Vous êtes sur la page 1sur 17

BAB I Pendahuluan

Asma merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara-negara sedang berkembang. Asma sendiri berasal dari kata asthma yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sukar bernafas.(1) Penyakit asma merupakan penyakit besar yang menyebabkan kematian di dunia dengan pre!alensi sekitar -"#$ (rata-rata 1%,&$). 'i (nd)nesia pre!alensi penyakit asma sendiri belum pasti namun diperkirakan sekitar *- $. Asma adalah penyakit inflamasi kr)nik saluran napas yang melibatkan berbagai sel imun terutama sel mast, e)sin)fil, limp)sit +, makr)pag, neutr)fil dan sel epitel, serta meningkatnya resp)n saluran napas (hipereakti!itas br)nkus) terhadap berbagai stimulant. (nflamasi kr)nik ini akan menyebabkan penyempitan ()bstruksi) saluran napas yang re!ersible, membaik se,ara sp)ntan dengan atau tanpa peng)batan. -ejala yang timbul dapat berupa batuk, sesak nafas dan mengi. (*,",&) Asma juga disebut ,)mple. ,lini,al syndr)me yang ditandai dengan )bstruksi saluran napas, hipereakti!itas br)nkus dan inflamasi saluran napas. Asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu akti!itas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan menggaggu akti!itas bahkan kegiatan harian sehigga menurunkan kualitas hidup.(&) /elain itu, Asma juga merupakan penyakit yang dikenal luas di masyarakat. 0amun demikian belum semua aspek pat)fisi)l)gi asma dipahami se,ara utuh hingga timbul anggapan dari sebagian d)kter dan masyarakat bah1a asma merupakan penyakit yang sederhana serta mudah di)bati, dengan anggapan bah1a pengel)laannya yang utama adalah )bat-)batan khususnya br)nk)dilat)r. 2emudian mun,ulah kebiasaan dari d)kter dan pasien untuk mengatasi gejala asma saja khususnya terhadap gejala sesak nafas dan mengi dengan pemakaian )bat-)batan dan bukannya mengel)la asma se,ara lengkap.(*,") /edangkan menurut -(0A (-l)bal (nitiati!e 3)r Asthma) *##4, Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kr)nik saluran nafas dengan banyak sel yang berperan, inflamasi kr)nik ini menyebabkan epis)de mengi berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan dan batuk, terutama pada malam atau dini hari. -ejala ini biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan nafas yang luas namun ber!ariasi, biasanya bersifat re!ersibel baik se,ara sp)ntan maupun dengan peng)batan.

5atasan diatas memang sangat lengkap namun tidak praktis. 2)nsensus 0asi)nal tahun *### menggunakan batasan bah1a asma adalah mengi bertulang dan6atau batuk persisten dengan karakteristik sebagai berikut 7 timbul se,ara epis)dik, ,enderung malam6dini hari (n)kturnal), musiman, setelah aktifitas fisik, serta adanya ri1ayat asma atau at)pi pada pasien6keluarganya.( )

BAB II

Pembahasan Kasus

Laporan Kasus

V. HIPOTESIS (4) 2eluhan utama pasien pada saat datang adalah keluhan sesak napas. 2eluhan sesak napas yang datang dari pasien ini sympt)m dapat diartikan sebagai8

0apas pendek /ukar atau tidak dapat bernapas 'ada terasa berat 9erasa tidak enak saat menarik atau membuang napas 0apas seperti ada yang menghalangi :asa seperti ter,ekik

/edangkan tanda yang kita temukan saat pemeriksaan pasien dengan sesak napas yaitu8
-

Penderita tampak sesak napas Penderita tampak kesulitan saat sesak napas Penderita tampak bernapas megap-megap

2eluhan sesak napas terdapat pada beberapa penyakit, yaitu8


1. /istem kardi)!askular8 jantung k)r)ner, gagal jantung, infark, disfungsi katup, dll 2. /istem respirasi8 -

/istem saraf pusat :)ngga dan )t)t th)raks8 sakit )t)t pernapasan, def)rmitas dinding th)raks Paru8 PP;2, asma, penyakit paru restriktif, pneum)th)raks, dll

". 2)ndisi metab)lik8 )besitas, hipertir)id &. -angguan hemat)l)gik8 anemia . Psik)genik 4. 'e,)nditi)ning yang terlalu alma dan distribusi aliran darah yang kurang aktif

