Vous êtes sur la page 1sur 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi besar untuk menjadi

negara penghasil ikan hias terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan wilayah Indonesia adalah sebagian besar adalah perairan yang kaya dengan berbagai jenis ikan hias baik tawar maupun laut. Salah satu jenis ikan hias yang banyak digemari adalah ikan zebra (Brachydanio rerio). Ikan zebra merupakan salah satu ikan hasil rekayasa genetic. Ikan ini banyak memiliki varietas dengan nama dagang yang beragam pula seperti zebra danio slayer, zebra danio jengki, dan zebra danio leopard. Ikan zebra merupakan ikan spesies tropis yang menjadi ikan hias favorit. Kepopulerannya sebagai ikan hias karena warnanya menarik, pendamai, daya tahannya bagus, produktif dan ukurannya kecil. Spesies ini bersifat omnivora, di dalam akuarium dapat memakan pakan alami dan pakan buatan. Ikan ini selain sebagai komoditas ikan hias juga sering dijadikan sebagai uji pada penelitian seperti peneletian genetik (ikan transgenik), nutrisi ikan dan lingkungan. Permintaan ikan zebra cukup tinggi baik sebagai komoditas ikan hias maupun untuk dijadikan ikan uji. Namun pada pertengahan taun 2005 terjadi wabah penyakit pada ikan zebra. Hal ini menyebabkan banyak petani ikan hias yang berhenti membudidayakan ikan zebra dan beralih ke ikan lain. Tingginya permintaan serta turunnya jumlah produksi mengakibatkan kelangkaan ikan zebra di pasaran. Permintaan yang tinggi merupakan peluang pasar yang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu upaya untuk meningkatkan kembali produksi ikan zebra ini. Salah satu upaya sederhana yang dapat dilakukan adalah manipulasi lingkungan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem pembudidayaan ikan zebra? 2. Apa salah satu ikan hias hasil rekayasa genetik? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui sistem pembudidayaan ikan zebra 2. Untuk mengetahui salah satu ikan hias hasil rekayasa genetik

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ikan Zebra

Klasifikasi Menurut Pinus Lingga dan Heru Susanto ( 1986 ) : Ordo Sub Ordo Famili Genus Spesies Asal : Ostariophysoidei : Cyprinoidea : Cyprinidae : Brachydanio : Brachydanio rerio : Perairan Coromandel, Calcuta sampai Massulipatam, timur india.

Nama inggris : Zebra, Zebra danio, Striped danio. a. Ciri dan Jenis Ikan zebra tersebar dari India sampai Asia Tenggara terutama Indonesia. Ikan ini memilki dua pasang sungut yang mengelilingi bagian mulutnya. Sungut tersebut berfungsi sebagai peraba, karena di habitat aslinya ikan ini merupakan Ikan yang biasa mencari makanan di dasar perairan. ikan dewasa dapat mencapai ukuran panjang 4-6 cm. pada tubuh ikan ini ditutupi garis-garis putih kekuningan

