Vous êtes sur la page 1sur 40

Siti Yuyun Rahayu Fitri

Telah diteliti > 60 tahun Sampai saat ini belum ditemukan penyebab pasti Awal : Refrigerator mother 1960 : mulai mengarah pada aspek neurologis 1970 : DSM-III ; kriteria diagnosis , gangguan perkembangan dengan tiga ciri utama yaitu gangguan pada interaksi sosial, gangguan pada komunikasi dan keterbatasan minat kemajuan imajinasi

Disimpulkan ahli : autisme bukan fenomena yang sederhana Frith (2003) The enigma of autisme will continue to resist explanation Buten (2004) : air of alonness Indonesia belum ada data resmi jumlah populasi, diperkirakan sekitar 475.000 org

Setiap anak autistik adalah unik Digunakan istilah ASD (Autistic Specttrum Disorder) atau GSA (Gangguan spektrum Autistik) Pandangan tentang autisme sebagai abnormalitas ditolak keras oleh para individu GSA

Penelitian awal tentang Autisme Peneliti awal : Leo Kanner 91943 Ciri umum : extreme autistic aloness, keinginan yang obsesif untuk mempertahankan kesamaan, kemampuan menghafal yang luar biasa, dan terbatasnya jenis aktifitas yang dilakukan secara spontan

1944 : Hans Asperger --- autistic psychopathy : menunjukkan kesulitan dalam interaksi sosial dan hanya memperlihatkan ekspresi wajah yang terbatas Keduanya menggunakan istilah autistic untuk menekankan padda masalah utama : kecenderungan menarik diri dari lingkungan, kesulitan dalam reaksi afektif, minat yang sempit, keterbatasan penggunaan bahasa secara sosial

Teori berpandangan psikoanalitik : Refrigerator mother Teori berpandangan kognitif : Theory of Mind : gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan imajinasi Teori berpandangan Neurologis : masalah pada executive function _ kemampuan melakukan sejumlah tugas secara bersamaan, berpindah-pindah fokus perhatian, membuat keputusan tingkat tinggi, perencanaan masa depan, menghambat respon yang tidak tepat

Tiga lokasi yang diduga sebagai penyebab utama : sirkuit batang otak serebelum, sistem limbik, dan sirkuit sistem serebsi Penurunan jumlah sel purkinje pada hemisfer serebelum Saat lahir, ukuran otak normal2-3 tahunukuran membesar terutama pada lobus frontalis dan otak kecil yang disebabkan ileh pertumbuhan white matter dan grey

matter

yang berlebihan. Sel saraf > sedikit ---ggn

perkemb.kognitif, bahasa, emosi dan interaksi sosial

DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disordr) III R dan ICD (International Classification of Disease) 10 : Spektrum autistic ttriad impairments : sosialisasi, komunikasi dan imajinasi

Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial timbal balik Gangguan kualitatif dalam komunikasi Pola-pola repetitif dan stereotip yang kaku pada tingkah laku, minat dan aktifitas Seorang anak dapat didiagnosis memiliki gangguan autistik bila simtom-simtom diatas telah tampak sebelum anak mencapai usia 36 bulan

Jean Ayres : teori Integrasi Sensorik (IS) : sensasi dari lingkungan dicatat dan diinterpretasikan di otak atau SSP Sensasi mempengaruhi gerakan atau respon motorik yang selanjutnya merupakan umpan balik otak 3 sistem yang dianggap paling penting dalam perkembangan keterampilan kompleks : vestibular, proprioseptif dan taktil Visual, auditori, olfaktori, dan gustatori

Assesment Rutinitas anak, hal yang disukai dan tidak disukai, dan ritual Evaluasi skill dan kemampuan (abilities) berhubungan dengan self care Kemampuan anak akan komunikasi, pola interaksi dan respon thd berbagai hal medikasi

Risk for injury r.t. the potential for selfmutilation and sensory deficit Impaired verbal communication r.t. limited language skills Impaired social interaction related to inability to develop and maintain social relationships and lack of social or emotional reciprocity

Parents need an extensive amount emotional support, professional guidance, and education about the disorder Assess the fit between the childs developmental needs and the treatment plan Special school Diet

PENANGANAN AUTISM

Penanganan yang banyak diterapkan:


1. 2. 3. 4. 5.

Penanganan Biomedis Medikamentosa Terapi Sensory Integration Terapi ABA Pendidikan khusus

Diperkenalkan olehPaul Shattock, PhD dariuniversitas Sunderland, Inggris. Hasil penelitian: anakASD tidak dapat mencernacasein (protein susu) dan gluten (protein gandum) dengan sempurna sehingga menjadi peptide yang efeknya seperti opioid. Tujuan: memperbaiki metabolisme tubuh dgn mengatur pola makan.

Sebelum melakukan diet dapat dilakukan pemeriksaan berikut:


1. Urin: jumlah peptide 2. Feses: jamur, bakteri, pencernaan 3. Darah: alergi makanan, sistem kekebalan tubuh 4. Rambut: logam berat

TAHAP 1 : GENCATAN SENJATA Diet casein dan gluten (GFCF). Dimulai dengan diet susu dan makanan yang mengandung susu(3 minggu). Dilanjutkan dengan diet makanan yang mengandung gandum, barley, oats, rye (3 bulan). Bila tdk ada kemajuan bisa dihentikan

TAHAP 2 : MENILAI MASALAH Membuat buku harian makanan, menemukan makanan lain yang efeknya buruk bagi anak. Anak sering sangat suka pada makanan yang sebenarnya dilarang. Pemeriksaan amur& parasit padausus.

