Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBIMBING :
DEFINISI
Suatu penyakit dengan ciri respon trakea & bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas &derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil suatu pengobatan ( The American Thoracic Society,1962)
DEFINISI
Suatu gangguan inflamasi kronik pada saluran nafas yang banyak diperankan oleh terutama sel mast & eosinofil (Gibbs,dkk 1992)
PENDAHULUAN
Merupakan penyakit obstruksi saluran nafas yang sering dijumpai pada kehamilan dan persalinan 1 4 % wanita hamil menderita asma Efek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi:
29 % membaik 49 % tetap 22 % memburuk
PENDAHULUAN
60 % wanita hamil dengan serangan asma dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik 10 % mengalami eksaserbasi pada persalinan Mabie, dkk : 18 x resiko eksaserbasi persalinan dengan seksio : pervaginam
PENDAHULUAN
Tanda : kepekaan saluran trakeobronkial terhadap berbagai rangsangan bronkospasme, pembengkakan mukosa & sekresi saluran nafas hilang spontan &/ pengobatan Serangan asma umumnya singkat & akan berakhir beberapa menit-jam & setelah itu penderita kelihatan sembuh secara klinis.
PENDAHULUAN
Pengaruh kehamilan terhadap serangan asma bersifat individual, bahkan tidak sama disetiap kehamilannya. Sebagian kecil kasus terjadi keadaan berat dimana tidak respon terhadap terapi medikamentosa : STATUS ASMATIKUS Serangan timbul mulai 24 36 minggu & berkurang pada akhir kehamilan
PENDAHULUAN
Pengaruh asma pada ibu & janin sangat tergantung dari frekuensi & beratnya hipoksia
Etiologi
Alergen Alergi
Sesak / Asthma
volume tidal ini diduga karena efek progesteron terhadap resistensi saluran nafas dengan sensitifitas pusat pernafasan terhadap karbondioksida.
b. Faktor Mekanik
Kehamilan membesar
Peningkatan diafragma& sudut subcostal terutama setelah TMT II Turunnya kapasitas residu fungsional Pola pernapasan berubah dari pernapasan abdomen menjadi torakal sehingga kebutuhan O2 maternal meningkat
ASMA
Jenis Kelamin Janin
SC
Korioamnio nitis
Abrupsio Plasenta
Gejala Asma
Mulai dari wheezing - bronkokonstriksi berat. Hipoksia ringan dikompensasi dengan hiperventilasi. Jika bertambah berat kelelahan retensi O2
Tanda gagal napas : asidosis, hiperkapnea,pernapasan dalam, takikardi, pulsus paradoksus, ekspirasi memanjang, penggunaan otot asesoris pernapasan, sianosis sentral, sampai gangguan kesadaran.
Manifestasi klinis asma : dispnea, kesesakan dada, wheezing, & batuk malam hari. Pasien melaporkan gejala seperti gangguan tidur & nyeri dada.
DIAGNOSIS
Gejala klasik :
1. 2. 3. Sesak nafas Batuk Mengi
Dapat timbul berulang-ulang dengan masa remisi diantaranya Hilang dengan pengobatan atau menjadi kronis Anamnesa : riwayat asma sebelumnya, riwayat penyakit alergik seperti rinitis alergik atau riwayat keluarga dan faktor pencetus lainnya
Ringan
Sedang
Aktivitas
Bicara
Kesadaran
Mungkin terganggu
Biasanya terganggu
Meningkat Kadang kala ada
Biasanya terganggu
Sering >30x/menit ada
Frekuensi nafas Meningkat Retraksi ototUmumnya tidak ada otot bantu nafas Mengi sedang Frekuensi nadi
APE sesudah bronkodilator
Lemah sampai Keras <100 >80% <45 mmHg 100-120 60-80% <45 mmHg Keras >120 <60% >45 mmHg
PaCO2
PEMERIKSAAN FISIK
Tergantung dari derajat obstruksi jalan nafas :
Ekspirasi memanjang Mengi Hiperinflasi dada Takikardi
TERAPI
5 KELOMPOK UTAMA :
1. 2. 3. 4. 5. Beta Adrenergik Metylxanthine Glukokortikoid Cromolyn sodium Antikolinergik
Obat-obat lain : ekspektoran, antibiotika Efek penggunaan obat anti asma dalam kehamilan terhadap janin umumnya relatif aman, jarang dijumpai adanya efek teratogenik.
