Vous êtes sur la page 1sur 32

PBL SKENARIO 3 TIDAK BISA BUANG AIR KECIL

1. Mengetahui dan memahami anat mi ma!" #! $i# dan mi!" #! $i# $" #tat 1.1 Anat mi ma!" #! $i# $" #tat Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus terbalik yang dilapisi oleh kapsul fibromuskuler, yang terletak di sebelah inferior vesika urinaria, mengelilingi bagian proksimal uretra (uretra pars prostatika) dan berada disebelah anterior rektum. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang dewasa kurang lebih 20 gram, dengan jarak basis ke ape kurang lebih ! "m, lebar yang paling jauh # "m dengan tebal 2,$ "m. %elenjar prostat terbagi menjadi $ lobus & '. lobus medius 2. lobus lateralis (2 lobus) !. lobus anterior #. lobus posterior

(elama perkembangannya lobus medius, lobus anterior, lobus posterior akan menjadi satu dan disebut lobus medius saja. Pada penampang, lobus medius kadang)kadang tak tampak karena terlalu ke"il dan lobus lain tampak homogen berwarna abu)abu, dengan kista ke"il berisi "airan seperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat. *" +eal (',-.) membagi kelenjar prostat dalam beberapa /ona, antara lain adalah& /ona perifer, /ona sentral, /ona transisional, /ona fibromuskuler anterior, dan /ona periuretral. (ebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada /ona transisional yang letaknya proksimal

dari sfin"ter eksternus di kedua sisi dari verumontanum dan di /ona periuretral. %edua /ona tersebut hanya merupakan 20 dari seluruh volume prostat. (edangkan pertumbuhan karsinoma prostat berasal dari /ona perifer.

Prostat mempunyai kurang lebih 20 duktus yang bermuara di kanan dari verumontanum dibagian posterior dari uretra pars prostatika. 1i sebelah depan didapatkan ligamentum pubo prostatika, di sebelah bawah ligamentum triangulare inferior dan di sebelah belakang didapatkan fas"ia denonvilliers. 2as"ia denonvilliers terdiri dari 2 lembar, lembar depan melekat erat dengan prostat dan vesika seminalis, sedangkan lembar belakang melekat se"ara longgar dengan fas"ia pelvis dan memisahkan prostat dengan rektum. 3ntara fas"ia endopelvi" dan kapsul sebenarnya dari prostat didapatkan jaringan peri prostat yang berisi pleksus prostatovesikal. Pada potongan melintang kelenjar prostat terdiri dari & '. %apsul anatomis, sebagai jaringan ikat yang mengandung otot polos yang membungkus .....kelenjar prostat. 2. 4aringan stroma yang terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskuler !. 4aringan kelenjar, yang terbagi atas ! kelompok bagian& ') Bagian luar disebut glandula prin"ipalis atau kelenjar prostat sebenarnya yang menghasilkan bahan baku sekret. 2) Bagian tengah disebut kelenjar submukosa, lapisan ini disebut juga sebagai adenomatous /one !) 1i sekitar uretra disebut periurethral gland atau glandula mukosa yang merupakan bagian terke"il. Bagian ini sering membesar atau mengalami hipertrofi pada usia lanjut. Pada BP5, kapsul pada prostat terdiri dari ! lapis &

'. kapsul anatomis. 2. kapsul "hirurgi"um, ini terjadi akibat terjepitnya kelenjar prostat yang sebenarnya (outer /one) sehingga terbentuk kapsul. !. kapsul yang terbentuk dari jaringan fibromuskuler antara bagian dalam (inner /one) dan bagian luar (outer /one) dari kelenjar prostat. BP5 sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus medialis karena mengandung banyak jaringan kelenjar, tetapi tidak mengalami pembesaran pada bagian posterior daripada lobus medius (lobus posterior) yang merupakan bagian tersering terjadinya perkembangan suatu keganasan prostat. (edangkan lobus anterior kurang mengalami hiperplasi karena sedikit mengandung jaringan kelenjar.

6askularisasi 6askularisasi kelenjar prostat yanng utama berasal dari a. vesikalis inferior ("abang dari a. ilia"a interna), a. hemoroidalis media ("abang dari a. mesenterium inferior), dan a. pudenda interna ("abang dari a. ilia"a interna). 7abang)"abang dari arteri tersebut masuk lewat basis prostat di Vesico Prostatic Junction. Penyebaran arteri di dalam prostat dibagi menjadi 2 kelompok , yaitu& '. %elompok arteri urethra, menembus kapsul di postero lateral dari vesico prostatic junction dan memberi perdarahan pada leher buli)buli dan kelompok kelenjar periurethral. 2. %elompok arteri kapsule, menembus sebelah lateral dan memberi beberapa "abang yang memvaskularisasi kelenjar bagian perifer (kelompok kelenjar paraurethral). 3liran 8imfe 3liran limfe dari kelenjar prostat membentuk ple us di peri prostat yang kemudian bersatu untuk membentuk beberapa pembuluh utama, yang menuju ke kelenjar limfe ilia"a interna , ilia"a eksterna, obturatoria dan sakral.

Persarafan (ekresi dan motor yang mensarafi prostat berasal dari ple us simpatikus dari 5ipogastri"us dan medula sakral 999)96 dari ple us sakralis. (7o"kett 3.:.%, %oshiba % & *anual of ;rologi" (urgery, +ew <ork, (pringer 6erlag, ',-,, '2$)#) 1.%. Anat mi mi!" #! $i# $" #tat *enurut konsep terbaru kelenjar prostat merupakan suatu organ "ampuran terdiri atas berbagai unsur glandular dan non glandular. :elah ditemukan lima daerah= /ona tertentu yang berbeda se"ara histologi maupun biologi, yaitu& '. >ona 3nterior atau 6entral (esuai dengan lobus anterior, tidak punya kelenjar, terdiri atas stroma fibromuskular. >ona ini meliputi sepertiga kelenjar prostat. 2. >ona Perifer (esuai dengan lobus lateral dan posterior, meliputi -00 massa kelenjar prostat. >ona ini rentan terhadap inflamasi dan merupakan tempat asal karsinoma terbanyak. !. >ona (entralis. 8okasi terletak antara kedua duktus ejakulatorius, sesuai dengan lobus tengah meliputi 2$0 massa glandular prostat. >ona ini resisten terhadap inflamasi. #. >ona :ransisional. >ona ini bersama)sama dengan kelenjar periuretra disebut juga sebagai kelenjar preprostatik. *erupakan bagian terke"il dari prostat, yaitu kurang lebih $0 tetapi dapat melebar bersama jaringan stroma fibromuskular anterior menjadi benign prostati" hyperpiasia (BP5). $. %elenjar)%elenjar Periuretra Bagian ini terdiri dan duktus)duktus ke"il dan susunan sel)sel asinar abortif tersebar sepanjang segmen uretra proksimal. Prostat terdiri atas !0)$0 kelenjar tubulo alveolar yang men"urahkan sekretnya ke dalam '$)2$ saluran keluar yang terpisah. (aluran ini bermuara ke uretra pada kedua sisi kolikulus seminalis. ?tot membentuk masa padat dan dibungkus oleh kapsula yang tipis dan kuat serta melekat erat pada stroma. 3lveoli dan tubuli kelenjar sangat tidak teratur dan sangat beragam bentuk ukurannya, alveoli dan tubuli ber"abang berkali)kali dan keduanya mempunyai lumen yang lebar, lamina basal kurang jelas dan epitel sangat berlipat)lipat. (itoplasma mengandung sekret yang berbutir)butir halus, lisosom dan butir lipid. +ukleus biasanya satu, bulat dan biasanya terletak basal. +ukleoli biasanya terlihat di tengah, bulat, dan ke"il P@?(:3:A B83+1 Stained with haematoxylin and eosin

' ) main prostati" glands 2 ) stroma "omposed from smooth mus"le "ells and "onne"tive tissue ! ) stroma "omposed from smooth mus"le "ells and "onne"tive tissue # ) fibro)elasti" "apsule $ ) prostati" part of the urethra

Pada kelenjar prostat, asini sekretorisnya merupakan bagian kelenjar tubuloasinar dengan banyak "abang ke"il yang tidak teraturC ukuran asini ini berma"am)ma"am. 3sini yang lebih besar memiliki lumen lebar yang tidak teratur dan epitel yang bervariasi. %elenjar itu terbenam didalam stroma fibromuskular khas dengan berkas otot polos, serat)serat kolagen dan elastin yang terorientasi di berbagai arah. *eskipun epitel kelenjar umumnya selapis atau bertingkat atau bertingkat silindris dan sel)selnya pu"at dibagian distal, namun dapat sangat bervariasi. Pada daerah tertentu, epitel ini dapat berbentuk gepeng atau kuboid tergantung pada status endokrin dan kegiatan kelenjar. P@?(:3:A B83+1 transitional epithelium of the prostati" part of the urethra Stained with haematoxylin and eosin ' ) transitional epithelium 2 ) tuni"a propria of the mu"osa of prostati" part of the urethra

(Aros"henko 6i"tor P. 200!.D3tlas 5istologi di 2iore dengan %orelasi 2ungsionalD. 4akarta.AB7)

%. Mengetahui dan memahami &i#i ' gi $" #tat %.1 (ung#i $" #tat

Prostat adalah kelenjar se sekunder pada laki)laki yang menghasilkan "airan dan plasma seminalis, dengan perbandingan "airan prostat '!)!20 dan "airan vesikula seminalis #.)E00 pada waktu ejakulasi, kelenjar prostat dibawah pengaruh Androgen Bodies. (ekret kelenjar prostat adalah "airan seperti susu yang bersama)sama sekret dari vesikula seminalis merupakan komponen utama dari "airan semen. (emen berisi sejumlah asam sitrat sehingga p5 nya agak asam. (elain itu dapat ditemukan en/im yang bekerja sebagai fibrinolisin yang kuat, fosfatase asam, en/im)en/im lain dan lipid. (ekret prostat dikeluarkan selama ejakulasi melalui kontraksi otot polos. (ekret ini berperan membantu pergerakan dari sperma. 2ungsi kedua dari prostat untuk memproduksi hormon prostatglandin. 2ungsi lain dari prostat yang "ukup penting adalah mengendalikan aliran air seni selama ejakulasi. (ebuah sistem katup yang kompleks dalam prostat, mengirimkan air mani ke uretra selama proses ejakulasi dan otot prostat yang disebut sfingter menutup kandung kemih, sehingga men"egah urin masuk ke dalam uretra selama proses ejakulasi berlangsung.

