Vous êtes sur la page 1sur 10

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN

Oleh : Azwendah (1001023)

Tanggal praktikum : 14 November 2013 Dosen:Dra. Syilfia Hasti, M.farm, Apt Asdos: Ulfa Tharohmah Thahriani C

Program Studi S1 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau Yayasan Universitas Riau PEKANBARU 2013

OBJEK III PEMISAHAN ANTISERA DAN ANTIGEN Tujuan : Mengetahui cara pengerjaan pemeriksaan pemisahan antisera dan antigen Mengetahui cara pemurnian Eritrosit (antigen ) Mengetahui cara pemurnian plasma (antisera)

Tinjauan Pustaka

Preparasi sampel adalah proses penyiapan sampel sebelum dilakukan analisis yang bertujuan untuk memisahkan atau menyingkirkan pengotor atau zat yang tidak diinginkan (selain analit) sehingga didapat hasil yang valid. Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari sel darah Darah kita mengandung beberapa jenis sel yang terangkut di dalam cairan kuning yang disebut plasma darah. Plasma darah tersusun atas 90% air yang mengandung sari makanan, protein, hormon, dan endapan kotoran selain sel-sel darah. Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Sel Darah Merah

Sel darah merah berbentuk piringan pipih yang menyerupai donat. 45% darah tersusun atas sel darah merah yang dihasilkan di sumsum tulang. Dalam setiap 1 cm kubik darah terdapat 5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari mencapai 200.000 biliun, ratarata umurnya hanya 120 hari. Semakin tua semakin rapuh, kehilangan bentuk, dan ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran mula-mula. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah cerah disebabkan oleh oksigen yang diserap dari paruparu. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbon dioksida. Sel darah merah yang tua akhirnya akan pecah menjadi partikel-

partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang tua dihancurkan oleh limpa dan yang lolos dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru. Persediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat bulan sekali.

Antigen

Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi. Macam-macam antigen antara lain imunogen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan hapten adalah bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi. Antigen tersusun atas epitop dan paratop. Epitop atau Determinan adalah bagian dari antigen yang dapat mengenal/ menginduksi pembenntukan antibodi, sedangkan paratop adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat epitop.
Jenis antigen berdasarkan determinannya:

o o o

Unideterminan, univalen, merupakan jenis epitop satu dan jumlahnya satu Unideterminan, multivalen, merupakan jenis epitop satu, jumlah lebih dari satu Multideterminan, univalen, merupakan jenis epitop lebih dari satu dan jumlahnya satu

Multideterminan, multivalen, merupakan jenis epitop lebih dari satu, jumlah lebih dari satu

Jeni antigen berdasarkan spesifiktasnya o o o o o

.Heteroantigen dimiliki banyak spesies Xenoantigen dimiliki spesies tertentu Alloantigen dimiliki satu spesies Antigen organ spesifik dimiliki organ tertentu Autoantigen berasal dari tubuhnya sendiri

Jenis antigen berdasarkan ketergantungan pada sel T o

T dependen adalah tentang antigen yang perlu pengenalan thd sel T dan sel B untuk merangsang antibody

T Independen adalah tentang antigen yang dapat merangsang sel B tanpa mengenal sel T dahulu

Jenis antigen berdasarkan kandungan bahan kimianya: o o o o

.Karbohidrat merupakan imunogenik .Lipid: tidak imunogenik merupakan hapten Asam nukleat merupakan antigen yang tidak imunogenik Protein merupakan imunogenik

Antibodi Antibodi adalah protein serum yang mempunyai respon imun (kekebalan) pada tubuh yang mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig dibentuk oleh sel plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen. Macam Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E dan Ig D.

.Imunoglobulin G

Terbanyak dalam serum (75%). Dapat menembus plasenta membentuk imunitas bayi sampai berumur 6 sampai dengan 9 bulan. Mempunyai sifat opsonin berhubungan erat dengan fagosit, monosit dan makrofag. Berperan pada imunitas seluler yang dapat merusak antigen seluler berinteraksi dengan komplemen, sel K, eosinofil dan neutrofil.
Imunoglobulin A

Sedikit dalam serum. Banyak terdapat dalam saluran nafas, cerna, kemih, air mata, keringat, ludah dan air susu. Fungsinya menetralkan toksin dan virus, mencegah kontak antara toksin/ virus dng sel sasaran dan mengumpalkan/ mengganggu gerak kuman yang memudahkan fagositosis.
.Imunoglobulin M

Tidak dapat menembus plasenta, dibentuk pertama kali oleh tubuh akibat rangsangan antigen sifilis, rubela, toksoplasmosis. Fungsinya mencegah gerakan mikroorganisme antigen memudahkan fagositosis dan Aglutinosis kuat terhadap antigen.
Imunoglobulin E

Jumlah paling sedikit dalam serum. Mudah diikat oleh sel mastosit, basofil dan eosinofil. Kadar tinggi pada kasus: alergi, infeksi cacing, skistosomiasis, trikinosis. Proteksi terhadap invasi parasit seperti cacing.