VI. ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN ISIK Anamnesis

:i1ayat Penyakit /ekarang 1. Apakah sesak nafas tersebut baru dirasakan pertama kali atau sudah pernah sebelumnya< *. Apakah sesak terjadi setiap malam atau kadang-kadang saja< ". Apakah disertai keluhan lainnya (batuk pr)duktif, batuk darah, nyeri dada, suara mengi)< &. Apakah timbul sesak setelah adanya fakt)r pen,etus (debu, bau-bauan, em)si, bulu binatang, makanan tertentu, dll)< . Apakah disertai penyakit penyerta (flu, faringitis, sinusitis, tuberkul)sis)< 4. Apakah sesak semakin berat apabila melakukan akti!itas berlebihan< %. Apa yang biasanya dilakukan untuk meringankan sesaknya< =. Apakah pasien sedang menstruasi<

:i1ayat penyakit dahulu 1. Apakah sebelumnya pernah merasakan hal yang sama< *. Apakah pernah ada ri1ayat at)pi (rhinitis, dermatitis)< ". Apakah ada ri1ayat penyakit paru (PP;2, +5 paru)< &. Apakah ada ri1ayat hipertensi< . Apakah ada ri1ayat '9< 4. Apakah ada ri1ayat penyakit jantung lainnya (demam rematik, dll)< %. Apakah ada ri1ayat penyakit maag< :i1ayat penyakit keluarga 1. Apakah ada keluarga yang mengalami hal yang sama< *. Apakah ada ri1ayat at)pi dari keluarga< ". Apakah pada keluarga ada ri1ayat '9 dan hipertensi< :i1ayat kebiasaan 1. Apa pekerjaan pasien< 5agaimana lingkungan kerjanya< *. Apakah pasien sering terpapar dengan fakt)r pen,etus seperti asap r)k)k, p)lutan, debu, saat akti!itas sehari-harinya< ". 5agaimana kebersihan rumah pasien< &. Apakah pasien memelihara binatang peliharaan< . 5agaimana p)la makan pasien<

4. Apakah pasien sering berakti!itas< :i1ayat Peng)batan 1. Apa )bat yang biasa dik)nsumsi pasien untuk mengurangi sesaknya< *. Apakah ada )bat yang dik)nsumsi dalam 1aktu lama< ". Apakah pernah ada ri1ayat gagal nafas dan diintubasi< &. Apakah pasien pernah ke >-' sebelumnya6 pera1atan karena asma<

Pemeriksaan Fisik 1. 2eadaan umum *. 2esadaran ". +anda !ital 8 +ekanan darah, nadi, pernafasan, suhu &. -mata 8 pu,at, ikterik -hidung 8 )bstruksi, se,ret -pharyn.8 hiperemis -+)nsil 8 membesar6tidak -leher 8 pembesaran 2-5, ?@P &. +)raks 8 Inspeksi simetris6asimetris, dinamis6statis, gerakan )t)t bantu nafas, retraksi Palpasi !),al fremitus n)rmal6melemah6menguat Perkusi s)n)r6pekak6timpani batas jantung, batas paru

Auskultasi suara nafas !esikuler6hilang6amf)ris :)nki basah halus6r)nki basah kasar Wheezing 5unyi jantung (-((, murmur, gall)p . Abd)men 8 k)nsistensi, nyeri tekan, tum)r, pembesaran hepar, lien, ginjal, bising usus 4. Akstremitas 8 )edem, refleks fisi)l)gis dan pat)l)gis

VI. ANALISA KAS!S Berdasarkan anamnesis :i1ayat Penyakit /ekarang 8 /esak-sesak hilang timbul sepulang berlibur dari luar k)ta * hari sebelumnya, setelah itu badan mulai meriang, bersin-bersin dan batuk batuk serta pilek namun sesak hilang bila minum )bat penghilang sesak. /ekitar pk. #1.## terbangun karena sesak terasa memberat dan disertai bunyi ngiikngiik. /esak yang terjadi pada malam atau dini hari khas pada asma karena pada saat ini rendahnya kadar ster)id dalam tubuh akan menyebabkan inflamasi sehingga serangan asma akan terjadi dan akibat hal ini pr)ses ekspirasi akan lebih sulit dan menimbulkan bunyi tersebut. +idak ada batuk darah dan nyeri dada. Pada asma batuk tidak disertai darah dan tidak ditemukan nyeri dada. Pasien penyayang binatang dan memelihara ku,ing ang)ra. 'iperkirakan binatang, atau umumnya bulu binatang, dapat merupakan salah satu fakt)r pen,etus sesak pada pasien ini. /ejak ke,il sudah sering sesak dan menjelang usia 1* tahun hilang sendiri namun sejak usia 1B tahun kambuh lagi. Penyakit asma biasa mun,ul sejak ke,il dan akan terus ada sampai de1asa. 0amun asma dapat menjadi stabil dan tidak terlihat gejala-gejalanya