(Blenn Berber, Benign Prostati" 5yperplasia, www.medi"inenet."om)

3. Mengetahui dan memahami tentang benign prostate hyperplasia 3.1. De&ini#i )enign $" #tate h*$e"$'a#ia

3dalah pembesaran atau hypertropi prostat. %elenjar prostat membesar, memanjang ke arah depan ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran keluar urine, dapat menyebabkan hydronefrosis dan hydroureter. 9stilah Benigna Prostat 5ipertropi sebenarnya tidaklah tepat karena kelenjar prostat tidaklah membesar atau hipertropi prostat, tetapi kelenjar)kelenjar periuretralah yang mengalami hiperplasia(sel)selnya bertambah banyak). %elenjar)kelenjar prostat sendiri akan terdesak menjadi gepeng dan disebut kapsul surgi"al. *aka dalam literatur di benigna hiperplasia of prostat gland atau adenoma prostat, tetapi hipertropi prostat sudah umum dipakai. (http&==yayanakhyar.wordpress."om=200E=0#=2$=benign)prostati")hyperplasia)bph) pembesaran)prostat)jinak)ppj=)-!k) 3%. E$idemi ' gi )enign $" #tate h*$e"$'a#ia 5iperplasia prostat merupakan penyakit pada pria tua dan jarang ditemukan sebelum usia #0 tahun. Prostat normal pada pria mengalami peningkatan ukuran yang lambat dari lahir sampai pubertas, waktu itu ada peningkatan "epat dalam ukuran, yang kontinyu sampai usia akhir !0)an. Pertengahan dasawarsa ke)$, prostat bisa mengalami perubahan hiperplasi. Prevalensi yang pasti di 9ndonesia belum diketahui tetapi berdasarkan kepustakaan luar negeri diperkirakan semenjak umur $0 tahun 200)!00 penderita akan memerlukan pengobatan untuk prostat hiperplasia. <ang jelas prevalensi sangat tergantung pada golongan umur. (ebenarnya perubahan)perubahan kearah terjadinya pembesaran prostat sudah dimulai sejak dini, dimulai pada perubahan)perubahan mikroskopoik yang kemudian bermanifestasi menjadi kelainan makroskopik (kelenjar membesar) dan kemudian baru manifes dengan gejala klinik. Berdasarkan angka autopsi perubahan mikroskopik pada prostat sudah dapat ditemukan pada usia !0 F #0 tahun. Bila perubahan mikroskopik ini terus berkembang akan terjadi perubahan patologi anatomi. Pada pria usia $0 tahun angka kejadiannya sekitar $00, dan pada usia E0 tahun sekitar E00. (ekitar $00 dari angka tersebut diatas akan menyebabkan gejala dan tanda klinik. ((abiston, 1avid 7. 5ipertrofi Prostat Benigna, Buku 3jar Bedah bagian 2, 4akarta & AB7, ',,#) 3.3. Eti ' gi dan $at gene#i# )enign $" #tate h*$e"$'a#ia Atiologi BP5 belum jelas namun terdapat beberapa faktor resiko umur dan hormon androgen. (ebenarnya hiperplasia prostat jinak merupakan hiperplasia kelenjar prostat. %arena proses pembesaran prostat terjadi berlahan F lahan maka efek perubahan juga terjadi berlahan pula. Pada tahan awal setelah terjadi pembesaran prostat, resistensi pada leher vesika dan daerah prostat meningkat, dan detrusor menjadi lebih tebal. Penonjolan serat detrusor kedalam kandung kemih dengan sistokopi akan terlihat seperti balok yang disebut trabekulasi (buli F buli balok). *ukosa dapat menerobos keluar diantara serat detrusor. :onjolan mukosa yang ke"il disebut sakula sedangkan yang besar disebut divertikel. 2ase penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi otot dinding. 3pabila keadaan berlanjut maka detrrusor menjadi lelah dan tidak mampu lagi berkontraksi sehingga menjadi retensi urin.

%elenjar periurethal dapat mengalami hiperplasi, pada umumnya dikemukan beberapa teori& '. 5ipotesis stem sel ( 9saa" ',E#,',E- ) Berdasarkan teori ini pada keadaan normal kelenjar peiurethal dalam keadaan keseimbangan antara yang tumbuh dengan yang mati (stedystate). (el baru biasanya tumbuh dari sel stem. ?leh karena suatu sebab seperti faktor usia, gangguan keseimbangan hormonal, atau faktor pen"etus yang lain, maka sel stem tersebut dapat berprolifeasi lebih "epat, sehingga terjadi hiperplasi kelenjar periurethal. 2. 5ipotesis kebangkitan kembali *" +eal tahun ',-E menulis bahwa lesi pertama bukan pembesaran stroma pada kelenjar periuretral (/one transisi) melainkan suatu mekanisme Gglandular buddingD kemudian ber"abang yang menyebabkan timbulnya alveoli pada /ona preprostatik. Persamaan epiteleal budding dan Gglandular morphogenesisD yang terjadi pada embrio dengan perkembangan prostat ini, menimbulkan perkiraan adanya GreawakeningD yaitu jaringan kembali seperti perkembangan pada masa tingkat embriologik, sehingga jaringan periuretral dapat tumbuh lebih "epat dari jaringan sekitarnya, sehingga teori ini terkenal dengan nama teori reawakening of embryoni" indu"tion potential of prostati" stroma during adult hood. !. 5ipotesis keseimbangan estrogen dan testoteron :estoteron sebagaian besar dihasilkan oleh kedua testis, sehingga timbulnya pembesaran prostat memerlukan adanya testis normal. :estoteron dihasilkan oleh sel leydig atas pengauh hormon 8uteini/ing hormon (85), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. %elenjar hipofisis ini menghasilkan hormon 85 atas rangsangan 8uteinising 5ormon @eleasing 5ormon (85@5). 1isamping testis kelenjar anak ginjal juga menghasilkan testoteron atas pengaruh 37:5 yang juga dihasilkan oleh hipofisis. 4umlah testoteron yang dihasilkan oleh testis kira F kira ,00 dari seluruh produksi testoteron, sedang yang '0 0 dihasilkan kelenjar adrenal. (ebagaian besar testoteron dalam tubuh dalam keadaan terikat dengan protein dalam bentuk (erum Binding 5ormon ((B5). 1engan bertambahnya usia akan terjadi peubahan imbangan estrerogen dan testoteron , hal ini disebabkan oleh bekurangnya produksi testoteron dan juga terjadi konvesi testoteron menjadi menjadi estrogen pada jaringan adipose di daerah perifer dengan pertolongan en/im aromatase. Astrogen inilah yang menyebabkan terjadinya hiperplasi stroma, sehingga timbul dugaan bahwa testoteron diperlukan untuk inisiasi terjadinya proliferasi tetapi kemudian estrogenlah yang berperan dalam perkembangan stroma. %emungkinan lain adalah perubahan konsetrasi relatif testoteron dan estrogen akan menyebabkan produksi dan pontensiasi faktor pertumbuhan yang lain yang dapat menyebabkan pembesaran prostat. Berdasarkan otopsi diluar negeri perubahan mikroskopik pada prostat sudah dapat diidentifikasi pada pria usia !0 F #0 tahun. Perubahan mikroskopik ini bila terus berkembang akan berkembang menjadi patologik anatomik, yang pada pria usia $0 tahun pada otopsi ternyata angka kejadiannya sekitar $00 dan pada usia E0 tahun angka tersebut men"apai sekitar E00. (ekitar angka $0 0 dari angka tersebut diatas akan berkembang menjadi penderita pembesaran prostat manifest. Pada keadaan normal hormon gonadotropin hipofise akan menyebabkan produksi hormon androgen testis yang akan mengontrol pertumbuhan prostat. 1engan makin bertambahnya usia, akan terjadi penurunan dari fungsi testikuler (spermatogenesis) yang

akan menyebabkan penurunan yang progresif dari sekresi androgen. 5al ini mengakibatkan hormon gonadotropin akan sangat merangsang produksi hormon estrogen oleh sel sertoli. 1ilihat dari fungsional histologis, prostat terdiri dari dua bagian yaitu sentral sekitar uretra yang bereaksi terhadap estrogen dan bagian perifer yang tidak bereaksi terhadap estrogen. #. 5ipotesis 1ihidrotestoteron (15:) . :estosteron yang dihasilkan oleh sel leydig pada testis (,00) dan sebagian dari kelenjar adrenal ('00) masuk dalam peredaran darah dan ,E0 akan terikat oleh globulin menjadi sex hormon binding globulin ((5BB). (edang hanya 20 dalam keadaan testosteron bebas. :estosteron bebas inilah yang bisa masuk ke dalam Gtarget cellD yaitu sel prostat melewati membran sel langsung masuk kedalam sitoplasma, di dalam sel, testosteron direduksi oleh en/im 5 alpha reductase menjadi 5 dehidrotestosteron yang kemudian bertemu dengan reseptor sitoplasma menjadi Ghormone receptor complexD. %emudian Ghormone re"eptor "omple D ini mengalami transformasi reseptor, menjadi Gnuclear receptorD yang masuk kedalam inti yang kemudian melekat pada "hromatin dan menyebabkan transkripsi m)@+3. @+3 ini akan menyebabkan sintese protein menyebabkan terjadinya pertumbuhan kelenjar prostat. $. 5ipotesis Browth faktor (faktor interaksi stroma dan epitel) 5al ini banyak dipengaruhi oleh Browth fa"tor. Basi" 2ibroblast Browth 2aktor (b) 2B2) dapat menstimulasi sel stroma dan ditemukan dengan konsentrasi lebih besar pada pasien dengan pembesaran prostat jinak. b F 2B2 dapat di"etuskan oleh mikrotrauma karena miksi, ejakulasi atau infeksi. :erdapat empat pepti" growth fa"tor yaitu& basi" transforming growth fa"tor, transforming growth fa"tor ', transforming growth fa"tor 2, dan epidermal growth fa"tor. (Priyanto 4.A. Benigna Prostat 5iperplasi, (emarang & (ub Bagian Bedah ;rologi 2% ;+19P) 3.+. Pat &i#i ' gi )enign $" #tate h*$e"$'a#ia Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra pars prostatika dan akan menghambat aliran urine. %eadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. ;ntuk dapat mengeluarkan urin, buli)buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan itu. %ontraksi yang terus)menerus ini menyebabkan perubahan anatomik dari buli) buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan divertikel buli)buli. 2ase penebalan otot detrusor ini disebut fase kompensasi. Perubahan struktur pada buli)buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary tra"t symptom (8;:() yang dahulu dikenal dengan gejala)gejala prostatismus. 1engan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam fase dekompensasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin. :ekanan intravesikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli)buli tidak terke"uali pada kedua muara ureter. :ekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli)buli ke ureter atau terjadi refluks vesi"o)ureter.

%eadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam gagal ginjal. 5iperplasi prostat H Penyempitan lumen uretra posterior H :ekanan intravesikal I H Buli)buli Binjal dan ;reter H 5ipertrofi otot detrusor ) @efluks vesiko)ureter :rabekulasi ) 5idroureter (elula ) 5idronefrosis 1ivertikel buli)buli ) Pionefrosis Pilonefritis H ... Bagal ginjal

Pada BP5 terdapat dua komponen yang berpengaruh untuk terjadinya gejala yaitu komponen mekanik dan komponen dinamik. %omponen mekanik ini berhubungan dengan adanya pembesaran kelenjar periuretra yang akan mendesak uretra pars prostatika sehingga terjadi gangguan aliran urine (obstruksi infra vesikal) sedangkan komponen dinamik meliputi tonus otot polos prostat dan kapsulnya, yang merupakan alpha adrenergik reseptor. (timulasi pada alpha adrenergik reseptor akan menghasilkan kontraksi otot polos prostat ataupun kenaikan tonus. %omponen dinamik ini tergantung dari stimulasi syaraf simpatis, yang juga tergantung dari beratnya obstruksi oleh komponen mekanik. (Purnomo B.P. Buku %uliah 1asar F 1asar ;rologi, 4akarta & 76.(agung (eto, 2000) 3.,. Mani&e#ta#i !'ini# )enign $" #tate h*$e"$'a#ia Bejala hiperplasia prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun keluhan di luar saluran kemih. Bejala pada saluran kemih bagian bawah %eluhan pada saluran kemih sebelah bawah ( !"S) terdiri atas gejala obstruktif dan gejala iritatif. Bejala obstruktif disebabkan oleh karena penyempitan uretara pars prostatika karena didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor untuk berkontraksi "ukup kuat dan atau "ukup lama sehingga kontraksi terputus)putus. Bejalanya ialah & '. 5arus menunggu pada permulaan miksi (#esistancy) 2. Pan"aran miksi yang lemah (wea$ stream) !. *iksi terputus (%ntermittency) #. *enetes pada akhir miksi ("erminal dribbling)

$. @asa belum puas sehabis miksi (Sensation o& incomplete bladder emptying). *anifestasi klinis berupa obstruksi pada penderita hipeplasia prostat masih tergantung tiga faktor, yaitu & '. 6olume kelenjar periuretral 2. Alastisitas leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat !. %ekuatan kontraksi otot detrusor :idak semua prostat yang membesar akan menimbulkan gejala obstruksi, sehingga meskipun volume kelenjar periurethral sudah membesar dan elastisitas leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat menurun, tetapi apabila masih dikompensasi dengan kenaikan daya kontraksi otot detrusor maka gejala obstruksi belum dirasakan. Bejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan vesi"a urinaria yang tidak sempurna pada saat miksi atau disebabkan oleh hipersensitifitas otot detrusor karena pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada vesi"a, sehingga vesi"a sering berkontraksi meskipun belum penuh. Bejalanya ialah & '. Bertambahnya frekuensi miksi ('re(uency) 2. +okturia !. *iksi sulit ditahan (!rgency) #. 1isuria (+yeri pada waktu miksi) Bejala)gejala tersebut diatas sering disebut sindroma prostatismus. (e"ara klinis derajat berat gejala prostatismus itu dibagi menjadi & Brade 9 & Bejala prostatismus J sisa ken"ing K L Brade 99 & Bejala prostatismus J sisa ken"ing L $0 ml Brade 999& @etensi urin dengan sudah ada gangguan saluran kemih bagian atas J sisa urin L '$0 ml. ;ntuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih sebelah bawah, M5? menganjurkan klasifikasi untuk menentukan berat gangguan miksi yang disebut (kor 9nternasional Bejala Prostat atau %)PSS (%nternational Prostatic Symptom Score). (istem skoring 9)P(( terdiri atas tujuh pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi ( !"S) dan satu pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien. (etiap pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai 0 sampai dengan $, sedangkan keluhan yang menyangkut kualitas hidup pasien diberi nilai dari ' hingga -. :abel (kor *adsen 9versen dalam bahasa 9ndonesia Pertanyaan Pan"aran *engedan pada saat berkemih ' +ormal :idak 2 ! Berubah)ubah <a # 8emah $ *enetes

5arus menunggu pada saat akan ken"ing Buang air ke"il terputus)putus %en"ing tidak lampias 9nkontinensia %en"ing sulit ditunda %en"ing malam hari

:idak

<a

:idak :idak tahu

<a Berubah)ubah :idak lampias ' kali retensi <a (edang !)# L' kali retensi

:idak ada 0)'

@ingan 2

Berat L#

%en"ing siang hari L! jam sekali

(etiap 2)! jam (etiap ')2 jam K' jam sekali sekali sekali

1ari skor 9)P(( itu dapat dikelompokkan gejala 8;:( dalam ! derajat, yaitu& (kor 0 F - & derajat ringan dapat dilakukan wat"hfull waiting (kor E F ', & derajat sedang indikasi untuk medikamentosa (kor 20 F !$ & derajat berat indikasi untuk dilakukan operatif :imbulnya gejala 8;:( merupakan menifestasi kompensasi otot vesi"a urinaria untuk mengeluarkan urin. Pada suatu saat otot)otot vesi"a urinaria akan mengalami kepayahan (fatiNue) sehingga jatuh ke dalam fase dekompensasi yang diwujudkan dalam bentuk retensi urin akut. ) 2aktor pen"etus ) %ompensasi 1ekompensasi ) (8;:() @etensi urin ) 9nkontinensia paradoksa :abel (kor internasional gejala)gejala prostat M5? (%nternational Prostate Symptom Score* 9P(() Pertanyaan %eluhan pada bulan :idak terakhir sama sekali 3dakah anda merasa 0 buli)buli tidak kosong setelah buang air ke"il Berapa kali anda 0 hendak buang air ke"il lagi dalam waktu 2 jam setelah buang air ke"il Berapa kali terjadi air 0

K' L$ '$ kali sampai $sampai '$ kali kali

L '$ kali

5ampir selalu

'

'

ken"ing berhenti sewaktu buang air ke"il Berapa kali anda tidak dapat menahan keinginan buang air ke"il Berapa kali arus air seni lemah sekali sewaktu buang ke"il Berapa kali terjadi anda mengalami kesulitan memulai buang air ke"il (harus mengejan) Berapa kali anda bangun untuk buang air ka"il di waktu malam 3ndaikata hal yang anda alami sekarang akan tetap berlangsung seumur hidup, bagaimana perasaan anda 4umlah nilai & 0 O baik sekali ' O baik 2 O kurang baik ! O kurang # O buruk $ O buruk sekali

'

0 0

' '

2 2

! !

# #

$ $

'

(angat senang

7ukup senang

Biasa saja

3gak tidak:idak (angat tidak senang menyenangka menyenangka n n

:imbulnya dekompensasi vesi"a urinaria biasanya didahului oleh beberapa faktor pen"etus, antara lain& 6olume vesi"a urinaria tiba)tiba terisi penuh yaitu pada "ua"a dingin, menahan ken"ing terlalu lama, mengkonsumsi obat)obatan atau minuman yang mengandung diuretikum (alkohol, kopi) dan minum air dalam jumlah yang berlebihan o *assa prostat tiba)tiba membesar, yaitu setelah melakukan aktivitas seksual atau mengalami infeksi prostat akut
o o

(etelah mengkonsumsi obat)obatan yang dapat menurunkan kontraksi otot detrusor atau yang dapat mempersempit leher vesi"a urinaria, antara lain& golongan antikolinergik atau alfa adrenergik.

Bejala pada saluran kemih bagian atas

%eluhan akibat penyulit hiperplasi prostat pada saluran kemih bagian atas berupa gejala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benjolan di pinggang (yang merupakan tanda dari hidronefrosis). atau demam yang merupakan tanda dari infeksi atau urosepsis. Bejala di luar saluran kemih :idak jarang pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya hernia inguinalis atau hemoroid. :imbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan pada saat miksi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal. (:enggara :. Bambaran %linis dan Penatalaksanaan 5ipertrofi Prostat, *ajalah %edokteran 9ndonesia volume& #E, 4akarta & 919, ',,E) 3.-. Diagn #i# dan diagn #i# )anding )enign $" #tate h*$e"$'a#ia 1iagnosis banding obstuksi saluran kemih karena 5iperplasia prostat & %elemahan detrusor kandung kemih & ') gangguan neurologik P kelainan medulla spinalis P neuopathia diabetes mellitus P pas"a bedah radikal di pelvis P farmakologik (obat penenang, penghambat alfa, parasimpatolitik) 2) %ekakuan leher kandung kemih !) fibrosis #) @esistensi uretra ) 5iperplasia prostat ganas atau jinak ) %elainan yang menyumbat uretra ) ;retalitiasis ) ;retitis akut atau kronik 3dapun penyakit F penyakit yang gejala F gejalanya menyerupai hipertofi prostat jinak diantaranya adalah sebagai berikut berserta klinis dan pemeiksaan yang memebedakan dengan BP5 & '. 7a Prostat %eluhan sesuai gejala saluran kemih bagian bawah (8ower urinary tra"t symptoms O 8;:(), yaitu gejala obstuktif dan iritatif. %e"urigaan umumnya berawal dari ditemukan nodul yang se"ara tidak segaja pada pemeriksaan rektal. +odul yang irreguler dan keras harus dibiopsi untuk menyingkirkan hal ini. 3tau didapatkan jaringan yang ganas pada pemeriksaan patologi dari jaringan prostat yang diambil akibat gejala BP5. %anker ini jarang memberikan gejala ke"uali bila telah lanjut. 1apat terjadi hematuria, gejala F gejala