TERAPI
1. Beta adrenergik agonis A. Epinefrin Paling sering digunakan Menstimulasi reseptor beta-2bronkodilatasi Menstimulasi reseptor alfa dan beta-1 vasokontriksi perifer dan takikardia ibu dan janin fetal distress Waktu paruh pendek B. Terbutalin Merupakan beta agonis Untuk asma dosis sebaiknya dikurangi saat mendekati aterm Tokolitik pada persalinan prematur
TERAPI
2. 3. Methylxanthine (Teofilin) Mekanisme bronkodilasi tidak jelas Inhibisi kompetitif terhadap enzim fosfodiesterasesiklik AMP Aminofilin merupakan garam dietileniamin dari teofilin parental Glukokortikoid Bukan bronkodilator Mengurangi inflamasi pada saluran nafas Serangan asma akut berat lebih awal Tidak meningkatkan risiko komplikasi baik pada janin maupun ibu
TERAPI
4. Cromolyn sodium - Bukan bronkodilator - Inhibisi terhadap degranulasi sel mast mencegah terjadinya pelepasan mediator kimia untuk reaksi anafilaksis - Baik untuk asma alergik mp nonalergik 5. Anti Kolinergik - Atropin sulfat sebagai bronkodilator dengan pemakaian terbatas efek samping > - Ipratropin bromida efektik, efek samping <
Tambahkan kortikosteroid oral, jika terapi belum adekuat,gunakan prednison dengan dosis sekecil mungkin. Pertimbangan antibiotika profilaksis pada kemungkinan UTI Cromolyn sodium dapat digunakan untuk mencegah terjadinya serangan asma, dengan dosis 20 40 mg, 4 kali sehari secara inhalasi
KALSIFIKASI PLASENTA
KALSIFIKASI PLASENTA
Pengapuran plasenta
deposit kalsium, akibat pecahnya pembuluh darah kecil penimbunan kalsium. sebagian plasenta 'mati& digantikan oleh jaringan ikat menyumbat pembuluh darah di plasenta (USG) Pengapuran = tanda menuanya plasenta. Tampak bintik putih yang tersebar dari dasar plasenta hingga permukaannya. AbN sebelum memasuki trimester III & berbahaya jika terjadi pengapuran pada awal kehamilan
Fungsi Placenta
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin 2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin 3. Respirasi : memberikan O2 & mengeluarkan CO2 janin 4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron 5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin 6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu. 7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri & virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).