sampai suatu 1aktu akan terpapar )leh suatu fakt)r pen,etus dan tanda-tandanya akan terlihat kembali. /esak kumat-kumatan. +imbul tersering apabila ter,ium bau )bat nyamuk, ter,ium baubau aneh dan begadang. /esak yang kumat-kumatan khas pada asma karena penyakit asama tidak pernah sembuh namun bias menjadi stabil dan akan mun,ul lagi apabila terpapar dengan beberapa fakt)r pen,etus tertentu. Cal-hal seperti yang disebutkan diatas mungkin merupakan beberapa fakt)r pen,etus asma pada pasien. :i1ayat Penyakit 'ahulu 8 Daktu ke,il pasien sering mengi, bersin, batuk dan timbul eksim di lipat siku kedua lengan. Cal ini bias menandakan bah1a adanya ri1ayat alergi pada pasien sejak masa ke,ilnya dan pada penyakit asma biasanya dapat dipi,u )leh alergi. :i1ayat Penyakit 2eluarga 8 0enek penderita asma, ayah sering bersin-bersin, ibu gatal-gatal setelah makan ikan laut, dan adik bungsunya mengalami gejala yang sama dengan pasien. 'ari ri1ayat penyakit keluarga ini ditemukan adanya ri1ayat at)pi pada angg)ta keluarga dan juga didapatkan angg)ta keluarga yang menderita asma dan hal ini dapat mempengaruhi penyakit asam pada pasien. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik 2eadaan umum +ampak sesak , gelisah , duduk membungkuk E menunjukkan ke arah diagn)sis asma br)n,hiale. 2esadaran F)mp)s mentis E kesadaran baik . Pasien sadar sepenuhnya terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya. +anda !ital +' 8 14#6B#, saat inspirasi +' 8 1*#6B# mmCg ( menunjukkan pulsus parad)ksus G * mmCg E serangan asma berat ) 0adi 8 1*# .6 menit E takhikardi ( 0 H 4# I 1## .6menit ) 3rekuensi Pernapasan 8 "* .6menit E takipn)e (0 H 14-*# .6menit)

/uhu 8 "=#F E subfebris (0 8 "4, #F I "%,*#F ) E menunjukkan adanya infeksi. Akspirasi memanjang E memberi kesan adanya suatu sumbatan mukus sehingga menimbulkan )bstruksi jalan nafas. 5iasanya terdapat pada penyakit asma br)n,hiale. 9ata +idak pu,at , tidak ikterik E n)rmal , tidak ada anemia atau peningkatan bilirubin. Cidung ;bstruksi J6J 7 sekret J6J, sedikit nyeri tekan pada )s Kyg)mati,us (de.tra Gsinistra ) E kemungkinan adanya br)nkitis kr)nis, mengingat sekret akan mengalir ke ba1ah, atau f),al infe,ti)n setempat dengan segala akibat sekundernya.(%) Pharyn. 'inding belakang tak rata6kasar, agak hiperemis, p)st nasal drip (J) E menunjukkan adanya peradangan yang sedang terjadi. Leher 2-5 tidak membesar E n)rmal . 2aku kuduk (-) E n)rmal , tidak terdapat meningitis. ?@P J1 ,m C*; E n)rmal , tidak ada kelainan gagal jantung kanan. +)raks

(nspeksi 8 simetris, tampak penggunaan )t)t bantu napas dan retraksi suprasternal. :etraksi ditemukan pada asma yang berat, PP;2 atau )bstruksi saluran nafas atas. "#$ Palpasi 8 @),al fremitus n)rmal de.tra6sinistra

?ika !),al fremitus melemah pada satu sisi mungkin penyebabnya efusi pleura, emphysema, pneum)th)ra., atau suatu atelektasis )bstruktif. ?ika !),al fremitus mengeras pada salah satu sisi kemungkinan adanya infiltrat, k)ns)lidasi, atelektasis k)mpresif, atau tum)r. Perkusi 8 Paru E s)n)r (n)rmal) 5atas jantung kiri 8 (nter,)stalis @ 1 jari medial.

