Vous êtes sur la page 1sur 3

Fatty liver adalah gejala awal yang dapat menimbulkan masalah pada organ hati dan gangguan fungsi

hati. Fatty liver merupakan pembengkakan hati yang disebabkan oleh adanya penimbunan lemak (Lipid) yang berlebihan di dalam sel-sel hati. Jika hati mengalami pembengkakan maka hati atau liver menjadi tidak berfungsi. Kemudian akan timbul gejala-gejala dari penyakit hati atau liver yang disebabkan oleh berbagai faktor penyebab. Berikut diantara penyebab perlemakan hati ( fatty liver ), diantaranya : 1. Seseorang yang memiliki bobot tubuh yang berlebihan / kegemukan ( obesitas ). 2. Menderita kencing manis (diabetes). 3. Efek samping dari konsumsi minuman beralkohol dan bersoda. 4. Efek samping dari obat-obatan kimia, seperti kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning. 5. Seseorang yang kekurangan gizi atau akibat dari diet rendah protein. 6. Akibat berlebihan mengkonsumsi vitamin A sehingga mengakibatkan tubuh mengalami keracunan vitamin A. 7. Pasca operasi pada usus kecil yang sudah lama kemudian timbul kembali reaksi yang berlebihan pada usus kecil dan mengganggu fungsi hati. 8. Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi). 9. Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin. 10. Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase. 11. Kekurangan kolesterol esterase. 12. Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum). 13. Abetalipoproteinemia. 14. Sindroma Reye. 15. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti: makanan yang menggunakan banyak santan, makanan pedas, gorengan dan makanan atau minuman yang banyak menggunakan bahan pengawet makanan. Pada fatty liver atau pembengkakan hati atau liver tidak menimbulkan gejala yang signifikan atau terlihat dan dirasakan secara pasti, namun apabila seseorang tidak

mampu mengendalikan diri terhadap asupan makanan yang mengandung resiko tinggi terhadap gangguan fungsi hati, maka lambat laun seseorang yang teridentifikasi penyakit liver akan menunjukkan gejala yang dapat dilihat, seperti perubahan pada warna selaput mata yang putih menjadi kuning, perubahan pada warna urine menjadi kuning atu kecokelatan, sering mengalami nyeri terutama pada perut bagian atas, sering merasa mual ingin muntah, timbul bau mulut dan bau badan yang tidak sedap. Kharisma Ayu Febriana/JIBI/Harian Jogja Hati adalah organ yang berperan penting dalam beberapa proses kerja tubuh. Oleh karena itu, kesehatannya harus dijaga agar terhindar dari penyakit hati atau lever. Konsultan herbal Ruhanto menjelaskan, ada beberapa gejala penting yang menandakan turunnya kesehatan hati. Gejala yang paling sering ditemui adalah kondisi tubuh yang mudah lelah. Seperti diketahui, salah satu fungsi hati adalah memproduksi protein. Jika hati tidak berfungsi dengan baik, tubuh akan kekurangan nutrisi sehingga menyebabkan kurang energi. Ujung-ujungnya tubuh akan lelah walaupun tidak terlalu banyak beraktivitas. Nah, untuk menghindari hal itu, temulawak bisa menjadi solusinya. Temulawak telah lama digunakan oleh nenek moyang sebagai tanaman obat. Khasiat dan kegunaan tumbuhan ini telah diakui secara luas oleh masyarakat yaitu menjaga kesehatan fungsi hati, jelasnya di tokonya di Karangbendo CT III/1, Depok, Sleman, belum lama ini. Tumbuhan yang memiliki nama latin Curcuma xanthorhiza L ini adalah tanaman obat yang tergolong dalam suku Zingiberaceae. Aroma dan warna khas rimpangnya berbau tajam, daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Tanaman ini dapat tumbuh hingga setinggi dua meter, memiliki bunga berwarna kuning. Temulawak dapat berbunga terus-menerus sepanjang tahun secara bergantian yang keluar dari rimpangnya. Rimpang induknya dapat memiliki tiga hingga empat buah rimpang. Warna kulit rimpangnya berwarna cokelat kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna dagingnya kuning. Rimpang temulawak terbentuk di dalam tanah pada kedalaman sekitar 17 sentimeter. Rimpang temulawak mengandung senyawa yang bermanfaat bagi hati. Senyawa tersebut memiliki efek farmakologi yaitu hepatoprotektor yang bermanfaat mencegah penyakit lever. Tak heran jika saat ini temulawak banyak digunakan untuk pengobatan penyakit hati, seperti hepatitis. Selain itu, temulawak juga dapat merangsang sel hati membuat zat empedu, melindungi sel hati, dan menurunkan kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Tlutamic Pyruvic Transaminase (SGPT). Senyawa itu juga mencegah pembentukan batu empedu dan radang empedu. Kandungan lain seperti minyak asiri yang terkandung dalam temulawak juga berkhasiat sebagai penghilang rasa sakit dan penurun demam. Agar bisa menjadi obat lever, temulawak sebaiknya diolah menjadi minuman. Gunakan rimpang segar atau yang telah dikeringkan, selanjutnya rebus dengan air hingga dan sisakan setengahnya. Lalu saring dan airnya diminum selagi hangat. Tak ada salahnya juga mencoba minuman instan alami temulawak yang terbuat dari rimpang herbal temulawak. Cara membuat minuman instan ini cukup mudah, larutkan satu sachet dengan air hangat, selanjutnya aduk dan siap untuk diminum. Minuman herbal ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh dan aman dikonsumsi setiap hari. Untuk menjaga kesehatan hati, perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin C dan antioksidan. Selain itu, hindari makanan yang terlalu berminyak dan berlemak karena akan menyebabkan hati bekerja terlalu keras, pungkasnya. (nj)

Vous aimerez peut-être aussi