Vous êtes sur la page 1sur 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A. PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, 24 April 2013 DATA UMUM 1. Identitas Kepala Keluarga (KK) Nama KK Umur Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn. R : 35 Tahun : SMA : swasta (satpam BNI) : gang sahabat baru no.4 RT 03 RW 03 tembalang, Semarang

2. Komposisi keluarga
NO 1. 2. 3. 4. NAMA Tn. R Ny. M An. B Ny. R UMUR (TAHUN) 35 33 5 19 JENIS KELAMIN L P L P HUB. DENGAN KK Suami Istri Anak Adik ipar PEKERJAAN Satpam BNI Penjaga Pelajar Swasta PENDIDIKAN S1 SMA TK SMA

3. Genogram
Tn. H 79 th Ny. S 76 th Tn. I 65 th Ny. S 66 th

Tn. O 54 th

Ny. K 50 th

Ny. S 47 th

Ny. K 45 th

Tn. W 39 th

Tn. R 35 th

Tn. H 42 th

Ny. P 38 th

Ny. L 31 th

Ny.M
33 th

Tn. L 28 th

Tn. H 25 th

An. B 5 th

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Laki-laki telah meninggal : Tinggal dalam satu rumah

4. Tipe keluarga a. Jenis tipe keluarga : Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga extended

family karena dalam satu rumah terdiri dari suami, istri, anak, dan adik ipar (Tapi kalau disini cuma saya, anak, sama suami dan adik saya) b. Kendala yang dihadapi : kendala yang dihadapi adalah perkembangan An. B yang berbeda dengan teman-temannya sehingga Ny. M merasa cemas memikirkan An. B. (paling ya paling yang jadi pikiran kan iyan kan

perkembangannya berbeda dari temen-temennya, maksudnya kan dia bisa gak sama seperti temen-temennya)

5. Budaya 1. Suku bangsa : Jawa 2. Bahasa indonesia) 3. Pantangan dan kebiasaan budaya/adat yang b.d masalah kesehatan : Keluarga mengatakan tidak ada pantangan ataupun kebiasaan budaya adat yang berhubungan dengan masalah kesehatan (Gak ada,, maksudnya larangan-larangan?). : Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa (Ya campuran,, jawa dan

6. Agama a. Agama : Islamy (iya, islam) b. Kegiatan keagamaan rutin di rumah : Ny. M mengatakan keluarga kurang rutin melaksanakan sholat 5 waktu. (yaaa... kadang solat tapi kadang juga gak mbak) c. Persepsi anggota tentang agama : Ny. M mengatakan bahwa agama itu

penting dan sebagai pondasi (Oww ya jelas penting. itu kan salah satu apa ya pondasi lah) d. Kegiatan rutin keagamaan : Ny. M mengatakan tidak pernah

mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan rumah begitu juga dengan suaminya. (Saya gak, soalnya kerja jadi gak ada waktunya. Kalau bapak gak)

7. Status sosial ekonomi keluarga a. Kelas sosial ekonomi : Keluarga Tn. R masuk dalam Keluarga Sejahtera II yaitu kebutuhan fisik dan sosial psikologis telah terpenuhi namun kebutuhan pengembangan belum yaitu : Mempunyai upaya untuk meningkatkan agama. Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Penanggung jawab ekonomi : Tn. R dan Ny. M (dua-duanya) kurang lebih Rp. 1.000.000,00. (ibu

b. Pendapatan : Pendapatan suami berkata sudah mengisi pendapatan)

c. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari : Keluarga mengatakan kebutuhan sehariharinya cukup terpenuhi. (untuk kebutuhan yah sudah cukup terpenuhi mbak, yah cukuplah untuk isi rumah)

8. Aktivitas rekreasi : Keluarga Ny. M mengatakan jika ada waktu luang mereka rekreasi dengan jalan-jalan dan menonton televisi bersama. (Gak mesti sih mbak, kadang kalau pas ada waktu ee apa ada waktu luang gitu biasanya tapi gak gak gak setiap libur terus jalan-jalan gak)

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn. R mempunyai 1 orang anak berumur 5 tahun 7 bulan, maka keluarga Tn. A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak pra sekolah.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi (beserta kendala) Ny. M mengatakan kesulitan dalam memberikan arahan pada anak ketika belajar dan bersikap, karena An. B terlalu hiperaktif dan suah konsentrasi (Ya mungkin ya itu apa, kan anaknya sendiri kan itu mbak apa susah konsentrasinya kan kurang. Masih semaunya dia, ya kadang ya belajarnya itu belum terkontrol)