9asih dalam batas n)rmal. 5atas jantung kanan 8 mid sternal 0)rmalnya berada pada garis sternalis. 5atas jantung atas 8 inter,)stalis ((( kiri parasternal 9asih dalam batas n)rmal. 5atas paru hati 8 inter,)stalis @(, peranjakan n)rmal Peranjakan n)rmal adalah perbedaan batas ba1ah paru dalam keadaan ekspirasi dan dalam keadaan inspirasi. 5ila pasien dalam keadaan inpirasi, maka batas itu n)rmalnya akan lebih rendah kira-kira * jari. 5atas ba1ah paru belakang 8 kiri th. M, kanan 1 jari G tinggi 0)rmalnya bagian ba1ah paru kiri setinggi th. M(, bagian ba1ah paru kanan setinggi th.M. Auskultasi 8 /uara nafas !asikuler J6J /uara nafas !asikuler merupakan suara nafas n)rmal yang terjadi karena masuk dan keluarnya udara melalui jalan napas "%$ :)n,hi J6J DheeKing JJ6JJ Adanya 1heeKing menunjukkan bah1a ada )bstruksi saluran nafas 5unyi ?antung (-(( n)rmal , reguler, murmur (-) , gall)p (-) E n)rmal. Abd)men 'atar , supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), tum)r (-)7 hepar, lien, ginjal tidak teraba besar, shifting dullness (-), bising usus n)rmal. Pemeriksaan fisik dari abd)men menunjukan bah1a )rgan-)rgan yang ada didalam abad)men dalam batas n)rmal,tidak ada hepat)megali atau pun splen)megali. Akstremitas Adema (-), reflek fisi)l)gis n)rmal, refleks pat)l)gis tidak ada (0)rmal)

Berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang

Lab. 'arah (B) Has'l dar' Pas'en 1*,# gr $ &4 $ 1*.### 6uL #61#6&6%46B61 N'la' Normal 1*-14 gr$ "4 I * $ .###-1#.###6uL 5as)fil 8 #,&-1 $ Ausin)fil 8 1-" $ 5atang 8 #- $ /egmen 8 #-4 $ Limf)sit 8 * -" $ 9)n)sit 8 & -4 $ Ke)eran*an 0)rmal 0)rmal N , menunjukkan adanya infeksi +erjadi peningkatan pada e)sin)fil yang menunjukkan adanya reaksi alergi dan peningkatan neutr)fil segmen yang menandakan adanya infeksi akut.

&en's Pemer'(saan Cem)gl)bin Cemat)krit Leuk)sit Citung ?enis

+r)mb)sit LA' -'/ >reum Freatinin /-;+

*##.###6uL * mm6jam 1 # mg $ &# mg6dl 1,* mg 6dl & u6L

1 #.###-&##.###6uL #-1 mm6jam O *## mg $ 1#- # mg6dl #, -1, mg6dl -&# u6L

0)rmal N, menandakan adanya infeksi. 0)rmal 0)rmal 0)rmal /edikit meningkat, mungkin karena kelelahan. 0)rmal

/-P+

&# u6L

%- 4 u6L

/pir)metri 8 Arus Pun,ak Akspirasi (APA) =$ 0ilai APA pada pasien ini mengalami penurunan. Penurunan yang O 4#$ menandakan terjadinya asma dengan serangan berat.

Analisis -as 'arah pC %,*#

pC pada pasien ini mengalami penurunan dari nilai n)rmal %," -%,& . pC dipakai untuk menentukan asiditas dan alkalinitas ,airan tubuh. 0ilai yang O %," menunjukkan terjadinya asid)sis dapat berupa metab)lik ataupun respirat)rik. pF;* =

pF;* menunjukkan keadekuatan !entilasi al!e)lar dengan range n)rmal "=-& . Pada pasien ini mengalami peningkatan yang menandakan adanya hip)!entilasi al!e)lar dan mengakibatkan Asid)sis :espirat)rik. p;* 4

p ;* menentukan kadar )ksigen yang tersedia untuk berikatan dengan hem)gl)bin dengan range n)rmal % -1##. /edangkan pada pasien ini mengalami penurunan, hal tersebut dapat dikaitkan dengan keadaan pC. 2arena pC dapat mempengaruhi daya ikat )ksigen dan hem)gl)bin, pada pC yang rendah, )ksigen yang tersedia dalam hem)gl)bin hanya sedikit. 5A -*,

