Vous êtes sur la page 1sur 10

David R.

Loy
[David Robert Loy adalah seorang profesor, penulis, dan guru Zen tradisi Sanbo Kyodan dari Zen Buddhis Jepang. Dia merupakan penulis yang produktif yang mana esai dan bukunya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Dia juga menjadi dewan penasihat dari Buddhist Global Relief, Clear View Project, dan Ernest Becker Foundation. Penelitian utamanya mengenai perbandingan antara filsafat timur dengan barat, khususnya membawa pandangan Buddhis untuk menangani permasalahan sosial modern seperti terorisme dan tindak kekerasan, keadilan restoratif, ekonomi dan globalisasi, bioteknologi, krisis lingkungan dan The Clash of Civilizations - benturan peradaban.]

Profil David Robert Loy

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Profil David R. Loy


David R. Loy adalah seorang profesor Buddhis dan filsafat perbandingan. Ia lahir di Zona terusan Panama pada tahun 1947, dan melakukan studi sarjana di Carlton College Northfield, Minnesota dan mendapatkan gelar BA (Bachelor of Arts). Selama setahun ia belajar filosofi analitik di King College, Universitas London lalu menerima gelar Master filosofi Asia di Universitas Hawai, Honolulu dan juga menerima gelar Ph.D bidang filsafat di Universitas Nasional Singapura. Disertasinya diterbitkan oleh Universitas Yale Press pada tahun 1988 dengan judul Nonduality: A Study in Comparative Philosophy. Ia juga seorang editor dari buku yang berjudul Healing Deconstuction : Postmodern Thought in Buddhism and Christianity. Bersama istrinya, Linda Goodhew, ia menulis buku yang berjudul The Dharma of Dragons and Daemons: Buddhist Themes in Modern Fantasy. Ia juga seorang profesor di Fakutas Studi Internasional, Universitas Bunkyo, Chigasaki, Jepang. Sebelumnya, ia pernah mengajar di Jurusan Filsafat, Universitas Nasional Singapura (1978 1984). Pada bulan April 2007, David Loy mengunjungi para sarjana di Universitas Cape Town, Afrika Selatan. Dari Januari hingga Agustus 2009, ia adalah seorang sarjana peneliti bersama dengan Institute for Advanced Study, Universitas Ibrani, Yerusalem. Dari September sampai Desember 2011 ia di tinggal di Universitas Naropa, Boulder, Colorado. Selain secara akademik, David Loy adalah seorang guru yang berwenang dalam silsilah Sanbo Kyodan dari tradisi Buddhis Zen dimana ia telah memulai praktiknya pada tahun 1971 melalui sebuah Sesshin ( retret meditasi ) di Honolulu yang dibimbing oleh Yamada Koun Roshi. pada tahun 1988, ia telah menyelesaikan latihan formal Koan intensif melalui bimbingan Master Zen Yamada Koun Roshi dan Robert Aitken Roshi yang kemudian diberi nama Dharma Tetsuun Wisdom Cloud Awan Kebijaksanaan. Penelitian utamanya mengenai perbandingan antara filsafat timur dengan barat, khususnya membawa pandangan Buddhis untuk menangani permasalahan sosial modern seperti terorisme dan tindak kekerasan, keadilan restoratif, ekonomi dan globalisasi, bioteknologi, krisis lingkungan dan The Clash of Civilizations - benturan peradaban. Kiprah dalam tulisan-tulisannya dimana esai dan buku-bukunya telah diterjemahkan kedalam banyak bahasa. Artikel-artikelnya muncul secara teratur di halaman jurnal utama seperti Tikkun dan majalah Buddhis meliputi Tricycle, Turning Wheel, Shambala Sun, dan Buddhadharma serta dalam berbagai jurnal ilmiah. Audio dan video serta wawancaranya banyak tersedia di website.

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Profil David R. Loy


David Loy memberi kuliah secara nasional dan internasional tentang berbagai topik dengan perhatian utamanya adalah pertemuan Buddhis dengan modernitas, apa yang masing-masing dapat belajar dari yang lainnya. Ia sangat peduli dengan permasalahan sosial dan ekologi. Sebuah ceramah yang baru populer yaitu Penyembuhan Ekologi : Pandangan Buddhis tentang Eco-crisis, ia berpendapat bahwa ada persamaan penting antara pendapat Buddhis tentang sulitnya keadaan pribadi dan kolektif saat ini dalam hubungannya dengan sisa biosfer. Pendapat ini ia berikan dalam Workshop Transformation Self, Transformation Society dan pada buku terbarunya berjudul The World is Made of Stories. Selain itu, ia juga membimbing retret-retret meditasi.

