Monosit Hematokrit Protein Plasma Trombosit Eritrosit MCV MCH MCHC RDW : 19 juni 2013 Hasil jam 00:10 unit Nilai normal
12,9 5000 38 0 0 0 46, 4 40,7 39,9 38,4 8,0 142 4,93 80,9 26,2 32,3 14,40
12-16 4800-10800 0-20 1-3 0-1 50-70 20-40 2-8 42-52 6-8 150-400 4,7-6,1 80-100 27-32 32-36
F. Terapi : Infus Ringer Laktat 20 tpm Infus pump RL ( jam 18.00 WIB ) 147 cc/jam Amoxilin 500mg /8 jam Pamol 3x 250 mg Ambroksol syrup 3x1 sendok makan
Keluarga pasien mengatakan demam naik turun Pasien mengatakan tidak mau makan Pasien merasa badanya lemes : : : 110/80 mmHg : 102 x/menit : 22 x/menit : 38,5C : 21 kg
2. Data Obyektif
Mukosa bibir kering. Pasien tampak lemah beraring di tempat tidur. Pasien dalam melakukan aktivitas dibantu oleh keluarga. Makanan yang disediakan oleh rumah sakit tidak di makan. IMT : BB TB2 (m) = 21 = 21 1,32 1,69 = 12,4
H. ANALISA DATA Data Fokus DS : DO : Keluarga pasien mengatakan demam naik turun Tanda-tanda vital Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 102 x/menit Respirasi : 22 x/menit Suhu : 38,5C mukosa bibir kering. Pasien tampak lemah berbaring di tempat tidur. Nutrisi kurang dari kebutuhan Penurunan nafsu makan Problem Hypertermi Etiologi Proses infeksi virus dengue
DS : Pasien mengatakan tidak mau makan DO : Pasien terlihat lemas Makanan yang disediakan oleh rumah sakit tidak di makan. BB : 21 kg IMT : BB = 21 = 21 =12,4 2 TB (m) 1,32 1,69 DS : DO :
Intoleransi aktivitas
Kelemahan fisik
Pasien tampak hanya berbaring ditempat tidur Pasien dalam melakukan aktivitas dibantu oleh keluarga. Aktivtas 0 1 2 3 4 Mandi Berpakaian Makan/minum Toileting Mobilisasi
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Hypertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu makan 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
J. INTERVENSI
1) Hypertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue Tujuan : setelah dilakuakan tindakan asuhan Observasi TTV setiap 1 Menentukan jam Berikan lanjutan perubahan air Kompres akan memberikan pengeluaran hangat panas secara induksi. Anjurkan klien untuk Mengganti cairan tubuh kompres banyak minum 1500 2000 ml yang keluar karena panas dan memacu bila intervensi terjadi
Suhutubuhkembali normal. Kriteria hasil : TTV khususnya suhu dalam batas normal ( 36,5 37,5 c ) Membran basah. Tidak terjadi mukosa
0
pengeluaran urine guna pembuangan panas lewat urine. Anjurkan untuk Memberikan nyaman rasa dan
keringat.
Observasi intake dan out Deteksi terjadinya kekurangan volume put cairan tubuh. Kolaborasi untuk Antipireik berguna bagi penurunan panas.
pemberian antipiretik
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu makan Tujuan setelah dilakuka kebutuhan makan makan Kaji keluhan mual, Menentukan intervensi selanjutnya.
tindakan selama 3x24 jam diharapkan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil : Nafsu meningkat Porsi dihabiskan Berat badan tidak turun
muntah atau penurunan nafsu makan Berikan makanan yang mudah ditelan mudah cerna
kelelahan mencegah
perdarahan gastrointestinal.
Berikan makanan porsi kecil tapi sering. Hindari makanan yang merangsang asam. : pedas,
menstimulasi muntah.
