Vous êtes sur la page 1sur 4

Siang harinya ketika Bu Elsi duduk di ruang kerjanya, Bu Elsi seperti melihat sosok Dino, anaknya berdiri tepat

di belakang pintu ruang kerjanya. Dino terlihat sangat bercahaya dan dia seperti memberi senyuman kepada Bu Elsi. Dino pun mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Selamat Ulang Tahun, ma. Dino sayang mama. Maaf ma, Dino tidak bisa lagi menemani mama setiap hari. Mama jangan mengkhawatirkan Dino lagi ya, Dino baik-baik saja kok ma di surga. I Love You Mama. Lalu Bu Elsi bangun dari duduknya secara perlahan, ia meninggalkan kursi yang di duduki dan menghampiri Dino. Bu Elsi jongkok tepat di depan bayangan Dino, sambil meneteskan air mata, Bu Elsi mengatakan sesuatu kepada Dino. Dino sayang, terimakasih sudah menyempatkan hadir untuk bertemu mama, terimakasih juga untuk ucapan selamat ulang tahunnya ya nak. Mama sangat merindukanmu Dino. Mama sayaaaang sekali sama Dino. Mama punya kue bolu kesukaanmu nak. Kalo kamu masih hidup, kamu pasti segera menghabiskan kue bolu ini dan meninggalkan noda dari kue bolu di baju mama karena keisenganmu. I Love You Too Dino. Kemudian Bu Elsi berdiri hendak memeluk Dino, ketika tangan Bu Elsi hampir melingkar di tubuh Dino. Seketika Dino hilang, cahaya itu hilang, bayangan Dino hilang. Bu Elsi semakin sedih dan air matanya mengalir sangat deras. Padahal Bu Elsi sangat merindukan Dino, Bu Elsi sangat ingin memeluk Dino. Anak yang sudah meninggalkan dia delapan tahun yang lalu.

Bu Elsi kembali duduk ke bangku kerjanya, sambil menatap foto anaknya yang tertampang rapi dan bersih di atas meja kerjanya, Bu Elsi belum juga berhenti mengeluarkan air mata, ia masih merindukan Dino. Bu Elsi menangis sambil memeluk foto Dino. Bu Elsi juga tidak bisa berlarut-larut dalam kesedihan, Bu Elsi tidak ingin Dino melihatnya menangis. Bu Elsi mengambil tisu yang ada di meja kerjanya dan perlahan mengusapkan ke wajah untuk menghapuskan sisa air matanya. *** Hei semuanya,, kita jadi kan dinner bareng Bu Elsi?? sapa Rani sambil membereskan meja kerjanya. Jadi dong ran.. jawab Bima sambil senyum meringis. Yang lainnya, kalian ikut juga kan? tanya Bima ke rekan-rekan kerja lainnya. Berangkaaaatttt.... sahut rekan-rekan kerja yang lain secara serentak. Mending sekarang beberapa dari kita ada yang ke kafe buat booking tempat, sekalian nyiapin makanan dan minumannya. Seru Rani. Biar aku, Bima, dan Ira stay disini, sekalian nunggu Bu Elsi keluar dari ruangannya. Terus kita berempat langsung menuju kafe deh. Kalian juga jangan lupa cepat kabarin kita buat kumpul di cafe mananya. Oke... sambung Rani dengan semangat. ***

..ngeeeekk... terdengar suara pintu ruangan Bu Elsi terbuka. Kalian kenapa belum pulang? tanya Bu Elsi kepada Rani, Bima, dan Ira. Iya bu, kita lagi nungguin Bu Elsi. Kita mau ajak ibu buat dinner bareng, sama temen-temen yang lainnya juga. Jawab Rani. Bu Elsi bisa ikut dinner bareng kita kan? kata Ira penuh harapan. Oh.. Okee.. Ibu bisa ikut dinner dengan kalian kok. Sahut Bu Elsi dengan senyuman manisnya. Yaudah, mending sekarang kita berangkat yuk? kata Bima. *** Sesampainya di kafe, Rani, Bima, Ira, dan Bu Elsi segera jalan menghampiri rekan-rekan yang sedang ngobrol sambil duduk di meja yang telah dipesan dan yang juga daritadi menunggu kedatangan mereka berempat. Rani, Bima, Ira, dan Bu Elsi mulai bergabung dengan yang lainnya. Semua pegawai Bu Elsi ternyata juga mempersiapkan kado secara mendadak untuk Bu Elsi. Ini merupakan pertama kalinya para pegawai memberikan kado kepada Bu Elsi. karena ulang tahun yang sebelum-sebelumnya mereka memang tidak ada yang berani untuk menyapa Bu Elsi apalagi sampai kepikiran untuk memberi kado kepada Boss yang dikenal sangat galak!! Tapi di ulang tahun Bu Elsi kali ini semua terasa berbalik 180 derajat. Bu Elsi sekarang sudah bukan lagi Boss yang galak, tetapi Bu Elsi Boss yang juga bisa menjadi sahabat para pegawainya. Malam ini pun para pegawai bisa melihat senyuman yang keluar dari bibir indah

Bu Elsi. Mereka berharap tak ada lagi tampang wajah yang menyeramkan yang nampak dari wajah Bu Elsi. Pegawai yang lain juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Rani, karena berkat niat yang super duper nekat dan ide cemerlangnya. Rani berhasil membuat air mata Bu Elsi menetes dari matanya dan Rani juga berhasil mengembalikan senyuman Bu Elsi lagi untuk para pegawainya. Di malam yang panjang ini mereka semua semakin asik berbincangbincang, bercanda dan tertawa tanpa henti. Tak pernah sebelumnya mereka merasakan kedekatan seperti ini bersama Bu Elsi. Mereka semua berjanji dalam diri mereka masing-masing, untuk selalu membuat senang hati Boss nya ini. Malam ini juga Bu Elsi dilepas jabatannya sebagai Boss galak oleh para pegawainya.

-BOSS GALAK oleh Fira BasukiNama: Resha Mardiana Kelas: 7D NIM: 2222102062 Mata Kuliah: Menulis Kreatif

Vous aimerez peut-être aussi