TAHAP 3 : REKONSTRUKSI Tujuan akhir: anak dapat mengkonsumsi makanan senormal mungkin. Pemberian suplemen: EPO, asamamino, enzym, L-Glutamine. Jenis dan dosis suplemen harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.

Adanya abnormalitas anatomi dan kimia otak pada penyandang autisme. Terapi obat ditujukan unt mengurangi hiperaktifitas, stimulasi diri, menarik diri, agresifitas, gangguan tidur. Pemberian antipsikotik dalam dosis rendah dapat membantu.

Banyak anak autis yang mengalami gangguan dalam pengolahan input sensorik yaitu sekumpulan gejala yang merupakan respon aversif thd stimuli yg tidak berbahaya. Amat menghambat penyesuaian diri dan perkembangan kognitif. Reaksi yang muncul: hipersensitif atau hiposensitif

Terapi SI dikembangkan oleh DR. Ayres Disfungsi pada mekanisme SI menyebabkan perilaku dan cara belajar yang maladaptif.

MekanismeSI terjadi di batang otak dan


thalamus yang bertugas menyaring inputinput sensorik sebelum mengirim ke cortex untuk fungsi luhur

Terapi ini dilakukan dalam ruang khususdengan

berbagai alat yang akan memberi input sensorik,


mendukung terjadinya respon adaptif, memperbaiki fungsi batang otak dan thalamus.

Latihan perlu juga dilakukan dirumah berupa berbagai aktifitas yang disarankan oleh terapis.

TACTILE Sensitifitas berlebihan terhadap sentuhan: tidak suka digendong, tidak sukapakaian tertentu Kurang peka terhadap rasasakit dan temperatur: tidak kesakitan saat jatuh, memakai baju tipis saat musim dingin Tingkah laku yang muncul: mengusap-usap objek, mencubit/menggaruk/ menampar diri sendiri

VESTIBULAR Sistem ini bertugas mempertahankan tekanan otot, menegakkan kepala, mengkoordinasi gerakan Anak tampakhi peraktif, loncat-loncat, rocking, berayun-ayun, dan posturtubuh nyatidakbaik Kesulitan dalam ketrampilan yang menuntut koordinasi gerakan: basket, piano, berdansa

Disfungsi Sensorik PROPRIOCEPTION Sisteminimemungkinkananakuntukmerasakanlet aktubuhdanbatas-batasnya Anakkesulitanuntukmelakukandanmempertahan kangeraksehinggacepatlelah, tampakmalasmalasan, seringmenabrakbenda/oranglain Muncultingkahlakuflapping, menyandar, jinjit, tidakdapatduduktenang

Disfungsi Sensorik ORAL Gangguanpadasistemoral bisamenyebabkananakhanyasukamakanantert entu(crunchyataulunak) Anakbutuhstimulasipadamulutsehinggasuka menggigitibenda/kuku, makanpermenkaret, mengemut

Disfungsi Sensorik AUDITORY Banyakanakautisyang sangatsensitifterhadapsuara, bahkansejakmasihbayisehinggaseringmenangis Bisamenyebabkananakmengamuksecaratibatibaataumenutupdiridaristimulasiluar Kesulitanuntukmembedakansuaradg latarbelakangsehinggatidakbisamemahamiinstruk siataupercakapan

Disfungsi Sensorik VISUAL


Terlalusensitifterhadaplampu,

tidakbisamemperhatikanduastimulus secarabersamaan, sulitmengadakankontakmata

OLFACTORY Terganggudenganbaubautertentuvsmenciumbendadisekitarnya

Kegiatan interaksi/bermain dengan anak yang

difokuskan pada minat anak dan biasanya


dilakukan dilantai/karpet

Ditekankan pada spontanitas dan suasana yang menyenangkan. Orangtua/terapis mengikuti pengarahan dari anak sekaligus menciptakan

interaksi dan komunikasi yang


berkesinambungan

1.Mendorong terbentuknya perhatian dan keintiman: anak yang bebas mengeksplorasi dunianya akan lebih tertarik untuk memperhatikan anda 2.Komunikasi dua arah: mendorong ana kuntuk berdialog, menggunakan emosi, wajah dan tubuhnya untuk mengkomunikasikan keinginan dan tujuan

3. Mendorong ekspresi dan pengguaan perasaan serta ide-ide: menciptakan permainan make believe dimana anak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya 4.Pemikiranlogis: membantu anak untuk menghubungkan ide dan pikiran menjadi pemahaman logis tentang dunia

Dikembangkan oleh Ivar Lovaas, psikologdari Amerika. Merupakan terapi yang didasarkan pada pendekatan behavioristik, melibatkan peran aktiforangtua dirumah. Diberikan sejak anak usia dini, 30-40 jam/ minggu, one-on-one.

Tujuan terapi adalah mementuk tingkahlaku yang dapat diterima lingkungan dan menghilangkan/mengurangi tingkahlaku bermasalah Rangkaian tingkahlaku
A antecedent : halyang mendahuluiTL B tingkahlaku C akibatsetelahmelakukanTL

Terstruktur: menggunaka nteknik modifikasi tingkahlaku yang jelas(DTT, shaping, reward). Terarah: adakurikulumyang jelasdengancarapelaksanaanyang detil. Terukur: adapatokantentangkeberhasilan/kegagalanan ak.

a.Dilaksanakansejakusiadini(<3 th) b.Intensif(sekitar40 jam seminggu) c.Dilakukan dimanapun anak berada secara konsisten d.Hubungan yang dekat secara emosinal antara anak dengan terapis e.Kreativitas dalam bentuk materi dan cara penyampaiannya

Kemampuanmemperhatikan Meniru Memasangkan Bahasareseptif Bahasaekspresif Ketrampilanbinadiri

Vous aimerez peut-être aussi