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Pendahuluan
Apa yang membuat keterlibatan sosial Buddhisme menjadi benar-benar Buddhis? Apakah cukup dengan mengatakan bahwa Buddhisme menitikberatkan pada welas asih sehingga saya mencoba untuk hidup penuh kasih ? tentu saja welas asih sangat penting dalam Buddhisme tetapi itu tidak dengan sendirinya membedakan keterlibatan sosial Buddhisme dari keterlibatan sosial Kristen ataupun bentuk keterlibatan sosial spiritualitas lainnya. Jika pada prinsipnya, setiap agama menitikberatkan pada welas asih, kami ingin tahu apakah ada sesuatu yang lebih spesifik dalam jenis keterlibatan sosial yang mendorong Buddhisme? Jawaban pertama dan jawaban terpenting adalah tidak ada. Ketika kita menanggapi masalah-masalah sosial, tidak perlu untuk berpikir bahwa kita terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut karena kita Buddhis. Kita melakukannya karena kita menanggapi secara welas asih terhadap situasi tersebut sebagaimana seharusnya siapapun, Buddhis ataupun bukan, yang peka terhadap situasi yang terjadi. [David R.Loy].

Sekuntum Teratai untuk Anda, Para calon Buddha Memasuki era globalisasi dan modernisasi yang melibatkan banyak hal - ekonomi, teknologi, budaya dan politik saat ini dalam hubungannya baik secara pribadi, komunitas ataupun institusi akan membuat kita semakin menyadari bahwa peranan individu sangatlah penting dalam kehidupan bermasyarakat secara lokal, nasional, regional ataupun global, apakah ia seorang Buddhis ataupun bukan Buddhis. Kita turut menyokong sebuah kontribusi yang besar terhadap kondisi dan peristiwa yang terjadi saat ini seperti tindak kekerasan yang sering kita jumpai antar manusia ataupun bencana alam yang telah, sedang dan akan terjadi. Dari sudut pandang Buddhis, kita tahu bahwa masalah-masalah sosial ini adalah manifestasi tiga akar kejahatan yaitu keserakahan, kebencian, dan ketidaktahuan dari kolektif diri. Untuk itu, kita perlu menggarisbawahi beberapa prinsip dasar yang harus kita pahami, yaitu keterhubungan antara penderitaan kita dengan rasa diri yang memiliki konsekuensi yang sangat penting untuk memahami permasalahan sosial. Semakin cermat kita mengenalinya, semakin kita melihat bahwa masalah-masalah sosial dapat ditelusuri dan bersumber dari diri yang terdelusi. Dalam hal ini, sebagai kolektif diri yang menciptakan dukkha berawal dari perbuatan buruk, yang mengakibatkan tidak hanya saya tetapi mereka yang berada di sekeliling saya. Oleh karenanya, praktik spiritual dan keterlibatan sosial saling memerlukan. Pada kenyataannya, transformasi sosial hanya dapat terjadi jika ada transformasi diri dari para individu melalui praktik hidup berkesadaran dalam setiap momen kehidupannya yang dapat mewujudkan kejernihan didalam batinnya sehingga tercermin dalam perkataan, pemikiran ataupun tindakannya yang bijak dan berwelas asih. Keterlibatan sosial tanpa praktik spiritual akan cenderung membakar diri yang disebabkan oleh stres secara emosional dan melelahkan. Namun, acapkali kita sebagai Buddhis terperangkap pada kepentingan diri semata yaitu sehubungan dengan karma dan pengumpulan jasa atau mengabaikan tanggung jawab untuk pembebasan diri sendiri tanpa dapat melihat konteks yang lebih besar untuk membawa praktik Buddhis kepada tatanan sosial.

