Vous êtes sur la page 1sur 11

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunyabertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Kebutuhan dasar balita merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh balita dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Kebutuhan dasar balita secara umum itu seperti makan, air, keamanan dan cinta.

Rumusan Masalah
1. 2. 3.

Apa Balita itu ? Bagaimana katakteristik Balita itu? Apa saja tanda-tanda Balita itu ?

4. Bagaimana dengan kebutuhan Dasarnya?

Tujuan
1. 2. 3.

Mengetahui pengertian Balita. Mengetahui karakteristik balita. Mengetahui tanda-tanda balita.

4. Mengetahui kebutuhan dasar Balita

BAB II PEMBAHASAN

1.

Pengertian Balita Balita atau di bawah 5 tahun adalah semua anak termasuk bayi yang brau lahir, yang berusia 0 sampai menjelang 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari) ( BPS, 2009). Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris.H, 2006). Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas. Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup Dinas Kesehatan.

2.

Karakteristik Balita Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1 3 tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2004). Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia pra-sekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Namun perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil dari anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

Mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini anak mulai bergaul dengan lingkungannya atau bersekolah playgroup sehingga anak mengalami beberapa perubahan dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar memprotes sehingga mereka akan mengatakan tidak terhadap setiap ajakan. Pada masa ini berat badan anak cenderung mengalami penurunan, akibat dari aktivitas yang mulai banyak dan pemilihan maupun penolakan terhadap makanan. Diperkirakan pula bahwa anak perempuan relative lebih banyak mengalami gangguan status gizi bila dibandingkan dengan anak laki-laki (BPS, 1999). 3. Tanda-tanda balita Tanda Balita adalah balita lincah dan ceria serta aktif bergerak dan bermain. Tanda-tandanya berikut ini. 1. Lincah dan aktif. Dunia anak sehat adalah dunia yang ceria dan dinamis. Mereka tak berhenti bergerak dan berceloteh. Hal ini antara lain ditunjang oleh otototot tubuhnya yang lentur, sehingga balita luwes menekuk sendi srluruh tubunya. Untuk itu, waspda jika balita tiba-tiba lesu, karena mungkin saja dia sedang tidak enak badan namun enggan mengatakannya. 2. Bahagia dan renposif. Ketika diajak bicara, balita menunjukkan kontak mata yang responsif. Untuk menstimulasinya, ajak anak bicara setiap ada kesempatan. Saat makan, bermain, atau diajak bepergian. Biasakan berbicara dengan melihat mata balita. 3. Rambut tidak mudah kusam dan rontok. Jangan abaikan bila rambut balita mudah rontok dan tampak kusam. Bisa jadi dia kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B kompleks dan mineral seng (zinc). Sebaliknya, dengan rambut mengilap dan kuat, menunjukkan bahwa balita cukup gizi, serta kebersihan rambut dan kulit kepalanya terjaga.

4.

Gigi cemerlang. Jika di usia setahun gigi pertamanya belum juga tumbuh, bisa jadi balita kekurangan kalsium. Biasakan ke dokter gigi 6 bulan sekali untuk pemeliharaan.

5.

Gusi merah muda, Tak mudah berdarah. Jika mudah berdarah ad akemungkinan mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin C. gusi dan gigi yang sehat dan terawatt juga membuat mulut bayi tak bau busuk.

6.

Kulit bersih dan jika luka mudah sembuh. Dalam kondisi sehat, sel-sel kulit juga menjadi lebih cepat emperbaiki diri ketika terjadi luka.

7.

Kuku merah muda (tidak pucat) dan tidak rapuh. Ini menunjukkan bahwa balita tidak mengalami anemia (kekurangan sel darah merah) dan tidak kekurangan mineral kalsium. Suhu tubuh antara 36,5C 37,5C. Tak perlu mengecek suhu setiap saat, cukup amati perilakunya saja. Kelincahan dan cerianya bisa jadi pertanda suhu tubuhnya normal. Jika tampak lesu, baru cek suhu tubuh.

8.

9.

Makan lahap. Jika di usia 2 tahun anak masih melepeh makanannya, misalnya, bisa jadi dia mengalami gangguan mengunyah dna menelan makanan, karena ia tak melalaui tahap emas belajar makan dengan baik di usia 6 - 12 bulan. Gangguan makan bis amengakibatkan kurang gizi dan menggangu kemampuan bicara , karena kerja otot oromotor di organ mulut berkaitan erat dengan keterampilan bicara.

10. Tidur lelap. Dalam waktu cukup Di bawah usia 5 tahun perlu tidur sekitar 10 jam sehari. Sehingga sel-sel saraf otak berkembang baik untuk mendukung kecerdasannya.

11. BAB lancar. Buang air besar (BAB) teratur, tidak pernah sembelit dan diare, menunjukkan organ pencernaanya baik. Sembelit berkepenjangan dapat mengakibatkan gangguan organ dalam karena sisa makanan terlalu lama tersimpan di perut dan terjadinya ambeien karena anak sering mengejan. Sementara diare menunjukkan ada gangguan alat pencernaan, sehingga penyerapan makanan kurang baik. 12. Cocok dengan KMS. Kartu Menuju Sehat (KMS) atau agenda tumbuh kembang balita dari dokter jadikanlah alat untuk memantau perkembangan balita. Bila ada penyimpangan, jangan tunda konsultasikan dengan dokter agar segera ditangani. 13. Antusias bermain. Anak sehat selalu antusia bermain, kecuali bila dia sedang mengantuk. 14. Bentuk kaki normal. Ketika lahir bentuk kaki O, biasanya menjelang usia 2 tahun akan berangsur normal. Jika setelah usia 3 tahun kakai balit amasih tampak O atau X, sebaiknya periksakan ke dokter, mungkin saja 15. Harum baunya. Berkeringat boleh, tapi sebaiknya segera dilap dan diganti bajunya, sehingga bau tubuh tidak menyengat. Keringat yang tidak dilap dan tubuh yang jarang dibersihkan, bis amenjadi sumber munculnya penyakit.D. Menu Makanan Sehat Balita Para orangtua bukan saja perlu mengetahui makanan apa saja yang si kecil butuhkan, tetapi juga memahami cara memperkenalkan makanan tersebut. Pemberian makanan harus sejalan dengan tingkat kematangan dan ke-siapan organ pencernaan si kecil. Pada usia balita, si kecil dapat pula diberi aneka camilan sehat, di samping makanan utama, untuk melengkapi kebutuhan gizinya.

