Vous êtes sur la page 1sur 7

IV.

Data Pengamatan Pada saat t = 0 menit, penitran yang digunakan adalah HCl 0,1 N t = 0 menit Vol. penitran = 0,8 mL (sampel dari tangki) Absorber : Larutan NaOH 0,018 N (20 Liter) Waktu (menit) 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 Volume penitran (NaOH 0,05 N) Sampel dari selang (mL) 2,1 1,7 1,8 1,6 1,3 1,6 1,9 1,6 1,6 0,9 Sampel dari tangki (mL) 0,7 1,0 1,1 1,1 1,2 1,3 1,2 1,5 1,6 1,2 1,1

No.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

V.

Pengolahan Data F1 : Laju alir air masuk Packed Column = 6 Liter/menit F2 : Laju alir udara masuk Packed Column = 60 Liter/menit F3 : Laju alir CO2 masuk Packed Column = 6 Liter/menit Tinggi Packed Column = 1,5 m Tinggi isian = 0,4 m Volume sampel = 10 mL t = 0 menit N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,008 N

t = 10 menit N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,0035 N t = 20 menit N Na2CO3 (selang) = = N CO2 (selang) = 0,0105 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,005 N t = 30 menit N Na2CO3 (selang) = = N CO2 (selang) = 0,0085 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,0055 N t = 40 menit N Na2CO3 (selang) = = N CO2 (selang) = 0,009 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,0055 N t = 50 menit N Na2CO3 (selang) =

= N CO2 (selang) = 0,008 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,006 N t = 60 menit N Na2CO3 (selang) = = N CO2 (selang) = 0,0065 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,0065 N t = 70 menit N Na2CO3 (selang) = = N CO2 (selang) = 0,008 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,006 N t = 80 menit N Na2CO3 (selang) = = N CO2 (selang) = 0,0095 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,0075 N t = 90 menit N Na2CO3 (selang) =

= N CO2 (selang) = 0,008 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,008 N t = 100 menit N Na2CO3 (selang) = = N CO2 (selang) = 0,008 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,006 N t = 110 menit N Na2CO3 (selang) = = N CO2 (selang) = 0,0045 N N Na2CO3 (tangki) = = N CO2 (tangki) = 0,0055 N

Kurva Konsentrasi CO2 yang keluar dari selang terhadap waktu

Kurva Waktu vs Konsentrasi


0.012 0.01 Konsentrasi (N) 0.008 0.006 0.004 0.002 0 0 50 100 150 Waktu (menit) y = 4E-05x + 0.0047 R = 0.1444

Series1 Linear (Series1)

Kurva Konsentrasi CO2 yang diambil dari tangki penampungan terhadap waktu

Kurva Waktu vs Konsentrasi


0.009 0.008 0.007 Konsentrasi (N) 0.006 0.005 0.004 0.003 0.002 0.001 0 0 20 40 60 80 100 120 Waktu (menit) Series1 Linear (Series1) y = 1E-05x + 0.0055 R = 0.0744

VI.

Pembahasan Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan absorpsi CO2 dengan larutan NaOH 0,018 N sebagai absorben. Tujuan dari praktikum ini adalah menghitung laju absorpsi CO2. Laju alir larutan NaOH, udara, dan gas CO2 diatur pada skala 6 (6, 60, 6) Liter/menit. Untuk mencegah terjadinya flooding, laju alir udara diturunkan menjadi 20 Liter/menit. Reaksi yang terjadi : 2 NaOH + CO2 Na2CO3 + H2O Pada saat t = 0 menit (sebelum dilakukan proses absorpsi), sampel yang diambil dari tangki penampungan NaOH kemudian dititrasi dengan HCl 0,1 N karena belum terkontaminasi oleh CO2 sehingga larutan masih bersifat basa. Untuk menit-menit selanjutnya, dilakukan pengambilan sampel yang berasal dari tempat penyimpanan larutan NaOH (tangki) dan sampel yang telah melalui kolom absorpsi (selang). Sampel yang diambil masing-masing sebanyak 10 mL. Variabel yang berhubungan dengan proses absorpsi gas CO2 oleh NaOH yang dilakukan meliputi :

Tinggi, diameter kolom; Tinggi, jenis isian (packing); Laju alir udara, CO2, dan larutan NaOH; Konsentrasi larutan NaOH; Lamanya waktu kontak (proses absorpsi); Temperature Setelah didapatkan sampel, selanjutnya dilakukan titrasi menggunakan larutan

NaOH 0,05 N dan penambahan indikator phenolphthalein (PP) yang akan memberikan warna merah muda kemudian bening saat setelah mencapai titik ekuivalen. Volume NaOH yang dibutuhkan adalah jumlah NaOH yang diperlukan untuk menetralkan asam yang terdapat pada hasil proses absorpsi. Dari data yang diperoleh, didapatkan kadar CO2 dalam larutan NaOH cenderung tidak konstan. Hal ini menunjukkan bahwa absorpsi dipengaruhi oleh lamanya proses absorpsi berlangsung. Konsentrasi CO2 yang terabsorpsi dipengaruhi oleh adanya variasi laju alir larutan NaOH, udara, dan gas CO2 sehingga terjadi peningkatan konsentrasi CO2 yang terserap karena adanya akumulasi dengan laju produk yang

kembali menjadi umpan. Dengan kata lain, NaOH yang sudah mengikat CO2 pada produk kemudian masuk proses kembali dan akan mengikat CO2 murni lagi. Proses absorpsi dilakukan pada kolom dengan spray dan kolom yang dilengkapi dengan packing (packed column). Hal ini bertujuan untuk memperbesar luas kontak antara NaOH dan CO2. Di bagian atas kolom dialirkan NaOH dan bagian bawah kolom dialirkan gas CO2 (karena sifat alami dari masing-masing bahan). Dari data yang diperoleh, kandungan CO2 di tangki (sebagian besar) lebih sedikit dibandingkan konsentrasi CO2 dari outlet (selang). Hal ini disebabkan karena CO2 dalam tangki telah berkesetimbangan dengan CO2 yang ada di udara. VII. Kesimpulan Pada proses absorpsi, CO2 berperan sebagai absorbat dan NaOH sebagai absorben Absorpsi CO2 pada NaOH dapat dianalisis dengan menggunakan prinsip titrasi larutan Waktu berpengaruh terhadap mol CO2 yang terserap

VIII. Daftar Pustaka Gozan, Misri, Absorpsi, Leaching dan Ekstraksi pada Industri Kimia. UI Press : Jakarta. 2006 Treyball, Robert. Mass Transfer Operation. McGraw-Hill : Malaysia. 1981 distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/09/4-absorber-stripper-d3.pdf www.ejournal.ftunram.ac.id ml.scribd.com

Vous aimerez peut-être aussi