obstruksi, gangguan saraf akibat penekanan atau fraktur patologis pada tulang belakang. 3tau se"ara singkat kita anamnesa dan kita akan dapatkan sebagai berikut & ) :erjadi pada usia L .0 tahun ) +yeri pada lumbosakral menjalar ke tungkai ) Prostatismus dan hematuri ) @ektal tou"her & permukaannya berbenjol, keras, fi ed 2. Prostatitis Bejala dan tanda prostatitis akut terdiri dari demam dengan suhu yang tinggi, kadang dengan gigilan, neri peineal atau pinggang rendah, sakit sedang atau berat, mialgia, antralgia. %arena pembengkan prostat biasanya ada disuria, kadang sampai retensi urin. %adang didapatkan pengeluaran nanah pada "olok dubur setelah masase prostat. (edangkan pada prostatitis kronis gejala dan tanda tidak khas. Bambaran klinik sangat variabel, kadang dengan keluhan miksi, kadang nyeri perineum atau pinggang. 1an diagnosa dapat ditegakan dengan diketemukan adanya leukosit dan bakteria dalam sekret prostat. 4adi hal F hal yang perlu sekali kita perhatikan agar dapat membedakan dengan BP5 yaitu & ) 3danya nyeri perineal ) 1emam ) 1isuri, polaksiuri ) @etensi urin akut ) @ektal tou"her & jika ada abses didapatkan fluktuasi (J) !. +eurogenik Bladder 3dapun gejala dan tanda yamg kita peroleh dari anamnesa adalah & ) 8esi sakral 2 F # ) @est urin (J) ) inkontinensia urin #. (triktura ;retrha (umbatan pada uretrha dan tekanan kandung kemih yang tinggi dapat menyebabkan imbibisi urin kelua kandung kemih atau uretra proksimal dari striktura. Bejala khas adalah pan"aran urin yang ke"il dan ber"abang. Bejala lain adalah iritasi dan infeksi seperti frekuensi, urgensi, disuri, kadang F kadand dengan infiltat, abses, fistel. Bejala lanjut adalah retensi urin. (http&==dokterugm.wordpress."om=20'0=0#=2#=benigna)prostati")hiperplasia)atau) pembesaran)prostat)jinak)atau)bph)atau)ppj=) 193B+?(9( a. 3namnesis & gejala obstruktif dan gejala iritatif Bejala obstruksi terjadi karena otot detrusor buli)buli gagal berkontraksi dengan "ukup kuat atau gagal berkontraksi "ukup lama sehingga kontraksi terputus)putus.

:anda)tanda obstruksi, yaitu& ) *enunggu pada permulaan miksi ) Pan"aran miksi terputus)putus (intermitten) ) @asa tidak puas sehabis miksi ) ;rin menetes pada akhir miksi (terminal dribling) ) Pan"aran urin jadi lemah. Bejala iritasi biasanya lebih memberatkan pasien dibandingkan obstruksi. Bejala iritasi timbul karena pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna pada akhir miksi atau pembesaran prostat menyebabkan ransangan pada kandung kemih, sehingga kandung kemih sering berkontraksi meskipun belum penuh. Bila terjadi dekompensasi akan terjadi retensi urin sehingga urin masih berada dalam kandung kemih pada akhir miksi. @etensi urin kronik menyebabkan refluk vesiko)ureter, hidroureter, hidronefrosis dan gagal ginjal. Proses kerusakan ginjal diper"epat bila terjadi infeksi. :anda)tanda iritasi, yaitu& ) @asa tidak dapat menahan ken"ing (urgensi) ) :erbangun untuk ken"ing pada saat tidur malam hari (no"turia) ) Bertambahnya frekuensi miksi ) +yeri pada waktu miksi (disuria). b. Pemeriksaan 2isik Pemeriksaan "olok dubur dapat memberikan gambaran tentang keadaan tonus spingter ani, reflek bulbo "avernosus, mukosa rektum, adanya kelainan lain seperti benjolan di dalam rektum dan tentu saja teraba prostat. Pada perabaan prostat harus diperhatikan & '. %onsistensi prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal) 2. 3dakah asimetris !. 3dakah nodul pada prostate #. 3pakah batas atas dapat diraba $. (ul"us medianus prostate .. 3dakah krepitasi 7olok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan prostat teraba membesar, konsistensi prostat kenyal seperti meraba ujung hidung, permukaan rata, lobus kanan dan kiri simetris, tidak didapatkan nodul, dan menonjol ke dalam rektum. (emakin berat derajat hiperplasia prostat, batas atas semakin sulit untuk diraba. (edangkan pada "ar"inoma prostat, konsistensi prostat keras dan atau teraba nodul dan diantara lobus prostat tidak simetris. (edangkan pada batu prostat akan teraba krepitasi.

;ntuk menentukan kriteria prostat yang membesar dapat dilakukan dengan beberapa "ara, diantaranya adalah & '. @ektal grading Berdasarkan penonjolan prostat ke dalam rektum &
derajat derajat derajat derajat

' & penonjolan 0)' "m ke dalam rektum 2 & penonjolan ')2 "m ke dalam rektum ! & penonjolan 2)! "m ke dalam rektum # & penonjolan L ! "m ke dalam rektum

2. Berdasarkan jumlah residual urine


derajat ' & K L derajat 2 & $0)'00 ml derajat ! & L'00 ml derajat # & retensi urin total

!. 9ntra vesikal grading

derajat ' & prostat menonjol pada bladder inlet

derajat 2 & prostat menonjol diantara bladder inlet dengan muara ureter derajat ! & prostat menonjol sampai muara ureter derajat # & prostat menonjol melewati muara ureter

#. Berdasarkan pembesaran kedua lobus lateralis yang terlihat pada uretroskopi & ) derajat ' & kissing ' "m

derajat 2 & kissing 2 "m derajat ! & kissing ! "m derajat # & kissing L ! "m

Pemeriksaan fisik apabila sudah terjadi kelainan pada traktus urinaria bagian atas kadang) kadang ginjal dapat teraba dan apabila sudah terjadi pielonefritis akan disertai sakit pinggang dan nyeri ketok pada pinggang. 6esi"a urinaria dapat teraba apabila sudah terjadi retensi total, daerah inguinal harus mulai diperhatikan untuk mengetahui adanya hernia. Benitalia eksterna harus pula diperiksa untuk melihat adanya kemungkinan sebab yang lain yang dapat menyebabkan gangguan miksi seperti batu di fossa navikularis atau uretra anterior, fibrosis daerah uretra, fimosis, "ondiloma di daerah meatus. Pada pemeriksaan abdomen ditemukan kandung ken"ing yang terisi penuh dan teraba masa kistus di daerah supra simfisis akibat retensio urin dan kadang terdapat nyeri tekan supra simfisis. ((jamsuhidajat @, de 4ong M. Buku 3jar 9lmu Bedah Adisi revisi, 4akarta & AB7, ',,-) 3... P" gn #i# )enign $" #tate h*$e"$'a#ia

a. kelangsungan hidup Pada umumnya prognosis penyakit ini baik jika diobati dengan "epat dan tepat. Beberapa kasus BP5 dapat menyebabkan masalah serius di sepanjang waktu. @etensi urin dan tekanan pada buli)buli mengakibatkan terjadinya infeksi saluran kemih, kerusakan ginjal, batu buli)buli, inkontinensia urine (ketidakmampuan mengontrol urine). 4ika kerusakan buli)buli sudah permanen, pengobatan BP5 sudah tidak efektif lagi. Bila BP5 dapat dideteksi lebih dini akan bisa men"egah komplikasi yang lebih lanjut. Penderita yang mempunyai keluhan pada BP5 sering membutuhkan pengobatan. :etapi, beberapa peneliti mempertanyakan apakah pengobatan dini dibutuhkan pada beberapa kasus BP5 yang ringan. 5asil dari penelitian ini menyatakan bahwa pengobatan dini mungkin tidak dibutuhkan karena keluhan)keluhan penderita bisa hilang sendiri tanpa pengobatan pada kasus BP5 ringan. *eskipun demikian, mereka menyarankan untuk melakukan "he"k up untuk memantau perkembangan dini. 4ika kondisi ini berlanjut ke hal yang bisa membahayakan pasien, maka dibutuhkan segera pengobatan.

b. %elangsungan organ Pada BP5 terjadi penambahan jumlah kelenjar dan sering terbentuk kista)kista yang dilapisi oleh epitel silindris atau kubis dan pada beberapa tempat membentuk papilQa)papila ke dalam lumen. *embrana basalis masih utuh. kadang)kadang terjadi penambahan kelenjar ke"il)ke"il sehingga menyerupai adenokarsinoma. 1i dalam lumen sering ditemukan deskuamasi sel epitel, sekret yang granuler dan kadang)kadang "orpora arnyla"ea (hyaline "on"retion). 1alam stroma sering ditemukan infiltrasi sel limfosit. Perubahan yang terjadi masih bersifat irreversible. ?leh karena itu, jika diobati dengan "epat dan tepat, hal ini masih bisa diperbaiki. *eskipun akan menimbulkan jaringan parut. :erkadang pula, keluhan yang dirasakan penderita bisa mun"ul lagi. ?leh karena itu, diperlukan penangan operasi. Pada operasi, jaringan yang membesar akan dibuang sehingga hanya akan meninggalkan jaringan yang sehat pada tubuh penderita. (www."an"er.gov="an"ertopi"s=fa"tsheet=1ete"tion=P(3) 3./. K m$'i!a#i )enign $" #tate h*$e"$'a#ia 1ilihat dari sudut pandang perjalanan penyakitnya, hiperplasia prostat dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut & '. 9nkontinensia Paradoks 2. Batu %andung %emih !. 5ematuria #. (istitis $. Pielonefritis .. @etensi ;rin 3kut 3tau %ronik -. @efluks 6esiko);reter E. 5idroureter ,. 5idronefrosis '0.Bagal Binjal (:enggara :. Bambaran %linis dan Penatalaksanaan 5ipertrofi Prostat, *ajalah %edokteran 9ndonesia volume& #E, 4akarta & 919, ',,E) +. Mengetahui dan memahami 0eni# #e"ta 1a"a $eme"i!#aan 'a) "at "ium $endu!ung +.1. Peme"i!#aan $enun0ang Pemeriksaan pen"itraan '. 2oto polos abdomen (B+?) B+? berguna untuk men"ari adanya batu opak di saluran kemih, adanya batu=kalkulosa prostat dan kadangkala dapat menunjukkan bayangan vesi"a urinaria yang penuh terisi urin, yang merupakan tanda dari suatu retensi urine. (elain itu juga bisa menunjukkan adanya hidronefrosis, divertikel kandung kemih atau adanya metastasis ke tulang dari "arsinoma prostat. 2. Pielografi 9ntravena (96P)