4.

Kebutuhan Dasar Balita Tumbuh dan kembang anak secara optimal di pengaruhi oleh hasil ineraksi antara faktor genetis, herediter dan konstitusi dengan faktor lingkungan. Agar faktir lingkungan memeberikan pengaruh yang positif bagi tumbuh kembang anak maka diperlukan pemenuhan atas kebutuhan dasar tertentu. Kebutuhan dasar ini dapat di kelompokkan menjadi 3, yaitu asuh, asih dan asah ( soetjiningsih, 1995, dalam nursalam, 2005) a. Asuh ( kebutuhan fisik- biomedis) Termasuk kebutuhan asuh adalah: Zat gizi yang mencukupi dan seimbang Zat gizi yang mencukupi pada anak harus sudah di mulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus di upayakan pemberian asi secara ekslusif, yaitu pemberian asi saja samapai anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumuh 6 bulan, sudah waktunya anak di beikan makan tambaha atau makanan pendamping asi. Pemberian makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makanan yang baik dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa bayi dan prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi adalah sanagt pesat, terutama

pertumbuhan otak. Perwatan kesehatan dasar Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal, di perlukakan beberapa upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke puskesmas dan posyandu secara berkala, diperiksa segera bila sakit. Dengan upaya tersebut keadaan kesehatan anak dapat di pantau secara dini, sehingga bila ada kelainan maka anak akan segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Pakaian Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman di pakai karena anak lebih banyak beraktivitas, hendaknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat. Perumahan Dengan memeberikan tempat tinggal yang layak, maka hal tersebut akan memabntu anak untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. Tempat tinggal yang layak tidak berarti rumah yang berukuran besar tetapi bagaimana upaya kita untuk mengatur rumah menjadi sehat, cukup ventilasi, serta terjaga kebersihan dan kerapiannnya, tanpa memeperdulikan berapa pun ukurannya Higiene dan lingkungan Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko tertularnya berbagai pernyakit infeksi. Selain itu, lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan aktivitas bermain secara aman. Kesegaran jasmani (olahraga dan rekreasi) Aktivitas olahraga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot-otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak dan aspek perkembangan lainnya. Aktivitas olahraga dan rekreasi bagi anak balita merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan.

b.

Asih (kebutuhan emosi dan kasih sayang) Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang, dapat dimulai sedini mungkin. Bahkan sejak anak berada dalam kandungan, perlu dilakukan kontak psikologis antara ibu dan anak, misalnya dengan mengajak bicara/ mengelusnya setelah lahir, upaya tersebut dapat dilakukan dengan mendekap bayi ke dada ibu setelah lahir. Ikatan emosi dan kasih sayang

yang erat antara ibu / orang tua sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan prilaku anak dikemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunia luar. Oleh karena itu kebutuhan asih ini meliputi: Kasih sayang orang tua Orang tua yangharmonis akan mendidik dan menbimbing anak dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi bahaimana orang tua menciptakan hubungan yang hangat dengan anak, sehingga anak merasa aman dan senang. Rasa aman Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehariharinya. Harga diri Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak diacuhkan, maka akan menyebabkan anak frustasi. Dukungan atau dorongan Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya. Apabila orang tua sering melarang aktivitas yang dilakukan maka, hal tersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam melakukan setiap akivitasnya. Selain itu, orang tua perlu malakukan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi. Mandiri Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih untuk selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan.

Rasa memiliki Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barangbarang yang dimilikinya sehingga anak tersebut memiliki rasa tanggung jawab untuk memeliahara barang-barangnya. Kebutuhan anak sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman Anak perlu mendapat kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan sifat-sifat bawaanya. Tidak padatempatnya jika orang tua memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan kemauan anak. c. Asah (kebutuhan stimulasi) Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan kebuttuhan yang sangat penting unuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa pre-natal, dan post-natal secara menetekkan bayi pada bayinya sedini mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (Soetjiningsih, 1995, dalam Nursalam, 2005)

BAB III KESIMPULAN

Balita atau di bawah 5 tahun adalah semua anak termasuk bayi yang brau lahir, yang berusia 0 sampai menjelang 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari) (BPS, 2009). Balita merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Tumbuh dan kembang anak secara optimal di pengaruhi oleh hasil ineraksi antara faktor genetis, herediter dan konstitusi dengan faktor lingkungan. Agar faktir lingkungan memeberikan pengaruh yang positif bagi tumbuh kembang anak maka diperlukan pemenuhan atas kebutuhan dasar tertentu. Kebutuhan dasar ini dapat di kelompokkan menjadi 3, yaitu asuh, asih dan asah ( soetjiningsih, 1995, dalam nursalam, 2005)

10

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Azis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.

Behrman, Richard E. dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol.1 Jakarta : EGC

11

Vous aimerez peut-être aussi