Vous êtes sur la page 1sur 4

2.

1 Kematian Akibat Anastesi Kematian yang dihubungkan dengan anestesi dijelaskan pada Health Professions Act bagian 56 tahun 1974, dimana dinyatakan bahwa "kematian sese !ang selagi be!ada di bawah penga!uh suatu pembiusan umum atau bius l kal, atau dimana masuknya suatu bat anestesi menjadi suatu penyebab, tidak seha!usnya dianggap sebagai penyebab alami suatu kematian". Kematian te!sebut mungkin be!langsung pada suatu titik dalam !entang waktu be!jam#jam, be!minggu#minggu atau be!bulan#bulan da!i hilangnya e$ek bat# batan anestesi.9 Kebanyakan d kte! sebelumnya menggunakan de$inisi %24 jam" yang be!a!ti jika suatu kematian te!jadi dalam waktu 24 jam setelah penga!uh anestesi, maka akan dianggap sebagai kematian yang tidak waja!. &adahal, se'a!a teknis, jika kematian te!jadi dalam bebe!apa jam meskipun setelah anestesi diakhi!i, dan di sana tidak ada hubungan penyebab dengan anestesi lagi.9,1( &enelitian te!ba!u yang diselengga!akan ha!i da!i leh )unn dan *ushin da!i As siasi bat anestesi yang dipakai, seha!usnya tidak dapat dihubungkan sebagai suatu kematian akibat

Anestesi l gis yang menyatakan bahwa, walaupun 1 da!i setiap 166 pasien meninggal dalam 6 pe!asi pembedahan, hanya 1 da!i 1(.((( yang meninggal semata#mata sebagai k nsekuensi da!i anestesi. K nt!ibusi anestesi untuk +tapi bukan penyebab t tal, kematian adalah 1 pada setiap 17(( pasien, dimana banyak kematian#kematian ini be!p tensi untuk dihinda!i.1( -ebe!apa klasi$ikasi mengenai kematian akibat anestesi dianta!anya leh .aphi!a dkk +196(, dan /a!iss n +1960,. &embagian sede!hana kematian akibat anastesi1( 1 1. Kematian dika!enakan leh anestesi dan atau 'a!a pelaksanaannya. 2. Kematian dika!enakan leh ke'elakaan pembedahan selama anestesi. 2. Kematian dika!enakan leh penyakit alami, lainnya yaitu te!api yang dibe!ikan atau

penyakit yang se!ing te!jadi seka!ang ini. *enu!ut lap !an da!i Australian and New Zealand College of Anaesthetists tahun 2((2 # 2((5, $akt ! penyebab te!se!ing pada kematian yang dihubungkan dengan anestesi adalah teknik

anestesi sepe!ti pemilihan dan pene!apan teknik, upaya mempe!tahankan jalan napas, 3entilasi, dan alat pendukung si!kulasi, kemudian disusul dengan hal 4 hal te!kait bat 4 bat anestesi.11 &ada penelitian lain di -ispebje!g / spital, 5enma!k, ditambahkan bahwa penyebab lain da!i kematian akibat anestesi te!masuk hipe!te!mia malignant. 6eaksi t!ans$usi juga membe!ikan k nt!ibusi sebagai salah satu penyebab kematian akibat anestesi.12 1. Kesalahan 3entilasi Kesalahan 3entilasi me!upakan salah satu penyebab da!i kematian te!kait anestesi. 7entilasi mekanik adalah suatu te!api penting yang be!si$at life saving te!utama untuk pasien 4 pasien dengan k ndisi k!itis. -ebe!apa penelitian mempe!ki!akan bahwa lebih da!i 2((.((( pasien mendapatkan bantuan 3entilat ! di A. setiap tahun.12 &ada bulan 8anua!i 2((2, 8 int 9 missi n di A. melap !kan 22 kasus kematian atau pe!lukaan yang dihubungkan dengan penggunaan 3entilat ! jangka panjang. 5a!i 22 kasus, sebanyak 65: be!kaitan dengan mal$ungsi atau kesalahan dalam penggunaan ala!m atau tidak adekuatnya ala!m te!sebut, 52: be!hubungan dengan tidak te!hubungnya selang, dan 26: be!hubungan dengan pen'abutan end t!akeal tube +;<<,.14 &e!sentase ke'il dilap !kan pada bebe!apa kasus yang be!hubungan dengan kesalahan dalam penyambungan selang atau pengatu!an 3entilat !. <idak ada satupun kasus da!i lap !an 8 in 9 missi n te!sebut yang be!hubungan dengan mal$ungsi da!i 3entilat !. -e!dasa!kan lap !an te!sebut diketahui bahwa kematian ataupun pe!lukaan yang be!hubungan dengan 3entilat ! se!ing kali dikaitkan dengan kegagalan multiple yang be!jung pada outcome negati$.14 =ntubasi es phagus bukannya tidak se!ing te!jadi, tetapi kegagalan untuk mengenali situasi dan mengganti selang se!ing te!jadi. Ahli anestesi menyatakan bahwa me!eka yakin ;<< telah te!pasang dengan bena! ka!ena me!eka telah melihatnya masuk melalui pita sua!a. =ntubasi es phageal adalah penyebab utama da!i m !biditas dan m !talitas, bahkan untuk anestesi yang sudah be!pengalaman pun pe!nah gagal dalam

