Vous êtes sur la page 1sur 4

METODA PAM P : Problem A : Assesment/Action (Penilaian/tindakan) M : Monitoring (pemantauan) Problem (masalah) mengumpulkan & mengintrepetasikan semua informasi yg relevan

n utk mengidentifikasi masalah yg aktual & potensial Assesment/Action (penilaian/tindakan) mendaftar & membuat prioritas masalah menetapkan & melaksanakan semua tindakan yg perlu dilakukan Monitoring (pemantauan) menilai hasil yg diperoleh dari intervensi yg telah dilakukan menetapkan parameter2 yg harus dipantau PAM KASUS: P : problem pasien, faktor resiko pasien, masalah pengobatan A : tindakan yg telah dilakukan untuk problem pasien, tindakan jika ada masalah dalam pengobatannya (ES, interaksi, hal yg harus diwaspadai, KI dll), apa yg harus diperhatikan pasien sehubungan dg penyakit dan obatnya M: monitoring yg harus dilakukan sehubungan P di atas PAM golongan obat: Masing-masing golongan obat (bukan zat aktifnya) buat PAM P : identifikasi masalah apa yg akan terjadi pada pasien yang menggunakan gol obat ini A : tindakan sehubungan P M : monitoring yg harus dilakukan berkaitan dgn gol obat ini

Contoh PAM sederhana : R/ Glibenklamid 5 mg No XIV / 1 x 5 mg P obat diabet

ES glibenklamid : hipoglikemia, reaksi sensitivitas A Cara minum :Dimakan bersama sarapan Bila sakit hubungi dokter,sesuaikan dosis Pelihara kaki, cegah luka Diet Olahraga Cegah gemuk Edukasi pasien : Gejala hipo & hiperglikemi dan cara penanganannya Riwayat alergi M Kadar gula,fungsi ginjal,mata,kesehatan kaki Terjadinya ES obat Kepatuhan pasien minum obat

1. Pasien Nn R 19 tahun, didiagnosa dokter memiliki epilepsi selama 2 tahun ini dengan tipe simple partial seizerus, complex partial seizures dan generalized tonic-clonic dan mendapat obat Karbamazepin 3 x 600mg. R intoleran dengan fenitoin atau valproat. Selama minum obat karbamazepin R mengalami gangguan koordinasi dan mengantuk pada dosis tinggi. Kemudian dokter memberikan resep baru : R/ Lamotrigine No XXX 1 x 50 mg HS 2 minggu 2 x 50 mg selanjutnya Tugas : a) Analisa kasus ini dengan metoda PAM b) Untuk golongan obat anti epilepsi lainnya gunakan metoda PAM c) Bagaimana konseling untuk pasien ini (buat skenarionya)

P: 1. Karbamazepine Indikasi: obat epilepsi ES : Biasanya dihubungkan dengan hipermagnesemia, mual, muntah, haus, flushing kulit, hipotensi, aritmia, koma, depresi nafas, ngantuk, bingung, hilang refleks tendon, lemah otot, kolik dan diare pada pemberian oral.

2. Fenitoin Indikasi: Obat Epilepsi ES: Gangguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor, insomnia, neuropati perifer, hipertrofi gingiva, ataksia, bicara tak jelas, nistagmus, penglihatan kabur, ruam, akne, hirsutisme, demam, hepatitis, lupus eritematosus, eritema multiform, efek hematologik (leukopenia, trombositopenia, agranulositosis).

3. Valproat Indikasi: Epilepsi ES: Iritasi lambung, anoreksia, mual, muntah; sedasi, ataksia, tremor; nafsu makan meningkat; dapat terjadi hepatitis, edema, trombositopeni, hambatan agregrasi platelet, ruam.

Jarang: pankreatitis, leukopeni, hipoplasia sel darah merah.

4. Lamotrigine ES : sakit kepala , nyeri tubuh dan kram, histeria, nyeri otot , sakit perut, nyeri punggung , pusing dan
kurangnya koordinasi, jerawat , ruam dan iritasi kulit, mengantuk, insomnia , mimpi hidup atau mimpi buruk , keringat malam , mulut kering , borok mulut, kerusakan pada enamel gigi, kelelahan , memori dan masalah kognitif; kabur atau penglihatan ganda, lekas marah , perubahan berat badan, rambut rontok , perubahan libido , sering buang air kecil , mual , demam , tremor , perubahan nafsu makan dan efek samping lainnya.

A:

M:

Vous aimerez peut-être aussi