Pemeriksaan 96P dapat menerangkan kemungkinan adanya& '. kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter atau hidronefrosis 2. memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang ditunjukkan oleh adanya indentasi prostat (pendesakan vesi"a urinaria oleh kelenjar prostat) atau ureter di sebelah distal yang berbentuk seperti mata kail atau hoo$ed &ish !. penyulit yang terjadi pada vesi"a urinaria yaitu adanya trabekulasi, divertikel, atau sakulasi vesi"a urinaria #. foto setelah miksi dapat dilihat adanya residu urin !. (istogram retrograd 3pabila penderita sudah dipasang kateter oleh karena retensi urin, maka sistogram retrograd dapat pula memberi gambaran indentasi. #. ;(B se"ara transrektal ("ransrectal !ltrasonography O :;@() ;ntuk mengetahui besar atau volume kelenjar prostat, adanya kemungkinan pembesaran prostat maligna, sebagai petunjuk untuk melakukan biopsi aspirasi prostat, menentukan volume vesi"a urinaria dan jumlah residual urine, serta men"ari kelainan lain yang mungkin ada di dalam vesi"a urinaria seperti batu, tumor, dan divertikel. Pengukuan volume prostat sering disebut volumetri dan biasanya memakai & @umus volume O 0,$2 d' d2 d!, bila kita anggap bahwa bentuk prostat elipsoid dan d adalah jarak panjang, lebar (pada potongan tansversal), dan panjang postat pada potongan sagital. $. Pemeriksaan (istografi 1ilakukan apabila pada anamnesis ditemukan hematuria atau pada pemeriksaan urine ditemukan mikrohematuria. (istografi dapat memberikan gambaran kemungkinan tumor di dalam vesi"a urinaria atau sumber perdarahan dari atas bila darah datang dari muara ureter, atau batu radiolusen di dalam vesi"a. (elain itu juga memberi keterangan mengenai basar prostat dengan mengukur panjang uretra pars prostatika dan melihat penonjolan prostat ke dalam uretra. .. *@9 atau 7: jarang dilakukan 1igunakan untuk melihat pembesaran prostat dan dengan berma"am F ma"am potongan.
7. 5istopatologi

1aerah yang sering dikenai adalah lobus lateral bagian tengah dan lobus medial. Berat prostat bisa men"apai .0)'00 gram (normal 20 gram). (e"ara mikroskopik gambaran yang terlihat tergantung pada unsur yang berproliferasi. Bila kelenjar yang banyak berproliferasi maka akan tampak penambahan jumlah kelenjar dan sering terbentuk kista) kista yang dilapisi oleh epitel silindris atau kubis dan pada beberapa tempat membentuk papila)papila ke dalam lumen. *embrana basalis masih utuh. kadang)kadang terjadi penambahan kelenjar ke"il)ke"il sehingga menyerupai adenokarsinoma. 1i dalam lumen sering ditemukan deskuamasi sel epitel, sekret yang granuler dan kadang)kadang "orpora arnyla"ea (hyaline "on"retion). 1alam stroma sering ditemukan infiltrasi sel limfosit. Bila unsur fibromuskuler yang bertambah maka tampak jaringan ikat atau jaringan otot dengan kelenjar)kelenjar yang letaknya berjauhan, disebut hiperplasia fibromatosa

PA*A@9%(33+ 839+ '. ;roflowmetri ;ntuk mengukur laju pan"aran urin miksi. 8aju pan"aran urin ditentukan oleh & ) daya kontraksi otot detrusor

tekanan intravesi"a resistensi uretra

3ngka normal laju pan"aran urin ialah '0)'2 ml=detik dengan pun"ak laju pan"aran mendekati 20 ml=detik. Pada obstruksi ringan, laju pan"aran melemah menjadi . F E ml=detik dengan pun"aknya sekitar '' F '$ ml=detik. (emakin berat derajat obstruksi semakin lemah pan"aran urin yang dihasilkan. 2. Pemeriksaan :ekanan Pan"aran (Pressure 2low (tudies) Pan"aran urin melemah yang diperoleh atas dasar pemeriksaan uroflowmetri tidak dapat membedakan apakah penyebabnya adalah obstruksi atau daya kontraksi otot detrusor yang melemah. ;ntuk membedakan kedua hal tersebut dilakukan pemeriksaan tekanan pan"aran dengan menggunakan 3brams)Briffiths +omogram. 1engan "ara ini maka sekaligus tekanan intravesi"a dan laju pan"aran urin dapat diukur. !. Pemeriksaan 6olume @esidu ;rin 6olume residu urin setelah miksi spontan dapat ditentukan dengan "ara sangat sederhana dengan memasang kateter uretra dan mengukur berapa volume urin yang masih tinggal atau ditentukan dengan pemeriksaan ultrasonografi setelah miksi, dapat pula dilakukan dengan membuat foto post voiding pada waktu membuat 96P. Pada orang normal sisa urin biasanya kosong, sedang pada retensi urin total sisa urin dapat melebihi kapasitas normal vesika. (isa urin lebih dari '00 "" biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk melakukan intervensi pada penderita prostat hipertrofi. ((jamsuhidajat @, de 4ong M. Buku 3jar 9lmu Bedah Adisi revisi, 4akarta & AB7, ',,-) +.%. Peme"i!#aan 'a) "at "ium Pemeriksaan laboratorium berperan dalam menentukan ada tidaknya komplikasi. '. 1arah & ) ;reum dan %reatinin Alektrolit Blood urea nitrogen

Prostate (pe"ifi" 3ntigen (P(3) Bula darah

2. ;rin & ) %ultur urin J sensitifitas test ;rinalisis dan pemeriksaan mikroskopik (edimen (edimen urin diperiksa untuk men"ari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi pada saluran kemih. 3nalisa urin dan pemeriksaan mikroskopi urin penting untuk melihat adanya leukosit, baktei dan infeksi. Bila terdapat hematuria, harus diperhitungkan etiologi lain seperti keganasan pada saluran kemih, batu, infesi saluran kemih, walaupun BP5 sendiri dapat menyebabkan hematuria. Alektrolit, kadar ureum dan kreatinin darah meupakan informasi dasar dari fungsi ginjal dan status metabolik. Pemeriksaan Prostate (pe"ifi" 3ntigen (P(3) dilakukan sebagai dasar penentuan perlunya biopsi atau sebagai deteksi dini untuk keganasan. Bila nilai P(3 K #ng=ml tidak perlu biopsi. (edangkan bila nilai P(3 # F '0 ng=ml, hitunglah Prostate (pesifi" 3ntigen 1ensity (P(31) yait P(3 serum dibagi dengan volume prostat. Bila P(31 lebih besar sama dengan 0,'$ maka sebaiknya dilakukan biopsi prostat, demikian pula bila nilai P(3 L'0ng=ml. Pemeriksaan kultur urine berguna dalam men"ari jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan sensitifitas kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan. 2aal ginjal diperiksa untuk mengetahui kemungkinan adanya penyulit yang mengenai saluran kemih bagian atas. (edangkan gula darah dimaksudkan untuk men"ari kemungkinan adanya penyakit diabetes mellitus yang dapat menimbulkan kelainan persarafan pada vesi"a urinaria. ((jamsuhidajat @, de 4ong M. Buku 3jar 9lmu Bedah Adisi revisi, 4akarta & AB7, ',,-) ,..Mengetahui dan memahami 1a"a $enata'a!#anaan dan &a"ma! ' gi )at2 )atan ....$" #tate ,.1. Medi!ament #a :erapi sedini mungkin sangat dianjurkan untuk mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup dan menghindari komplikasi akibat obstruksi yang berkepanjangan. :indakan bedah masih merupakan terapi utama untuk hiperplasia prostat (lebih dari ,00 kasus). *eskipun demikian pada dekade terakhir dikembangkan pula beberapa terapi non)bedah yang mempunyai keunggulan kurang invasif dibandingkan dengan terapi bedah. *engingat gejala klinik hiperplasia prostat disebabkan oleh ! faktor yaitu pembesaran kelenjar periuretral, menurunnya elastisitas leher vesika, dan berkurangnya kekuatan detrusor, maka pengobatan gejala klinik ditujukan untuk & '. *enghilangkan atau mengurangi volume prostat 2. *engurangi tonus leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat !. *elebarkan uretra pars prostatika, menambah kekuatan detrusor

:erdapat beberapa pilihan tindakan terapi didalam penatalaksanaan hiperplasia prostat benigna yang dapat dibagi kedalam # ma"am golongan tindakan, yaitu & '. ?bservasi (Mat"hful waiting) 2. *edikamentosa a. Penghambat adrenergik a b. 2itoterapi ". 5ormonal !. ?peratif a. Prostatektomi terbuka ) @etropubi" infravesika (:eren"e millin) ) (uprapubi" transvesi"a=:6P (2reyer) ) :ransperineal b. Andourologi ) :rans urethral rese"tion (:;@) ) :rans urethral in"ision of prostate (:;9P) ) Pembedahan dengan laser (8aser Prostate"tomy) :rans urethral ultrasound guided laser indu"ed prostate"tomy (:;89P) :rans urethral evaporation of prostate (:;AP) :eknik koagulasi #. 9nvasif minimal ) :rans urethral mi"rowave thermotherapy (:;*:) ) :rans urethral ballon dilatation (:;B1) ) :rans urethral needle ablation (:;+3) ) (tent urethra dengan prosta"ath :ujuan terapi pada pasien hiperplasia prostat adalah menghilangkan obstruksi pada leher buli)buli. 5al ini dapat di"apai dengan "ara medikamentosa, pembedahan, atau tindakan endourologi yang kurang invasif. a. @etropubi" infravesi"a (:eren"e *illin) %euntungan & ) :idak ada indikasi absolut, baik untuk adenoma yang besar pada subservikal ) *ortaliti rate rendah ) 8angsung melihat fossa prostat ) 1apat untuk memperbaiki segala jenis obstruksi leher buli ) Perdarahan lebih mudah dirawat ) :anpa membuka vesika sehingga pemasangan kateter tidak perlu selama bila membuka vesika %erugian & ) 1apat memotong pleksus santorini ) *udah berdarah ) 1apat terjadi osteitis pubis ) :idak bisa untuk BP5 dengan penyulit intravesikal