0ilai n)rmal untuk 5A adalah -*," sampai J*, . Pada pasien ini mengalami penurunan, dimana jika nilai 5A O -*, menandakan asid)sis metab)lik CF;" *= CF;" merupakan substansi alkalin yang jumlahnya men,apai lebih dari separuh jumlah basa t)tal dalam darah. 0ilai n)rmalnya antara *&-*=. 'an pada pasien ini berada pada batas atas. /p;* == /p;* n)rmalnya berkisan antara B -1##. 'an pada pasien ini megalami penurunan. 'ari hasil penilaian tersebut kel)mp)k kami menyimpulkan bah1a pasien mengalami asid)sis respirat)rik tidak terk)mpensasi. A2 (rama 8 sinus rhythm

(rama jantung n)rmal adalah sinus rhythm, jadi pada pasien ini tidak terjadi kelainan irama jantung. P:/ rate 8 1##.6menit

Pada pasien ini masih dalam keadaan n)rmal, karena nilai n)rmalnya adalah 4#1##.6menit. Arah aksis 8 n)rmal

0)rm) aksis menandakan tidak terjadinya pembesaran batas jantung yang merupakan ,ardi)megaly -el)mbang P 8 n)rmal -ambaran A2- menunjukkan gel)mbang P n)rmal yaitu p)sitif di lead ((, (((, a@3 dan negatif di a@:. P: inter!al 8 #,1&

Pada pasien ini masih n)rmal karena nilainya berkisar antara #,1*-#,*# P:/ durati)n 8 #,#4 9asih dalam keadaan n)rmal karena nilai n)rmalnya O #,1* -el)mbang P:/ 8 n)rmal

-el)mbang P:/ yang n)rmal menandakan bah1a tidak terjadi gangguan pada pr)ses rep)larisasi !entrikel. Perubahan /egmen /+ dan gel)mbang + 8 (-) +idak terjadi peruban /egmen /+ dan gel)mbang + menandakan pasien ini dalam keadaan n)rmal.(1#) ?adi dapat disimpulkan bah1a pasien ini tidak mengalami kelainan atau gangguan pada jantung, karena dari hasil A2- di dapatkan gambaran yang n)rmal. 3)t) +h)raks

'ari hasil pemeriksaan f)t) th)raks , kel)mp)k kami menyimpulkan bah1a 8 1. $) *. Paru I paru hiperlusent karena adanya air berada pada ,)sta %, mengalami trapping (udara yang terperangkap). 'iafragma penurunan dan agak mendatar. /eharusnya berada pada ,)sta 4 dan antara diafragma kanan dan kiri berbeda ketinggiannya.. 2arena pada pasien asma terjadi air trapping sehingga !)lume membesar dan hiperinflasi.(B) +idak terdapat pembesaran jantung ( F+: O #

VII. PATO ISIOLO+I Pada a1alnya terdapat antigen6alergen yang masuk ke saluran napas sehingga limfatik perifer akan bereaksi dan mengluarkan sel + dan sel 5. /el + tersebut salah satunya akan mengeluarkan (nterleukin & yang akan merangsang sel 5 mengeluarkan (gA. (gA tersebut akan menempel di sel 9ast. /elanjutnya apabila ada antigen atau alergen lagi masuk ke saluran napas makan akan langsung menempel di sel 9ast yang sudah terdapat (gA sehingga sel 9ast akan mensekresikan Cistamin, Pr)staglandin '*, Leuk)trien F& dan '&, yang akan menyebabkan br)nk)k)nstriksi dan hipersekresi. Alergen tersebut juga akan menyebabkan terjadi infiltrasi e)sin)fil sehingga terjadi penebalan membrane basalis pada dinding saluran napas.

