Vous êtes sur la page 1sur 20

MAKALAH GURU CERDAS DAN MENCERDASKAN ANAK BANGSA YANG BERWAWASAN GLOBAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengembangan Profesi Keguruan Dosen Pengampu : Prof. Dr. Armai Arief, M.A dan Busahdiar, MA

Disusun Oleh : MUSLIYADI 1110016100025

PENDIDIKAN BIOLOGI 7A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434H /2013 M

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah sebagai tugas mata kuliah Pengembangan Profesi Keguruan. Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan dan saran. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ciputat,

Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................1 B. Perumusan masalah .................................................................................2 C. Tujuan ......................................................................................................2 D. Metodologi Penulisan .............................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Guru Cerdas dan Mencerdaskan ...........................................3 2.2 Karakteristik Guru Cerdas yang Berwawasan Global .............................8 2.3 Pengembangan Guru Cerdas dan Mencerdaskan .....................................13

BAB III

KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan .............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................17

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU No. 14 Tahun 2005, Bab I Pasal 1) Keberadaan guru yang kompeten dan profesional merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong terciptanya guru yang kompeten dan berkualitas. Salah satu indikator guru profesional dan kompeten adalah guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan keilmuan yang hari demi hari semakin canggih. Selain itu, guru yang profesional dan kompeten juga harus mampu menerapkan model dan metode pembelajaran berdasarkan tuntutan waktu dan kebutuhan peserta didik. Penerapan pola ini akan menciptakan suasana menyenangkan dalam belajar, enjoy dalam mengajar, yang pada akhirnya akan menghasilkan proses KBM yang berkualitas termasuk peserta didik yang berprestasi. Seiring dengan pesatnya perkembangan sain dan teknologi, khususnya dalam bidang Information, Communication and Tekhnology (ICT) semakin memudahkan siswa dalam menggali disiplin ilmu yang diminati, dan juga memudahkan guru dalam menyampaikan ilmu karena telah tersedianya fasilitas yang canggih. Internet sudah ada dimana-mana, ruang belajar tidak lagi disekat oleh kelas, tetapi sudah mampu belajar jarak (distance learning), dan belajar dimanapun. Pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda agar menjadi manusia yang cerdas dan bermoral. Begitulah yang selalu diucapkan dan dituliskan. Menjadi manusia yang cerdas berarti berpengetahuan dan berilmu, menguasai diketahuinya dan kemudian menjadikannya menjadi sesuatu yang berguna untuk dirinya terutama untuk masyarakat. Mausia cerads itu adalah manusia pembelajar.menjadi manusia bermoral berarti beretika, beriman dan bertakwa, berdisiplin, berjiwa social, berkarakter, toleran, suka menolong dan berkomitmen.

Guru adalah satu-satunya profesi yang menentukan dalam mengubah nasib bangsa. Hal ini karena guu bertugas mendidik dan mengajar anak-anak bangsa, mengubah prilaku membentuk karakter, sebuah tugas yang sangat fundamental. Di sisi lain (Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28) juga menjelaskan bahwa pendidik sebagai agen pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kemampuan profesionalitas guru tersebut mencakup empat (4) kompetensi, yaitu: kompeensi pedagogik, Kepribadian, profesional, dan sosial. Kebijakan bagi pendidik tersebut mengandung makna bahwa guru diharapkan dapat bekerja secara profesional yang ditunjukkan dalam pengelolaan pembelajaran. Efektivitas pembelajaran tersebut dilihat dari tingkat eketivitas interaksi antara guru dengan peserta didik. Salah satu cirri pembelajaran ekfektif adalah guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar menyenangkan, membangkitkan motivasi peserta didik, dan mengantarkan peserta didik mencapai hasil belajar berupa kematangan intelektual dan kepribadian.

1.2

Rumusan Masalah 1. Apakah Pengertian Guru Cerdas dan Mencerdaskan ? 2. Bagaimana Karakteristik Guru Cerdas yang Berwawasan Global ? 3. Bagaimana Pengembangan Guru Cerdas dan Mencerdaskan ?

