Vous êtes sur la page 1sur 7

TUGAS METODE PENELITIAN

Nama : Ratna Widianingsih NPM : 2009210168 Kelas : A

Annova 2 Arah Sri madonna mahasiswa FFUP ingin melakukan penelitian farmasetika khusus pengaruh kadar pati digunakan sebagai pengisi atau penghancur parasetamol yang akan dibuatnya, adapun formula dan teknik granulasi maupun pentabletan secara keseluruhan mengacu pada standar farmakope. Untuk menbatasi variabel yang diteliti maka sri madonna menggunakan pendekatan yang sama baik dalam hal komposisi formula, penggunakan zat aktif, teknik granulasi, maupun kekuatan kempa dalam produksi tablet tersebut atas dasar itu variabel yang diteliti adalah Jenis pati yang digunakan Kadar pati

Adapun jenis pati yang digunakan pati jagung, kentang, dan singkong sebesar 2%, 3%, dan 5%.Dari pemeriksaan dan fokus penelitian yang akan dilakukan adalah kekerasan tablet. Kadar Jenis pati Kentang 2% 5,2 5,2 5,4 5,3 5,4 5,8 5,7 5,9 5,5 5,4 6,2 6,2 5,9 5,8 5,9 3% 5,9 5,9 6,2 5,9 6,1 7,1 7,3 7,2 6,9 7,2 6,8 6,6 6,7 7,1 7,1 5% 7,8 7,6 7,5 7,4 7,5 7,4 7,8 7,5 7,7 7,6 7,5 7,4 7,6 7,8 7,9

Jagung

Singkong

1. Buat judul 2. Buat latar belakang 3. Perumusan masalah 4. Hipotesis ( ada / tidak interaksi kadar pati dan jenis pati yang digunakan ) 5. Perhitungan 6. Pembahasan atas hasil perhitungan 7. Kesimpulan

A.Judul Pengaruh jenis dan kadar pati sebagai pengisi atau penghancur terhadap kekerasan tablet parasetamol.

B.Latar belakang Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet dapat berbeda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet digun akan pada pemberian obat secara oral atau melalui mulut. Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga banyak mengalami perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan tablet adalah sediaan lebih kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya dan

penggunaannya lebih praktis dibanding sediaan yang lain (Lachman dkk., 1994). Parasetamol merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia lebih dikenal deng an nama parasetamol, dan tersedia sebagai obat bebas. Efek analgetik parasetamol dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Parasetamol menghilangkan nyeri, baik secara sentral maupun secara perifer. Secara sentral parasetamol bekerja pada hipotalamus sedangkan secara perifer, menghambat pembentukan prostaglandin di tempat inflamasi, mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimiawi. Efek antipiretik dapat menurunkan suhu demam. Efek samping terjadi reaksi hipersensitivitas dan pada penggunaan kronis dapat terjadi kerusakan hati. Pada penelitian ini menggunakan formulasi, teknik granulasi, zat aktif, kekuatan kempa yang sama.

C.Rumusan masalah Selain mengandung bahan aktif, tablet biasanya mengandung bahan tambahan yang mempunyai fungsi tertentu. Bahan tambahan yang umum digunakan adalah bahan pengisi, bahan pengikat, bahan pengembang, bahan pelicin atau zat lain yang cocok. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet harus inert , tidak toksik dan

mampu melepaskan obat dalam keadaan relatif konstan pada jangka waktu tertentu ( Soekemi, dkk, 1987). Penambahan bahan pengisi bertujuan untuk menyesuaikan bobot dan ukuran tablet sesuai yang dipersyaratkan, untuk membantu kemudahan dalam pembuatan, dan meningkatkan mutu sediaan tablet.Pengisi yang digunakan pada penelitian ini adalah singkong, kentang dan jagung dengan konsentrasi 2%, 3% dan 5%.Dengan formulasi, teknik granulasi, zat aktif, dan kekuatan kempa yang sama.Apakah dengan jenis dan kadar yang berbeda pada tablet parasetamol memiliki kekerasan yang berbeda?

D.Hipotesis 1. Terdapat perbedaan kekuatan kekerasan terhadap jenis pengisi yang dipakai. 2. Kadar yang tinggi memengaruhi kekerasan tablet.