dan hitam yang berawal dari pangkal ekor sampai operculum. Garis ini memberi kesan langsing pada ikan jantan. Warna ikan jantan lebih cerah dan menarik serta lincah dibanding ikan betina. Perut ikan betina lebih membundar dibandingkan ikan jantan dan akan semakin membulat seiring dengan semakin matangnya gonad. Meski ikan hias ini dinamai zebra, jangan langsung beranggapan komposisi warna tubuhnya seperti kuda zebra. Warna dasar zebra hijau kecoklatan dengan garis-garis kontras melintang ditubuhnya dari leher sampai sirip. Garis yang berwarna biru ini ada tiga buah dan warna yang sama ini terdapat pula pada sirip anusnya. Sedangkan warna perutnya putih kekuningan. Panjang tubuh maksimal 5 cm. Dikalangan pembudidaya dan penggemar ikan hias dikenal berbagai jenis ikan zebra antara lain ; zebra rintik, zebra biasa, zebra albino, dan zebra slayar. b. Sifat-sifat Ikan zebra lazimnya ditemukan tumbuh dan berkembang pada perairan yang mengalir. Oleh Karena itu kalau ia dipelihara dalam aquarium atau bak pemeliharaan air terlihat amat gesit dan lincah. Begitu lincahnya ada kesan si zebra ini amat liar padahal didalam aquarium ia hidup amat tentram dengan ikan jenis lain meski tidak seukuran dengan dia. Sifat yang menarik dari zebra jika ia ditaruh dalam jumlah yang banyak didalam aquarium, mereka suka membentuk barisan. Lebih dari itu meski kesan mereka terlihat liar tetapi amat mudah ditangkap. Dengan membuat suara kecipak air sekitarnya, dengan ramai-ramai ikan ini berbondong-bondong mendekat dan saat itulah mereka bisa diserok dengan mudah. Mereka juga dikenal amat rakus makan. Jika ia diberi makanan jentik nyamuk atau cacing merah dalam sekejap akan ludes dilahapnya. Tempat pemeliharaan yang digemarinya hendak diberi tanaman air. Karena ia bergerak cukup gesit maka sebaiknya dalam aquarium disediakan ruang kosong. c. Tempat Pemijahan Tempat pemijahan bagi ikan zebra sama dengan ikan hias lainnya yaitu bisa aquarium dan bak semen. 1. Bak semen yang digunakan berukuran 1 x 1 m. Kedalaman 25-30 cm (pemijahan massal).

2. Aquarium ukuran 20 x 20 cm. Kedalaman 40 cm ( pemijahan secara berpasangan). 3. Yang diperlukan air jernih yang bersumber dari sumur atau ledeng, dengan ketentuan diendapkan dulu, pH 6,5 7,5 dengan suhu 20 24C. 4. Ikan yang telah siap diletakkan di akuarium atau kolam pada sore hari sekitar jam 5 sebaiknya betina diletakkan terlebih dahulu, dengan perbandingan jantan dan betina 1:1. Tempat pemijahan sebaiknya diberikan tanaman air yang tebal atau bisa dengan buatan seperti tali rafia atau tali tambang yang diuraikan. 5. Induk akan memijah pada pagi hari sekitar pukul 6 yang ditandai dengan perilaku ikan yang saling berkejaran. Sebaiknya amati pemijahan sampai ikan selesai memijah. Setelah selesai sebaiknya induk dipindahkan pada akuarium pemeliharaan induk. 6. Untuk tempat menempelkan telur tidak ada masalah karena ikan zebra adalah ikan yang menghamburkan telurnya didasar aquarium atau bak pemijahan akan tetapi ikan zebra juga menempelkan telurnya di akar eceng gondok usahakan memakai eceng gondok untuk menempelkan ikan tersebut. Agar tercipta suasana nyaman bagi pasangan itu memijah sebaiknya dasar aquarium diberi batu-batu kecil yang sudah dibersihkan dan tumbuhan ganggang ( hydrilla ), sementara dipermukaan taruhlah tanaman air yang mengapung. d. Memilih induk Sebelum memilih induk yang siap memijah, sebelumnya harus diketahui dulu mana jantan dan betina. Perbedaan kelamin ini bisa dilihat dari induk jantan memiliki bentuk badan lebih kuning, sirip panjang , harus memilih induk yang sehat dan bagus agar keturunannya pun bagus sementara betina biasanya berwarna kusam dan badannya lebih besar dari pada jantan / tegap, jika matang gonad akan buncit. Umur induk yang siap dipijahkan kurang lebih berusia 7 bulan dengan panjang 4 cm. Induk-induk ini sebelum memijah sebaiknya diberi makanan bergizi yang kadar lemaknya sedikit, misalnya jentik nyamuk. 1 hari sebelum memijah usahakan jangan di beri makan. Agar ikan tidak banyak