3. Riwayat keluarga inti a. Riwayat penyakit keturunan : Ny. M mengatakan didalam keluarganya ada yang memiliki penyakit DM dan asma (Dulu bapaknya pernah tinggi kan gulanya terus dikasih obat terus turun. Kalau ibu saya kena gula. Mungkin itu yang itu bapaknya meninggal mungkin it ee itu apa itu yang katanya kayak asma atau apa ya) b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota : Tn. R memiliki riwayat penyakit DM karena pola makan dan Ny. M tidak memiliki riwayat penyakit. Tekanan darah Ny. M adalah 100/70 mmHg dengan berat badan 55 kg dan tinggi badan 154 cm. An. B mengalami karies gigi dan susah konsentrasi. An. B pada saat umur 5 bulan pernah jatuh dari kereta dorong dan dibawa ke tukang urut, kemudian pada usia 3 tahun dibawa ke dokter dan tukang pijat karena bicaranya lambat namun Ny. M mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan penunjang. (Dulu bapaknya pernah tinggi kan gulanya terus dikasih obat terus turun. Oh kalau saya tensinya 100/70 mmHg, berat badan 55 kg dan tinggi badan 154 cm mbak. Anak saya kan dulu ngomongnya lambat mbak, terus saya bawa ke dokter itu katanya gak apa-apa, terus dia kan terlalu aktif terus apa tangannya kan gak mau diem gitu terus dokter bilang, owh ini gak apa-apa, ini karena itu terlalu aktif jadi dia itu apa ee melampiaskannya pada gerakan-gerakan dia gak mau terus dia gak mau ngomong karena banyak geraknya gitu.) c. Sumber pelayanan kesehatan: keluarga Tn. R memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia yaitu dokter yang praktek didekat rumahnya (Kalau saya itu di dokter praktek itu di Gang 4, Ngesrep sini). d. Keluarga Tn. R mulai dibentuk pada tahun 2006, Tn. R sebagai kepala keluarga dan Ny. M sebagai istri tidak mengalami masalah kesehatan secara fisik (Menikah dari tahun 2006 mbak, kalau kepala keluarga yah bapaknya lah mbak ).

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya adalah penyakit yang dialami oleh ayah dari Tn. R yaitu DM dan asma, sedangkan Ibu dari Ny. M memiliki DM. (kalau ibu saya kena gula, mungkin mertua saya meninggal itu ee katanya kayak asma).

PENGKAJIAN LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah a. Status rumah b. Jenis rumah : rumah orang tua (rumah orang tua) : permanen. (observasi)

c. Perincian denah rumah

R. keluarga

Dapur

Kamar 2

K M

T C

Kamar 3

Kamar 1

Ruang tamu

T E R A S

d. Luas rumah : 240 m2 e. Jumlah ruangan : 7 ruangan yaitu ruang tamu, ruang keluarga sekaligus ruang makan, 3 kamar tidur, dapur, 1 kamar mandi. (observasi) f. Jumlah jendela : 7 jendela. Tiap kamar dan tiap ruangan terdapat jendela dan ventilasi. (observasi) g. Jenis lantai : keramik. (observasi) h. Pemanfaatan ruangan: keluarga memanfaatkan setiap ruangan dengan baik, ruang keluarga dimanfaatkan sekaligus untuk ruang makan. (observasi) i. Peletakkan perabotan rumah tangga : peletakkan perabot rumah cukup baik, namun ada yang tidak teratur. Banyaknya perabot rumah tangga tidak seimbang dengan luasnya rumah, sehingga rumah terlihat sempit. (observasi) j. Jarak septic tank dengan sumber air : jarak septic tank dengan sumber air sekitar 10 m. (yah kira-kira 10 m lah mbak)

k. Sumber air minum yang digunakan: keluarga ini menggunakan air PAM untuk air minum, mandi dan mencuci. (pake air PAM, tapi kadang-kadang macet sih mbak tapi gak terlalu sering) l. Kondisi air : kondisi air minum, air mandi dan mencuci jernih, bersih dan tidak berbau tak sedap, layak untuk dipakai. (observasi) m. Sistem pembuangan sampah: keluarga sudah mempunyai sistem

pembuangan sampah yang baik, tersedia tempat sampah di dalam dan di luar rumah, dari lingkungan RT pun juga sudah ada petugas sampah yang rutin mengambil sampah setiap hari. (observasi) n. Perasaan keluarga terhadap rumah: keluarga mengatakan merasa nyaman, kerasan dan betah dirumah mereka. Terutama Ny. M karena itu rumah warisan dari orangtuanya. (Ya nyaman namanya rumah sendiri, hehee) o. Bahaya keamanan: keluarga mengatakan sejauh ini tidak ada masalah terhadap keamanan, semua aman terkendali dan tidak ada ancaman. (Di lingkungan ini sering kayak apa ada pencurian atau gimana gitu bu?gak..ada poskampling) p. Akses jalan : mudah dijangkau, hanya dapat dilewati motor dan sepeda saja. (observasi) q. Keadaan dengan rumah sekitar: tidak ada jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain, terlalu berhimpitan, tidak bising, dan tidak polusi. (observasi) r. Puas/ tidak dengan penataan rumah : keluarga mengatakan puas dengan penataan rumah yang sekarang ditempati. (alhamdulillah sudah puas dengan keadaan rumah ini mbak) s. Pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan terkait lingkungan: Perawatan rumah pada keluarga Tn. R dilakukan dengan menyapu bagian dalam rumah dan lingkungan sekitar rumah, mengepel lantai. Selain itu juga mengelap furniture dari kayu, barang elektronik seperti televisi, dan kaca jendela. Hal ini dilakukan agar rumah bersih dan sehat. (Masih kurang bersih lah)