) :idak dapat dipakai kalau diperlukan tindakan lain yang harus dikerjakan dari dalam vesika %omplikasi & ) Perdarahan ) 9nfeksi ) ?steitis pubis ) :rombosis b. (uprapubi" :ransvesi"a=:6P (2reeyer) %euntungan & ) Baik untuk kelenjar besar ) Banyak dikerjakan untuk semua jenis pembesaran prostat ) ?perasi banyak dipergunakan pada hiperplasia prostat dengan penyulit & '. Batu buli 2. Batu ureter distal !. 1ivertikel #. ;retrokel $. 3danya sistsostomi .. @etropubik sulit karena kelainan os pubis ) %erusakan spingter eksterna minimal %erugian & ) *emerlukan pemakain kateter lebih lama sampai luka pada dinding vesi"a sembuh ) (ulit pada orang gemuk ) (ulit untuk kontrol perdarahan ) *erusak mukosa kulit ) *ortality rate ' )$ 0 %omplikasi & ) (triktura post operasi (uretra anterior 2 F $ 0, bladder ne"k stenosis #0) ) 9nkontinensia (K'0) ) Perdarahan ) Apididimo or"hitis ) @e"urent ('0 F 200) ) 7ar"inoma ) Ajakulasi retrograde ) 9mpotensi ) 2imosis ) 1eep venous trombosis ". :ransperineal %euntungan & ) 1apat langssung pada fossa prostat ) Pembuluh darah tampak lebih jelas ) *udah untuk pinggul sempit ) 8angsung biopsi untuk karsinoma

%erugian & ) 9mpotensi ) 9nkontinensia ) Bisa terkena rektum ) Perdarahan hebat ) *erusak diagframa urogenital 2. Prostatektomi Andourologi a. :rans urethral rese"tion (:;@) <aitu reseksi endoskopik malalui uretra. 4aringan yang direseksi hampir seluruhnya terdiri dari jaringan kelenjar sentralis. 4aringan perifer ditinggalkan bersama kapsulnya. *etode ini "ukup aman, efektif dan berhasil guna, bisa terjadi ejakulasi retrograd dan pada sebagaian ke"il dapat mengalami impotensi. 5asil terbaik diperoleh pasien yang sungguh membutuhkan tindakan bedah. ;ntuk keperluan tersebut, evaluasi urodinamik sangat berguna untuk membedakan pasien dengan obstruksi dari pasien non)obstruksi. Avaluasi ini berperan selektif dalam penentuan perlu tidaknya dilakukan :;@. (uatu penelitian menyebutkan bahwa hasil obyektif :;@ meningkat dari -20 menjadi EE0 dengan mengikutsertakan evaluasi urodinamik pada penilaian pra)bedah dari '$2 pasien. *ortalitas :;@ sekitar '0 dan morbiditas sekitar E0. . %euntungan & ) 8uka in"isi tidak ada ) 8ama perawatan lebih pendek ) *orbiditas dan mortalitas rendah ) Prostat fibrous mudah diangkat ) Perdarahan mudah dilihat dan dikontrol %erugian & ) :ehnik sulit ) @esiko merusak uretra ) 9ntoksikasi "airan ) :rauma spingter eksterna dan trigonum ) :idak dianjurkan untuk BP5 yang besar ) 3lat mahal ) %etrampilan khusus b. :rans ;rethral 9n"ision of Prostate (:;9P) *etode ini di indikasikan untuk pasien dengan gejala obstruktif, tetapi ukuran prostatnya mendekati normal. Pada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar dan pada pasien yang umurnya masih muda umumnya dilakukan metode tersebut atau in"isi leher buli)buli atau bladder ne"k in"ision (B+9) pada jam $ dan -. :erapi ini juga dilakukan se"ara endoskopik yaitu dengan menyayat memakai alat seperti yangg dipakai pada :;@ P tetapi memakai alat pemotong yang menyerupai alat penggaruk, sayatan dimulai dari dekat muara ureter sampai dekat ke verumontanum dan harus "ukup dalam sampai tampak kapsul prostat. %elebihan dari metode ini adalah lebih "epat daripada :;@ dan menurunnya kejadian ejakulasi retrograde dibandingkan dengan "ara :;@.

". Pembedahan dengan laser (8aser prostate"tomy) ?leh karena "ara operatif (operasi terbuka atau :;@ P) untuk mengangkat prostat yang membesar merupakan operasi yang berdarah, sedang pengobatan dengan :;*: dan :;@2 belum dapat memberikan hasil yang sebaik dengan operasi maka di"oba "ara operasi yang dapat dilakukan hampir tanpa perdarahan. Penggunaan laser untuk operasi prostat pertamakali diusulkan oleh (ander (',E#). ;ntuk mengobati "a prostat yang masih lokal dengan memakai +d <3B (+eodymium, <ttrium 3luminium Barnet). <3B laser ini mempunyai panjang gelombang yang "o"ok untuk pengobatan prostat oleh karena mempunyai daya penetrasi yang "ukup dalam. *ula)mula laser untuk prostat ini hanya dipakai untuk pengobatan tambahan setelah :;@ P pada "a prostat, yang biasanya diberikan ! minggu setelah :;@ P %emudian (henberg mengajukan pemakaian +d <3B ini untuk melaser prostat pada penderita yang tidak dapat mentoleransi perdarahan apabila dilakukan :;@. @oth dan 3ret/ (',,') menjadi pelopor penggunaan laser :ransuretral ;ltrasound Buided 8aser 9ndu"ed Prostate"tomy (:;89P), yang dibimbing dengan pemakaian ;(B untuk dapat menembak prostat yang disempurnakan dengan menggunakan alat pembelok (deflektor) sinar laser dengan sudut ,0 derajat sehingga sinar laser dapat diarahkan ke arah kelenjar prostat yang membesar. Maktu yang diperlukan untuk melaser prostat biasanya sekitar 2)# menit untuk masing) masing lobus prostat (lobus lateralis kanan, kiri dan medius). Pada waktu ablasi akan ditemukan pop "orn effe"t sehingga tampak melalui sistoskop terjadi ablasi pada permukaan prostat, sehingga uretra pars prostatika akan segera akan menjadi lebih lebar, yang kemudian masih akan diikuti efek ablasi ikutan yang kan menyebabkan Glaser nekrosisD lebih dalam setelah #)2# minggu sehingga hasil akhir nanti akan terjadi rongga didalam prostat menyerupai rongga yang terjadi sehabis :;@. %euntungan bedah laser ialah & '. :idak menyebabkan perdarahan sehingga tidak mungkin terjadi retensi akibat bekuan .......darah dan tidak memerlukan transfusi 2. :eknik lebih sederhana !. Maktu operasi lebih "epat #. 8ama tinggal di rumah sakit lebih singkat $. :idak memerlukan terapi antikoagulan .. @esiko impotensi tidak ada -. @esiko ejakulasi retrograd minimal %erugian & Penggunaan laser ini masih memerlukan anestesi (regional) TERAPI KONSER3ATI( NON OPERATI( 1idalam penatalaksanaan terapi hiperplasia prostat ini terdapat istilah terapi konservatif yang merupakan terapi non operatif. ;ntuk penderita yang oleh karena keadaan umumnya tidak memungkinkan dilakukan operasi dapat diusahakan pengobatan konservatif. :erapi konservatif ini masih terbagi lagi ke dalam berbagai kelompok, yaitu & '. ?bservasi (Mat"hful waiting)

:idak semua pasien hiperplasia prostat perlu menjalani tindakan medik. %adang)kadang mereka yang mengeluh pada saluran kemih bagian bawah (8;:() ringan dapat sembuh sendiri dengan observasi ketat tanpa mendapatkan terapi apapun. :etapi diantara mereka akhirnya ada yang membutuhkan terapi medikamentosa atau tindakan medik yang lain karena keluhannya semakin parah 2. *edikamentosa a. Penghambat adrenergik a (eperti kita ketahui persyarafan trigonum leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat terutama oleh serabut)serabut saraf simpatis, terutama mengandung reseptor alpha, jadi dengan pemberian obat golongan alpha adrenergik bloker, terutama alpha ' adrenergik bloker maka tonus leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat akan berkurang, sehingga sehingga menghasilkan peningkatan laju pan"aran urin dan memperbaiki gejala miksi. Bila serangan prostatismus memun"ak menjurus kepada retensio urin ini adalah pertanda bahwa tonus otot polos prostat meningkat atau berkontraksi sehingga pemberian obat ini adalah sangat rasional. Apisode serangan biasanya "epat teratasi. 7ontoh obatnya adalah Pheno y ben/anmine (1ibenyline) dosis 2 '0 mg=hari. (ekarang telah tersedia obat yang lebih selektif untuk alpha ' adrenergik bloker yaitu Pra/osine, dosisnya adalah ')$ mg=hari, obat lain selain itu adalah :era/osin dosis ' mg=hari, :am/ulosin dan 1o a/osin. Pengobatan dengan penghambat alpha ini pertama kali dilakukan oleh 7aine dan kawan)kawan yang dilaporkan pada tahun ',-.. 1engan pengobatan se"ara ini ditemukan perbaikan sekitar !0)-00 pada symptom skore dan kira) kira $00 pada flow rate. :etapi kelompok obat ini tidak dapat digunakan berkepanjangan karena efek samping obat ini berupa hipotensi ortostatik, palpitasi, astenia vertigo dan lain) lain yang sangat mengganggu kualitas hidup ke"uali bagi penderita hipertensi. b. 2itoterapi %elompok kemoterapi pada umumnya telah mempunyai informasi farmakokinetik dan farmakodinamik terstandar se"ara konvensional dan universal. %elompok obat ini juga disebut dengan Gobat modernD. :idak semua penyakit dapat diobati se"ara tuntas dengan kemoterapi ini. Banyak penyakit kronis, degeneratif, gangguan metabolisme, dan penuaan yang belum ada obatnya seperti& kanker, hepatitis, 596, demensia, dll. Banyak pula yang belum bisa dituntaskan pengobatannya. :ermasuk ini adalah& BP5, 1*, hipertensi, rematik, dll. (ehingga diperlukan terapi komplementer atau alternatif. %elompok terapi ini disebut 2itoterapi. 1isebut demikian karena berasal dari tumbuhan. Bahan aktifnya belum diketahui dengan pasti, masih memerlukan penelitian yang panjang. +amun se"ara empirik, manfaat sudah lama ter"atat dan semakin diakui. 1iantara sekian banyak fitoterapi yang sudah masuk pasaran, diantaranya yang terkenal adalah (erenoa repens atau (aw Palmetto dan Pumpkin seeds yang digunakan untuk pengobatan BP5. %eduanya, terutama (erenoa repens semakin diterima pemakaiannya dalam upaya pengendalian prosatisme BP5 dalam kontek Gwat"hfull waiting strategyD. 1i 4erman ,00 kasus BP5 di terapi dengan (erenoa repens tunggal atau kombinasi, dan di negara)negara Aropa dan 3merika pemakaiannya terus meningkat dengan "epat. a. (aw Palmetto Berry ((PB)