mengeluarkan feses pada saat memindahkan induk pada saat induk di pindahkan. e. Pemijahan Pasangan induk yang telah diseleksi di masukkan kedalam tempat pemijahan. Untuk ukuran bak diatas cukup memadai menampung 20 pasang induk zebra. Sedangkan untuk aquarium diatas untuk sepasang induk. Tinggi air dalam pemijahan ini antara 15-20 cm. Biasanya zebra akan memijah pada malam hari usahakan mematikan lampu agar ikannya mau memijah. Biasanya telur telur mereka akan berserak an disitu. Kalau telur itu telah nampak, segera ungsikan si induk guna menyelamatkan telur-telur itu dari gangguan sang induk yang bersifat masa bodoh terhadap telurnya. Jika selesai pindahkan induk ikan jantan maupun betina. Untuk mengatasi gangguan induk ini ada pula yang menempuh pemijahan dengan cara lain yang tidak jauh berbeda. Pasangan induk dibuatkan kurungan dari kasa nyamuk ( terbuat dari nilon ) berbentuk segi empat yang ukurannya di sesuaikan dengan kebutuhan. Kurungan ini ditaruh dalam tempat pemijahan ( aquarium ) dengan cara menaruh lebih dulu pot-pot kecil didasar aquarium untuk mengganjal kurungan ini sehingga tidak menempel di dasar aquarium tetapi diberi jarak 5-10 cm. Induk betina dapat menghasilkan 500 lebih telur dan akan menetas setelah 2 hari. Kurungan yang berisi induk ini harus tenggelam dalam tempat pemijahan yang ketinggian airnya 20 cm. Tujuan dari pemijahan seperti ini adalah untuk mencegah gangguan induk terhadap telur. Sebab dengan cara ini telur-telur yang telah dibuahi akan jatuh kedasar aquarium sementara pasangan induk tetap didalam kurungan. Selesai pemijahan kurungan diangkat dan induk ditempatkan di dalam kolam lain untuk dirawat lebih lanjut. f. Penetasan dan Pemeliharaan telur Telur akan menetas setelah 40 jam kemudian atau kira-kira dua hari. Larva yang baru menetas berada di dasar akuarium bergerak-gerak secara acak. Larva baru diberi pakan setelah berumur 4 hari dengan menggunakan suspensi kuning telur. Pada saat pemeliharan telur usahakan lihat ada feses

ikan atau tidak dan jika ada sebaiknya di bersikan dengan cara mensipon. Cukup pakai selang kecil lalu keluarkan air yang ada fesesnya. g. Pemeliharaan anak zebra Pada saat baru menetas zebra jangan di beri makan karena zebra sudah mempunya kuning telur makanan bawaan dari telur. Setelah umur 2 6 hari kuning telur habis beri larva ikan dengan kuning telur ayam dengan cara merebus kuning telur ayam tersebut kemudian kuning telur ayam di campu dengan air usahakan sampai halus. Jangan terlalu berlebihan karena mengakibatkan perairan kotor. h. Pembesaran Setelah empat hari telur-telur ini akan berubah menjadi burayak yang masih lembut. Umur tiga hari setelah menetas, burayak sudah bisa diberi makan yang sesuai dengan ukuran mulutnya yaitu rotifer menyusul kemudian kutu air ( moina, cyclop ). Untuk mendapatkan pertumbuhan badan yang pesat burayak diberi makanan berupa cacing sutera. Bagian yang penting dalam perawatan ini, air dalam bak atau aquarium harus diganti setiap tiga hari sekali dengan cara menyedot 1/5 2/3 bagian lalu menggantinya dengan air segar. Untuk lebih menjamin kehidupan larva ini dari gangguan penyakit, maka tidak ada salahnya jika kedalam bak burayak itu dibutuhkan 2 tetes larutan 5 % Metheline Blue.

Sebulan kemudian, burayak ini sudah bisa dibagi-bagi untuk mendapatkan ruangan yang lebih luas atau sudah pula bisa dijual. Tetapi paling ideal ia dijual saat berukuran M yaitu umur 3 bulan, atau kalau masih mau manahannya sampai ukuran L, silahkan karena harga satuannya lebih mahal, terlebih dia menjualnya dalam bentuk pasangan induk yang siap pijah (matang gonad).