2. Karakteristik tetangga Tn. R merupakan penduduk pendatang, namun tidak dengan Ny. M karena itu adalah rumahnya sejak kecil. Rumah di sekeliling tempat tinggal Tn. R merupakan tetangga Tn. R asli penduduk. Daerah tempat tinggal Tn. R merupakan lingkungan penduduk dengan sosial ekonomi menengah kebawah. Masyarakat sekitar semua mengenal keluarga Tn. R, interaksi dengan tetangga pun cukup baik dan ramah walaupun keluarga Tn. R jarang mengikuti perkumpulan warga seperti arisan dan pengajian. (Ya,,ee,,maksudnya hubungan dengan tetangga bagaimana? Ya biasa-biasa saja. Ada, dulukan saya ikut terus karena kerjakan ada-ada apa ada di PKK kan ada peraturannya, sekali dua kali gak masuk diperingatkan kalau sudah tiga kali gak boleh ikut ya daripada saya kan saya kerja waktunya kan belum pasti, ada pasti bisa ikut lha terus mendingan gak ikut aja.) a. Kebiasaan : hanya mengikuti gotong royong (kalau misalnya ada gotong royong
bu?ya ikut)

b. Lingkungan fisik : aman. (gak ada pencurian disini ada pos kampling juga) c. Aturan penduduk setempat : menginap harap lapor. d. Budaya setempat : setiap hari-hari besar seperti 17an diadakan perkumpulan antar warga. (ya mbak, ada kumpulan warga pas 17 an) e. Persepsi keluarga terhadap komunitas : baik dan mendukung.

3. Mobilitas geografis keluarga a. Alat transportasi yang ada di daerah Transportasi yang dapat menjangkau daerah adalah angkutan umum, ojek dan kendaraan pribadi. (observasi) b. Alat transportasi yang biasa digunakan keluarga : Alat transportasi yang biasa digunakan keluarga Tn. R adalah kendaraan pribadi berupa motor dan angkutan umum (Motor. Ya kadang angkutan umum) c. Kebiasaan keluarga berpindah tempat : keluarga belum pernah berpindah rumah. (dari kecil belum pernah pindah mbak) d. Lama keluarga tinggal di daerah ini : hampir 7 tahun, sejak menikah. (Dari
2006)

e. Cara keluarga mencapai fasilitas kesehatan : dengan menggunakan kendaraan pribadi, yaitu dengan motor. (Motor. Ya kadang angkutan umum) f. Sarana transportasi : motor dan angkutan umum. (Motor. Ya kadang angkutan umum)

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat a. Waktu untuk berkumpul : saat gotong royong. (kalau ada gotong royong baru kumpul-kumpul mbak) b. Perkumpulan yang ada : arisan, gotong royong, pengajian, dan acara pada hari besar. (Cuma arisan aja itu aja,, Ikut.. kalau misal ada 17 gitu tujuh belasan gitu satu keluarga kan di undang itu biasanya ikut) c. Peran keluarga dalam perkumpulan : keluarga hanya mengikuti gotong royong. (kalau misalnya ada gotong royong bu?ya ikut) d. Persepsi keluarga mengenai perkumpulan : bagus untuk membina hubungan silaturahmi dan komunikasi serta kekerabatan dalam masyarakat agar tercipta hubungan dengan masyarakat yang rukun dan harmonis namun karena sibuk bekerja maka keluarga Tn. R tidak pernah mengikuti arisan dan pengajian. (ya biasa mbak, gak ada yang malu, gak pernah ikut arisan dan pengkajian mbak karena sibuk kerja)

5. Sistem pendukung keluarga a. Jumlah anggota yang sehat : saat pengkajian dilakukan Ny. M mengatakan bahwa semua anggota keluarganya sehat. b. Fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan : fasilitas fisik yang ada adalah tersedianya sumber daya dan sumber dana untuk menunjang kesehatan fisik seperti adanya P3K di rumah untuk penanganan sementara sebelum dibawa ke pelayanan kesehatan. Fasilitas psikologisnya juga sangat mendukung yaitu suami yang sangat mendukung dan memperhatikan kondisi istrinya dan orangtua yang memperhatikan anaknya. Untuk fasilitas sosial sudah terpenuhi, yaitu tetangga dan warga sekitar yang antusias terhadap keadaan keluarga, dengan saling membantu apabila ada

yang membutuhkan. (kalau iyan kan kalau panas pastikan saya punya persediaan obat panas dari waktu periksa gitu, nah itu pasti saya kasih)

STRUKTUR KELUARGA 1. Pola komunikasi keluarga Seluruh anggota keluarga Tn. R dalam komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa jawa. Keluarga Tn. R mengungkapkan pesan sesuai dengan isinya, pesan verbal yang disampaikan dapat dimengerti. Komunikasi dalam keluarga Tn. R seimbang antara Tn. R dan istrinya. Keputusan dalam keluarga diambil berdasarkan hasil diskusi dan pertimbangan keduanya. Komunikasi yang dipakai adalah komunikasi dua arah. Tn. R ditempatkan paling tinggi sebagai kepala keluarga yang harus dihormati dan dipatuhi namun tidak bertindak sesuai kemauannya sendiri, semua dipertimbangkan bersama dengan istrinya, Ny. M. (yah campuran Jawa dan Indonesia, biasa kalau mau ambil keputusan yah berdua ) a. Cara komunikasi : komunikasi dalam keluarga dilakukan dengan berbicara langsung antara Tn. R dan Ny. M (Biasa baik) b. Frekuensi dan kualitas: frekuensi komunikasi cukup sering yakni setiap hari karena mereka selalu bertemu setiap hari, khususnya pada malam hari dengan duduk-duduk bersama dengan kualitas komunikasi yang cukup baik dan efektif. (biasanya nonton TV bareng sambil ngobrol) c. Masalah komunikasi saat ini : Ny. M mengatakan tidak ada masalah komunikasi yang terjadi saat ini, semua berjalan baik-baik saja dan harmonis. (baik-baik aja mbak)