ETIOLOGI
Penyebab pasti ? Merokok (menetralkan efeknya makanan yang banyak mengandung antioksidan) stres Bumil menderita : hipertensi, preeklampsia berat, infeksi, atau APS (Anti-Phospolipid Syndrome, yaitu adanya anti-bodi abnormal yang menimbulkan pembekuan darah). gaya hidup ibu tidak sehat (merokok&minum minuman beralkohol)
diagnosa
USG adalah modalitas lini pertama untuk pencitraan plasenta N + menjelang akhir kehamilan (mgg38) Normal kehamilan 41 minggu dengan derajat maturasi III Namun derajat maturasi ini tidak berkaitan dengan umur kehamilan
Dampak
Semakin banyak pengapuran, semakin sedikit jaringan normal plasenta untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke janin pertumbuhan
janin terhambat
Memperkeras atau menyumbat pembuluh darah mengganggu aliran darah dari rahim ke plasenta Memicu persalinan prematur, pertumbuhan janin terganggu dan tidak berkembang
penanganan
menyarankan induksi dengan pemantauan ketat kondisi janin. stres pada janin, barulah dokter memilih caesar N + menjelang akhir kehamilan (mgg38)
pencegahan
1. Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet atau penyedap rasa. 2. sayur & buah masih segar. 3. Lakukan olahraga 4. Hindari rokok. 5. Hindari stres selama hamil. 6. Istirahat yang cukup. 7. Rutin kontrol dokter
ANALISIS KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. A Umur : 20 tahun Alamat : Ds. Besuki RT 5/3 Bantaran Probolinggo Pekerjaan : Ibu rumah tangga, suami pekerja pabrik Agama : Islam Bangsa : Jawa Masuk tanggal: 21 Desember 2013 Pukul 20.50
Keluhan Utama : perut kencang-kencang sejak 3 hari Riwayat Penyakit Sekarang : (Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 21-3-2013) Pasien merasa hamil 9 bulan. HPHT tanggal 21 Maret 2013.Pasien merasa perut kencang-kencang sejak 3 hari yang lalu, tanpa disertai lendir, tanpa disertai darah dan tanpa cairan yang merembes. Kaki bengkak sejak usia kehamilan 7 bulan. Kemarin malam pasien periksa ke dokter spesialis kandungan melakukan pemeriksaan USG dengan hasil : kalsifikasi plasenta grade II-III. Pasien datang ke IRD RSUD DR Moh. Saleh Probolinggo atas saran dokter spesialis kandungan disarankan induksi untuk persalinan dengan diagnosa G1 P00000 Ab000 UK>38minggu ATH+ Kalsifikasi Placenta Gr. II-III + Riwayat Asma pada 21 Desember 2013 Pukul 20.50.
Riwayat Penyakit Dahulu : riwayat asma sejak kecil. Asma mulai jarang kambuh sejak remaja & kambuh :udara dingin. Namun 3 minggu yang lalu opname selama 2 hari karena sesak. Setelah mendapat perawatan sesak (-). DM(-), HT (-), Allergi (-), Asma (-), RPK Ca (-), rutin periksa ke bidan setiap bulan. Merokok (-), minum jamu (-), pijat perut (-) Riwayat Pernikahan : Menikah 1 kali, pernikahan yang terakhir selama 1 tahun.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Kesadaran : a/i/c/d : GCS : Gizi : Tensi : Nadi : Suhu : RR : Cukup Compos mentis -/-/-/4-5-6 cukup 120/80 mmHg 88x/menit 36,6 20x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala/leher : Inspeksi dan palpasi : dalam batas normal
