Vous êtes sur la page 1sur 2

Literature Review Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Haemorargic Fever (DHF) adalah salah satu masalah kesehatan

yang sering menjadi KLB di Indonesia dengan vector utama nyamuk Aedes Aegepty. Seluruh wilayah Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit DHF, kecuali pada daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan laut. DHF ditandai dengan munculnya demam secara tiba-tiba disertai dengan sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam. Selain itu penderita DHF juga mengalami sakit di perut, perasaan mual, muntah atau diare. Pemeriksaan laboratorium dapat membantu untuk menegakan diagnosa DHF. Penderita DHF menunjukkan terjadinya trombositopenia dan hemokonsentrasi. Apabila Penderita DHF tidak ditangani secara lanjut, maka akan bisa menyebabkan terjadinya sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dengan kejadian DHF adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kepadatan Penduduk Mobilitas penduduk Kualitas perumahan Pendidikan Ekonomi Usia Kerentanan terhadap penyakit

Untuk pencegahan DHF, dapat dilakukan dengan cara mengurangi vector utama DHF yaitu nyamuk Aedes Aegepty. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya : 1. Lingkungan Bisa dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk, pengelolaan sampah padat, menguras bak mandi minimal sekali dalam seminggu, menugubur kaleng dan ban bekas, menutup rapat penampungan air. 2. Biologi Intervensi dilakukan dengan memanfaatkan predator alami nyamuk di alam seperti ikan pemakan jentik. 3. Kimiawi Pengendalian vector dengan bahan kimia seperti pengasapan (fogging) dan member bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air.

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa perilaku masyarakat sangat mempengaruhi kejadian DHF. Instansi terkait diharapkan mampu meningkatkan tindakan promotif dan prventif untuk dapat menekan angka kejadian DHF.

SUMBER 1. Fathi. dan Keman, Soedjajadi. dan Wahyuni, C. U. (2005). Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 28 (1), 1-10. 2. Wulandari, R.A. et al (2010). Faktor Iklim dan Angka Insiden Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Serang. Makara Kesehatan 14 (1), 31-38. 3. S, Suhardiono (2005). Sebuah Analisis Faktor Resiko Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Helvetia Tengah, Medan, Tahun 2005. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia 1 (2), 48-65. 4. Yudhastuti, Riri. dan Vidiyani, Anny (2005). Hubungan Kondidi Lingkungan, container, Dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegepti di Daerah endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan 1 (2). 170-182 5. Gama, Azizah. dan R. Faizah Betty (2010). Analisis Faktor Resiko Kejadian Demam Berdarah Dengue di Desa Mojosongo Kabupaten Boyolali. Eksplanasi 5 (2). 1-9.

Vous aimerez peut-être aussi