Kolaborasi
pemberian
cairan parenteral
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik Tujuan : setelah dilakukan tindakan asuhan Kaji hal-hal yang mampu mengetahui tingkat
mampu/tidak
keperawatn selama 3x24 jam diharapkan kebutuhan aktivitas pasien terpenuhi. Kriteria hasil : Pasien melakukan dapat aktivitas
dilakukan oleh pasien akibat fisiknya Bantu pasien memenuhi kebutuhanaktivitasnya sehari-hari tingkat sesuai keterbatasan kelemahan
kebutuhannya
pemberian
bantuan
mengalami ketergantungan perawat. akan membantu pasien untuk memenuhi sendiri pada
mandiri sesuai dengan perkembangan kemajuan fisiknya Letakkan barang-barang ditempat yang mudah dijangkau oleh pasien Siapkan bel di dekat pasien
dapat meminta
K. IMPLEMENTASI TANGGAL / JAM 19-06-2013 16:00 1,2 ,3 Memonitor keadaan DS : Pasien Pasien mengatakan DX TINDAKAN RESPON TTD
berat badan
badannya terasa panas DO : Tanda-tanda vital TD : 110/80 mmHg Nadi : 102 x/menit Respirasi : 22 x/menit Suhu : 38,5C BB : 21 kg Pasien tampak lemas 17.15 2 Memberikan Fooding / DS : pasien mengucapkan DIIT dari RS terimakasih DO: Pasien terlihat mau makan dengan disuapi oleh ibu pasien, makan habis porsi yang diberikan dari RS 17.20 2 Memotivasi pasien untuk DS : pasien mengatakan menghabiskan makan hanya makannya. DO : pasien memperhatikan dan mengikuti saran perawat 17.30 1 Memberiakan obat oral DS : pasien dan keluarga paracetamol 250 mg berterima kasih DO : obat diminum setelah makan 18.45 1 Mengukur suhu tubuh DS : pasien Pasien mengatakan sedikit nafsu
badannya masih terasa 13 ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.S DENGAN DHF GRADE I
panas DO : suhu : 38,2C Masih teraba hangat 19.00 3 Kaji hal-hal yang DS : pasien mengatakan mampu tidak mampu untuk
kelemahan DO : pasien tampak masih lemah. DS : pasien berterima kasih DO : cairan infus infus RL pump
Memberikan air panas DS : pasien berterima kasih untuk mandi pasien DO : pasien tampak disibin dengan bantuan ibunya
06.00
1,2 ,3
DS : ibu pasien dan pasien berterima kasih DO : menganti dosis yang dianjurkan dokter dan
menganti cairan infus RL dengan 68cc/jam 07.30 1,2 ,3 Memonitor umum keadaan DS : Pasien mengatakan badannya lemas infus pump
08.00
1,2 ,3
DO : - Pasien tampak lemas Mengukur mencatatat DS : Pasien mengatakan badannya terasa masih panas tanda-tanda vital dan sedikit mengukur berat badan DO : Tanda-tanda vital TD : 110/80 mmHg Nadi : 110 x/menit Respirasi : 24 x/menit Suhu : 37,4C BB : 21 kg : Pasien mengatakn
09.00
makanan DS
menghabiskan
susu
menghabiskan snack yang diberikan 12.00 2 Memberikan Fooding / DS : pasien mengucapkan DIIT dari RS terimakasih DO: Pasien terlihat mau makan dengan disuapi oleh ibu pasien, makan habis porsi yang diberikan dari RS 12. 45 1,2 ,3 Mengganti cairan infus DS : pasien dan keluarga berterima kasih DO : cairan infus RL
membantu pasien untuk sudah bisa mandiri dalam mandiri sesuai dengan beberapa aktivitas perkembangan kemajuan DO : Pasien terlihat bisa fisiknya melakukan beberapa
untuk memakai pakaian mengatakan yang tipis dan menyerap saran perawat keringat.