Abdomen: Inspeksi: Perut membesar + Hiperpigmentasi alba Terlihat gerakan anak Palpasi: Leopod I : TFU 3 jari dibawah proccesus xypoideus (29 cm ) Leopod II : Punggung kiri Leopod III : Presentasi kepala Leopod IV : Divergen
Auskultasi : DJJ : 142 kali/menit dan teratur HIS (-) Vaginal Toucher Pembukaan 1jari, ketuban (+)effisment 25%, H1 Perineum Cicatrix :Anus: Hemorrhoi Eksterna: -
Pemeriksaan laboratorium:
Hb : Leukosit : PCV : Trombosit : 9,4 g/dl (Normal: L:13-18, P:12-16) 10.100/cmm (Normal: 4000-11000/cmm) 29% (Normal: L:40-50%, P:35-47%) 276.000/cmm (N:150.000450.000/cmm)
Faal Hemostasis APTT : 39,8 detik (35-45 detik) PPT : 15,5 detik (10-15 detik)
USG
KESIMPULAN : Gravida tunggal, presentasi kepala, UK 38minggu Placenta corpus depan pengapuran grade II-III. Ketuban cukup
diagnosa
G1 P00000 Ab000 UK 40-41 minggu ATH + Kalsifikasi Placenta Gr. II-III + Riwayat Asma
terapi
Rehidrasi RL 20 tetes/menit. Oxytosin drip Inj. Aminophilin Inj. Dexamethasone Pasang DC Sectio Cesaria
prognosa
Dubois et bonam
FOLLOW UP
21 Desember 2013 Pukul 22.15 Infus D10% 20 tpm DJJ 140x/menit HIS (-) Tensi:120/80 mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu :36,6, RR: 20x/menit Lapor dr. Slamet, Sp.OG, advis: Pro Oxytosin drip dan Infus RL 22 Desember 2013 Pukul 01.00 DJJ 138x/menit HIS (-) Pukul 04.15 drip Oxytosin 5 IU 8 tpm DJJ 137x/menit HIS (-)Tensi:120/80 mmHg, Nadi: 84x/menit, Suhu :36,6, RR: 20x/menit Pukul 04.30 drip Oxytosin 5 IU 12 tpm DJJ 134x/menit HIS ( - ) Pukul 04.45 drip Oxytosin 5 IU 16 tpm DJJ 130x/menit HIS ( - ) Pukul 05.00 drip Oxytosin 5 IU 20 tpm DJJ 127x/menit HIS ( - ) Pukul 05.15 drip Oxytosin 5 IU 24 tpm DJJ 134x/menit HIS 2x/ 5 detik/10 menit Tensi:120/80 mmHg, Nadi: 80x/menit, Suhu :36,8, RR: 20x/menit Pukul 05.30 drip Oxytosin 5 IU 28 tpm DJJ 138x/menit HIS 2x/ 10 detik/10 menit Pukul 07.00 drip Oxytosin 5 IU 32 tpm DJJ 134x/menit HIS 3x/ 10 detik/10 menit Tensi:120/80 mmHg, Nadi: 84x/menit, Suhu :37,1, RR: 20x/menit
Pukul 08.00 dr. Slamet, Sp.OG visite pro evaluasi pukul 09.00 bila tidak maju pro-sc Pukul 07.00 drip Oxytosin 5 IU 32 tpm DJJ 134x/menit HIS 3x/ 10 detik/10 menit Tensi:120/80 mmHg, Nadi: 84x/menit, Suhu :37,1, RR: 20x/menit Pukul 09.15 drip Oxytosin 5 IU 32 tpm DJJ 130x/menit HIS 3x/ 25 detik/10 menit Tensi:120/80 mmHg, Nadi: 84x/menit, Suhu :36,8, RR: 20x/menit. Pemeriksaan dalam VT: Pembukaan 1jari, Effisement 25 %, Ketuban (+), Teraba kepala di Hodge I, Pervaginam slym Pukul 10.45 drip Oxytosin 5 IU 32 tpm DJJ 148x/menit HIS 3x/ 25 detik/10 menit Tensi:120/80 mmHg, Nadi: 84x/menit, Suhu :36,8, RR: 20x/menit. berangkat ke OK tanpa membawa darah, sample (+), gelang ibu (+) Pukul 10.45 Operasi dimulai. Telah dikerjakan SC oleh dr.Slamet Sp.OG atas indikasi gagal drip + Kalsifikasi Placenta Gr. II-III + Riwayat Asma di OK habis cairan 4 flash & tanpa membawa darah.