2. Struktur kekuatan keluarga a. Pengambilan keputusan dalam keluarga : dalam pengambilan keputusan Tn. R dan Ny. M selalu berdiskusi terlebih dahulu, melalui perundingan bersama dan musyawarah keluarga (Ya berdua). b. Peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan : sebagai pemberi pertimbangan dan saling mendukung. (yah saling mendukung mbak)

c. Karakteristik dominasi : Tn. R sebagai kepala keluarga lebih mendominasi dalam pengambilan keputusan. (biasanya bapak lebih banyak mengambil keputusan)

3. Struktur peran a. Formal Tn. R Ny. M b. Informal Tn. R Ny. M : Kepala rumah tangga, suami : istri dan ibu : satpam BNI : penjaga toko

c. Konflik peran Ny. M mengatakan peran sudah sesuai yaitu Tn. R sebagai kepala rumah tangga dan mencari nafkah, sedangkan Ny. M sebagai ibu rumah tangga dan mencari nafkah. (ya bekerja dua-duanya mbak)

4. Nilai dan norma keluarga Ny. M mengatakan bahwa nilai dan norma dalam keluarga sangat penting seperti sikap, sopan santun, dan tata karma. Keluarga mengatakan bahwa keluarga mempunyai norma agama karena agama adalah sesuatu yang sangat penting dan sebagai pondasi. (Ya penting..ee apa kayak itu apa misalkan perilaku, ee tu apa seperti kesopan santunan terus kayak kesenian, ke gotongroyongan, kekeluargaan. Agama itu kan salah satu apa ya pondasi lah). a. Proses pendidikan Pendidikan dalam keluarga berjalan lancar. Pendidikan Ny. M sampai dengan SMA sedangkan pendidikan Tn. R sampai dengan SMA. (mengisi kuasioner) b. Pola asuh keluarga sangat baik dan mendukung, dengan pola asuh yang demokratis yaitu dengan cara memberikan kebebasan yang bertanggung jawab kepada anggota keluarga dan pengambilan keputusan yang adil yaitu mengadakan musyawarah atau diskusi antara suami, istri. (yah mengasuh bareng-bareng)

FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi efektif a. Kedekatan antar anggota keluarga Sikap dan hubungan antar anggota keluarga baik saling menyayangi satu dengan yang lainya. Saat dilakukan pengkajian Ny. M dan An. B terlihat harmonis. (observasi) b. Masalah sosial dan hubungan dengan anggota keluarga d. Keluarga Tn. R selalu berinteraksi satu dengan yang lainya, bercakap-cakap setiap ada waktu luang bersama. Waktu luang biasanya pada malam hari setelah pulang dari bekerja. (biasanya nonton TV bareng sambil ngobrol)

2. Fungsi sosialisasi a. Interaksi dalam keluarga e. Interaksi dalam keluarga tampak cukup baik karena setiap anggota keluarga meluangkan berkumpul dan bercerita saat masing-masing anggota keluarga tidak sibuk dengan kegiatannya. (biasanya nonton TV bareng sambil ngobrol)

3. Fungsi perawatan kesehatan a. Definisi sehat sakit oleh keluarga Menurut keluarga masalah kesehatan sangat penting, karena sehat mahal harganya. Sedangkan sakit kondisi badan menurun seperti pusing. (Ya sehat itu mahal harganya, hehe.. Oww berarti kalau sakit ya kondisi badan yang menurun) b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat Keluarga Tn. R sudah dapat mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi. Penyediaan obat dirumah dan kebiaaan membeli obat warung dilakukan keluarga, namun jika sudah tidak bisa ditangani sendiri keluarga akan memilih untuk pergi ke dokter atau fasilitas dan pelayanan kesehatan lain yang diperlukan. (Kalau kalau ee apa seperti obat warung itu kan biasanya paling yang di pakai waktu pusing-pusing gitu pakai