1.3

Tujuan 1. Untuk memberikan informasi Pengertian Guru Cerdas dan Mencerdaskan 2. Untuk memberikan informasi Karakteristik Guru Cerdas yang Berwawasan Global 3. Untuk memberikan informasi Pengembangan Guru Cerdas dan Mencerdaskan

1.4

Metodologi Penulisan Penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan, yakni mendapatkan sumber

informasi yang berasal dari media cetak berupa buku dan media elektronik seperti internet.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Guru Cerdas dan Mencerdaskan a. Guru Cerdas dan Mencerdaskan Cerdas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai (i) sempurna dalam hal perkembangan akal budinya (untuk berfikir, mengerti) tajam pikiran; dan (ii) sempurna dalam pengertian pertumbuhan tubuhnya(sehat, kuat). Pendidik cerdas adalah pendidik yang mempunyai perkembangan akal dan budi yang sempurna, sehingga tidak hanya pandai dalam berfikir tentang pelajaran tapi juga cajap dalam berprilaku. Mencerdaskn adalah pengembangan potensi yang dimiliki oleh setiap individu atau peserta didik secara optimal, meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada tuhan yang maha esa, berilmu, kreatif, dan menjadi warga Negara yamg demokratis dan bertanggung jawab. Cerdas dan mencerdaskan dalam visi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dinyatakan dengan kalimat Cerdas komprehensif. Pendidikan di Indonesia memiliki tanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berbeda dengan mencerdaskan bangsa, makna dari mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki ruang lingkup dan tanggung jawab lebih besar dari pada sekedar mencerdaskan bangsa.1 Kecerdasan dapat didefinisikan sebagai : 1. Kemampuan untuk mempelajari fakta-fakta dan keahlian-keahlian serta mampu menerapkan apa yang telah dipelajari, khususnya bila kemampuan ini telah berhasil dikembangkan. 2. Kemampuan untuk memberikan respons secara cepat dan berhasil pada suatu situasi yang baru, kemampuan untuk menggunakan nalar dalam memecahkan masalah. 3. Kemampuan unutuk mempelajari atau mengerti dari pengalaman, kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan pengetahuan, kemampuan mental. 4. Kemampuan untuk belajar, mengerti dan bernalar, kemampuan mental.2

1 2

http://suaraguru.wordpress.com//2012/05/02/mencerdaskan-bangsa-atau-kehidupan-bangsa/ http://knowladge-school.blogspot.com/2012/11/definisi-cerdas-dan jeni-jeinis.html#.UqLiG-JtZwt/

Guru yang cerdas adalah dia yang bisa menciptakan prodact baru. Menciptakan prodact baru disini lebih mengarah pada profesi sebagai guru, dimana prodact yang diciptakan berupa sebuah media pembelajaran yang menarik dengan kreasi peribadi. Manffatnya sangat banyak, selain anda akan diberi label sebagai guru cerdas juga akan dianggap sebgai guru yang mandiri tidak bermodal copy paste bahan dan media para guru sebelumnya.3 b. Je nis jenis Kecerdasan 1. Kecerdasan Naturalis Kecerdasan naturalis ini merupakan kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan dan menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungan. 2. Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan intrpersonal merupakan kemampuan untuk menilai kekuatan, kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta menggunakannya unutuk menentukan tujuan, menyusun dan mengembangkan konsep dan teori temperamen, dan menggunakannya untuk mengekspresikan pandangan pribadi.4 3. Kecerdasan Eksistensial Kecerdasan Eksitensial merupakan kemampuan untuk menikmati

pemikiran0pemikiran dan ingin tahu mengenai kehidupan, kematian dan realita yang ada. Anak-anak dengan tingkat kecerdasan eksistensial yang tinggi mungkin akan menunjukkan keingintahuan mengenai bagaimana bumi bertahun-tahun yang lalu, kemana kita ada dibumi, apakah ada kehidupan di planet lain, kemana makhluk hidup setelah mati, apakah ada dimensi kehidupan lain dan berbagai pertanyaan sejenis. 4. Kecerdsan Interpersonal Kecerdasan Interpersonal merupakan kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, dan memahami intense, hasrat, dan motivasi orang lain. 5. Kecerdasan Kinestetik (Bodily-Kinesthetik) Kecerdasan Kinestetik merupakan kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu, membangun kedekatan untuk