Pukul 11.00 Bayi lahir: Jenis kelamin: Perempuan , Berat: 2400 g, Panjang: 46 cm, AS: 7-8, Suhu: 37 C , Lingkar kepala 33 cm, Ketuban jernih, Anus +, Cacat -, Caput -, anus +, PRM
Pukul 12.30 Tiba di ruang melati Sesak -, KU cukup, CM, anemis -/-, puting susu menonjol +/+, colostrum +/+, UC baik, TFU setinggi pusat, perdarahan (-), Infus RL sinto drip, sinto 1 ampul, DC (+) UP 500cc (ditampung), gelang ibu (+), TD = 120/70 mmHg Tx post OP: Ondansentron 3x1 amp Ketorolac 3x1 amp Antrain 3x1 amp Ranitidine 3x1 amp Cefotaxime 2x1 g IV Gentamicine 2x1 g IV Inf Metronidazole 3x500mg IV Oxytocin drip 2 ampul gtt 20x/menit selama 24 jam Advice: cek HB
Pukul 14.00 Keadaan umum: Cukup, UC: Baik, Lochea rubra up :500 cc, TD: 120/80, T = 36,50C Pukul 20.00 Keadaan umum: Cukup, UC: Baik, Lochea rubra up :500 cc, TD: 120/70, T = 36,60C 23 Desember 2013 Pukul 05.00 Keadaan umum: Cukup, UC: Baik, Lochea rubra up :500 cc, TD: 120/70, T = 36,60C
Pembahasan Kasus
Ny. A 20 tahun masuk tanggal 21 Desember 2013 Pukul 20.50. Pasien merasa hamil 9 bulan. HPHT tanggal 21 Maret 2013.Pasien merasa perut kencang-kencang sejak 3 hari yang lalu, tanpa disertai lendir, tanpa disertai darah dan tanpa cairan yang merembes. Kaki bengkak sejak usia kehamilan 7 bulan. 3 minggu yang lalu opname selama 2 hari karena sesak. Setelah mendapat perawatan tidak ada keluhan sesak. Asma mulai jarang kambuh sejak remaja & dapat kambuh bila udara dingin.
Penyebab terjadi asma pada umumnya adalah rangsangan alergi, rangsangan bahan toksik & iritan, infeksi, obat, faktor fisik dan psikis. Pada pasien udara dingin & faktor psikis sebagai faktor pencetus terapi non-obat, dapat dilakukan dengan menghindari pemicunya, selain itu pendekatan psikologis diperlukan bagi ibu yang mendekati waktu persalinan penting untuk menangkan & edukasi Pasien mendapat terapi injeksi Aminofilin 24mg/ml & injeksi dexamethasone 5mg/ml
Pada pasien berdasarkan derajat tingkat keparahannya termasuk Asma tipe ringan terakhir kambuh remaja & kambuh :udara dingin. Namun 3 minggu yang lalu opname selama 2 hari karena sesak.
Ringan Aktivitas :Dapat berjalan, dapat berbaring Bicara : Beberapa kalimat Kesadaran : tidak/ terganggu Frekuensi nafas : Meningkat Retraksi otot-otot bantu nafas : Umumnya tidak ada Mengi : Lemah sampai sedang Frekuensi nadi <100
Pasien mengalami serangan Asma hanya 1x selama kehamilan. Bayi lahir: Jenis kelamin: Perempuan , Berat: 2400 g, Panjang: 46 cm, AS: 7-8, Suhu: 37 C , Lingkar kepala 33 cm, Ketuban jernih, Anus +, Cacat -, Caput -, anus +, PRM
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan. Sehingga tidak berdampak pada bayi yang dilahirkan seperti yang sering terjadi keguguran, persalinan prematur / berat janin tidak sesuai dengan masa kehamilan (gangguan pertumbuhan janin) rajin memeriksakan janinnya sejak awal. Selain pemeriksaan teratur, ibu hamil juga perlu mencermati alergen penyebab tercetusnya asma maka dampak terhadap janin bisa dicegah