obat warung tapi kalau iyan kan kalau panas pastikan saya kasih punya persedian obat panas itu dari waktu periksa gitu nha itu pasti saya kasih) c. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga cukup mengetahui keadaan penyakitnya, sebatas cara penanganan untuk sakit ringan seperti sakit kepala, pusing-pusing dan pegal-pegal. Perawatan yang dilakukan Ny. M dirumah untuk An. B adalah dengan menggosok gigi An. B karena belum bisa menggosok gigi secara mandiri. Gosok gigi diakukan pada saat mandi yaitu pagi dan sore, namun jarang dilakukan pada saat sebelum tidur dan setelah makan. Sedangkan untuk masalah psikologis, jika keluarga merasa cemas dan stres biasanya jalan-jalan atau menonton tv. (iyan masih dibantu saat menggosok gigi, gosok gigi dua kali biasanya pagi dan sore. Kalau pas stress itu ya kadang jalan-jalan apa nanti liat tv ya gitu aja, hehehe) d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat Keluarga mengetahui cara untuk menunjang kesehatan keluarga. Keluarga cukup memperhatikan kebersihan dan kesehatan rumah. (kalau sekitar rumah masih kurang bersih lah) e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas dan pelayanan kesehatan Keluarga cukup mengetahui keberadaan fasilitas dan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan yang terdekat seperti dokter praktek terdekat. Dengan memanfaatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang tersedia ketika sakit akan menunjang kesehatan dan keamanan. (Kalau saya pergi ke dokter praktek itu di Gang 4, Ngesrep sini, itu cocok-cocokan sich mbak, hehe)

4. Fungsi reproduksi a. Jumlah anak : 1 (satu). (heeh anak 1 mbak) b. Perencanaan jumlah anggota keluarga : suami, istri, anak 2. (yah rencananya punya 2 aja mbak) c. Metode untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga: Ny. M menggunakan KB implant. (pake implant mbak)

5. Fungsi ekonomi Kebutuhan sandang, pangan dan papan terpenuhi. Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang dan pangan dengan penghasilannya sendiri. Keluarga pun sudah memiliki rumah sendiri beserta fasilitasnya yang memadai termasuk juga sarana transportasi. (untuk kebutuhan yah sudah cukup terpenuhi mbak, yah cukuplah untuk isi rumah)

STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stressor jangka pendek Stressor jangka pendek yang dialami keluarga saat ini adalah An. B yang bicaranya lambat dan mengalami gangguan konsentrasi. An. B juga mengalami karies gigi karena sangat suka makanan manis. An. B sulit makan meskipun sudah diberi vitamin penambah nafsu makan. (Penginnya ya apa ya..memberi pengarahan gimana caranya, penyelesaiannya agar iyan gak gigis, bisa konsentrasi dan gampang makan)

2. Stressor jangka panjang Stressor jangka panjang yang dialami keluarga saat ini adalah kelambatan perkembangan An. B ditakutkan akan mempengaruhi masa depannya. (Kan itu apa saya kan terapi ya..dia kan dulu ngomongnya lambat mbak, terus saya bawa ke dokter itu katanya gak apa-apa, terus dia kan terlalu aktif terus apa tangannya kan gak mau diem gitu terus dokter bilang, owh ini gak apa-apa, ini karena itu terlalu aktif jadi dia itu apa ee melampiaskannya pada gerakangerakan dia gak mau terus dia gak mau ngomong karena banyak geraknya gitu)

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 1. Praktik diet keluarga (nutrisi dan cairan) a. Nutrisi
Nutrisi Frekuensi Komposisi Kebutuhan Porsi Tn. R 3 x sehari Nasi, sayur, lauk pauk 3 x sehari Satu piring/makan Ny. M 3 x sehari Nasi, sayur, lauk pauk 3 x sehari Satu piring/makan An. B 3 x sehari Nasi, sayur, lauk pauk 3 x sehari 5-7 sendok

b. Cairan
Cairan Frekuensi Jenis Jumlah Masalah Tn. R 7-8 gelas/ hari @ 200 cc Air putih 1600 cc Tidak ada Ny. M 7-8 gelas/ hari @ 200 cc Air putih, teh 1600 cc Tidak ada An. B 7-8 gelas/ hari @ 200 cc Susu, air putih, teh 1400 cc Kurang suka minum air putih, hanya minum yang manis

c. Istirahat dan tidur keluarga


Tidur Frekuensi Lama Kualitas Kebiasaan sebelum tidur Masalah Tn. A 2x/hari Tidur siang 1 jam Tidur malam 7 jam (23.00-06.00) Baik Tidak ada Tidak ada Ny. M 1x/hari Tidur malam 6 jam (24.00-06.00) Baik Tidak ada Sering terbangun pada malam hari An. B 2x/hari Tidur siang 2 jam Tidur malam 10 jam (21.00-07.00) Baik Tidak ada Tidak ada

d. Olahraga/ mobilisasi Keluarga Tn. R tidak pernah melakukan olahraga. Mobilisasi hanya dilakukan ketika membersihkan rumah dan melakukan aktivitas sehari-hari. e. Personal hygiene
Personal hygiene Mandi Sikat gigi Potong kuku Keramas Tn. R 2x sehari 2x sehari Seminggu sekali 2-3x sehari Ny. M 2x sehari 2x sehari Jarang 2-3x sehari An. B 2x sehari 2x sehari Seminggu sekali Setiap hari

PENGKAJIAN PSIKIATRIK 1. Konsep diri Ny. M mengatakan sudah puas dengan fisiknya, tidak merasa minder, dan memiliki harapan serta cita-cita. Ny. M ingin menjadi istri dan ibu yang baik dan berharap anaknya sekolah setinggi mungkin dan jadi anak yang berhasil. (Ee harapan saya ingin jadi ibu rumah tangga yang baik, pengin jadi istri yag baik, hehehe)