mendeteksi intubasi es phageal. Akan tetapi, kegagalan te!sebut dapat dihinda!i dengan mempe!hatikan detail se'a!a seksama.15 2. /ipe!temi *aligna16 =stilah Malignant hyperthermia pe!tama kali dipe!kenalkan leh 5enb ! ugh > ) 3ell dalam sebuah a!tikel Anaesthetic Deaths in a family +)an'et, 196(,. /ipe!te!mi maligna adalah suatu k ndisi hipe!metab lik akut t t skelet yang abn !mal akibat te!papa! anestesi inhalasi sepe!ti 3 latil dan atau pelumpuh t t g l ngan dep la!isasi +su''inil'h line,. &ada gangguan ini, agen pen'etus meningkatkan jumlah mi plasmik 9a2? sehingga meningkatkan suhu tubuh dan !igiditas t t. &ada sese !ang dengan hipe!te!mi maligna, te!dapat abn !malitas pada !esept ! !yan dine t t skeletal, dan abn !malitas ini mengganggu !egulasi kalsium di t t. .uatu !esept ! !yan dine abn !mal yang meng nt! l pengelu!a!an kalsium mengakibatkan tingginya jumlah kalsium di t t !angka sehingga menghasilkan !eaksi metab lik yang masi$. *ani$estasi klinisnya be!upa hipe!ka!bi, takika!di, takipneu, peningkatan suhu tubuh, !igiditas t t skelet, a!itmi, asid sis metab li', hi!pe!tensi, hip ksemi, dan hipe!kalemi. /ipe!te!mi maligna ja!ang te!jadi namun be!akibat $atal. 2. 6eaksi t!ans$usi .e !ang d kte! anestesi be!tanggung jawab untuk menentukan apakah sese !ang membutuhkan t!ans$usi da!ah selama e!asi be!langsung. .etiap tahun, minimal 1.5(( kematian yang disebabkan leh t!ans$use da!ah te!jadi di A.. 5i 195 !umah sakit di =ngg!is diketahui 40( kejadian, dengan may !itas 75: pasien mengalami t!ans$use dengan k mp nen da!ah yang tidak sesuai, atau bahkan te!tuka! dengan pasien lainnya. 5 kte! anestesi sudah seha!usnya mengetahui !iwayat ale!gi da!i pasien untuk men'egah mun'ulnya !eaksi t!ans$usi te!sebut.17 6eaksi t!ans$usi adalah semua kejadian ikutan yang te!jadi ka!ena t!ans$usi da!ah. 6eaksi t!ans$use te!bagi dua, 'epat early! dan lambat +late,.

a. 6eaksi akut 6eaksi akut biasanya te!jadi pada 1#2 jam setelah t!ans$use selesai. &asien ha!us diawasi dengan ketat selama dan sesudah t!ans$use untuk menilai dan mengidenti$ikasi tanda dan gejala !eaksi yang sege!a te!jadi. Kebanyakan !eaksi t!ans$use tipe ini bisa di'egah dan disebabkan leh pembe!ian yang ku!ang tepat, kegagalan mengikuti standa! pe!asi, atau ku!angnya pengetahuan tentang p! sedu! atau dampak te!api. 6eaksi akut men'akup k mplikasi yang mengan'am nyawa sepe!ti 1 i. 6eaksi t!ans$usi hem litik akut ii. @nit t!ans$usi yang te!k ntaminasi bakte!i iii. 6eaksi ale!gi be!at atau ana$ilaksis b. 6eaksi lambat K mplikasi ini te!jadi setelah lebih da!i 24 jam t!ans$usi. 6eaksi ini men'akup !eaksi graft"vs"host disease# kelebihan Aat besi +setelah t!ans$use k! nik,, t!ansmisi in$eksi, dan sebagainya. .uatu t!ans$usi masi$ dide$inisikan sebagai penggantian 3 lume t tal da!ah pasien dalam waktu ku!ang da!i 24 jam. <!ans$usi masi$ sel da!ah me!ah dapat mengakibatkan k agul pati delusi nal, ka!ena plasma yang di!eduksi pada sel da!ah me!ah te!sebut tidak mengandung $akt ! k agulasi ataupun t! mb sit. Kemudian, pe!da!ahan sebagai k nsekuensi da!i pe!$usi lambat atau inadekuat, dapat mengakibatkan k agulasi int!a3as'ula! diseminata.10

Vous aimerez peut-être aussi