3 4

http:// 7 Tips Menjadi guru yang Cerdas _ My Education.htm http://knowladge-school.blogspot.com/2012/11/definisi-cerdas-dan jeni-jeinis.html

mengkosolidasikan

dan

menyakinkan

serta

mendukung

orang

lain,

dan

menggunakanya untuk meciptakan bentuk ekspresi baru. 6. Kecerdasan Spasial Kecerdasan Spasial merupakan kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan spasial serta menterjemahkan pola ruang secara tepat.5 7. Kecerdasan Musikal Kecerdasan musical merupakan kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musical, merespon terhadap music, menggunakan music sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musical, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. 8. Kecerdasan Logika Matematika Kecerdasan logika matematika merupakan kemampuan mengunakan angkaangka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu, menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah secara ilmiah. 9. Kecerdasan Linguistik Kecerdasan Linguistik merupakan kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun kepercayaan dan kedekatan,

mengembangkan argument logika dan retorika, atau mengungkapkan ekspresi dan metafora. Kecerdasan yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru yaitu :6 1) Kecerdasan spiritual 2) Kecerdasan emosional dan sosial, 3) Kecerdasan intelektual dan 4) Kecerdasan kinestetik

5 6

http://knowladge-school.blogspot.com/2012/11/definisi-cerdas-dan jeni-jeinis.html Tim pengembang. Kebijakan Pengembangan Profesi guru. Rayon 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013

CERDAS KOMPREHENSIF Cerdas Spiritual Beraktualisasi olah diri

KOMPETITIF melalui 1. Berkepribadian unutuk dan dan gandrung unggul akan

hati/kalbu

menumbuhkan

keunggulan

memperkuat dan memperkuat 2. Semangat juang tinggi keimanan, ketakwaan dan 3. Mandiri

akhlak mulia termasuk budi 4. Pantang menyerah pekerti luhur dan kepribadian 5. Pembangunan Pembina unggul. jejaring dengan

Cerdas Emosional dan 1. Beraktualisasi diri melalui 6. Bersahabat Sosial olah rasa untuk perubhan dan

meningkatkan sensitivitas 7. Inovatif dan apresiasi akan kehalusan dan keindahan 8. Produktif

menjadi

agen perubahan

seni dan budaya, serta 9. Sadar mutu kompetensi untuk 10. Berorientasi global 11. Pembelajar hayat sepanjang

mengekspresikannya. 2. Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang

membina dan memupuk timbale berwawasan dengan balik, dan

kebangsaan akan

kesadaran

hak dan kwajiban warga Negara. Cerdas Intelektual 1. Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk kompetensi

memperoleh

dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi 2. Beraktualisasi melalui

intelektual

yang

kritis,

kreatif dan imajinatif. Cerdas Kinestetik 1. Beraktualisasi diri

melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, tahan, bugar, sigap, berdaya, terampil,

dan trengginas. 2. Beraktualisasi insan adiraga Ada 7 peran guru menurut WF Connell (1974), yaitu : (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetian terhadap lembaga.7 Pendidik cerdas dan mencerdaskan adalah pendidik yang memiliki kecerdasan dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh diri sendiri dan setiap individu atau peserta didik secara optimal, meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada tuhan yang maha esa, berilmu, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Menjadi pendidik cerdas dan mencerdaskan tidaklah mudah, berikut akan dikemukakan tentang tata cara menjadi pendidik yang cerdas dan mencerdaskan :8 1. Jadilah pendengar yang baik 2. Menjadi pengarah yang baik 3. Berbaik sangka 4. Memberi hukuman yang mendidik 5. Tegas tapi sabar 6. Sebatas kemampuan 7. Ulet dan bertanggung jawab 8. Hindari ancaman 9. Menjaga kestabilan emosi 10. Jadilah pengayom, pembimbing dan inspirator 11. Member penghargaan
7 8

sebagai

W.F.Connel, 1974. The Foundation of Education A.Maruti. Pendidik Cerdas dan Mencerdaskan. Kreasi Wacana. 2009

