Vous êtes sur la page 1sur 1

Anhidrida asam asetat menyerang gugus fenol dari asam salisilat 2.

H+ terlepas dari OH- dan berikatan dengan atom O pada anhidrida asamasetat. 3. Anhidrida asam asetat terputus menjadi asam asetat dan asam asetilsalisilat(aspirin). 4. H+ akan lepas dari aspirin. Aspirin yang dihasilkan masih dalam bentuk tidak murni, sehingga untuk pemurnian dilakukan kristalisasi bertingkat dengan solvent berupa 50% alkoholdan 50% air. Kemurnian aspirin dapat diuji dengan cara dilarutkan kedalamalkohol, kemudian ditambahkan larutan FeCl3. Jika tidak terjadi perubahan warnaberarti aspirin sudah dalam keadaan murni, namun jika berwarna violet masihmengandung asam salisilat yang belum bereaksi (Respati, 1986) Sintesis aspirin merupakan suatu proses dari esterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan suatu alkohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan salisilat ester yang dapat disintesis dengan menggunakan asam asetat (memiliki gugus COOH) dan asam salisilat (memiliki gugus OH). Tetapi dalam praktikum ini digunakan anhidrida asam asetat karena anhidrida asam asetat lebih reaktif dibandingkan asam asetat, kelebihreaktifan anhidrida asam asetat ini disebabkan oleh struktur anhidrida asam asetat telah kehilangan 1 atom hidrogen sehingga atom karbon tempat hidrogen melekat menjadi lebih elektropositif. Dalam sintesis ini juga ditambahkan H3PO4 , hal ini bermaksud agar reaksi esterifikasi berjalan dengan baik dan cepat karena H3PO4 bertindak sebagai katalis dan pemberi suasana asam. Reaksi umum yang terjadi : Asam salisilat + anhidrida - as. Asetat + aspirin

Pada percobaan ini, labu erlenmeyer yang berisi campuran antara asam salisilat dan anhidrida asam asetat dengan asam fosfat sebagai katalis / pemberi suasana asam dimasukkan kedalam pemanas air untuk mempercepat proses pelarutan asam salisilat kedalam anhidrida asam asetat sehingga pembentukan aspirin menjadi lebih cepat. Setelah itu labu erlenmeyer dikeluarkan dari penangas dan ditambahkan aqua dm yang bertujuan untuk melarutkan asam salisilat sebagai bahan baku pembentukan aspirin karena adanya ikatan hidrogen yang terbentuk antara gugus -OH dengan air, sekaligus menghentikan reaksi karena air akan menghidrolisis anhidrida asam asetat menjadi 2 molekul asam asetat. Lalu pemberian es batu juga bertujuan untuk mempercepat pembentukan kristal karena kelarutan aspirin dalam suhu yang rendah itu kecil. Selanjutnya dilakukan proses kristalisasi dengan corong buchner. Setelah di dapatkan kristal , lalu di lakukan rekristalisasi yang bertujuan untuk memperoleh kristal yang lebih murni. Dengan menambahkan etanol, kristal hasil kristalisasi akan melarut dengan mudah dan kristal akan terpisah dengan air dan diperoleh kristal yang lebih murni dengan jumlah zat pengotor yang diminimalkan.

Vous aimerez peut-être aussi