Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kes
KELOMPOK : D-2
G1A010041 G1A010042 G1A010043 G1A010044 MUTIARA CHANDRA DEWI GILANG RIDHA FATHURROHMAN MONA FADHILA RIDDA NURRAIDA SETIAWAN
PENDAHULUAN
Gonore disebarkan melalui seks vaginal, anal,
ataupun oral tanpa menggunakan kondom. Insidens tertinggi pada usia 15-35 tahun. PHS yang paling umum dan sering di dunia. 200 juta kasus baru tiap tahunnya di dunia. Pada tahun 2006 ,350.000 kasus dilaporkan di USA.
Definisi: Penyakit infeksi menular seksual disebabkan oleh Neissseria gonorrhoeae Etiologi: - Diplokokus negatif Gram, mudah mati (udara bebas, suhu >39C, desinfeksi) - Menyerang mukosa epitel kuboid dan epitel gepeng belum berkembang
DIAGNOSIS
Anamnesis:
Wanita Cairan keputihan yang tidak biasa Perdarahan yang tidak teratur Nyeri saat berkemih Nyeri panggul, terutama saat berhubungan seksual Asimtomatik waktu 13 hari, pada wanita sekitar 10 hari.
Pemeriksaan fisik
O.u.e edema, eritema, ektropion,
Duh tubuh purulen/mukopurulen KGB ingunal membesar, unilateral/ bilateral
berjalan
Uretritis gonore
Servisitis gonore
Pemeriksaan penunjang
1. Pewarnaan Gram
Diplokokus Gram negatif intra/ekstrasel
2. Kultur: Koloni abu-abu bening 3. Test definitif A. test oksidase koloni + tetrametil-fenilendiamin 1% warna koloni menjadi ungu ungu kehitaman B. test fermentasi fermentasi glukosa saja
Patogenesis
Gonokokus Protein pili Produk eksraseluler
Perlekatan bakteri sel epitel pada selaput lendir Kanalis endoserviks dan uretra
Kerusakan sel
LOS (lipooligosakarida)
Mikroabses subepitel
Menginduksi endotoksin Respon inflamasi dan eksudasi Kematian sel mukosa dan peptidoglikan
Patofisiologi
Bakteri gonokokus merusak membran yang melapisi selaput
lendir terutama kanalis endoserviks dan uretra. Penularan terjadi melalui kontak langsung antara mukosa ke mukosa. Resiko penularan laki-laki kepada perempuan lebih tinggi daripada penularan perempuan kepada laki-laki karena selaput lendir lebih luas yang terpajan dan eksudat yang berdian lama di vagina Infeksi gonokokus menyebar melalui aliran darah sehingga terjadi bakterimia. Perempuan beresiko paling tinggi mengalami penyebaran infeksi pada saat haid karena terjadi peningkatan Ph diatas 4,5 saat menstruasi. Penularan perinatal ke bayi saat lahir, melalui ostium serviks yang terinfeksi, dapat menyebabkan konjungtivitis dan akhirnya kebutaan pada bayi apabila tidak didiagnosis dan di obati
KOMPLIKASI
Pria:
Lokal:
Wanita:
Bartholinitis Salpingitis P.I.D Gonore disseminata Proktitis Orofaringitis Konjungtivitis
- Tysonitis - Para uretritis - Littritis - Cowperitis Asenden: - Prostatitis - Vesikulitis - Vas deferentis - Epididimitis - Trigonitis
Pengobatan
Obat pilihan : Sefiksim 400 mg per oral Obat alternatif Levofloksasin 500 mg per oral, dosis tunggal atau Tiamfenikol 3,5 gram per oral, dosis tunggal atau Kanamisin 2 gram injeksi IM, dosis tunggal atau Seftriakson 250 mg injeksi IM dosis tunggal
ETIOLOGI
a. Oleh kuman-kuman seperti : trikomas vaginalis,
b. c. d. e.
mikroorganisme aerob dan anaerob vagina seperti streptococcus, entamoeba coli, dan stapilococus Robekan serviks Alat-alat kontrasepsi Aktivitas seksual Infeksi menular seksual (chlamydia, gonorrhea, herpes genital, human papiloma virus (HPV), trichomoniasis)
Penegakan diagnosis
Anamnesis
a. Rasa tertekan dan tidak nyaman pada area pelvic
Pemeriksaan Fisik
a. Erosi pada portio b. Lesi kulit (eksoriasi, eritema, vesikel)
banyak, berwarna putih-kuning dan kotor e. Pemeriksaan VT bimanual : nyeri gerak serviks
Patogenesis
peradangan dari selaput lendir dan dari kanalis servikalis dan melibatkan epitel. Karena epitel selaput lendir kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel silindris, sehingga mudah terinfeksi disbanding selaput lendir vagina. Biasanya terjadi ada serviks bagian posterior yang di sebabkan oleh kuman-kuman Servisitis merupakan kelanjutan dari infeksi pada vagina yang disebabkan oleh trichomonas, Chlamydia Trakhomatis, N Gonorhoe dan Virus Herpes Simplek.
Terapi
Resep
Surat Rujukan
TERIMAKASIH