2.2

Karakteristik Guru Cerdas yang Berwawasan Global a. Guru yang Berwawasan Global Menurut asal kata, wawasan global dapat dibagi menjadi dua, yaitu kata wawasan dan global, wawasan artinya perspektif/cara pandang dan global yang artinya menyeluruh/mendunia. Jadi, wawasan global artinya wawasan atau cara pandang yang menyeluruh atau mendunia. Guru yang berwawasan global adalah guru yang terbuka terhadap perubahan baru dan penemuan baru serta memiliki cara pandang yang mendunia.9 Globalisasi didefinisikan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Namun, pada kenyataannya globalisasi merupakan penyatuan semu, karena nilai-nilai ekonomi, sosial, dan budaya didominasi nilai-nilai yang sebenarnya asing bagi masyarakat dunia. Globalisasi sering diterjemahkan mendunia. Suatu entitas, betapapun, dimanapun, kapanpun, dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok dunia, baik berupa ide, gagasan, data, informasi, produksi, pembangunan, pemberontakan, dan berupa sebagainya, begitu disampaikan, saat itu pula diketahui oleh semua orang di dunia. Kekuatan globalisasimenurut analisis para ahli pada umumnya bertumpu pada 4 kekuatan global, yaitu: 1) Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru didalam teknologi yang mempermudah kehidupan manusia 2) Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK 3) Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan bersama dari bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara 4) Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusia serta kewajiban manusia di dalam kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran bersama dalam alam demokrasi.

b. Karakteristik Guru Cerdas yang Berwawasan Global 1. Profesional Guru profesional lah yang bisa mencerdaskan bangsa untuk mengubah nasib bangsa ini. Menurut undang-undang guru dan dosen terdapat beberapa persyaratan

Sriatha, dkk. 2004. Perspektif Global. Singaraja

seorang guru yang profesional, baik kualifikasi, ataupun kompetensi. Seorang guru profesional harus berkualifikasi pendidikan minimal sarjana (S1). Sedangkan dari segi kompetensi, guru profesional harus memiliki empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetesi sosial, (3) kompetensi pribadi, dan (4) kompetensi profesional Setiap kompetensi itu juga sudah jelas indikatornya. Menjadikan guru profesional adalah tanggung jawab pemerintah secara kelembagaan dan tanggung jawab guru yang bersangkutan secara pribadi. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya itu. Melalui penambahan anggaran pendidikan, pelatihan bagi guru, penataan kurikulum. Termasuk perancangan pendidikan karakter secara nasional. Namun, upaya pemerintah itu tidak akan pernah cukup. Guru secara personal perlu memahami upaya pemerintah tersebut. Guru akan mampu untuk mencerdaskan bangsa, memajukan pembangunan bangsa ini adalah guru yang profesional yang mampu melaksanakan peran tugasnya. Usaha untak mencerdaskan bangsa ini tidak akan berhasil kalau guru tidak memiliki keikhlasan dan idealisme dalam mengabdi, mereka juga tidak akan mampu memperbaiki nasib bangsa. Guru yang bisa mencerdaskan bangsa, mengubah bangsa ini adalah guru yang profesional, ikhlas dan idealis dalam mengabdi atau menjalankan perannya. 2. Menguasai IPTEK Di era globalisasi saat ini, sudah seharusnya para guru memanfaatkan IPTEK khususnya bidang pendidikan guna meningkatkan mutu pendidikan dan juga mutu SDM sehingga di dalam mengambil keputusan tepat dan dapat di pertanggung jawabkan. Maju mundurnya generasi muda selaku anak bangsa tergantung pada didikan para guru. Karena itu para guru akan lebih profesional dan mempunyai tanggung jawab penuh terhadap anak didiknya. Hal ini dikatakan, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ir. Irfan Suryanagara dalam Seminar Nasional Karakter Guru dan Evaluasi Pasca Sertifikasi Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa, di aula Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bandung.10 Dengan demikian, pada akhirnya proses evaluasi ini harus dilaksanakan secara kesinambungan yang pelaksanaannya tetap dikendalikan dari pusat kemudian di delegasikan kepada daerah. Bila akhirnya hal ini

