Vous êtes sur la page 1sur 2

AMOROUS MONOTHEISM – ASMARA HALAL

Oleh: Jum’an

IUAwati Ummu Aisyah mengomentari anjuran untuk napak tilas Asmara


Wallada ke Cordoba, katanya dia lebih ingin napak tilas ketempat
Rabi’ah al 'Adawiyyah yang cintanya lebih diutamakan kepada Sang
Pemilik cinta sejati (yang sayangnya ada di Basra, Iraq) Saya tertegun,
malu dan hormat membacanya. Saya bilang yang ini beda: Cinta
Wallada dengan Ibn Zaydun adalah cinta asmara sedangkan cinta
Rabi’ah adalah cinta ubudiah.
Dari namanya, foto-foto dan doa dalam situsnya Ummu Asyah
memang menunjukkan tanda-tanda kesufian.

Lain dengan IUAwati Biru yang situsnya memuat banyak foto-foto Lady
Diana dan catatan meninggalnya Michael Jackson, menjawab anjuran
saya dengan kata-kata ceria: “ baik, Bapak.... insya Allah... saya cari
duit dulu yaa, Pak”. Saya senang sekali membacanya, seolah-olah dia
terus lari mencari duit..
Ummu Aisyah dan Biru, dalam bayangan saya adalah dua varian dari
kepribadian muslimah (yang serius dan yang ceria), yang sama
eksistensinya. Tokoh idolanya, musik kegemaran dan selera modenya
mungkin berbeda tapi khusyuk solatnya, birrul walidain-nya belum
tentu berbeda. Ibarat mawar dan melati, masing-masing dengan
keunikannya, tetapi sama-sama indah dan menarik.

Jamal Nkrumah dalam blognya yang berjudul Amorous Monotheism –


Asmara Halal, menulis pentingnya menempatkan cinta asmara secara
proporsional, yang selama ini menurut dia tidak dipedulikan oleh
ulama dan kaum muslimin, bahkan dianggap sebagai hal yang tidak
pantas dibicarakan.

Ia mengutip kata-kata Mufti Besar Mesir Syeikh Ali Jum’ah: ”Cinta


merupakan realitas terbesar tempat semua makhluk bertumpu”. Dan
bahwa pengertian cinta dalam Islam adalah sekaligus spiritual,
surgawi, sensual dan duniawi. Artinya cukup untuk memuaskan cinta
sufi Rabiah al- ’Adawiyyah kepada Alloh dan cinta asmara Wallada
kepada Ibn Zaydun. Puisi-puisi sufistik yang termasyhur dari Maulana
Jalaluddin Rumi dan Taj Mahal yang dibangun Syah Jehan untuk isteri
tercintanya Mumtaz, merupakan monumen ungkapan cinta yang sama
islaminya.

Jamal juga mengutip pendapat sexolog Islam terkenal Dr. Heba Qutb
tentang Rosululloh yang dengan dengan tanpa beban mengakui
didepan umum bahwa wanita-wanita yang dipilihnya sebagai isterinya
adalah memang wanita yang paling beliau cintai dan paling beliau
idamkan. Beliau seorang negarawan dan pemimpin agama, tetapi
tetap menyediakan waktu untuk hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-
hari. Beliau sangat perasa akan tuntutan dan perhatian bagi isterinya,
betapa remehpun dalam pandangan beliau atau orang lain. Beliau
sangat sayang terhadap isteri-isterinya.
”Pria dan wanita” kata Imam Bukhari ”adalah belahan kembar satu
sama lain”. Suami dan istri adalah pasangan dalam kebutuhan, tugas
dan tanggung jawab.
Dengarkan kata-kata Hakim Archuletta ahli hikmah dan natural healer
dari Amerika ini tentang salah satu sikap yang sehat antara suami-istri
Terakhir saya baca, Biru dan Umu Aisyah mau berangkat bersama-
sama ke Cordoba. Selamat ber- Tamasya Asmara.

Vous aimerez peut-être aussi