Akibatnya terjadi br)nk)k)nstriksi, hipersekresi, dan edema di saluran napas maka terjadi penyumbatan saluran napas. Penyumbatan tersebut akan mengakibatkan aliran udara yang masuk dan keluar akan terganggu sehingga timbul 1heeKing. Pada aliran masuk tubuh dapat mengk)mpensasi dengan penggunaan )t)t bantu pernapasan agar )ksigen yang masuk dapat memadai karena pada saat inspirasi merupakan pr)ses yang aktif. 0amun pada saat ekspirasi yang merupakan pr)ses yang pasif, tidak terjadi bantuan untuk mengeluarkan karb)ndi)ksida dan diperparah dengan keadaan )bstruksi sehingga terjadilah air trapping dan paru menjadi mengembang )leh karena itu didapatkan hasil f)t) th)ra. diameter yang hampir mendatar pada saat inspirasi maksimal. Lama kelamaan karena karb)ndi)ksida terperangkap di paru maka terjadi peningkatan tekanan karb)ndi)ksida sehingga timbul asid)sis respirat)rik.

Pen,etus serangan (alergen, em)si6stress,kelelahan , )bat-)batan, infeksi)

:eaksi Antigen dan Antib)di :elease @as)a,ti!e /ubstan,e (histamin, bradikinin, anafilat).in)

2)nstriksi ;t)t P)l)s 5r)n,h)spasme

N Permeabilitas 2apiler

N /ekresi 9ukus N Pr)duksi 9ukus

Q 2)ntraksi ;t)t P)l)s Q Adema muk)sa Q Cipersekresi

5ersihan jalan 0afas tak efektif

Obs)ru(s' Saluran Na,as

Cip)!entilasi 'istribusi !entilasi tak merata dengan sirkulasi darah paru -angguan difusi gas di al!e)li 2erusakan Pertukaran -as Cip)ksemia Ciperkapnia

VIII. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan pada asma ditujukan untuk mengilangkan dan mngendalikan gejalanya, men,egah eksaserbasi akut, meningkatkan dan mempertahankan faal paru se)ptimal mungkin, mengupayakan akti!itas n)rmal, men,egah terjadinya keterbatasan aliran udara, dan men,egah kematian akibat asma. Pada akhirnya penatalaksanaan pada asma adalah agar nantinya asma dapat terk)ntr)l. Pada pasien ini diputuskan bah1a pasien mengalami serangan asma berat. Peng)batan akan diberikan 8 Peng)batan a1al 8 ;bat simpt)matik, yaitu br)nk)dilat)r sebagai pelega yang digunakan untuk mendilatasi jalan napas melalui relaksasi )t)t p)l)s pernapasan, memperbaiki

br)nk)k)nstriksi, dan gejala-gejala akut lainnya. 5r)nk)dilat)r yang digunakan adalh inhalasi ag)nis beta-* sh)rt a,ting (/A5A) " kali setiap *# menit. Alternatif lain yang dapat diberikan yaitu k)rtik)ster)id sistemik intra!ena, yaitu metilprednis)l)n &#-1* mg setiap 4-= jam. /elain itu dapat juga diberikan ;* sampai saturasi )ksigen men,apai lebih sama dengan B#$. Penilaian ulang 8 setelah diberikan peng)batan a1al maka dilakukan penialaian ulang untuk menentukan resp)n pada pasien untuk menentukan tindakan selanjutnya. /elain peng)batan, pasien ini juga perlu diedukasi mengenai asmanya. Cal-hal perlu diberitahu anatara lain 8 Cindari pen,etus serangan asma. ;bat peng)ntr)l asma agar dik)nsumsi se,ara teratur. 2(A lengkap mengenai asma agar pasien dapat mengatasi apabila sekiranya terjadi serangan kembali dan juga untuk meng)ntr)l asma agar stabil.

VIII. PRO+NOSIS Ad vitam Ad b)nam, karena biasanya asma br)nkial tidak menyebabkan kematan. Cal-hal yang menjadi kematian apabila terjadi hip)ksia )tak yang akut, ,ardia, arrest dan juga sy)k. Ad fungsionam 'ubia ad b)nam, karena pada penyakit asma se1aktu-1aktu terjadi inflamasi dan k)nstriksi pada jalan napas yang akan mengganggu fungsinya untuk mengeluarkan udara. Ad sanationam 'ubia ad malam, karena asma tidak dapat disembuhkan seumur hidup dan se1aktu-1aktu dapat kambuh kembali apabila terkena )leh satu atau lebih fakt)r pen,etusnya. 0amun kekambuhannya dapat dik)ntr)l setelah dik)nsutasikan dengan d)kter dan apabila treatment yang diberikan dijalani dengan baik.

Vous aimerez peut-être aussi