10

http:// www.metrorealitaonline.com/2011/05/guru-harus-memanfaatkan-iptek -bidang.html

10

betul-betul diterapkan guru bukan hanya mempunyai kualitas yang mumpuni sebagai seorang pendidik, tapi juga sebagai pribadi yang mampu menjadi panutan. Mengingat pentingnya peran yang diemban oleh sistem pendidikan, maka perlu dilakukan upaya perbaikan dan dinamisasi sistem pendidikan untuk menjawab tantangan global. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh sistem pendidikan adalah era globalisasi. Pendidikan formal di sekolah tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa, namun banyak sumber belajar lain (misalnya internet). Perkembangan teknologi ini harus disikapi dengan strategi yang mampu membuat perkembangan teknologi informasi menjadi aspek pendukung suksesnya pendidikan di Indonesia, bukan sebagai bumerang. Dalam pelaksaan strategi menjadikan teknologi informasi sebagai aspek pendukung pendidikan, dibutuhkan keutuhan seluruh komponen sistem pendidikan. Guru merupakan salah satu komponen yang mutlak harus disiapkan. Saat ini, berbagai macam bentuk teknologi informasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan pelajar. Guru sebagai tenaga pendidik dituntut mampu melakukan adaptasi agar terjadi proses interaksi pembelajaran guru-murid yang mampu menguasai teknologi, guru harus lebih bisa menguasai teknologi terlebih dahulu. Guru dituntut untuk mampu menjadi fasilitator proses pembelajaran dengan teknologi informasi dan turut berperan dalam menanggulangi banyaknya informasi negatif yang merusak moral bangsa. Akan tetapi, realita yang ada mengungkapkan bahwa kemampuan guru di Indonesia dalam penguasaan teknologi informasi masih rendah. LPMP Kalimantan Tengah menyatakan prihatin masih banyak guru yang gagap teknologi saat mengikuti uji kompetensi guru secara online. Inilah tantangan profesi guru. Apakah perannya akan digantikan oleh teknologi, informasi, atau guru yang memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang peran profesinya. Tidak semua guru dapat dicekoki teknologi informasi secara instan. Proses penguasaan teknologi informasi harus dilakukan secara bertahap dan diimbangi dengan penanaman berbagai prinsip nilai mengenai strategi menghadapi tantangan perkembangan teknologi informasi.11

11

Prof. Dr. ravik Karsidi, M.S. Seminar Nasional Pendidikan. Profesionalisme Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Otonomi Daerah. Wonogiri 23 juli 2005