2.2 Ikan Hias Hasil Rekayasa Genetik a. Ikan parrot

Ikan parot juga dikenal dengan kakatua merah yaitu ikan hasil saling kawin yang tidak sama cichlid serta mereka tidak berlangsung di alam. Perihal ini juga dikenal sebagai cichlid nuri serta ikan kakatua merah. Ikak ini pertama kali ditemukan di Taiwan oleh sexing chiclidsketururnan yang tidak sama serta pertama kali dipasarkan pada tahun 1986. Mungkin karena mulut ikan ini mirip dengan paruh burung parrot atau burung nuri sehingga ikan yang berasal dari keluarga cyclid ini dijuluki ikan parrot. Ikan ini umumnya berwarna merah, tetapi beberapa jenis baru ada yang warnanya ngejreng seperti hijau muda, kuning, biru muda dan ungu. Parrot ini tergolong ikan ramah. Berbeda dengan saudaranya yang cukup temperamen, louhan, yang cenderung untuk individual, berusaha mempertahankan teritorial dengan menyerang ikan lain. Parrot akan lebih cantik apabila dipelihara secara beramai-ramai dalam aquarium. b. Pakan Pemeliharaan parrot ini cukup mudah. Binatang air ini gemar menyantap baik pakan alami maupun buatan. 1. Pakan alami, dapat berupa cacing sutra, cacing darah. Di pasaran, pakan alami parrot ini tersedia dalam bentuk segar, kering maupun beku. 2. Pakan buatan, saat ini hobiis lebih banyak menyukai pakan buatan ini. Nutrisi yang lengkap dan seimbang menjadi pertimbangan utama,

disamping kepraktisan penyimpanan, relatif lebih murah dan lebih mudah dicari di toko-toko terdekat. Pakan buatan ini juga lebih aman dibanding pakan alami, sisa pelet yang tidak termakan hanya sedikit mengeluarkan residu nitrit dan amonia dibanding pakan alami. Pakan buatan juga lebih hiegenis karena tidak membawa bibit penyakit. Hokky Parrot Premium Color Enhancher adalah pakan terbaik untuk parrot. Hokky Parrot Premium Color Enhancher menjamin warna parrot akan lebih cemerlang dalam 1 minggu. Hal ini karena Spirulina yang terkandung dalam pakan ini. Berbagai vitamin yang terkandung di dalam pelet Hokky Parrot Premium Color Enhancher membantu meningkatkan kekebalan tubuh parrot terhadap penyakit. c. Pemeliharaan Feeding, Berikan pelet Hokky Parrot Premium Color Enhancher sebanyak yang bisa dihabiskan parrot dalam 15 menit. Berikan sehari dua kali. Keluarkan pakan tersisa agar tidak mengotori air. Seperti umumnya keluarga ciclid lainnya, temperatur air yang ideal untuk parrot berkisar antara 25-30C. 1. Aquarium merupakan tempat yang paling ideal untuk memelihara parrot. 2. Filter Ikan ini tergolong bandel sehingga tidak memerlukan sistem filter yang rumit. Meski begitu parrot tetap memerlukan sistem filterisasi yang tepat. Setidaknya ada tiga sistem filter yang dapat digunakan dalam aquarium, yaitu sistem Hanging, Internal dan External. Media filter yang umum digunakan untuk parrot seperti kapas sintetik, Filter mat, dan karbon aktif. Hanging Filter adalah filter yang diletakkan diatas aquarium. Prinsip kerja sistem ini yaitu pompa submersible menghisap air kotor yang lalu dialirkan kedalam box yang berisi media filter. Air yang sudah tersaring akan turun secara grafitasi kembali ke aquarium. Di pasaran juga terdapat filter hanging yang pompa dan medianya sudah terpadu alias Built in, kita tinggal menempelkan hanging filter tersebut ke tepi kaca aquarium bagian atas. Namun mesti diingat, Hanging filter terpadu umumnya hanya menampung sedikit media filter sehingga hanya dapat digunakan untuk aquarium berukuran kecil. Filter internal adalah filter yang langsung disekat dari