Pukul 04.15 Oxytosin drip dan Infus RL Pukul 08.00 evaluasi pukul 09.00 bila tidak maju pro-sc , Pukul 09.15 DJJ 130x/menit Pukul 10.45 SC oleh dr.Slamet Sp.OG atas indikasi gagal drip + Kalsifikasi Placenta Gr. IIIII + Riwayat Asma, pukul 11.00 Bayi lahir: Jenis
kelamin: Perempuan , Berat: 2400 g AS: 7-8 Persalinan diupayakan spontan namun atas indikasi gagal drip + Kalsifikasi Placenta Gr. II-III dilakukan SC dengan spinal anestesi (SAB) anestesi umum karena intubasi trakea dapat memacu terjadinya bronkospasme yang berat
BISHOP SCORE
Skor Pembukaan (cm) Pendataran serviks Penurunan kepala 0-30 % -3 40-50 % -2 60-70 % -1 80 % +1 +2 serviks 0 0 1 1-2 2 3-4 3 5-6
Konsistensi serviks
Posisi serviks
Keras
Sedang
Lunak
Ke arah
Ke belakang Searah
syarat-syarat induksi: 1.Kehamilan aterm 2.Ukuran panggul normal 3.Tidak ada CPD 4.Janin dalam presentasi kepala 5.Serviks sudah matang yaitu, porsio teraba lunak, mulai mendatar dan sudah mulai membuka 6.Bishop score > 8 (kemungkinan besar induksi berhasil) pada pasien Bishop score hanya 3 VT : Pembukaan 1jari, ketuban (+), effisment 25%, H1, konsistensi sedang, posisi serviks searah sumbu jalan lahir
USG : Gravida tunggal, presentasi kepala, UK 40-41 minggu, Placenta corpus depan pengapuran grade II-III Ketuban cukup N + menjelang akhir kehamilan (mgg38) N 41 minggu dgn derajat maturasi III
Penanganan kalsifikasi placenta belum tentu harus dioperasi. Disarankan induksi dengan pemantauan ketat kondisi janin. Jika terdapat stres pada janin, barulah dokter memilih caesar Persalinan sudah diupayakan spontan namun atas indikasi obsteri gagal drip + Kalsifikasi Placenta Gr. II-III dilakukan SC dengan spinal anestesi (SAB)
TERIMAKASIH
Case history
A 20 yr old lady presented with Hx of cough and dyspnea for 6 months 2 weeks of drug discontinuation 1 week cough, sputum and dyspnea She is 3 mo pregnant She is concerned about her chest disease during pregnancy
Is it really asthma? Why me? I had no family history. Does pregnancy cause my asthma to be exacerbated? Can my asthma be cured? Can moisturizers help me to improve? How does asthma affect my fetus? Are asthma drugs risky for my fetus? Is my child more prone to asthma? Can heartburn cause my asthma? Should I get flu shot? What should I do in the case of asthma attack? Can I do NVD for termination of pregnancy?
Is it really asthma?
Recurrent episodes of wheezing Troublesome cough at night Cough or wheeze after exercise Cough, wheeze or chest tightness after exposure to airborne allergens or pollutants Colds go to the chest or take more than 10 days to clear
Pregnancy dyspnea
Increased tidal volume Decreased ERV and RV and FRC Intact FEV1 Less than normal PCo2 Above normal PO2
Why me?