11

a) Open Mind dan Selektif Open mind adalah sebuah pemikiran terbuka terhadap ide-ide dan hal baru. Open mind merupakan salah satu paradigma yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam upaya mewujudkan professionalisme sebagai tenaga pendidik, khususnya dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi informasi. Open mind merupakan landasan pola pikir dasar yang wajib dimiliki untuk mewujudkan guru profesional yang mau berkembang. Salah satu penyebab matinya paradigma open mind pada guru adalah hasil dari pendidikan masa lampau yang tertanam pada dirinya sehingga menimbulkan paradigma tertutup. Hal ini membentuk paradigma anti ide baru, memegang teguh budaya turun-temurun yang telah ia pegang tanpa mau merefleksi diri dan berbenah. Salah satu paradigma baru yang memiliki nilai positif adalah kolaborasi dan penguasaan teknologi. Kolaborasi dan penguasaan teknologi adalah kebudayaan yang diperlukan generasi muda untuk dapat bersaing di era global. Guru adalah pihak yang memegang andil besar dalam menanamkan budaya kolaborasi dan penguasaan teknologi tersebut. Di sisi lain, sumber informasi juga memiliki sisi yang negatif. Apabila kita tidak berhati-hati dalam mencari infromasi, hal tersebut dapat merusak moral bangsa. Maka dari itulah, sebaiknya guru memiliki paradigma open mind yang selektif. Selektif dalam memilih informasi yang sesuai denga kebutuhan dan manfaat. Selektif memilih informasi yang akan disampaikan, serta mampu menjadi benteng bagi para murid dari informasi yang merusak misalnya pornografi, kekerasan, budaya asing yang tidak relevan dengan jati diri bangsa. b) Lifelong Learning Pengetahuan akan berkembang menjadi 2 kali lipat hanya dalam jangka waktu 5,5 tahun. Ini berakibat pengetahuan dalam bidang tertentu menjadi kadarluarsa hanya dalam waktu 2,5 tahun. Welker (1992)12 mengemukakan bahwa profesionalisme guru dapat dicapai bila guru ahli (expert) dalam melaksanakan tugas, dan selalu mengembangkan diri. Teknologi informasi bukan merupakan kurikulum yang diajarkan pada masa pendidikan guru pada masa lampau. Namun, pada era globalisasi ini guru-guru di Indonesia dihadapkan pada realita bahwa penguasaan teknologi adalah sebuah
12

Miguel Ma. Vareka. Education for Tomorrow, APEID, Unesco PROAP, Bangkok, 1990

12

keharusan bagi para tenaga pendidik. Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan sebuah paradigma Lifelong learning atau belajar sepanjang hayat. Mau belajar dan senantiasa mengembangkan diri secara terus-menerus. c) Fasilitator Sistem pendidikan saat ini adalah sistem pendidikan siswa aktif. Dimana, pusat dari proses pembelajaran adalah murid. Murid aktif dalam mencari sumber belajarnya sendiri. Dan guru berperan sebagai fasilitator atau partner dalam belajar. Guru dituntut dapat membantu murid dalam mencari sumber belajar dan agar murid dapat menguasai teknologi informasi, mampu mencari sumber belajar dari berbagai data yang relevan dan mendapatkan informasi yang membangun dari internet. d) Pembinaan Bertahap dan Berkelanjutan Pembinaan dan fasilitasi guru agar mampu menguasai teknologi adalah mutlak diperlukan dalam realisasi penanaman paradigma open mind dan selektif, lifelong learning, serta perannya sebagai fasilitator. Pembinaan yang dilakukan adalah secara bertahap dan konsisten dan berkelanjutan. Pembinaan dapat diinisiasi dan dilakukan secara mandiri, oleh pihak sekolah maupun dinas pendidikan. Tahapan pembinaan dan penanaman paradigma melek teknologi dimulai dari awal pendidikan calon guru. Tahapan awal pembinaan dimulai dengan membuka wawasan guru tentang perkembangan dunia IT dan pengenalan awal perangkat teknologi sederhana untuk menciptakan paradigma open mind dan selektif. Selanjutnya dalam keberlanjutan program pembinaan ini, pengenalan teknologi semakin canggih dan komprehensif diikuti penanaman nilai lifelong learning agar pengembangan diri tidak hanya berhenti di program yang diwajibkan namun guru secara mandiri dan berkelanjutan akan belajar mengembangkan kemampuannya. Pada akhirnya, diharapkan keluaran guru yang senantiasa mau belajar menguasai IT dan mampu menjalankan perannya sebagai fasilitator atau partner belajar bagi murid. Pengawasan dan refleksi juga wajib dilaukan untuk memastikan program berjalan dengan baik. 3. Menguasai Bahasa Internasional Bahasa adalah alat komunikasi efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi, ide, gagasan, dan perintah. Dengan menguasai bahasa, kita dapat menyampaikan gagasan kepada orang lain. Kurangnya penguasaan bahasa mustahil informasi yang yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Bahasa yang

13

minimal harus dikuasai adalah bahasa Inggris karena Bahasa Inggris adalah bahasa universal yang digunakan dalam dunia teknologi.

