Vous êtes sur la page 1sur 18

OM

S
A
Y
T
S
A
SW
TU

PENERAPAN KONSEP
TRI HITA KARANA
PADA ERA
GLOBALISASI
OLEH :
1)NI PUTU AYU DEVIANA GAYATRI
(1120034)
2)ARYA AGUNG AYU LAKSHMI DEWI
(1120037)
3)I PUTU HENDRYX NARINDRA (1120038)
4)NI MADE SUWARININGSIH
(1120074)
5)AYU SARASWATI
(1120194)

Tri Hita Karana berasal dari kata :


Tri yang berarti tiga,
Hita yang berarti kebahagian
Karana yang berarti penyebab.

Dengan demikian Tri hita Karana berarti tiga penyebab


kebahagiaan.

UNSUR-UNSUR TRI HITA


KARANA
1.

2.

Parahyangan berasal dari katahyang


yang berarti Tuhan. Parhyangan berarti
ketuhanan atau hal-hal yang berkaitan
dengan keagamaan (baca : agama hindu)
dalam rangka memuja Hyang Widhi.
Palemahan berasal dari kata lemah
yang berarti tanah. Palemahan juga berarti
bhuwana atau alam dan dalam artian yang
sempit palemahan berarti wilayah suatu
pemukiman atau tempat tinggal.

3.

Pawongan berasal dari


katawong(dalam bahasa jawa ) yang
berarti orang. Pawongan berarti prihal
yang berkaitan dengan orang-orang
atau keorangan dalam suatu kehidupan
masyarakat (community).

HUBUNGAN KONSEP TRI HITA KARANA DA


ETIKA AGAMA
1)

2)

Parahyangan diwujudkan dalam bentuk aktivitas


keagamaan dalam rangka memuja dan berbakti
kepada Hyang Widhi. Terutama sekali adalah
sarana
tempat
memuja
adalah
sanggah/merajan,
pura
dan
juga
dalam
berbusana ke pura.
Palemahan yang diwujudkan dalam bentuk
wilayah atau teritorial meliputi : tempat tinggal,
sawah, tegal, pasar, sekolah, instansi, tempat
bekerja. Bhuwana Agung ciptaan Sang Hyang
Widhi yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia.

3)

Palemahan yang diwujudkan dalam bentuk


wilayah atau teritorial meliputi : tempat tinggal,
sawah, tegal, pasar, sekolah, instansi, tempat
bekerja. Bhuwana Agung ciptaan Sang Hyang
Widhi yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia.
Jadi, peranan Tri Hita Karana dalam
Penerapan Etika Agama dalam kehidupan seharihari
sangatlah
penting
agar
terciptanya
kehidupan yang harmonis, selaras dan seimbang
untuk kita umat beragama, sesama manusia dan
seluruh alam semesta.

PERANAN KONSEP TRI HITA KARANA


DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
1)

Salah satu contoh penerapan Tri


Hita Karana yaitu pada organisasi
pertanian yang bergerak di
bidang pengairan yakni Sekehe
Subak.
Tri Hita Karana Persubakan
menyangkut
adanya
sawah
sebagai areal (palemahan), ada
krama subak (pawongan) sebagai
pemilik sawah, dan ada Pura
Subak atau Ulun Suwi tempat
pemujaan kepada Sang Hyang
Widhi
dalam
manisfestasinya
sebagai Ida Batari Sri, penguasa
kemakmuran (parhyangan).

2. Salah satu penerapan Tri Hita Karana lain dalam


kehidupan sehari- hari dapat dilihat di Universitas
Surabaya.
Terdapat banyak mahasiswa yang berasal dari
berbagai macam suku. Walaupun mereka
berbeda-beda tetapi bisa menjalin hubungan
yang baik(Pawongan). Tidak adanya perbedaan
suku, agama dan bahasa.
Di Ubaya juga tersedia tempat ibadah. Walaupun
sibuk dengan aktifitas kuliah, kita juga harus
dapat menyempatkan diri untuk beribadah
(Parahyangan)
Di Ubaya sendiri lingkungan sangat dijaga untuk
mengahsilkan suasana yang aman dan bersih.
Setiap titik-titik tertentu disediakan tempat
sampah agar mahasiswa dan warga Ubaya
lainnya dapat menjaga kebersihan lingkungannya
(Palemahan)

SLOKASLOKA

PARAHYANG
AN
Yajnaarthat
karmano
nyatra loko yam karma
bandhanahTadrtham
karma kauateya mukta
sangah samachara
Artinya: Kecuali untuk tujuan
bakti dunia ini dibelenggu
oleh hukum kerja, karenanya
bekerjalah demi bakti tanpa
kepentingan
pribadi.
(Bhagawadgita. III. 9 )

Mattahparataram na nyat kimchid


astidhananjayamayi
sarwam
idam
protam sutre manigana iva
Artinya :Tiada yang lebih tinggi daripadaKu oh Dananjaya, yang ada disini semua
terikat
pada-Ku
bagaikan
rangkaian
mutiara pada seutas tali. (Bhagawadgita.
VII.7 )

PAWONGA
N
Lokanam
tu
wiwwrddhyyartham
mukhabaahu
rupadatahbrahmanan ksatryam
waisyam
cudram
ca
nirawartayat
Artinya :Tetapi demi keamanan dan
kemakmuran dunia, Tuhan Yang
Maha Esa menciptakan Brahmana,
Ksatrya, Sudra ( sesuai dengan
fungsinya ) yaitu dari mulutnya,
dari tangannya, pahanya, dan
kakinya. (Weda Smerti. I. 31 )

PALEMAHA
N
Sahayajnah
prajah
srishtva
puro
vacha
prajapatihanena
prasavishya dhvam asha
vo stv istha kamadhuk
Artinya : Pada masa yang
silam Tuhan Yang Maha Esa
menciptakan alam semesta
atas dasar yadnya ( cinta
kasih dan pengorbanan ) dan
bersabda
:
Dengan
ini
engkau akan berkembang
biak, jadikanlah bumi ini
sebagai sapi perahan yang
memberi kehidupan kepada
umat
manusia.

Kamarthau
lipsamanastu
dharmamevaditascare
t,
nahi
dharmadapetyarthah
kamo vapi kadacana
Artinya
:
Pada
hekekatnya, jika harta
dan
kama
hendak
dituntut,
maka
seharusnya
dharma
dilakukan lebih dahulu,
tidak tersangsikan lagi
pasti
akan
diperoleh
harta dan kama itu
nanti, tak akan ada
artinya jika harta dan
kama
diperoleh
menyimpang
dari
dharma.
( Sarasamuccaya. 12 )

Yatha yatha hi purusah kalyana


ramate
manah
tathatathasya
siddhyanti sarvartha natrasamsayah
Artinya : Setiap orang baik orang kaya
berkecukupan atau orang miskin sekalipun,
selama melaksanakan dharma sebagai
kesenangannya niscaya tercapai apa yang
diiusahakan. ( Sarasamuccaya. 17 )

KESIMPULAN
Dari
pembahasan
diatas
dapat
disimpulkan bahwa sangatlah penting bagi
kita untuk mempelajari dan mengamalkan
konsep Tri Hita Karana dalam kehidupan ini.
Karena dengan menjalin hubungan yang
harmonis dalam kehidupan ini merupakan
dasar untuk mencapai kehidupan yang
damai, tentram, aman dan sejahtera.

M
O
I
T
N
A
H
S
I,
T
N
A
H
S
I,
T
N
A
H
S
OM

Vous aimerez peut-être aussi