Imunoglobulin D

Sedikit ditemukan dalam sirkulasi. Tidak dapat mengikat komplemen. Mempunyai aktifitas antibodi terhadap makanan dan autoantigen.

Alat dan Bahan Alat: o Tabung reaksi 10 ml o rak tabung reaksi o sentrifus o pipet tetes o stop-wacth o timbangan analitik

Bahan: o Darah golongan A,B,AB,O o Larutan NaCl fiisiologis o Kalsium klorida o Ammonium oksalat o Natrium azida

Cara Kerja A. Pemisahan plasma (antisera) dan eritrosit (antigen) o ambil darah 5 ml, masukkan dalam tabung sentrifus o sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit o ambil plasma dan masukkan dalam tabung reaksi (antisera golongan darah)

B. Pemurnian eritrosit (antigen) o eritrosit pada tabung sentrifus ditambah dengan larutan NaCl fisiologis sama banyak, aduk dengan cara memutar tabung sentrifus pada kedua telapak tangan

o sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit o buang supernatannya (lapisan NaCl), lalu tambahkan lagi dengan larutan NaCl fisiologis sama banyak, aduk dengan cara memutar-mutar tabung sentrifus pada kedua telapak tangan o sentrifugasi 2000 rpm lagi selama 10 menit o lakukan prosedur ini sampai 3 kali, sehingga diperoleh eritrosit bersih (eritrosit dianggap 100%)

C. Pemurnian plasma (antisera) o cairan plasma ditambahkan dengan kristal CaCl sebanyak 1 mg untuk 1 ml, aduk, biarkan selama 10 menit o saring dengan kapas, lalu tambahkan lagi CaCl sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah, aduk, biarkan selama 10 menit o lakukan pula pengerjaan ini sebanyak 3 kali o kemudian ditambahkan dengan kristal amonium oksalat sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah, aduk, biarkan selama 10 menit, kemudian saring o lakukan pengerjaan ini sebanyak 3 kali o ditambahkan natrium azida sebanyak 1 mg untuk 1 ml darah o antisera siap untuk digunakan

Hasil dan Pembahasan

Hasil

Plasma ( antisera )

Eritrosit ( antigen )

Pembahasan Pada perlakuan pemisahan antisera dan antigen, kelompok tiga memisahkan antisera dan antigen dari golongan darah AB, pada pemisahan antisera dan antigen ini digunakan alat sentrifugasi. Dari hasil pemutaran/ sentrifugasi 2000 rpm selama 10 menit didapatkan plasma yang jernih (bebas dari sel darah merah) dan sel darah merah pekat . Pencucian sel darah merah pekat, gunanya untuk melarutkan protein yang masih terkandung di dalam sel darah merah. Dengan mencucinya menggunakan larutan NaCl fisiologis 0,9% diharapkan protein yang masih terkandung dapat larut bersama larutan NaCl fisiologis 0,9% dan dapat dengan mudah dibuang sehingga didapatkan sel darah merah pekat yang bebas dari protein/globulin, pada perlakuan ini

dilakukan sebanyak tiga kali tujuannya agar diperoleh eritrosit yang bersih (eritrosit ini dianggap 100%). Sedangkan pada pemurnian antisera, digunakan kristal CaCl, ammonium oksalat,dan natrium azida dimana masing-masing ditimbang sebanyak 2,5 mg disesuaikan dengan antisera yang diperoleh setelah dilakukan pemisahan yaitu 2,5 ml. adapun CaCl digunakan pada pemurnian ini tujuannya untuk mengikat senyawa murni antisera, lalu disaring dengan kapas yang sebelumnya telah dibasahi dengan NaCl fisilogis, kemudian ditambahkan lagi kristal amonium oksalat yang mengendapkan, disariing kembali dengan kapas yang baru yang telah ditetesi NaCl fisiologis dan terakhir diberi natrium azida sebagai pengawet.

Kesimpulan o Pada pemisahan antisera dan antigen terdapat 2 lapisan yang terpisah,dimana lapisan atas merupakan plasma (antisera) dan lapisan bawah eritrosit (antigen ) o Sel darah merah pekat setelah pencucian dengan NaCl fisiologis 0,9% merupakan sel darah merah pekat yang bebas protein/globulin o Antisera yang didapat setelah pemisahan yaitu sebanya 2,5 ml sehingga kalsium klorida, ammonium oksalat dan natrium azida yang digunakan sebanyak 2,5mg o Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi. o Antibodi adalah protein serum yang mempunyai respon imun (kekebalan) pada tubuh yang mengandung Imunoglobulin (Ig).

Daftar pustaka

Pearce C, Evelyn.1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Brahmana K. 1981. Immunologi, Serologi dan Tata Kerja Laboratorium. Medan.

http://id.scribd.com/search?query=pemisahan+antisera+dan+antigen

http://biologipedia.blogspot.com/2011/03/antigen-dan-antibodi.html

http://filzahazny.wordpress.com/2008/10/31/antigen-dan-antibodi/

Vous aimerez peut-être aussi