2.3

Pengembangan Guru Cerdas dan Mencerdaskan Kemampuan atau skill guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas . Oleh karena itu, pengembangan kemampuan guru menjadi hal yang mutlak untuk diperhatikan. Tidak hanya kemampuan dalam arti kecerdasan secara personal guru itu sendiri tetapi juga dalam hal kemampuan guru tersebut untuk bisa mencerdaskan peserta didiknya. Dengan kemampuan guru yang demikian diharapkan ilmu dan keterampilan guru dapat ditransfer secara efektif kepada peserta didiknya. Pengembangan kemampuan guru cerdas dan mencerdaskan merupakan hal yang penting sekaligus merupakan hal yang tidak akan pernah selesai. Pengembangan kemampuan guru memerlukan kesinambungan dan evaluasi secara terus menerus tanpa henti. Pengembangan demi pengembangan selalu terus diperlukan demi mencapai kualitas pendidikan yang terbaik seiring pekembangan di zamannya. Dalam hal pengembangan kecerdasan guru, menjadi suatu hal yang tidak asing lagi di dunia pendidikan. Namun yang selama ini mungkin sedikit kurang diperhatikan adalah bagaimana mengembangkan kemampuan guru dalam hal mencerdaskan anak didiknya. Kemampuan guru dalam mencerdaskan peserta didik ini haruslah menjadi titik perhatian penting yang tidak boleh dipisahkan dengan kemampuan kecerdasan personal guru itu sendiri. Setiap guru memiliki potensi besar untuk cerdas dan mencerdaskan. Pasalnya, (1) setiap orang sebenarnya adalah cerdas dan kreativ, (2) kecerdasan dan kreativitas dibawa sejak lahir, (3) setiap orang dapat belajar menjadi cerdas dan kreatif, dan (4) kecerdasan dan kreativitas dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran. 13 Kuncinya ada pada komitmen untuk berkeinginan kuat mengembangkan kecerdasan dan kreativias sekaligus menjaga kualitas kecerdasan dan kemampuan kreativitas dan

konsisten dalam memperbaiki diri agar lebih baik. Pada ranah kepribadian maupun sosial, ada beberapa sikap yang dapat dikembangkan agar guru dapat menjadi lebih cerdas dan mencerdaskan, yaitu:14

13 14

http ://Lima Problem Guru Cerdas dan Kreatif _ Motivasi _ Psikologi dan Pengembangan diri.htm http: //PENDIDIK CERDAS DAN MENCERDASKAN _ pgsdpunya.htm

14

1) Memiliki rasa ingin tahu. Semangat bertanya untuk menambah khasanah pengetahuan yang dimilikinya. 2) Berpikir positif dan optimis dalam menghadapi masalah. 3) Mau dan mampu menghargai kritik dari orang lain sebagai jembatan loncatan hidup yang lebih prestatif. 4) Mengarahkan peserta didik dengan bijak dan santun. 5) Berbaik sangka kepada peserta didik 6) Memberi hukuman yang mendidik 7) Bersikap tegas tapi sabar 8) Memberikan penugasan kepada peserta didik sesuai denan kapasitas kemampuannya 9) Memiliki sikap ulet dan bertanggung jawab. 10) Menghindari penggunaan sikap mengancam kepada peserta didik 11) Berusaha menjadi pengayom, pembimbing dan inspirator peserta didik. 12) Menjaga kestabilan emosi diri sendiri 13) Melupakan kesalahan dan bersikap pemaaf 14) Menghargai kreatifitas dan pendapat peserta didik 15) Memberikan penghargaan moral dan material. 16) Menjauhi ejekan dan sindiran

Pada ranah kompetensi pedagogik dan profesional, ada beberapa cara yang dapat dikembangkan agar guru dapat menjadi lebih cerdas dan mencerdaskan, yaitu: a) Pengembangan Diri 1. Mengikuti diklat fungsional 2. Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru b) Publikasi Ilmiah 1. Presentasi pada forum ilmiah 2. Melaksanakan publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal 3. Melaksanakan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru c) Karya Inovatif 1. Menemukan teknologi tepat guna 2. Menemukan/menciptakan karya seni 3. Membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum 4. Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya