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Profil David R. Loy


Secara sadar maupun tidak, kita merupakan bagian dari atau disebabkan oleh (kesalingtergantungan). Tanpa keterlibatan tanggungjawab oleh orang-orang yang berkomitmen terhadap latihan spiritual, situasi dunia akan terus memburuk yang menyebabkan lebih banyak orang yang akan menderita bersama dengan sisa biosfer. Untuk mengurangi penderitaan dunia, perubahan individu dan perubahan struktural harus terkait satu sama lain dimana realitas yang sebenarnya bahwa tidak ada suatu entitas pun yang terpisah sehingga pengertian ini akan menjadikan kita mau terlibat dan peduli. Menurut Dr. Loy, dunia sosial adalah bagian dari samsara, alam penderitaan dan keinginan, dan jalan Buddha menawarkan alternatif solusi untuk itu. Berbagai pandangan, pengetahuan dan pengalaman praktik Dr. Loy dalam menangani permasalahan sosial struktural telah memberikan banyak kontribusi kepada masyarakat Buddhis Internasional pada khususnya dan pada Maret 2012 beliau berkesempatan hadir di Indonesia untuk memberikan pekan Workshop Transformation Self, Transformation World dan Dharma Talks kepada kalangan Buddhis ataupun non-Buddhis. Melalui kesempatan ini, kami Dharmajala ingin menawarkan dan mengajak Vihara Dharma Suci untuk menjadi panitia penyelenggara atas kegiatan ini sehingga memungkinkan bagi banyak umat Buddha Indonesia dapat belajar dan berbagi pandangan dengan beliau.

Semoga Triratna selalu memberikan bimbingan dan dukungan disepanjang jalan praktik ini Sadhu..sadhu..sadhu..

Membungkuk Hormat,

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Profil Dharmajala

adalah wadah dan komunitas untuk memulai lembaran baru dengan Belajar, Berlatih dan Berbagi Hidup Berkesadaran guna menfasilitasi transformasi diri, transformasi sosial dan pelestarian lingkungan hidup, sehingga menghadirkan tanah suci di sini dan sekarang. Visi: Menghadirkan Tanah Suci di Sini dan Sekarang Misi: Memfasilitasi individu-individu yang mau berubah dan mau mengubah untuk belajar, berlatih dan berbagi hidup berkesadaran dengan menyadari apa yang sesungguhnya terjadi di dalam dan di luar diri berlandaskan realitas interpedensi-semangat saling asah asih asuh dalam Sangha meditatif yang nonsektarian dan engaged serta penyempurnaan terus menerus-sehingga terjadi transformasi diri, transformasi sosial dan pelestarian lingkungan hidup.

Aktivitas telah/sedang berlangsung Program Bridge In 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Retret Pemula Dharmajala (2004 sekarang) Retret Lanjutan Dharmajala (2008) Retret Anger (2006) Retret Pelajar (SMP Pahwa, SMP Triratna) Komunitas Praktik Dharmajala Eksplorasi Dharma Joyful Day Latihan Bulanan Mindfulness and Lazy Day Lokakarya Tujuan Hidupku Studi Budaya Tionghoa bersama Ko Ardian Workshop kontemporer bersama Ko Firman Sharing dan Diskusi dengan Romo Krishnanda Wijaya-Mukti

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Profil Dharmajala
Program Akar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Retret Mahamudra bersama Mingyur Rinpoche 2008 Retret, public teaching, dan puja oleh Sangye Nyenpa Rinpcohe Retret Ch'an bersama Guo Jun Fa Shi dan Guo Yuan Fa Shi Retret Ch'an bersama Ir. Agus Santoso Program Akar Vajrayana setiap Senin dan Kamis Program Akar Ch'an setiap Rabu Program Akar Theravada Sharing Triyana (2007 2010) Latihan Bersama 3 Tradisi Produksi dan distribusi DVD Teaching Sangye Nyenpa Rinpoche Produksi dan distribusi CD ulasan Orthodox of Chinese Buddhism (Master Sheng Yen)

Program Bridge Out 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dana Kemanusiaan Dharmajala Dana Sosial Dharmajala Aksi Lapangan Training Fasilitator Olahraga Bersama Sekolah Minggu Dharmajala di Erdi Karma Kagyu Center (2010-2011) Youth Exchange For Peace and Social Innovation Thailand, India, Kamboja, Laos (2008 sekarang) 8. Lay Buddhist Forum Korea (2010 sekarang) 9. Young Bodhisattva Training Thailand (2007, 2008) 10. Seminar Lingkungan Hidup Taiwan (2006)

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Profil Dharmajala
Kegiatan Kami

Retret Pemula Dharmajala

Komunitas Praktik Dharmajala (KPD)

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Profil Dharmajala

Retret Akar Vajrayana Bersama Sangye Nyenpa Rinpoche

Retret Akar Chan Bersama Guo Yuan Fashi

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Profil Dharmajala

INEB Conference

Retret Pelajar

Belajar, Berlatih, dan Berbagi Hidup Berkesadaran untuk Transformasi Diri, Transformasi Sosial dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Vous aimerez peut-être aussi