yang disebut juga (erenoa repens adalah suatu obat tradisional 9ndian. 7atatan empiriknya tentang manfaat tumbuhan ini untuk gangguan urologis sudah ada sejak tahun ',00. 9su ba"k to nature memberikan iklim yang kondusif bagi pemakaian obat ini. Bukti)bukti empirik lapangan dan empirik uji klinik semakin banyak men"atat efektifitas dan keamanannya. 1alam 7urrent *edi"al 1iagnosis and :reatment (200') dinyatakan bahwa (aw Palmetto Berry ((PB) ini didalam 'E @7: (@andomi/ed 7lini"al :rial) dengan 2,!, subyek adalah superior terhadap pla"ebo dan efektifitasnya sama dengan finasteride. Afek samping obat berupa disfungsi ereksi O ','0 sedangkan finasteride O #,,0. 1alam 8ife A tension ;pdate dimuat, dari sebanyak !2 publikasi studi terdapat "atatan bahwa e tra"t dari (PB ini se"ara signifikan menunjukan perbaikan klinis dalam hal& a) 2rekuensi nokturia berkurang b) 3liran ken"ing bertambah lan"ar ") 6olume residu dikandung ken"ing berkurang d) Bejala kurang enak dalam mekanisme urinoir berkurang .....*ekanisme kerja obat ini belum dapat dipastikan tetapi diduga kuat ia & e) *enghambat aktifitas en/im $ alpha reduktase dan memblokir reseptor androgen f) Bersifat anti inflamasi dan anti udem dengan "ara menghambat aktifitas en/im ....."y"lo ygenase dan $ lipo ygenase. b. Pumpkin seeds (7u"urbitae peponis semen) :estimoni empirik tradisional bahan ini telah digunakan di 4erman dan 3ustria sejak abad '. untuk gangguan GurinoirD dan belakangan ini ekstraknya dipakai untuk mengatasi gejala yang berhubungan dengan BP5 didalam konteks farmakoterapi maupun uji klinis kombinasi dengan ekstraks serenoa repens. Penelitian di 4erman melakukan studi terhadap preparat yang mengandung komponen utama beta)sitosterol dengan sedikit "ampuran "ampesterot dan stigmasterol untuk mengobati hiperplasia prostat. 5asilnya, terjadi perbaikan seperti halnya terapi menggunakan penghambat reseptor alpha dan $)alpha reduktase, tetapi dengan efek samping yang lebih minimal. Malaupun mekanisme kerja dari preparat "ampuran fitosterol ini belum dapat dibuktikan, penelitian terus dikembangkan untuk keperluan di masa depan ". 5ormonal Pada tingkat supra hypofisis dengan obat)obat 85)@5 (super) agonist yaitu obat yang menjadi kompetitor 85)@5 mempunyai afinitas yang lebih besar dengan reseptor bagi 85) @5, sehingga obat ini akan GmenghabiskanD reseptor dengan membentuk 85)@5 super agonist reseptor kompleks. (ehingga mula)mula oleh karena banyaknya 85)@5 super agonist yang menangkap reseptor, pada permulaan justru akan terjadi kenaikan produksi 85 oleh hypofisis. :etapi setelah reseptor GhabisDmaka 85)@5 tidak dapat lagi men"ari reseptor , maka 85 akan menurun. 7ontoh obat adalah Buserelin, dengan dosis minggu 9 !dd $00 mg s.". (- hari) dan minggu 99 intra nasal spray 200 mg, ! kali sehari. Pada tingkat yang lebih rendah dapat pula diberikan obat anti androgen yang mekanisme kerjanya men"egah hidrolise testosteron menjadi 15: dengan "ara menghambat $ alpha reduktase, suatu en/im yang diperlukan untuk mengubah testosteron menjadi

dehidrotestosteron (15:), suatu hormon androgen yang mempengaruhi pertumbuhan kelenjar prostat, sehingga jumlah 15: berkurang tetapi jumlah testosteron tidak berkurang, sehingga libido juga tidak menurun. Penurunan kadar /at aktif dehidrotestosteron ini menyebabkan menge"ilnya ukuran prostat. 7ontoh obat tersebut ialah 2inesteride, Pros"ar dengan dosis $ mg=hari dalam jangka waktu lebih dari ! bulan, 2inasteride mengurangi volume prostat sampai !00. ?bat anti androgen lain yang juga bekerja pada tingkat prostat ialah obat yang mempunyai mekanisme kerja sebagai inhibitor kompetitif terhadap reseptor 15: sehingga 15: tidak dapat membentuk kompleks 15:)@eseptor. 7ontoh obatnya ialah & 7yproterone a"etate '00 mg 2 kali=hari, 2lutamide, medrogestone '$ mg2 kali=hari dan 3nandron. ?bat ini juga tidak menurunkan kadar testosteron pada darah, sehingga libido tidak menurun. Bolongan gestagen dan ketokona/ole, obat)obat ini mempunyai khasiat & mengurangi en/im dehidrogenase dan isomerase yang berguna untuk metabolisme steroid, menekan 85 dan 2(5, menjadi saingan testosteron untuk $ alpha reduktase sehingga 15: tidak terbentuk. 7ontoh obatnya adalah *egestrol a"etat '.0 mg empat kali sehari dan *P3 !00)$00 mg=hari. %esulitan pengobatan konservatif ini adalah menentukan berapa lama obat harus diberikan dan efek samping dari obat. !. 9nvasif *inimal a. :rans ;rethral *i"rowave :hermotherapy (:;*:) 7ara memanaskan prostat sampai ##,$R7 F #-R7 ini mulai diperkenalkan dalam tiga tahun terakhir ini. 1ikatakan dengan memanaskan kelenjar periuretral yang membesar ini dengan gelombang mikro (mi"rowave) yaitu dengan gelombang ultarasonik atau gelombang radio kapasitif akan terjadi vakuolisasi dan nekrosis jaringan prostat, selain itu juga akan menurunkan tonus otot polos dan kapsul prostat sehingga tekanan uretra menurun sehingga obstruksi berkurang. Prinsip "ara ini ialah memasang kateter sema"am 2oley dimana pro imal dari balon dipasang antene pemanas yang baru dipanaskan dengan gelombang mikro melalui kabel ke"il yang berada didalam kateter. Pemanasan dilakukan antara ')! jam. 1engan "ara pengobatan ini dengan mempergunakan alat :5A@*AS 99 diperoleh hasil perbaikan kira)kira -0)E00 pada symptom obyektif dan kira)kira $0).00 perbaikan pada flow rate maksimal. *ekanisme yang pasti mengenai efek pemanasan prostat ini belum semuanya jelas, salah satu teori yang masih harus dibuktikan ialah bahwa dengan pemanasan akan terjadi perusakan pada reseptor alpha yang berada pada leher vesika dan prostat. 7ara kerja :;*: ialah antene yang berada pada kateter dapat meman"arkan mi"rowave kedalam jaringan prostat. ?leh karena temperatur pada antene akan tinggi maka perlu dilengkapi dengan surfa"e "osting agar tidak merusak mu"osa ureter. 1engan proses pendindingan ini memang mu"osa tidak rusak tetapi penetrasi juga berkurang. 7ara :;@2 (trans ;retral @adio 7apa"itive 2reNuen"y) meman"arkan gelombang Gradio freNuen"yD yang panjang gelombangnya lebih besar daripada tebalnya prostat juga arah dari gelombang radio freNuen"y dapat diarahkan oleh elektrode yang ditempel diluar (pada pangkal paha) sehingga efek panasnya dapat menetrasi sampai lapisan yang dalam. %euntungan lain oleh karena kateter yang ada alat pemanasnya mempunyai lumen sehingga pemanasan bisa lebih lama, dan selama pemanasan urine tetap dapat mengalir keluar.

b. :rans ;rethral Ballon 1ilatation (:;B1) 1ilatasi uretra pars prostatika dengan balon ini mula)mula dikerjakan dengan jalan melakukan "ommisurotomi prostat pada jam '2.00 dengan jalan melalui operasi terbuka (transvesikal).%onsep dilatasi dengan balon ini ialah mengusahakan agar uretra pars prostatika menjadi lebar melalui mekanisme& '. Prostat di tekan menjadi dehidrasi sehingga lumen uretra melebar 2. %apsul prostat diregangkan !. :onus otot polos prostat dihilangkan dengan penekanan tersebut #. @eseptor alpha adrenergi" pada leher vesika dan uretra pars prostatika dirusak Prosedur ini meskipun bisa dilakukan dengan anestesi topikal, sebaiknya dilakukan dengan narkose. Balon mempunyai diameter !0 mm kemudian dengan alat dikembangkan sampai # atm yang sama dengan $E,E psi atau !0#0 mm5g dan kaliber uretra menjadi !0 mm atau ,0 2. %emudian setelah balon dikempeskan kembali kateter dilepaskan dengan menggunakan guide wire dan kateter dilepas memutar kebalikan dari arah jarum jam sementara dapat dipasang "ystostomi dengan tro"ard. :;B1 ini biasanya memberikan perbaikan yang bersifat sementara. ". :rans ;rethral +eedle 3blation (:;+3) <aitu dengan menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi untuk menghasilkan ablasi termal pada prostat. 7ara ini mempunyai prospek yang baik guna men"apai tujuan untuk menghasilkan prosedur dengan perdarahan minimal, tidak invasif dan mekanisme ejakulasi dapat dipertahankan. d. (tent ;rethra Pada hakekatnya "ara ini sama dengan memasang kateter uretra, hanya saja kateter tersebut dipasang pada uretra pars prostatika. Bentuk stent ada yang spiral dibuat dari logam ber"ampur emas yang dipasang diujung kateter (Prosta"ath). (tents ini digunakan sebagai protesis indwelling permanen yang ditempatkan dengan bantuan endoskopi atau bimbingan pen"itraan. ;ntuk memasangnya, panjang uretra pars prostatika diukur dengan ;(B dan kemudian dipilih alat yang panjangnya sesuai, lalu alat tersebut dimasukkan dengan kateter pendorong dan bila letak sudah benar di uretra pars prostatika maka spiral tersebut dapat dilepas dari kateter pendorong. Pemasangan stent ini merupakan "ara mengatasi obstruksi infravesikal yang juga kurang invasif, yang merupakan alternatif sementara apabila kondisi penderita belum memungkinkan untuk mendapatkan terapi yang lebih invasif. Bentuk lain ialah adanya mesh dari logam yang juga dipasang di uretra pars prostatika dengan kateter pendorong dan kemudian didilatasi dengan balon sampai mesh logam tersebut melekat pada dinding uretra. (http&==medlinu .blogspot."om=200,=02=benign)prostat)hiperthropy)bph.html) ,.%. P"e4enti&