2. Status kesehatan mental Status kesehatan mental pada Ny. M baik, sadar pada diri sendiri dan lingkungan. Saat diajak berinteraksi Ny. M tampak memperhatikan dengan seksama dan merespon sesuai dengan pertanyaan yang diterima. Sedangkan An. B sulit diajak berinteraksi. (observasi)

3. Pengkajian risiko Setelah dilakukan pengukuran antropometri pada An. B berdasarkan BB/TB An. B, diperoleh nilai Z Score -1,625 yang berarti An. B berada dalam kategori normal. Sedangkan berdasarkan BB/U diperoleh nilai Z score -1,27 berada dalam kategori normal dan berdasarakan TB/U diperoleh hasil 0,13 yang berada dalam kategori normal. Kebiasaan An. B sangat suka makanan manis, tidak terlalu suka makan nasi maupun roti namun suka sayur. Jika kebiasaan ini diteruskan maka akan beresiko terkena diabetes karena konsumsi gula yang berlebihan dan juga dengan adanya keturunan DM. (kuesioner, observasi dan wawancara berupa: Kalau iyan sukanya yang manis-manis mbak)

4. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Ny. M berharap tenaga kesehatan dan mahasiswa dapat membantu dalam mengatasi masalah An. B. (Ee harapan saya ingin jadi ibu rumah tangga yang baik, pengin jadi istri yag baik, hehehe. Kalau iyan ya saya penginnya dia sekolah yang baik, tinggi, pengin jadi orang yang baik, hehe)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Bagian Kepala Mata Hidung Telinga Mulut Leher Dada Perut Ekstremitas Genetalia Tn. R Warna rambut hitam, lurus, penyebaran merata, tidak ada lesi dan benjolan Simetris, bersih, konjungtiva tidak anemis, tidak ikterik Bersih, tidak ada sekret, simetris Simetris, bersih Bersih, mukosa bibir lembab Trakhea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, reflek menelan positif I: pengembangan dada simetris I: perut datar Lengkap, tidak ada edema dan varises Tidak dikaji RR:20 x/menit HR:88 x/menit TD:120/90 BB: 60 kg TB: 170 cm 24 April 2012 Ny. M Warna rambut hitam, lurus, penyebaran merata, tidak ada lesi dan benjolan Simetris, bersih, konjungtiva tidak anemis, tidak ikterik Bersih, tidak ada sekret, simetris Simetris, bersih Bersih, mukosa bibir lembab Trakhea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, reflek menelan positif I: pengembangan dada simetris I: perut cembung Lengkap, tidak ada edema dan varises Tidak dikaji RR:20 x/menit HR:90 x/menit TD:110/70 BB: 55 kg TB: 154 cm 24 April 2012 An. B Warna rambut hitam, lurus, penyebaran merata, tidak ada lesi dan benjolan Juling, bersih, konjungtiva tidak anemis, tidak ikterik Bersih, tidak ada sekret, simetris Simetris, bersih Bersih, mukosa bibir lembab, karies gigi Trakhea simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, reflek menelan positif I: pengembangan dada simetris I: perut datar Lengkap, tidak ada edema dan varises Tidak dikaji RR:22 x/menit HR:86 x/menit BB: 17 kg TB: 113 cm 24 April 2012

TTV

Tgl pengkajian

ANALISA DATA

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN NO 1. DATA FOKUS DS : 1. Ny. M mengatakan kesulitan dalam memberikan arahan pada anak ketika belajar dan bersikap, karena An. B terlalu hiperaktif dan suah konsentrasi (Ya mungkin ya itu apa, kan anaknya sendiri kan itu mbak apa susah konsentrasinya kan kurang. Masih semaunya dia, ya kadang ya belajarnya itu belum terkontrol) 2. Ny. M mengatakan (saat umur 5 bulan pernah jatuh dari kereta dorong dan dibawa ke tukang urut, kemudian usia 3 tahun dibawa ke dokter dan tukang pijat karena DIAGNOSA KEPERAWATAN Keterlambatan perkembangan berhubungan dengan gangguan kognitif TUJUAN UMUM Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan masalah keluyuran An. B teratasi dengan kriteria hasil: 1. An. B dapat fokus terhadap aktivitas yang dilakukan TUJUAN KHUSUS Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 hari dengan 1 kali pertemuan @30 menit masalah An. B teratasi dengan kriteria hasil: 1. An. B melakukan aktivitas hingga selesai 2. Skor GPPH An. B berkurang dari 16 menjadi 13 KOD RENCANA TINDAKAN E NIC 4430 Therapeutic play 1. Komunikasikan tujuan bermain kepada anak dan keluarganya 2. Mendiskusikan aktivtas permainan dengan keluarga 3. Menanyakan kembali kepada anak terkait dengan ekspresi perasaan selama bermain. 4310 Therapy activity 1. Membuatkan jadwal aktivitas untuk rutinitas sehari-hari klien

bicaranya lambat) 3. Ny. M mengatakan An. B bicaranya lambat dan terlalu aktif serta tangannya tidak bisa diam, Ny. M mengatakan An. B pernah diberi terapi oleh dokter pada umur 3 tahun (dia kan dulu ngomongnya lambat mbak, terus saya bawa ke dokter itu katanya gak apa-apa, terus dia kan terlalu aktif terus apa tangannya kan gak mau diem gitu terus dokter bilang, owh ini gak apaapa, ini karena itu terlalu aktif jadi dia itu apa ee melampiaskannya pada gerakan-gerakan dia gak mau terus dia gak mau ngomong karena banyak geraknya gitu.) DO: 1. Hasil pengukuran GPPH mendapatkan skor 16 (menunjukkan GPPH) 2. Hasil pengukuran KPSP

3.