15

Langkah lain yang dilakukan oleh sekolah untuk mengembangkan guru cerdas dan mencerdskan adalah melalui peningkatan pemanfaatan teknologi informasi yang sedang berkembang sekarang ini dan mendorong guru untuk menguasainya. Melalui teknologi informasi yang dimiliki baik oleh daerah maupun oleh individual sekolah, guru dapat melakukan beberapa hal diantaranya: 1) Melakukan penelusuran dan pencarian bahan pustaka 2) Membangun program penelitian Artificial Intellegence (kecerdasan buatan) untuk memodelkan sebuah rencna pengajaran 3) Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut virtual classroom ataupun virtual university 4) Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian Dengan memanfaatkan teknologi informasi maka guru dapat secara cepat mengakses materi pengetahuan yang dibutuhkan sehingga guru tidak terbatas pada pengetahuan yang dimiliki dan hanya bidang studi tertentu yang dikuasai tetapi seyogyanya guru harus mampu menguasai lebih dari bidang studi yang ditekuninya sehingga bukan tidak mungkin suatu saat guru tersebut akan mendalami hal lain yang masih berhubungan erat dengan bidang tugasnya guna meningkatkan kinerja ke arah yang lebih baik.

BAB III KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa Pendidik cerdas dan mencerdaskan adalah pendidik yang memiliki kecerdasan dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh diri sendiri dan setiap individu atau peserta didik secara optimal, meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada tuhan yang maha esa, berilmu, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Guru akan mampu untuk mencerdaskan bangsa, memajukan pembangunan bangsa ini adalah guru yang profesional yang mampu melaksanakan peran tugasnya. Guru dituntut untuk mampu menjadi fasilitator proses pembelajaran dengan teknologi informasi dan turut berperan dalam menanggulangi banyaknya informasi negatif yang merusak moral bangsa. Pengembangan kemampuan guru cerdas dan mencerdaskan merupakan hal yang penting sekaligus merupakan hal yang tidak akan pernah selesai. Pengembangan kemampuan guru memerlukan kesinambungan dan evaluasi secara terus menerus tanpa henti. Pengembangan demi pengembangan selalu terus diperlukan demi mencapai kualitas pendidikan yang terbaik seiring pekembangan di zamannya. Langkah lain yang dilakukan oleh sekolah untuk mengembangkan guru cerdas dan mencerdskan adalah melalui peningkatan pemanfaatan teknologi informasi yang sedang berkembang sekarang ini dan mendorong guru untuk menguasainya.

16

DAFTAR PUSTAKA

Cornel. W.F. 1974. The Foundation of Education Dikutif dari Miguel MA. Vareka. Education for Tomorrow. APEID, Unesco PROAP, Bangkok. 1990, oleh Santoso S. Hamidjojo http ://Lima Problem Guru Cerdas dan Kreatif _ Motivasi _ Psikologi dan Pengembangan diri.html http: //PENDIDIK CERDAS DAN MENCERDASKAN _ pgsdpunya.html http:// www.metrorealitaonline.com/2011/05/guru-harus-memanfaatkan-iptek -bidang.html http://knowladge-school.blogspot.com/2012/11/definisi-cerdas-dan jeni-jeinis.html#.UqLiGJtZwt/ http://suaraguru.wordpress.com//2012/05/02/mencerdaskan-bangsa-atau-kehidupan-bangsa/ Martuti. A. 2009. Pendidik Cerdas dan Mencerdaskan. Kreasi Wacana Nur Syam, 2005. Pendidikan di era Globalisaasi Tantangan dan Strategi. Orasi ilmiah dalam wisuda Perdana STAI AI-Amin Dompu Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. Seminar Nasional Pendidikan. Profesionalisme Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan di Era Otonomi Daerah. Wonogiri 23 juli 2005 Sriartha, dkk. 2004. Perspektif Global. Tidak diterbitkan: Singaraja Suma, K. 2004. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja Peningkatan Profesional Guru Sains. Bali Tim Pengembang. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013

17

Vous aimerez peut-être aussi