These risks are increased 30 to 100 % those with more severe asthma Asthma is not associated with risk of congenital malformations
FEV1 < 80% in pregnancy associated with poor pregnancy outcomes moderate to severe asthmatics
Serial ultrasound examination
Early in pregnancy Regularly after 32 wk After an asthma exacerbation
Asthma is a chronic disease We have very few diseases with such a good response to therapy as asthma Quality of life improved markedly after treatment
As asthma is an inflammatory disease limited to lung airways Treatment of this disease in a topical form is
More effective Less harmful
You can choose one of these categories for your asthmatic patient
Relievers Controllers
Salbutamol Atrovent Controllers (Mainly anti-inflammatory) Inhaled corticosteroids LABA cromolyn Theophylline Leukotrene antagonists
Category B, Budesonide Safe Safe (5-12 mcg/ml) clearance in 3rdtrimester Cord blood level the same Load 5-6 mg/kg Maintenance 0.5mg/kg/hr
Delayed labor
Drug
Safety
Not reassuring Not for asthma Pre-eclampsia, GDM Prematurity, LBW Safe Ziluten not assessed Zafirleukast, monteleukast probably safe
Mild intermittent
Mild persistent Moderate persistent Severe persistent
PRN Salbutamol
Inhaled corticoteroid Inhaled corticoteroid + LABA Inhaled corticoteroid + LABA
Drug
Beclomethasone Budesonide
High Daily Dose (g) >5y Age < 5 y >1000 >1000 >400 >400 >1000 >320-1280 >2000 >500 >800-1200 >2000 >320 >1250 >500 >400 >1200 >200-400 >200-400 >500-1000
Budesonide-Neb Inhalation Suspension Ciclesonide Flunisolide Fluticasone Mometasone furoate Triamcinolone acetonide 80 160 500-1000 100-250 200-400 400-1000
Drug
Beclomethasone Budesonide
High Daily Dose (g) >5y Age < 5 y >1000 >1000 >400 >400 >1000 >320-1280 >2000 >500 >800-1200 >2000 >320 >1250 >500 >400 >1200 >200-400 >200-400 >500-1000
Budesonide-Neb Inhalation Suspension Ciclesonide Flunisolide Fluticasone Mometasone furoate Triamcinolone acetonide 80 160 500-1000 100-250 200-400 400-1000
Drug
Beclomethasone Budesonide
High Daily Dose (g) >5y Age < 5 y >1000 >1000 >400 >400 >1000 >320-1280 >2000 >500 >800-1200 >2000 >320 >1250 >500 >400 >1200 >200-400 >200-400 >500-1000
Budesonide-Neb Inhalation Suspension Ciclesonide Flunisolide Fluticasone Mometasone furoate Triamcinolone acetonide 80 160 500-1000 100-250 200-400 400-1000
Drug
Beclomethasone Budesonide
High Daily Dose (g) >5y Age < 5 y >1000 >1000 >400 >400 >1000 >320-1280 >2000 >500 >800-1200 >2000 >320 >1250 >500 >400 >1200 >200-400 >200-400 >500-1000
Budesonide-Neb Inhalation Suspension Ciclesonide Flunisolide Fluticasone Mometasone furoate Triamcinolone acetonide 80 160 500-1000 100-250 200-400 400-1000
About 80 % of asthma patients have allergic (extrinsic) asthma Allergens, especially indoor allergens
Mites Fungi
Can cause asthma or allergic rhinitis to become worse Room humidity of > 50%
speed up growth of mites and fungi
Avoidance from
allergens, irritants and air pollution
Allergen immunotherapy can be continued during pregnancy But, should not be started for the 1st time in a pregnant woman
Be suspicious to GERD if
Your asthmatic patient become poorly controllable Your asthmatic patient is worse at night Your asthmatic patient has symptoms when lies down Patient complains of GERD symptoms
Treatment of heartburn can improve asthma symptoms Continue anti GERD drugs for at least 2-3 months
Be suspicious to AD if
Your asthmatic patient complains of seasonal nose or sinus symptoms
Treat AD with
Intranasal corticosteroids Antihistamines (2nd generation in pregnancy) Allergen avoidance
Treatment of asthma attack is the same as non-pregnant woman Aggressive monitoring of mother and fetus Oxygen 3-4 l/min by cannula Goal of
Po2 > 70 Sat > 95
Dosage of glucocorticoids is not different IV aminophylline NOT generally recommended IV Mg sulfate may be beneficial
Concomitant hypertension Preterm contraction
In the case of emergency cesarean section Epidural anesthesia is the favoured anesthesia
Decreses O2 consumption and minute ventilation
Summary
Careful assessment and monitoring Avoidance and controll of triggers Maintenance rather than symptomatic therapy Aggressive treatment of exacerbations