4. 5. 6. 2.

mendapatkan skor 2 Hasil observasi An. B terlalu aktif dan tidak bisa diam An. B tidak dapat menulis An. B sangat susah konsentrasi An. B sering memukul temannya Kerusakan gigi berhubungan dengan hygiene oral yang tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan diharapkan kerusakan gigi teratasi dengan kriteria hasil : 1. Tidak ada karies gigi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 hari dengan 2 kali pertemuan @30 menit jam diharapkan higiene oral yang tidak efektif teratasi dengan kriteria hasil: 1. An. B menggosok gigi sesudah makan dan sebelum tidur 2. An. B dapat melakukan gosok gigi secara mandiri 3. An. B dapat menyebutkan 3 5614 1. Mengidentifikasi pengetahuan anak tentang makanan sehat yang baik dikonsumsi 2. Mengidentifikasi makanan kesukaan anak dan menentukan makanan yang baik untuk kesehatan gigi 3. Menginformasikan kepada anak makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi 1. Memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar menggosok gigi 2. Melibatkan keluarga dalam proses pendidikan kesehatan 3. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai cara

DS : 1. Ny. M mengatakan An. B sangat menyukai makanan dan minuman manis (Kalau iyan skanya yang manis-manis mbak) 2. Ny. M mengatakan An. B tidak bisa melakukan gosok gigi secara mandiri (I: Dek iyan sikat gigi sendiri bu. Ny. M: gak) 3. Ny. M mengatakan kurang tahu cara menggosok gigi secara benar (yah gosok gigi keyak biasanya aja mbk) 4. Ny. M mengatakan An. B sebelum tidur mengkonsumsi makanan atau minuman manis

5604

(sukanya yang manismanis mbak, teh dia suka pokonya yang manismanis, sebelum tidur juga sering makan yang manis) DO: 1. Saat dilakukan observasi An. B tidak tahu cara menggosok gigi yang benar 2. An. B selalu makan dan minum yang manis 3. Sebagian besar gigi An. B mengalami karies gigi 4. Di sekolah tidak ada program untuk mengatasi masalah terkait karies gigi DS : 1. Ny. M mengatakan Tn. M memiliki riwayat diabetes karena pola makan (Dulu bapaknya pernah tinggi kan gulanya) 2. Ny. M mengatakan Tn. M kadar gulanya sudah normal dengan mengurangi makanan dan minuman manis ((Dulu bapaknya pernah tinggi kan gulanya terus dikasih

dari 5 makanan dan 2 dari 3 makanan penyebab karies gigi 1801 4. An. B dapat menyebutkan 2 dari 6 cara gosok gigi dengan benar 7726

menggosok gigi 4. Mengevaluasi kemampuan anak dalam menggosok gigi 5. Memantau kesehatan gigi anak 1. Menganjurkan orang tua untuk memfasilitasi kebutuhan perlengkapan gosok gigi sesuai umur anak 1. Memperkenalkan anak kepada petugas kesehatan terutama dokter gigi dan perawat

3.

Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 bulan diharapkan kadar glukosa darah stabil dengan kriteria hasil: 1. Klien mampu mengontrol asupan diet (GDS 60-125 mg/dL)

Setelah dilakukan 1100 tindakan keperawatan selama 1 x 20 menit diharapkan kadar glukosa darah stabil dengan kriteria hasil: 1. Klien mampu menyebutkan 3 dari 4 gejala DM 2. Klien mampu menyebutkan 3 makanan yang

Nutrition management 1. Dorong asupan kalori sesuai untuk tipe tubuh dan gaya hidup 2. Menawarkan makanan ringan (misalnya, sering minuman, buah-buahan segar / jus buah) 3. Anjurkan makan makanan pengganti gula yang sesuai bagi keluarga 4. Memberikan pendidikan kesehatan yang tepat tentang

3.

4.

5.

6.

obat terus turun. Kalau ibu saya kena gula. Mungkin itu yang itu bapaknya meninggal mungkin it ee itu apa itu yang katanya kayak asma atau apa ya) Ny. M mengatakan Tn. R bekerja pada pukul 07.0014.00 WIB (iya mbak, bekerjanya dari jam 07.0014.00) Ny. M mengatakan An. B sekolah pukul 09.30-11.30 WIB (sekolahnya dari jam pukul 09.30-11.30 WIB) Ny. M mengatakan ibunya memiliki riwayat DM (iya orang tua saya punya DM juga) Ny. M mengatakan An. B sangat suka mengkonsumsi makanan dan minuman manis, An. B tidak dapat dikontrol ketika makan dan minum yang manis. (sukanya yang manis-manis mbak, teh dia suka pokonya yang manis-manis, sebelum

potensial menyebabkan DM

2120

makanan sehat bernutrisi. Hyperglycemia management 1. Memonitor tanda-tanda dan gejala hiperglikemia: poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan 2. Mendorong pemantauan diri kadar glukosa darah 3. Uji kadar glukosa darah anggota keluarga 4. Motivasi keluarga terhadap kepatuhan diet dan olah raga.