%ini, sudah beredar suplemen makanan yang dapat membantu mengatasi pembesaran kelenjar prostat. (alah satunya adalah suplemen yang kandungan utamanya saw palmetto. Berdasarkan hasil penelitian, saw palmetto menghasilkan sejenis minyak, yang bersama) sama dengan hormon androgen dapat menghambat kerja en/im $)alpha reduktase, yang berperan dalam proses pengubahan hormon testosteron menjadi dehidrotestosteron (penyebab BP5)$. 5asilnya, kelenjar prostat tidak bertambah besar. >at)/at gi/i yang juga amat penting untuk menjaga kesehatan prostat di antaranya adalah & '. 6itamin 3, A, dan 7, antioksidan yang berperan penting dalam men"egah pertumbuhan sel kanker, karena menurut penelitian, $)'00 kasus BP5 dapat berkembang menjadi kanker prostat. 2. 6itamin B', B2, dan B., yang dibutuhkan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga kerja ginjal dan organ tubuh lain tidak terlalu berat. !. 7opper (glu"onate) dan Parsley 8eaf, yang dapat membantu melan"arkan pengeluaran air seni dan mendukung fungsi ginjal. #. 8)Blysine, senyawa asam amino yang membantu sistem penghantaran rangsangan ke susunan syaraf pusat. $. >in", mineral ini bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan kualitas sperma.

Berikut ini beberapa tips untuk mengurangi risiko masalah prostat, antara lain& ) *engurangi makanan kaya lemak hewan ) *eningkatkan makanan kaya ly"opene (dalam tomat), selenium (dalam makanan laut), ...vitamin A, isoflavonoid (dalam produk kedelai) ) *akan sedikitnya $ porsi buah dan sayuran sehari ) Berolahraga se"ara rutin ) Pertahankan berat badan ideal (http&==arasykasumo.blogspot."om=200,=0$=benigna)hipertropi)prostat)bph.html) -..Mengetahui dan memahami #a'a#i' )au' 5"u!h#hah da'am tha"ah6 Pengertian salisul)baul ) +enurut ma,hab #ana&i, salisul)baul adalah penyakit yang menyebabkan keluarnya air ..ken"ing se"ara kontinyu, atau keluar angin(kentut) se"ara kontinyu, darah ..istihadhah,men"ret yang kontinyu, dan penyakit lainnya yang serupa. ) +enurut ma,hab #anbali, salisul)baul adalah hadas yang kontinyu, baik itu berupa air ..ken"ing, air mad/i, kentut, atau yang lainnya yang serupa. ) +enurut ma,hab +ali$i, salisul)baul adalah sesuatu yang keluar dikarenakan penyakit ..seperti keluar air ken"ing se"ara kontinyu. ) +enurut ma,hab Sya&i-i, salisul)baul adalah sesuatu yang keluar se"ara kontinyu yang ..diwajibkan kepada orang yang mengalaminya untuk menjaga dan memakaikan kain atau ..sesuatu yang lain seperti pembalut pada tempat keluarnya yang bisa menjaga agar air ..ken"ing tersebut tidak jatuh ke tempat shalat.

1alil tentang salisul)baul [Vu[ g`Z tuVv . qrsY ip amno\p f ijkl ghV f c\de` ab` _` [\]^ WXYZ TUV \}Xj~r zv\{]|uV wmlxy _`uV ;bad bin Basyar menderita penyakit men"ret dan dia tetap melanjutkan shalatnya (dalam keadaan men"ret tersebut). 1ari hadis tersebut bisa disimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai penyakit men"ret, keluar kentut=air ken"ing se"ara kontinyu tidak memiliki kewajiban untuk mengulang)ulang wudhunya, namun tetap meneruskan shalat dalam keadaan tersebut. 3da beberapa syarat yang harus dipenuhi agar ibadah tertentu diperbolehkan dalam keadaan salisul)baul& '. (ebelum melakukan wudhu harus didahului dengan istinja 2. 3da kontinyuitas antara istinja dengan memakaikan kain atau pembalut dan ....sema"amnya, dan adanya kontinyuitas antara memakaikan kain pada tempat keluar ....hadas tersebut dengan wudhu. !. 3da kontinyuitas antara amalan)amalan dalam wudhu (rukun dan sunnahnya) #. 3da kontinyuitas antara wudhu dan shalat, yaitu segera melaksanakan shalat ....seusai wudhu dan tidak melakukan pekerjaan lain selain shalat. 3dapun jika ....seseorang berwudhu di rumah maka perginya ke mesjid tidak menjadi masalah dan ....tidak menggugurkan syarat keempat. $. %eempat syarat diatas dipenuhi ketika memasuki waktu shalat. *aka, jika ....melakukannya sebelum masuk waktu shalat maka batal, dan harus mengulang lagi di ....waktu shalat 3pabila telah terpenuhi kelima syarat ini maka jika seseorang berwudhu kemudian keluar air ken"ing atau kentut dan lainnya aka dia tidak mempunyai kewajiban untuk melakukan istinja dan berwudhu lagi. +amun "ukup dengan wudhu yang telah ia lakukan di awal. Berapa kali seseorang bisa melakukan shalat dalam keadaan salisul)baul (eseorang yang memiliki penyakit seperti salisul)baul tersebut hanya diperbolehkan melakukan ibadah shalat fardhu sekali saja, adapun shalat sunnah bisa dikerjakan seberapa kali pun. +iat apa yang dilafalkan oleh seseorang yang mempunyai penyakit salisul)baul (eperti disebutkan dalam 5asyiyah alyubi wa ;mairah bahwa orang yang mempunyai penyakit salisul)baul ini berniat li istibahah (agar diperbolehkan shalat) dan tidak melafalkan niat li rafil hadas. 5al tersebut dilandaskan bahwa wudhu dalam keadaan seperti ini adalah bukan wudhu hakiki akan tetapi wudhu sema"am ini adalah batal karena keluar air ken"ing atau lainnya namun syariat telah memberikan toleransi dan keringanan kepada orang yang mengalami penyakit seperti ini. Mallahu alam bi ash) shawab. (http&==mutafaNNih.blogspot."om=20'0=02=keluar)air)ken"ing)se"ara)kontinyu.html)

Vous aimerez peut-être aussi

  • Soal Endokrin
    Soal Endokrin
    Document18 pages
    Soal Endokrin
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Terapi Obat Medikamentosa Untuk Penanganan
    Terapi Obat Medikamentosa Untuk Penanganan
    Document5 pages
    Terapi Obat Medikamentosa Untuk Penanganan
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
    Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
    Document8 pages
    Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Farmako
    Farmako
    Document12 pages
    Farmako
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Terapi Obat Medikamentosa Untuk Penanganan
    Terapi Obat Medikamentosa Untuk Penanganan
    Document5 pages
    Terapi Obat Medikamentosa Untuk Penanganan
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas
    Tugas
    Document5 pages
    Tugas
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas
    Tugas
    Document5 pages
    Tugas
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Lala
    Lala
    Document7 pages
    Lala
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
    Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
    Document8 pages
    Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Pertidaksamaan Linear
    Pertidaksamaan Linear
    Document3 pages
    Pertidaksamaan Linear
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Ebm Kedkel
    Ebm Kedkel
    Document1 page
    Ebm Kedkel
    nobumblebee
    Pas encore d'évaluation
  • Anatomi Prostat
    Anatomi Prostat
    Document21 pages
    Anatomi Prostat
    Desri Wahyuni
    Pas encore d'évaluation
  • PBL Skenario 3
    PBL Skenario 3
    Document32 pages
    PBL Skenario 3
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • PBL Skenario 3
    PBL Skenario 3
    Document32 pages
    PBL Skenario 3
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Skenario 2 Kedkel
    Skenario 2 Kedkel
    Document17 pages
    Skenario 2 Kedkel
    Indhysa
    Pas encore d'évaluation
  • ASMA Sken 3
    ASMA Sken 3
    Document21 pages
    ASMA Sken 3
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • PBL B13 Skenario1 Mata Merah Blok Pancaindera
    PBL B13 Skenario1 Mata Merah Blok Pancaindera
    Document20 pages
    PBL B13 Skenario1 Mata Merah Blok Pancaindera
    Raja Friska Yulanda
    Pas encore d'évaluation
  • Trauma Pelvis
    Trauma Pelvis
    Document21 pages
    Trauma Pelvis
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Skenario 3 Neuro
    Skenario 3 Neuro
    Document34 pages
    Skenario 3 Neuro
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • PBL Skenario 3
    PBL Skenario 3
    Document32 pages
    PBL Skenario 3
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • PBL Skenario 3
    PBL Skenario 3
    Document32 pages
    PBL Skenario 3
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • PBL Skenario 3
    PBL Skenario 3
    Document32 pages
    PBL Skenario 3
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • PBL Sk3edit
    PBL Sk3edit
    Document7 pages
    PBL Sk3edit
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Malaria Vektor
    Malaria Vektor
    Document28 pages
    Malaria Vektor
    Eka Septia
    Pas encore d'évaluation
  • PBL Sk3edit
    PBL Sk3edit
    Document7 pages
    PBL Sk3edit
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • PBL Haid Endokrin Ske3
    PBL Haid Endokrin Ske3
    Document26 pages
    PBL Haid Endokrin Ske3
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Skenario 3 Neuro
    Skenario 3 Neuro
    Document34 pages
    Skenario 3 Neuro
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Ipt (Demam Tifoid)
    Ipt (Demam Tifoid)
    Document9 pages
    Ipt (Demam Tifoid)
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation
  • Ipt (Demam Tifoid)
    Ipt (Demam Tifoid)
    Document9 pages
    Ipt (Demam Tifoid)
    Ajeng Astrini Kannia II
    Pas encore d'évaluation