E.Variabel
Variabel Kendali Kadar dan jenis pati

Variabel Moderator Formulasi,granulasi,zat aktif,kekuatan kempa Variabel Bebas Sampel tablet parasetamol

VariabelAntara Proses SDM Alat SOP

VariabelTergantung Pemeriksaan kekerasan Tablet parasetamol

Variabel Acak Metode pemeriksaan kekerasan tablet

F.Perhitungan Kadar Jenis pati Kentang 2% 5,2 5,2 5,4 5,3 5,4 T11=26,5 5,8 5,7 5,9 5,5 5,4 T21=29 6,2 6,2 5,9 5,8 5,9 T31=30 85,5 3% 5,9 5,9 6,2 5,9 6,1 T12=30 7,1 7,3 7,2 6,9 7,2 T22=35,7 6,8 6,6 6,7 7,1 7,1 T32=34,3 100 5% 7,8 7,6 7,5 7,4 7,5 T13=37,8 7,4 7,8 7,5 7,7 7,6 T23=38 7,5 7,4 7,6 7,8 7,9 T33=38,2 114

X1=94,3

Jagung

X2=102,7

Singkong

X3=102,5

Total 1.JKT

299,5

{5,2+5,2+5,4+5,3+5,4+5,9+5,9+6,2+5,9+6,1+7,8+7,6+7,5+7,4+7,5+5,8+5,7 +5,9+5,5+5,4+7,1+7,3+7,2+6,9+7,2+7,4+7,8+7,5+7,7+7,6+6,2+6,2+5,9+5,8 +5,9+6,8+6,6+6,7+7,1+7,1+7,5+7,4+7,6+7,8+7,9} (299,5) = 33,0511 3x3x5

2.JKB 94,3+102,7+102,5 - 299,5 = 3,0631 3x5 3.JKK 85,5+100+114 - 299,5 = 27,0778 3x5 3x3x5 3x3x5

4.JKBK 26,5+36+37,8+29+35,7+38+30+34,3+38,2 - 94,3+102,7+102,5 5 85,5+100+114 - 299,5 = 1,7822 3x5 3x3x5 3x5

5.JKG 33,05111 3,0631 27,0778 1,7822 = 1,128

Tabel annova Sumber Keragaman Nilai Tengah Baris Jumlah Kuadrat JK JKB 3,0631 Derajat Bebas DB db1 3-1=2 Kuadrat Tengah KT KTB 3,0631/2 =1,5315 f Hitung 1,5315/0,0328 =46,6920 f Tabel

Nilai Tengah Kolom

JKK 27,0778

db2 3-1=2

KTK 27,0778/2 =13,5389

Interaksi BK

JKBK 1,7822

db3 (3-1)x(3-1) 4

KTBK 1,7822/4 =0,4455

=5% db nmr=2 db denum=36 f tabel=3,26 13,5389/0,0328 =5% =412,7713 db nmr=2 db denum=36 f table=3,26 0,4455/0,0328 =5% =13,5823 db nmr=4 db denum=2,63 f tabel=2,63

Galat

JKG 1,182 JKT 33,0511

Total

db denumer 3x3(5-1) 36 (3x3x5)-1 44

KTG 1,182/36 =0,0328

Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, secara statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari variasi amilum dan kadar amilum yang digunakan. Hal tersebut dapat dilihat dari kekerasan yang diperoleh. Dari rata-rata kekerasan dapat disimpulkan bahwa pati singkong dengan kadar 2% merupakan formula terbaik. Karena apabila rata-rata kekerasan tablet terlalu kecil akan menghasilkan tablet yang mudah rapuh dan sebaliknya bila rata-rata kekerasan tablet terlalu tinggi akan menghasilkan tablet yang terlalu keras

sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk telarut dan diabsorpsi oleh tubuh. Selain itu, dengan kadar 2% dapat menghasilkan kekerasan yang sama dengan pati kentang pada kadar 3%. Rata-rata kekerasan tablet dengan pati jagung dari kadar 2%,3% dan 5% adalah 5.3 ; 6 ; dan 7.56 . %. Rata-rata kekerasan tablet dengan pati singkong dari kadar 2%,3% dan 5% adalah 5.8 ; 7.14 ; 7.6 . %. Rata-rata kekerasan tablet dengan pati jagung dari kadar 2%,3% dan 5% adalah 6 ; 6.86 ; 7.64 .

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian secara statistik diperoleh Fhit>Ftab pada yang artinya ada perbedaan kekerasan tablet Parasetamol dari variasi pati dan kadar pati masing-masing.

Vous aimerez peut-être aussi