tidur juga sering makan yang manis) DO: 1. Hasil observasi An. B terlihat sering makan dan minum yang manis 2. GDS : 100 mg/dl

POHON MASALAH I
DS :

1. Ny. M mengatakan kesulitan dalam memberikan arahan pada anak ketika belajar dan bersikap, karena An. B terlalu hiperaktif dan suah konsentrasi (Ya mungkin ya itu apa, kan anaknya sendiri kan itu mbak apa susah konsentrasinya kan kurang. Masih semaunya dia, ya kadang ya belajarnya itu belum terkontrol) 2. Ny. M mengatakan (saat umur 5 bulan pernah jatuh dari kereta dorong dan dibawa ke tukang urut, kemudian usia 3 tahun dibawa ke dokter dan tukang pijat karena bicaranya lambat) 3. Ny. M mengatakan An. B bicaranya lambat dan terlalu aktif serta tangannya tidak bisa diam, Ny. M mengatakan An. B pernah diberi terapi oleh dokter pada umur 3 tahun (dia kan dulu ngomongnya lambat mbak, terus saya bawa ke dokter itu katanya gak apa-apa, terus dia kan terlalu aktif terus apa tangannya kan gak mau diem gitu terus dokter bilang, owh ini gak apa-apa, ini karena itu terlalu aktif jadi dia itu apa ee melampiaskannya pada gerakan-gerakan dia gak mau terus dia gak mau ngomong karena banyak geraknya gitu.) DO: 1. Hasil pengukuran GPPH mendapatkan skor 16 (menunjukkan GPPH) 2. Hasil pengukuran KPSP mendapatkan skor 2 3. Hasil observasi An. B terlalu aktif dan tidak bisa diam 4. An. B tidak dapat menulis 5. An. B sangat susah konsentrasi 6. An. B sering memukul temannyaAn. B sangat susah
7. konsentrasi An. B sering memukul temannya

Effect : Penurunan konsentrasi

Core problem : Keterlambatan perkembangan

Causa : gangguan kognitif

Sifat masalah Prioritas masalah Keefektifan intervensi

: Aktual : High priority : Efektif dengan pemberian terapi aktivitas

POHON MASALAH II

1. Ny. M mengatakan An. B sangat menyukai makanan dan minuman manis (Kalau iyan skanya yang manismanis mbak) 2. Ny. M mengatakan An. B tidak bisa melakukan gosok gigi secara mandiri (I: Dek iyan sikat gigi sendiri bu. Ny. M: gak) 3. Ny. M mengatakan kurang tahu cara menggosok gigi secara benar (yah gosok gigi keyak biasanya aja mbk) 4. Ny. M mengatakan An. B sebelum tidur mengkonsumsi makanan atau minuman manis (sukanya yang manis-manis mbak, teh dia suka pokonya yang manis-manis, sebelum tidur juga sering makan yang manis) DO: 1. Saat dilakukan observasi An. B tidak tahu cara menggosok gigi yang benar 2. An. B selalu makan dan minum yang manis 3. Sebagian besar gigi An. B mengalami karies gigi Di sekolah tidak ada program untuk mengatasi masalah terkait karies gigi Sifat masalah Prioritas masalah Keefektifan intervensi : Aktual : High priority

Effect : penurunan nafsu makan dan nyeri

Core problem : Kerusakan gigi

Causa : hygiene oral yang tidak efektif

: Efektif dengan pemberian pendidikan kesehatan

POHON MASALAH III

DS : 1. Ny. M mengatakan Tn. M memiliki riwayat diabetes karena pola makan (Dulu bapaknya pernah tinggi kan gulanya) 2. Ny. M mengatakan Tn. M kadar gulanya sudah normal dengan mengurangi makanan dan minuman manis ((Dulu bapaknya pernah tinggi kan gulanya terus dikasih obat terus turun. Kalau ibu saya kena gula. Mungkin itu yang itu bapaknya meninggal mungkin it ee itu apa itu yang katanya kayak asma atau apa ya) 3. Ny. M mengatakan Tn. R bekerja pada pukul 07.00-14.00 WIB (iya mbak, bekerjanya dari jam 07.00-14.00) 4. Ny. M mengatakan An. B sekolah pukul 09.30-11.30 WIB (sekolahnya dari jam pukul 09.30-11.30 WIB) 5. Ny. M mengatakan ibunya memiliki riwayat DM (iya orang tua saya punya DM juga) 6. Ny. M mengatakan An. B sangat suka mengkonsumsi makanan dan minuman manis, An. B tidak dapat dikontrol ketika makan dan minum yang manis. (sukanya yang manis-manis mbak, teh dia suka pokonya yang manis-manis, sebelum tidur juga sering makan yang manis) DO: Hasil observasi An. B terlihat sering makan dan minum yang manis 2. GDS : 100 mg/dl
1.

Effect : Gula darah tidak stabil

Core problem : Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah

Sifat masalah Prioritas masalah

: Risiko : Medium priority

Keefektifan intervensi : Efektif dengan pemberian pendidikan kesehatan

Vous aimerez peut-être aussi