aquarium utamanya. Bagian yang disekat ini umumnya berukuran seperlima ukuran aquarium utama. Bagian yang disekat ini dapat dibagian samping maupun belakang aquarium utama. Dalam sekatan ini kita tempatkan media filter dan pompanya. Filter External, dengan sistem ini media dan pompa diletakkan diluar aquarium. Air kotor secara grafitasi akan turun ke tabung media filter dan selanjutnya air yang bersih akan dikembalikan kedalam aquarium menggunakan pompa. Filter hanging, yang menggunakan box media (tersedia dipasaran umumnya berukuran kecil) yang digantung atau diletakkan diatas aquarium hanya dapat menampung sedikit media filter, sehingga kurang dapat menyaring kotoran ikan dengan baik. Filter External cukup baik dalam hal keindahan karena benda asing seperti selang, pipa dan pompa plus medianya relatif tersebunyi. Kelemahan sistem filter external adalah kurang dapat menarik kotoran secara maksimal karena pusat hisap yang hanya pada satu titik. Sehingga terkadang kita masih harus menarik kotoran yang berukuran besar secara manual (Penyifonan). Jika kita memilih filter internal, kita harus pandai-pandai mengelabuhi mata kita. Pasalnya ruang filter ini mengambil tempat lumayan besar dari aquarium utama. Selama kita secara rutin membersihkan celah sekat antara aquarium utama dengan ruang filter tampaknya sistem filter internal lebih baik dalam hal menjaga kualitas air. Hal ini karena pusat hisap yang lebih merata baik untuk kotoran dasar maupun kotoran permukaan. Penggantian air cukup dilakukan sepertiga volume air tiap satu bulan sekali. d. Dekorasi Untuk memelihara parrot baiknya cukup sederhana saja alias minimalis. Pasalnya, ikan ini suka bergerombol dan bersembunyi, bila kita meletakkan ornamen kayu-kayuan atau batu yang besar, bisa-bisa parrot hanya akan bersembunyi di balik kayu atau batu tersebut. e. Penyakit Parrot merupakan ikan yang cukup tahan terhadap serangan penyakit. Masalah kesehatan yang umum pada parrot adalah infeksi yang disebabkan oleh

jamur, bakteri dan agen patogen lainnya. White spot sering terjadi apabila temperatur terlalu rendah, dan kepadatan populasi yang terlalu tinggi. White spot juga sering terjadi di musim pancaroba. Gejala white spot adalah adanya bulatan atau spot berwarna putih. Pengobatanya cukup dengan menaikkan temperatur minimal 28C dan pemberian methylene blue. Luka luar dapat menyebabkan infeksi oleh jamur seperti tail rot, dan fin rot. Sirip dan ekor yang membusuk dapat diobati dengan methylene blue, malachite green, phenoxyethyl alcohol.

BAB III PENUTUP

Salah satu jenis ikan hias yang banyak digemari adalah ikan zebra ( Brachydanio rerio). Ikan ini banyak memiliki varietas dengan nama dagang yang beragam pula seperti zebra danio slayer, zebra danio jengki, dan zebra danio leopard. Ikan zebra merupakan ikan spesies tropis yang menjadi ikan hias favorit. Kepopulerannya sebagai ikan hias karena warnanya menari, pendamai, daya tahannya bagus, produktif dan ukurannya kecil. Spesie ini bersifat omnivora, di dalam akuarium dapat memakan pakan alami dan pakan buatan. Ikan hias yang termasuk hasil rekayasa genetik adalah ikan parrot. Ikan parot juga dikenal dengan kakatua merah yaitu ikan hasil saling kawin yang tidak sama cichlid serta mereka tidak berlangsung di alam. Perihal ini juga dikenal sebagai cichlid nuri serta ikan kakatua merah.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Harry. 2013. Ikan Red Parrot. http://www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 19.20 WITA.

Anggie. 2012. Ikan Zebra Danio. http://www.aquariumfish.net/catalog_pages/cyprin ds/danios.htm

Anna. 2010. Ikan Parrot. http://www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 25 Desember 2013 pukul 19.46 WITA.

Permana, Alfian. 2013. Budidaya Ikan Zebra. http://www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 19.40 WITA.

MAKALAH

KULTUR IKAN HIAS DAN AQUASCAPE

Oleh HAFDALIA (L221 12 007)

JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Vous aimerez peut-être aussi