paham
akan
20.00
1,2 ,3
DS : pasien dan keluarga berterima kasih DO : cairan unfus RL dengan 68cc/jam infus pump
21-06-2013 03.30
1,2 ,3
DS : pasien dan keluarga pasien berterima kasih DO : cairan infus infus RL pump
air DS : pasien dan keluarga berterimakasih DO : pasien tampak malu dan ketika perawat membantu
membantu menyibin menyibin pasien 06.00 2 Memberikan Fooding / DS : pasien mengucapkan DIIT dari RS terimakasih DO: Pasien terlihat mau makan ibunya 06.05 3 Menganjurkan untuk makan pasien DS : pasien mengatakan sendiri mau melakukan anjuran dari perawat DO : tampak pasien makan dengan sendok 1,2 07.30 ,3 Memonitor keadaan DS : pasien mengatakan keadaanya mulai dengan disuapi
dengan sendok
dan badan
mengukur
08.45
pasien DS : pasien mengerti dan aktivitas akan melakukan sebisanya DO : pasien kooperatif dan telah mencoba mengambil minum aqua gelas di meja sebelah bednya walau hanya menjulurkan tangannya
09.30
Memberikan snack dan DS : pasien berterima kasih sari kacang hijau DO : pasien menghabisakn snack dan minumannya
10.20
1,2 ,3
Memberikan Fooding / DS : pasien mengucapkan DIIT dari RS terima kasih DO: Pasien terlihat mau makan dengan disuapi oleh ibu pasien, makan habis porsi yang diberikan dari RS
13.00
1,2 ,3
Memonitor
kemarin-
kemarin DO : TD : 100/80 mmHg N : 82 x/menit RR : 22x/menit S : 36,5C 22-06-2013 07.30 1,2 ,3 keadaan DS : Pasien mengatakan umum dan tanda-tanda sudah tidak panas vital pasien dan badannya tidak lemas DO : Tanda-tanda vital Memonitor TD : 120/80 mmHg Nadi : 100 x/menit Respirasi: 24x/menit 09.00 1,2 ,3 Mengganti cairan infus Suhu : 36,7C DS : pasien berterima kasih DO : cairan infus infus RL pump
Menggukur berat badan DS : paseien mengatakan pasien sudah menghabiskan porsi dari rumah sakit DO : berat badan pasien 21 kg
12.00
Memberikan Fooding / DS : pasien mengucapkan DIIT dari RS terimakasih DO: Pasien terlihat mau makan ibunya dengan disuapi
12.10
Memberiakan obat oral DS : pasien kooperatif paracetamol 250 mg DO : obat diminum setelah makan
13.00
pasien DS : pasien mengerti dan aktivitas akan melakukan sebisanya DO : pasien kooperatif dan telah mencoba mengambil minum aqua gelas di meja sebelah bednya walau hanya menjulurkan tangannya
13.30
1,2 ,3
dengan 68cc/jam
L. Evaluasi No 1 Tanggal 23-06-2013 No. Dx I Evaluasi S : Pasien mengatakan badannya sudah tidak tersa panas. O : Suhu : 36,7 C, badan pasien tidak panas lagi. A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Itervensi Anjurkan klien untuk banyak minum 1500 2000 ml Anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat. 2 23-06-2013 II S : Pasien mengatakan nafsu makan meningkat dan mau makan. O : Pasien makan sudah mampu menghabiskan porsi makan yang disediakan dari RS. A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi Berikan makanan porsi kecil tapi sering. Hindari makanan yang merangsang : pedas, asam. Anjurkan pasien untuk selalu menghabiskan makanan 3 23-06-2013 III S : Pasien mengatakan sudah mampu untuk duduk dan berdiri sendiri dan badan sudah tidak lemas. O : Pasien terlihat duduk bersandaran di dinding dan sudah tidak terlihat lemas. A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi Menganjurkan keluarga dalam perawatan diri anaknya ( membantu membersihkan / melap tubuh klien, ganti pakaian kotor, gosok gigi / membersihkan mulut ).