Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Karateristik I. Kedokteran Nuklir 1. Menggunakan radiasi pengion dari sumber sinar terbuka yaitu radionuklida buatan sebagai sumber radiasi 2. Teknik diagnostik didasarkan atas proses fisiologis dari organ yang diperiksa, melalui pencitraan statik dan dinamik atau studi non-pencitraan. 3. Bersifat non-invasif 4. Sangat sensitif, kurang spesifisitas 5. Paparan radiasi terhadap penderita maupun petugas pada umumnya relatif rendah dibandingkan dengan pemeriksaaan dengan sinar X.
1 1
7/2
1
1
1
Endocrine glands
Thyroid
Thyroid scan
Paratiroid Scan
Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm.
Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-
hormon disintesa.
tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia. Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan kolinergik berasal dari nervus vagus.
T3, T4 dan sedikit kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi Proses ini disebut pompa iodida, yang dapat dihambat oleh ATP- ase, ion klorat dan ion sianat
tiroid sehingga produksi hormon tiroid yang berlebihan dihentikan Efek ablasi tersebut berlangsung secara bertahap; dengan dosis sedang secara klinis baru akan tampak setelah 8-12 minggu Pemilihan besarnya dosis tergantung pada pertimbangan klinis, besarnya kelenjar dan tingkat kemampuan kelenjar untuk menangkap iodium. (angka penangkapan/%iodium uptake 24 jam).
radioaktif dianjurkan untuk tidak mengkomsumsi obat-obatan dan makanan yang mengandung iodium selama beberapa hari Pengobatan hipotiroidi dengan iodium radioaktif diutamakan pada pasien yang resisten dengan obat antitiroid atau yang residif pasca tiroidektomi Tidak ada pembatasan umur yang diperkenankan mendapat cara pengobatan ini karena terbukti tidak mengganggu fertilitas, serta juga tidak ada efek teratogenik, karsinogenik maupun leukomogenik
Indikasi Semua jenis hipertiroidi, kecuali : tirotoksikosis faktitia, hipertiroidi dalam kehamilan atau sedang laktasi dan hipertiroidi selintas postpartum.
Radiofarmaka
NaI-131 dengan dosis rendah (80-150uCi/g), sedang
Barbara Bush
1984 Pre-treatment
Barbara Bush
1991 Post-treatment
Dosis ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut : berat kelenjar (gr)X dosis (uCi/gr) Dosis (uCi) = ------------------------------------------% angka penangkapan 24 jam Berat kelenjar ditentukan melalui sidik kelenjar tiroid (platimetri) atau pemeriksaan ultrasonografi.
Persiapan Obat atau makanan yang mengandung iodium tinggi dihentikan paling kurang satu minggu sebelumnya Obat-obatan antitiroid dihentikan paling kurang 5 hari sebelumnya Pada hari pemberian pasien puasa, dan baru boleh makan satu jam setelah pemberian 131I .
minggu pasca pengobatan) Rasa pembengkakan didaerah tiroid dan mulut kering (biasanya hilang sendiri) Hipotiroidi selintas (biasanya 3-6 bulan pasca pengobatan) Hipotiroidi menetap (dipantau dengan menentukan kadar TSHs secara periodik 3-6 bulan sekali) Apabila dalam 3-6 bulan belum menunjukan perbaikan, pengobatan dengan iodium radioaktif dapat diulang kembali.
selama 6 bulan pasca pengobatan; pakailah obat/alat kontrasepsi selama waktu tersebut. Pasien dianjurkan untuk tidak berada dekat bayi atau anak-anak berusia dibawah 12 tahun atau wanita hamil selama paling kurang 2 hari setelah pengobatan.
jaringan epithelial folikel tiroid. Penyakit tersebut banyak dijumpai pada wanita dibandingkan pria. Dikenal 3 jenis karsinoma yaitu : tiroid folikuler secara histologis, papilifer dan campuran
Karsinoma tiroid
mempunyai gambaran yang mirip dengan jaringan tiroid normal, sering bermetastasis secara hematogen secara dini, sehingga pada saat penderita berobat penyakit sudah bermetastasis jauh ke tulang dan paru Insidens karsinoma tiroid papilifer lebih tinggi dibandingkan folikuler, banyak dijumpai pada dekade II-III dan usia lanjut.
Karsinoma tiroid
bermetastasis ke kelenjar getah bening regional. Jaringan tiroid normal maupun patologis mengakumulasi 131I dan radiofarmaka lain
Protokol pengobatan
6 minggu pasca tiroidektomi total untuk mengetahui adanya sisa jaringan tiroid di thyroid bed dan periksa kadar serum TSH dan Tiroglobulin (Tg) sebagai pembanding. Bila hanya dijumpai sisa jaringan tiroid, dilakukan tiroablasi dengan dosis 80-100 mCi. Penderita di rawat di kamar isolasi selama beberapa hari sampai paparan radiasi mencapai 1 mrm/m/jam.
Protokol pengobatan
dan Tg. Apabila penderita dijadwalkan untuk SST dengan 99mTc-sestamibi, terminasi terapi tidak diperlukan. Tetapi bila dijadwalkan untuk SST dengan 131I maka penderita harus menghentikan terapi subtitusi paling kurang 4 minggu sebelum tanggal pemeriksaan. Terapi dihentikan bila SST (-), kadar serum TSHs tinggi dan Tg rendah. Apabila kadar serum Tg tinggi, walaupun SST (-) merupakan indikasi untuk melanjutkan terapi. Dosis maksimal yang dapat diberikan adalah sebanyak 1 Curie.
Terapi ablasi
Bila karena berbagai faktor jaringan tiroid patologis
tidak sensitif terhadap radioterapi interna (131I), maka penderita dapat melanjutkan dengan radioterapi eksterna. Dikatakan tidak radiosensitif bila : Penderita telah mendapatkan dosis 1 Curie, namun masih dijumpai sisa jaringan tiroid di Thyroid bed dan jaringan patologis lainnya yang menangkap radioaktivitas di tempat lain. Kadar serum tiroglobulin tetap tinggi Kadar TSH normal
Post-Total thyroidectomy
Terima Kasih
Selamat belajar